Penggunaan Google Ads menjadi salah satu cara terbaik untuk meningkatkan visibilitas bisnis kamu di dunia digital. Namun, tanpa copywriting yang tepat, iklan kamu mungkin tidak mencapai tingkat click-through rate (CTR) yang diharapkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh tips copywriting untuk membuat konten yang menghasilkan CTR yang tinggi dan mendapatkan hasil yang lebih baik dalam kampanye periklanan online kamu.
Daftar isi
Apa Itu CTR?
CTR adalah singkatan dari “Click-Through Rate” dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Tingkat Klik. CTR mengukur seberapa sering pengguna mengklik suatu tautan atau iklan dibandingkan dengan jumlah tampilan atau paparan tautan atau iklan tersebut.
CTR menjadi metrik penting dalam periklanan online yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa efektif suatu tautan atau iklan dalam menarik perhatian pengguna dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan, seperti mengklik iklan atau tautan tertentu.
CTR dihitung dengan membagi jumlah klik dengan jumlah tampilan dan mengkalikannya dengan 100% untuk mendapatkan persentase CTR. Semakin tinggi CTR, semakin baik iklan atau tautan tersebut dalam menarik perhatian dan keterlibatan pengguna.
Tips Copywriting Google Ads untuk Menaikkan CTR
Untuk menaikkan CTR, kamu bisa mengikuti 9 tips copywriting Google Ads berikut:
1. Memahami Audiens Kamu
Sebelum kamu mulai menulis konten iklan, penting untuk memahami audiens target kamu dengan baik. Apa kebutuhan dan keinginan mereka? Apakah mereka mencari informasi tertentu atau mencari produk atau layanan khusus?
Dengan memahami audiens, kamu dapat menulis konten yang lebih relevan dan menarik perhatian mereka untuk melakukan produk yang ditawarkan.
2. Gunakan Kata Kunci yang Tepat
Kata kunci (keyword) adalah kunci keberhasilan dalam iklan Google Ads. Pastikan kamu menggunakan kata kunci yang relevan dengan bisnis kamu. Gunakan kata kunci yang kamu gunakan dengan tepat dalam konten iklan kamu untuk meningkatkan relevansi iklan dengan pencarian pengguna.
Untuk mendapatkan kata kunci yang tepat, ada beberapa tools yang mempermudah kamu, seperti KWFinder, UberSuggest, atau SEMRush. Masih ada beberapa tools lain yang bisa kamu gunakan serta cara menggunakannya yang telah dibahas pada artikel sebelumnya mengenai 12 tools gratis untuk riset keyword.
Baca juga: Cara Menggunakan Google Keyword Planner
3. Menulis Headline yang Menarik
Headline (judul iklan) adalah hal yang pertama kali dilihat oleh calon pelanggan kamu. Buatlah headline yang menarik perhatian dan mencerminkan penawaran kamu. Cobalah untuk menggunakan kata-kata kuat dan unik yang membuat iklan kamu berbeda dari pesaing.
Berikut salah satu contoh headline yang menarik:
Pada contoh diatas, dapat kita lihat judul yang cukup menarik untuk sebuah produk skincare. Dengan kata-kata “paket skincare” dan “kulit tampak sebening kristal” akan menarik perhatian banyak orang untuk mengklik iklan tersebut.
4. Gunakan Poin Yang Menarik Penjualan
Setelah membuat headline yang menarik, sampaikan poin penjualan utama kamu. Apa yang membuat produk atau layanan kamu istimewa atau berbeda dengan produk lain. Serta keuntungan yang akan diperoleh pelanggan jika mereka mengklik iklan kamu.
Misalnya kamu menjual sebuah produk skincare, kamu bisa menjelaskan produk kamu aman untuk semua jenis umur karena terbuat dari bahan alami dan menggunakan kemasan yang ramah lingkungan.
5. Tambahkan CTA
CTA adalah singkatan dari “Call to Action” dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “Panggilan Tindakan.” CTA menjadi elemen penting dalam pemasaran dan periklanan yang digunakan untuk mendorong pengguna atau pelanggan potensial untuk melakukan tindakan tertentu.
Ini bisa berupa tindakan seperti mengklik tautan, mengisi formulir, melakukan pembelian, berlangganan, atau tindakan lain yang diinginkan oleh perusahaan atau pemasar.
Beberapa kata yang bisa kamu gunakan untuk CTA seperti “Beli Sekarang,” “Daftar Sekarang,” atau “Dapatkan Penawaran Spesial”. Bisa dilihat contohnya pada gambar dibawah:
6. Buat Deskripsi Iklan yang Menarik
Deskripsi iklan adalah informasi yang digunakan untuk menjelaskan atau menguraikan tentang produk, layanan, atau penawaran yang dipromosikan dalam sebuah iklan.
Deskripsi ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada calon pelanggan tentang apa yang mereka dapatkan jika mengklik iklan tersebut. Untuk contoh iklan yang menarik, bisa kamu lihat pada gambar dibawah:
7. Lakukan A/B Testing
A/B Testing adalah sebuah metode dalam pemasaran digital dan penelitian yang digunakan untuk mengukur dan membandingkan dua variasi berbeda dari elemen tertentu, seperti iklan, halaman website, atau email dengan tujuan menentukan mana yang lebih efektif dalam mencapai tujuan tertentu.
Penting untuk melakukan A/B testing pada konten iklan kamu. Cobalah berbagai variasi headline, deskripsi, atau CTA untuk melihat mana yang paling efektif dalam meningkatkan CTR.
Sudah Siap Menaikkan CTR Iklan Kamu?
Copywriting Google Ads yang efektif adalah kunci keberhasilan dalam kampanye periklanan online kamu. Dengan mengikuti tujuh tips di atas, kamu dapat meningkatkan CTR iklan kamu dan mencapai hasil yang lebih baik.
Dan jika kamu kesulitan melakukannya sendiri, kamu bisa menggunakan Jasa Google Ads yang disediakan oleh Whello Indonesia. Whello adalah ahli Google Ads yang menguasai format iklan, strategi bidding, opsi targeting, ads copywriting, dan teknik optimisasi.
Dengan pengalaman luas, kami mampu mengoptimalkan iklan untuk performa maksimal, termasuk menggunakan strategi copywriting yang tepat untuk iklan kamu dalam menaikkan CTR.
Whello juga bisa membantu kamu mengidentifikasi kata kunci dan opsi penargetan yang tepat, menguji variasi teks iklan, menyesuaikan penawaran dan anggaran, serta memantau performa iklan dan membuat keputusan berdasarkan data yang akurat.
Sudah tidak diragukan lagi, kamu bisa menghubungi kontak Whello untuk berdiskusi dengan salah satu tim Whello atau melihat portofolio Whello terlebih dahulu.
Apa yang dimaksud dengan CTR?
CTR adalah singkatan dari Click-Through Rate, yang mengukur seberapa sering iklan kamu di klik oleh pengguna dibandingkan dengan jumlah tampilan iklan.
Berapa sering saya harus melakukan uji A/B pada konten iklan saya?
Disarankan untuk melakukan uji A/B secara berkala, setidaknya setiap beberapa minggu, untuk terus meningkatkan kinerja iklan kamu.
Bagaimana cara menemukan kata-kata negatif yang relevan untuk kampanye Google Ads saya?
Kamu dapat menggunakan alat analisis kata kunci untuk mengidentifikasi kata-kata negatif yang dapat membantu kamu menghindari pencarian yang tidak relevan.
Apa peran headline dalam iklan Google Ads?
Headline adalah elemen penting yang pertama kali dilihat oleh pengguna. Ini harus menarik perhatian dan merangkum penawaran kamu.
Bagaimana cara melacak kinerja iklan Google Ads saya?
Kamu dapat menggunakan alat analitik Google Ads untuk melacak CTR, konversi, dan metrik penting lainnya dalam kampanye kamu.
Boost omset penjualan di website kamu dengan SEA!
Maksimalkan omset bisnismu dan dapatkan keuntungan dengan strategi SEA yang tepat. Mulai konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!