Apakah kamu pernah lihat postingan suatu brand yang memasukkan username dari seseorang pada caption sosial media? Atau, melihat ulasan pelanggan pada sebuah website?
Tahukah kamu jika keduanya merupakan contoh dari User Generated Content?
Itulah contoh dari user generated content, strategi pemasaran yang masih kerap dilewatkan para pebisnis. Padahal, user generated content merupakan strategi dengan efek yang positif serta tidak bisa untuk dipandang sebelah mata.
Namun tak perlu khawatir, disini akan membahas semua hal tentang user generated content pada artikel ini. Mulai dari pengertian, kelebihan, contoh, serta cara menerapkannya pada bisnis. Jadi, simak pembahasan berikut ini hingga selesai.
Daftar isi
Pengertian dari User Generated Content?
User generated content adalah semua konten yang pengguna dari produk buat. Mulai dari gambar, video, testimoni, dan lain-lainnya. Jadi, alih-alih kamu yang lakukan pemasaran, pengguna yang akan lakukan pemasaran produk bisnis kamu secara sukarela.
Cara buat user generated content untuk konten pemasaran mudah, yaitu kamu hanya tinggal kumpulkan saja dari pengguna. Caranya, kamu dapat untuk memakai hashtag yang tertentu pada media sosial, meminta pengguna untuk tag akun brand yang resmi, mendorong pengguna untuk tinggalkan ulasan produk, sampai minta langsung ke pembuat konten. Tidak sulit, bukan?
Kelebihan dari User Generated Content
Menerapkan user generated content banyak sekali keuntungannya untuk brand kamu. Beberapa di antaranya:
A. Tingkatkan trafik dengan Organik
Menurut fakta, sekitar 87% dari seluruh hasil mesin pencarian. User generated content adalah yang paling memiliki pengaruh nomor 2 untuk pengaruhi pembelian.
B. UGC Lebih Dipercaya oleh Konsumen
95% orang lebih percaya pada rekomendasi orang lain, meskipun tak saling kenal. Bahkan kepercayaan lebih tinggi dibandingkan dengan iklan. Ini tunjukkan jika konsumen lihat UGC sebagai pertimbangan yang utama sebelum beli suatu produk. Tentunya, konten UGC pun lebih otentik.
C. Hemat Biaya
Karena UGC merupakan konten dari user sepenuhnya. kamu jadi tak perlu untuk keluarkan biaya yang lebih untuk bayar influencer. Hal ini pastinya akan buat kamu jadi lebih hemat biaya dibandingkan keluarkan uang hingga jutaan untuk mempromosikan produk.
Contoh dari User Generated Content
Supaya kamu semakin mempunyai gambaran yang lebih jelas, berikut ada beberapa contoh dari User Generated Content:
1. Gambar pada Media Sosial
kamu dapat untuk memanfaatkan repost konten untuk terapkan UGC pada akun media sosial.
2. Kontes
kamu pun dapat adakan kontes tertentu yang melibatkan produk. Bisa seperti kontes foto, blog, atau video. Intinya yaitu konten dapat mengajak pengguna untuk memakai dan membicarakan brand serta produk kamu.
3. Website Testimonial
Di samping manfaatkan media sosial, kamu pun dapat kembangkan konten UGC. kamu pun dapat memanfaatkan website. Salah satu contoh terumum adalah menjadi website media untuk konsumen tulis ulasan atau review mengenai produk, kamu pun dapat sediakan halaman yang khusus untuk ini.
Langkah Menerapkan User Generated Content pada Bisnis
Ada sejumlah langkah menerapkan user generated content pada bisnis. Berikut diantaranya:
A. Selalu Minta Izin
Tidak peduli tentang jenis konten yang pengguna buat, kamu haruslah meminta izin untuk memakainya, Jika kamu memakai user generated content begitu saja dan tanpa izin, hal itu justru akan tinggalkan kesan yang buruk untuk para pengguna. Itu karena, kamu sama saja dengan curi hasil kreasi dari mereka.
Jadi, mintalah izin lebih dulu, kamu dapat untuk kirimkan email, tinggalkan komentar pada postingan mereka ataupun kamu kirimkan pesan ke kotak masuk atau inbox. Tunjukkan pula jika kamu menghargai konten mereka dengan cara memujinya. Dengan begitu, pengguna akan merasa lebih dihargai serta dengan senang hati akan berikan izin ke kamu.
B. Cantumkan Sumber
Meskipun kamu telah dapatkan izin, tetap jangan lupa untuk cantumkan sumber dari user generated content. kamu dapat untuk cantumkan sumber dengan tag username pada media sosial, tulis website dari pengguna, tulis channel youtube mereka, ataupun hanya menyebut namanya langsung.
Mencantumkan sumber sama artinya dengan kamu menghargai pembuat konten tersebut. Dengan demikian, mereka akan lebih semangat di dalam memakai produk kamu kemudian hari.
Selain itu, mencantumkan sumber pun dapat yakinkan konsumen kamu dengan keseluruhan bahwa konten itu benar-benar asli konsumen yang membuat.
Jika kamu memang memiliki rencana pasang user generated content pada berbagai media sosial, jangan lupa untuk tanya pada pembuat apakah ia juga punya akun pada media sosial itu.
C. Tawarkan Imbalan
Jika kamu ingin konsumen untuk selalu berikan user generated content, tawarkanlah imbalan pada mereka. kamu banyak cara berikan imbalan. Mulai dari adakan kontes, berikan diskon merchandise untuk konten ditampilkan, serta masih banyak lainnya.
Namun, kamu jangan terlalu fokus berikan imbalan ke pembuat user generated content. Itu karena, berdasarkan survei, hanya sekitar 32 persen pengguna saja yang buat user generated content karena iming-iming imbalan. Sedangkan, 60 persen mengatakan jika mereka buat user generated content untuk dapatkan likes ataupun supaya konten ditampilkan.
D. Memastikan Pengguna Mengetahui Konten yang Dicari
Pembuat user generated content ingin untuk konten mereka ditampilkan. Oleh sebab itu, kamu perlu untuk beritahukan mereka mengenai jenis konten apa yang dicari oleh kamu. Jelaskan dengan sespesifik mungkin supaya memudahkan pengguna untuk buat konten yang dibutuhkan oleh kamu.
Setelah kamu mengetahui apa yang dibutuhkan, maka segeralah untuk sebarkan informasi tersebut. kamu dapat melakukannya lewat postingan, bio akun, stories, pada website, pada toko fisik, sampai pada bungkus produk.
Jangan lupa untuk kamu juga jelaskan syarat dan ketentuan yang berlaku. Misalnya saja, ‘pakai hashtag ini …’, atau ‘tinggalkan ulasan pada website dengan cantumkan foto produk…’, dan masih banyak lagi lainnya.
E. Pakai Fitur Pencarian
kamu jangan hanya berfokus untuk kumpulkan user generated content pada media sosial ketika akun kamu di-tag atau ketika pengguna memakai hashtag brand. kamu haruslah tetap aktif dalam mencari user generated content pada media sosial jika ada konten berkualitas yang terlewat.
Kamu pun bisa memakai aplikasi pihak ketiga. Aplikasi pihak ketiga biasanya memungkinkan kamu memonitor info apa saja pada media sosial. Mulai dari berbagai hal umum seperti hashtag atau mention brand, sampai informasi yang berhubungan dengan konten atau topik yang tertentu.
Jika kamu temukan konten sesuai, segeralah hubungi pengguna itu serta minta izin. Jangan lupa untuk beritahu pembuat tentang kampanye user generated content yang dijalankan. Agar pembuat terapkan syarat dan ketentuan yang sesuai pada konten yang akan dibuatkannya pada kemudian hari.
Nah, demikian pembahasan mengenai user generated content. Jadi, bagaimana? Sudah mengetahui dan paham tentang user generated content? Sudah ada sejumlah pelaku bisnis yang menerapkan user generated content pada bisnis mereka, dan berjalan cukup efektif untuk tingkatkan penjualan. Semoga bermanfaat!
Yuk susun strategi marketingmu secara optimal!
Strategi marketing yang optimal akan dapat meningkatkan awareness bisnis dalam meningkatkan penjualan. Yuk konsultasikan kebutuhan bisnis dan susun strategi marketing yang tepat bersama kami!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!