Bagi setiap pemilik website, sangat penting untuk memperhatikan kecepatan website (page speed). Kecepatan website biasanya dilihat dari cepat atau lambatnya loading ketika membuka sebuah halaman website.
Semakin cepat loading website, maka semakin banyak pula orang yang senang berkunjung ke website kamu. Kecepatan website juga berpengaruh terhadap performa bisnis, sehingga sangat penting untuk kamu memastikan kecepatan website kamu memiliki loading yang cepat.
Pada artikel ini kita akan membahas beberapa hal mengenai kecepatan website. Mulai dari apa itu kecepatan website, bagaimana website mempengaruhi sebuah bisnis, hal yang membuat kecepatan website menjadi lambat, serta cara meningkatkan kecepatan website.
Daftar isi
Apa Itu Kecepatan Website?
Kecepatan website adalah waktu yang dibutuhkan (load time) sebuah halaman website selesai dimuat pada web browser (Google Chrome, Mozilla Firefox, Safari, atau web browser lainnya).
Saat mengakses sebuah halaman website, kecepatan website dilihat dari tiga proses yang biasa dilakukan.
- Proses mengirim file halaman website yang diakses dari server ke web browser.
- Proses web browser merespon pengiriman file.
- Proses mengolah dan membuat halaman website di web browser.
Nah berdasarkan 3 proses diatas, dapat dikatakan kecepatan website adalah saat halaman dimuat di browser. Oleh karena itu, kecepatan inilah yang seharusnya kamu perhatikan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Moz mengatakan, kecepatan website dikategorikan menjadi 4 hal berikut:
- Jika dapat dimuat dalam waktu 5 detik, website kamu lebih cepat 25% dibandingkan website lainnya.
- Jika dapat dimuat dalam waktu 2,9 detik, website kamu lebih cepat 50% dibandingkan website lainnya.
- Jika dapat dimuat dalam waktu 1,7 detik, website kamu lebih cepat 75% dibandingkan website lainnya.
- Jika dapat dimuat dalam waktu 0,8 detik, website kamu lebih cepat 94% dibandingkan website lainnya.
Maka dapat disimpulkan, semakin cepat loading website, maka website kamu juga akan semakin lebih baik dibandingkan website lain, terlebih jika digunakan untuk kebutuhan bisnis.
Bagaimana Kecepatan Website Berpengaruh Terhadap Sebuah Bisnis?
Bisa dikatakan, kecepatan bisnis juga sangat berpengaruh terhadap performa bisnis.
Menurut penelitian Google, 53% pengunjung website akan meninggalkan website kamu jika memiliki loading lebih dari tiga detik.
Neil Patel juga mengatakan. Setiap keterlambatan satu detik pada loading website akan membuat kamu kehilangan 7% konversi.
Bukan hanya itu, fakta lain yang dikatakan oleh Wrayward mengatakan kecepatan website juga berpengaruh terhadap.
- 79% konsumen tidak puas dengan pengalaman mereka ketika mengakses website dan tidak ingin kembali mengakses website tersebut.
- 49% di antara mereka kehilangan kepercayaan pada bisnis.
- 44% di antara mereka memberitahukan kekecewaan mereka kepada orang lain. Semakin banyak yang tidak percaya dengan kualitas bisnis kamu, semakin sulit pula untuk bisnis kamu berkembang.
Mozilla juga mengatakan, setelah mempercepat loading websitenya 2,2 detik browser Firefox diunduh 60 juta kali lebih banyak setiap tahunnya.
Dan dengan mempercepat loading website dari 7 ke 2 detik, Shopzilla mendapatkan 25% lebih banyak page view, pendapatan bisnis juga meningkat 7 hingga 12% (Source: Radar).
Dari beberapa statistik tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecepatan loading website yang ideal adalah di bawah 3 detik. Semakin cepat loading website kamu, maka semakin mudah pula bisnis kamu untuk berkembang.
Cara Mengecek Kecepatan Website
Untuk mengecek kecepatan website ada beberapa tools yang bisa membantu kamu.
Untuk menggunakan 3 tools diatas, sudah dibahas pada artikel sebelumnya mengenai 3 tools untuk mengecek kecepatan website. Pada artikel tersebut kamu bisa mengetahui beberapa informasi untuk masing-masing tools, fitur yang disediakan, serta cara menggunakannya.
5 Faktor Penyebab Kecepatan Website Lambat
Ada beberapa faktor penyebab kecepatan website menjadi lambat, 5 diantaranya.
Server menjadi salah satu penyebab cepat atau lamanya loading sebuah website. Apabila jenis server yang kamu gunakan memiliki performa yang buruk, kecepatan website kamu juga tidak akan optimal.
Ada beberapa jenis server populer yang bisa kamu gunakan, seperti Apache, NGINX, atau LiteSpeed. Lalu, jenis server apa yang sebaiknya saya gunakan?
Saat ini, Apache dan NGINX merupakan dua jenis server web hosting yang umumnya ditawarkan. Namun, perlu kamu ketahui bahwa popularitas keduanya mulai turun dengan adanya dengan server LiteSpeed.
Reset LiteSpeed menunjukkan, bahwa Litespeed server 84 kali lebih cepat dibandingkan Apache dan 12 kali lebih cepat dari NGINX.
Baca juga: Apa Itu Litespeed Web Server?
Selain jenis server, lokasi server juga berpengaruh terhadap kecepatan website. Semakin jauh letak server dari pengunjung website, maka kecepatan website juga semakin lama.
Akan lebih baik jika menggunakan server yang berada di negara yang sama dengan mayoritas pengunjung website kamu.
2. Terlalu Banyak Memasang Iklan
Iklan memang menjadi salah satu cara untuk meningkatkan traffic website, tetapi jika kamu terlalu banyak memasang iklan di website, maka kecepatan website akan menurun.
Hal ini disebabkan setiap iklan yang ditampilkan di website memerlukan HTTP request, jika terlalu banyak proses request maka kecepatan server bisa down.
Selain itu, tidak sedikit yang merasa terganggu dengan iklan di website.
3. Menggunakan Tema yang Kompleks
Banyak orang yang menginginkan tampilan website mereka terlihat powerfull, maksudnya website dengan berbagai elemen visual yang dianggap menarik, termasuk header berukuran besar, slider, hingga widget.
Sebisa mungkin kamu perlu menghindari hal-hal tersebut untuk website bisnis. Karena semakin kompleks halaman website kamu, semakin lama pula loading yang dibutuhkan. Terlebih jika pengunjung website mengaksesnya melalui browser mobile dan koneksi internetnya juga tidak stabil.
Belum lagi, tidak semua elemen visual tersebut dapat ditampilkan dengan baik di berbagai ukuran layar. Pilihlah tema website yang sederhana, tetapi menarik perhatian pengunjung.
4. Terlalu Banyak Menginstall Plugin
Bagi kamu yang memiliki website berbasis WordPress, kamu bisa menambahkan (menginstall) plugin untuk menambahkan fitur tertentu dengan mudah.
Ada beberapa plugin yang bisa kamu gunakan, mulai dari plugin untuk tombol share ke media sosial, page builder hingga checkout pembelian.
Namun, penggunaan plugin juga membutuhkan bandwidth server. Terlebih lagi jika plugin yang kamu gunakan tidak di update atau tidak kompatibel dengan versi CMS. Hal tersebut tentu akan memperlambat performa website.
Maka dari itu, kamu harus menginstall plugin yang selalu update dan install plugin yang hanya benar-benar dibutuhkan saja.
Baca juga: Penting! Plugin WordPress Yang Harus Kamu Install
5. Ukuran Database Terlalu Besar
Database adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan berbagai data website seperti username, pasword, posting, komentar, kategori postingan, plugin, dan data website lainnya.
Kamu harus rajin mengecek data-data yang ada di website, jika sudah tidak dibutuhkan mungkin bisa langsung di hapus. Tujuannya agar tidak membutuhkan space yang besar yang juga berpengaruh terhadap performa kecepatan website.
Cara Mempercepat Loading Website atau Blog Kamu
Untuk mempercepat loading website, ada 8 hal yang bisa kamu lakukan.
1. Optimalisasi Gambar
Cara pertama untuk mempercepat loading website yaitu dengan mengoptimalisasi gambar yang ada di website. Kamu boleh mengunggah banyak gambar ke website, tetapi kamu harus mengoptimalisasi setiap gambar yang kamu unggah.
Salah satunya yaitu menggunakan file berjenis JPEG dan mengkompres gambar agar ukuran file gambar menjadi kecil. Kamu bisa menggunakan tools seperti TinyJPG.
2. Aktifkan Gzip Compression
Gzip compression adalah cara untuk mengkompres ukuran file-file website kamu, termasuk CSS, HTML, JavaScript, dan XML.
Dengan mengaktifkannya, resource server yang digunakan website Anda otomatis berkurang. Untuk mengaktifkannya, kamu membutuhkan dua hal berikut:
- Akses cPanel website.
- Akses file manager di cPanel.
Ikuti langkah-langkah berikut untuk melakukannya.
A. Login ke akun Cpanel kamu.
B. Klik menu “File Manager”.
C. Buka folder public_html dan cari file .htaccess.
Jika kamu tidak dapat menemukan file tersebut, kemungkinan besar ia di hidden. Untuk menampilkan file tersebut, klik tombol “Setting” di bagian kanan atas.
Kemudian klik checkbox “Show hidden files” seperti gambar dibawah.
Seharusnya sekarang file .htaccess kamu sudah muncul. Klik kanan pada file tersebut, kemudian pilih “Edit”. Tambahkan kode berikut untuk mengaktifkan Gzip compression.
AddOutputFilterByType DEFLATE “application/atom+xml” \ “application/javascript” \ “application/json” \ “application/ld+json” \ “application/manifest+json” \ “application/rdf+xml” \ “application/rss+xml” \ “application/schema+json” \ “application/vnd.geo+json” \ “application/vnd.ms-fontobject” \ “application/x-font-ttf” \ “application/x-javascript” \ “application/x-web-appmanifest+json” \ “application/xhtml+xml” \ “application/xml” \ “font/eot” \ “font/opentype” \ “image/bmp” \ “image/svg+xml” \ “image/vnd.microsoft.icon” \ “image/x-icon” \ “text/cache-manifest” \ “text/css” \ “text/html” \ “text/javascript” \ “text/plain” \ “text/vcard” \ “text/vnd.rim.location.xloc” \ “text/vtt” \ “text/x-component” \ “text/x-cross-domain-policy” \ “text/xml”
Jika sudah, simpan file .htaccess kamu. Sekarang Gzip compression sudah berhasil di aktifkan.
3. Batasi Jumlah Postingan di Halaman Blog
Jika website kamu memiliki blog, batasi jumlah postingan di halaman utama blog. Karena terlalu banyak menampilkan postingan di halaman utama akan memperlambat loading website.
Bagi kamu yang memiliki website berbasis website, kamu bisa mengubah pengaturannya. Ikuti langkah-langkah berikut untuk melakukannya.
A. Klik menu “Setting” pada dashboard WordPress dan pilih “Reading”.
B. Masukkan jumlah postingan yang ingin ditampilkan pada bagian “Blog pages show at most”. Jangan lupa klik tombol “Save” jika sudah selesai.
4. Aktifkan Caching
Caching adalah proses penyimpanan data halaman website secara sementara di browser, sehingga browser tidak perlu berulang kali meminta data dari halaman yang diakses, kecuali cache-nya di hapus.
Hal ini membuat penggunaan resource server semakin sedikit dan kecepatan website semakin optimal.
Untuk mengaktifkan caching, ada beberapa plugin yang bisa kamu gunakan, salah satunya yaitu LiteSpeed Cache.
5. Hapus Plugin yang Tidak Digunakan
Walaupun plugin mempermudah kamu menambahkan fitur pada website dan kamu juga bebas menggunakan berbagai plugin yang disediakan WordPress. Tetapi menghapus plugin yang tidak dipakai juga merupakan salah satu cara mempercepat loading website.
6. Gunakan Embed Untuk Video
Embedding video adalah cara untuk menampilkan video tanpa mengunggahnya di website kamu. Kamu bisa menggunakan platform video lain seperti Youtube atau Vimeo.
Daripada menyimpan video di server website, cara ini lebih praktis dan tidak membebani bandwidth.
7. Gunakan CDN
CDN atau content delivery network adalah jaringan server yang terletak di berbagai negara. Fungsinya untuk mengirimkan konten-konten di website ke browser pengunjung dari server terdekat.
Dengan menggunakan CDN, beban server website akan berkurang dan loadingnya lebih cepat. CDN sangat bermanfaat apabila pengunjung website kamu berasal dari berbagai dunia.
8. Selalu Update WordPress
Salah satu penyebab website lambat yang kurang diperhatikan adalah versi WordPress. Setiap update CMS ini memberikan perbaikan performa. Oleh karena itu, cara ini juga dapat mempercepat loading website.
Nah itulah 8 cara yang bisa kamu lakukan untuk memperpercepat loading website kamu. Jika kamu ragu untuk melakukannya sendiri, Whello bisa membantu kamu. Tinggal hubungi kontak Whello, kamu bisa diskusi gratis dengan salah satu team Whello.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba ya.
Tingkatkan kredibilitas bisnis kamu dengan memiliki Website!
Miliki website profesional yang powerful dengan desain eksklusif dan pastinya SEO friendly untuk bisnis kamu. Konsultasi bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!