Bagi kamu yang sedang mengoptimalisasi website untuk SEO, pastikan kamu juga memperhatikan struktur website. Karena struktur yang baik akan mempermudah user saat menjelajahi website tersebut.
Sedangkan tanpa struktur yang baik, website akan sulit dinavigasi dan terlihat berantakan. Akibatnya, Google jadi kesulitan membedakan mana konten yang penting dan mana konten yang tidak penting.
Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui cara membuat struktur website yang SEO friendly.
Daftar isi
1. Susun Perencanaan Desain Web (Wireframe).
Website baru ataupun website yang sudah ada, tulis seluruh ide konten yang akan kamu masukkan maupun konten yang sudah ada di website. Kemudian, kelompokkan semua konten ke dalam kategori yang lebih luas atau umum.
Setelah itu, susun seluruh kategori sampai saling berhubungan. Kamu juga bisa menggunakan subkategori.
Proses ini disebut perencanaan perancangan desain website alias wireframe. Fungsinya adalah untuk mengelompokkan konten-konten ke dalam kategori yang lebih relevan berdasarkan isi.
2. Perhatikan Link Halaman yang Ada Di Homepage.
Dalam struktur sebuah website, homepage menempati urutan teratas, sehingga homepage jadi halaman pertama yang diakses sebelum pengunjung masuk ke halaman-halaman lainnya.Karena itulah kamu perlu menempatkan beberapa link halaman penting ke homepage website kamu.
Tujuannya untuk meningkatkan peluang pengunjung website membuka halaman penting tersebut, dan informasi bisa mereka peroleh dengan lebih mudah juga.
3. Buat Navigasi yang Gampang Dipahami
Bagaimana ya caranya membuat struktur yang baik pada homepage? Di sini, kamu perlu membuat navigasi yang mudah dipahami.
Kamu bisa tambahkan dua jenis navigasi ke website: menu dan breadcrumbs. Simak penjelasan keduanya di bawah ini, seperti yang dirangkum dari Niagahoster.
A. Menu.
Menu merupakan elemen navigasi utama di sebuah website. Penempatan menu biasanya ada di bagian atas homepage, dan lebih tepatnya lagi berada di samping logo maupun nama website tersebut.
Menu biasanya digunakan untuk menampilkan halaman kategori, yang memiliki beragam konten. Di samping itu, menu bisa juga digunakan untuk menautkan ke halaman kontak atau landing page.
B. Breadcrumbs.
Kemudian ada breadcrumbs, yaitu navigasi tambahan yang terdapat di sebuah website.
Jenis navigasi yang satu ini umumnya berupa teks yang mengandung link, dan posisinya sering kali di atas judul halaman.
Fungsinya adalah membantu pengunjung mengetahui posisi mereka di dalam website-mu.
4. Gunakan taksonomi.
Untuk membuat navigasi jadi lebih teratur, gunakan taxonomi yang terdapat di CMS yang kamu gunakan, seperti WordPress. Dengan taksonomi, kamu akan bisa mengelompokkan konten berdasarkan tag atau kategori yang mempermudah pengunjung mencari artikel dengan topik serupa. Lalu, seperti apa ya bedanya tag dan kategori?
A. Tag.
Tag merupakan cara pengelompokan konten yang tidak terstruktur. Lewat tag, kamu bisa tunjukkan ke pengunjung kalau ada post atau produk lain yang terkait. Dengan begitu, mereka bisa mencari konten lain yang mereka anggap menarik.
B. Kategori.
Kategori adalah pengelompokan konten yang terstruktur. Di dalam sebuah website atau blog, wajar ada beberapa kategori utama atau umum yang ditentukan. Misalnya di website e-commerce fashion, di mana kamu bisa membuat kategori seperti “Pria”, “Wanita”, “Anak-Anak”, “Diskon”, dan sebagainya.
Kemudian, masing-masing kategori bisa dikelompokkan lagi ke dalam berbagai sub kategori di bawahnya, seperti “Dress”, “Pakaian Dalam”, “Jaket”, dan seterusnya.
5. Perhatikan Internal Link
Di sini, kamu mungkin sudah mulai mendapatkan gambaran besar kalau struktur website berkaitan dengan kategorisasi konten serta tautan link menuju konten terkait. Untuk menghubungkan keduanya, kamu perlu menempatkan yang namanya internal link.
Internal link sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menghubungkan atau melakukan tautan berbagai konten yang ada di website kamu. Penempatannya sendiri tidak bisa kamu lakukan secara sembarangan. Karena dua halaman yang tertaut tadi harus punya topik yang berhubungan. Berikut tips melakukan internal link:
A. Internal Link Untuk Blog
Di sini, perencanaan dilakukan dengan cara yang mirip dengan cara menyusun wireframe seperti yang dijelaskan di poin nomor 1 tadi. Artinya, kamu tuliskan dulu apa saja topik yang lebih luas atau umum, kemudian buat post-post yang topiknya sesuai dengan topik utama ini. Setelah itu, tambahkan internal link untuk menautkan konten tersebut dengan konten-konten lain yang masih terkait.
Sebaiknya kamu tambahkan banyak internal link terutama di blog post yang penting. Akan tetapi, pastikan juga relevansi isinya, ya! Dengan begitu, pengunjung tidak hanya akan stop sampai di halaman penting tersebut, tapi juga mengunjungi halaman-halaman terkait lainnya.
B. Internal Link Untuk E-Commerce
Sementara itu, cara kerja internal link untuk e-commerce berbeda dengan untuk blog. Justru di e-commerce, Anda perlu membuat pengunjung tinggal di satu halaman lebih lama sampai akhirnya ia melakukan pembelian. Maka dari itu, internal link untuk e-commerce idealnya harus bisa mengarahkan pengunjung ke promosi atau produk menarik. Untuk melakukannya, ada beberapa trik yang bisa kamu lakukan:
- Link di bundle produk yang mengarah ke produk spesifik.
- Link yang mengarahkan pengunjung dengan info “Yang mungkin kamu suka juga…”
- Link yang terhubung ke bagian “Produk sejenis”.
- Link yang terhubung ke bagian “Produk best seller” ataupun “Lebih murah dengan membeli produk ini”.
6. Mengelola Struktur Website
Setelah struktur website selesai dibuat, apakah artinya tugasmu sudah selesai? Ternyata tidak. Soalnya, kamu masih tetap perlu melakukan maintenance. Dan ketika kamu menambahkan konten baru, kamu juga harus selalu memperhatikan struktur dari website-mu. Untuk itu, kamu perlu lakukan beberapa hal berikut ini:
A. Audit konten website.
Saat melakukan audit konten, kamu mengidentifikasi artikel yang sudah kadaluarsa untuk di-update dan dipublikasikan kembali. Atau kamu juga bisa hapus artikel yang tidak pernah dikunjungi. Akan tetapi, hapus artikel dengan pertimbangan matang agar nanti pengunjung tidak menemukan halaman 404 error page yang bisa menurunkan kualitas SEO website.
Alternatifnya, tempatkan redirect URL di halaman yang kamu hapus. Dengan begitu, pengunjung akan diarahkan ke halaman lain yang sesuai, bukannya halaman 404 error page.
B. Hindari penggunaan keyword yang sama.
Semakin lama, jumlah konten di website kamu pasti akan terus bertambah. Oleh karena itu, kamu perlu berhati-hati saat menggunakan keyword yang sama atau terlalu mirip saat menambahkan konten baru. Kalau sembarangan, besar kemungkinan rangking website-mu turun karena kamu justru membuat konten kamu saling berkompetisi.
Untuk menghindarinya, lakukan dulu riset performa konten agar kamu tahu apa tindakan yang perlu kamu lakukan. Misalnya menggabungkan konten yang keyword-nya sama, atau menggunakan taktik redirect link.
C. Cek ulang taksonomi.
Cara lain untuk mengelola struktur website adalah mengecek kembali taksonomi website-mu. Pastikan bahwa susunan kategori maupun sub kategori masih sesuai dengan konten-konten yang ada.
Sebagai contoh, ada kategori yang jumlah kontennya jauh lebih banyak dibandingkan kategori lain. Di sini, kamu bisa pertimbangkan untuk membuat kategori baru. Sedangkan jika ada kategori yang isinya sedikit, kamu bisa pertimbangkan opsi untuk menghapus kategori tersebut dan gabungkan konten dengan kategori lain.
Sudah Waktunya Membuat Struktur Website yang SEO Friendly
Sampai di sini, kamu tentu sudah semakin paham pentingnya struktur website dalam meningkatkan reputasi website dari aspek pengunjung maupun Google. Karena itulah tak ada salahnya untuk lebih memperhatikan struktur dari website-mu sendiri, baik itu saat kamu baru akan membuat website baru maupun untuk mengatur ulang struktur dari website yang sudah kamu jalankan.
Jasa Pembuatan Website oleh Whello sudah dilengkapi dengan pembuatan struktur website yang SEO Friendly. Jika kamu membutuhkan jasa untuk membantu kamu membuat website, kamu bisa menghubungi kontak Whello. Whello juga menyediakan Jasa SEO untuk membuat website muncul di halaman pertama pencarian Google.
Mulai optimasi SEO website bisnismu sekarang!
Dapatkan posisi page 1 Google dan tingkatkan traffic serta revenue pada website bisnis kamu dengan SEO. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!