Trigger adalah salah satu elemen dalam Google Tag Manager yang memicu pelacakan tag saat suatu kejadian atau kondisi tertentu terjadi. Terdapat berbagai tipe trigger Google Tag Manager.
Artikel ini akan membahasnya lebih dalam hingga menguraikan beberapa tipe trigger. Yuk, simak dengan saksama!
Daftar isi
Pengertian Google Tag Manager
Google Tag Manager adalah sebuah alat yang berguna untuk menciptakan serta mengawasi tag tanpa memerlukan pembuatan kode baru setiap kali kamu ingin membuat sebuah tag.
Kamu hanya perlu menanamkan kode Google Tag Manager di setiap page website yang kamu tuju.
Dengan memanfaatkan Google Tag Manager, kamu tidak perlu merancang kode secara manual. Dalam hal ini, proses pemasaran bisnis kamu akan menjadi lebih efisien dan efektif ketika menggunakan alat ini.
Dalam Google Tag Manager, trigger adalah elemen yang berperan sebagai otak atau pengendali utama yang menentukan perilaku tag.
Keberadaan trigger memungkinkan kamu untuk mengendalikan kondisi kapan suatu tag harus diaktifkan dan kapan tag tersebut harus dinonaktifkan.
Manfaat Menggunakan Google Tag Manager
Menggunakan Google Tag Manager dapat memberikan banyak manfaat untuk kamu. Berikut manfaatnya, yaitu:
- Kamu dapat mengontrol sepenuhnya tag yang dikelola oleh Google Tag Manager. Dengan begitu, cara kerja ini akan meningkatkan tingkat efisiensi.
- Kemungkinan kesalahan dalam pengkodean berkurang. Pasalnya, kode tag telah disiapkan oleh Google Tag Manager.
- Meningkatkan akurasi alat analitik, seperti Google Analytics. Dengan demikian, hasil laporan menjadi lebih berkualitas dan informasi dari audiens menjadi lebih akurat.
- Alat ini gratis, sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk analitik. Tentunya, ini sangat menguntungkan untuk menghemat pengeluaran.
- Dengan menggunakan Google Tag Manager, kamu bisa membuat tag secara manual untuk menyesuaikan pengaturan tag sesuai kebutuhan tracking kamu.
- Google Tag Manager menyediakan beberapa fitur yang dapat membantu kamu meminimalisir kesalahan tag. Misalnya, fitur preview ketika kamu membuat tag. Dengan begitu, kamu bisa memastikan tag berfungsi sesuai keinginan.
11 Tipe Trigger Google Tag Manager
Tipe trigger Google Tag Manager ada banyak macamnya dan memiliki fungsi yang berbeda pula. Berikut 11 tipe yang dapat kamu gunakan lengkap beserta penjelasannya, yaitu:
1. Page View Trigger
Kamu dapat menggunakan Page View Trigger di Google Tag Manager untuk mengaktifkan tag ketika halaman web termuat di web browser.
2. Click Trigger
Gunakan Click Trigger di Google Tag Manager untuk mengaktifkan tag ketika terjadi peristiwa klik.
Ketika suatu elemen di halaman web terklik dan memenuhi kondisi yang telah teratur dalam trigger, Tag Manager secara otomatis mengisi nilai pada variabel bawaan yang terkait dengan peristiwa klik tersebut.
3. Element Visibility Trigger
Element visibility trigger di Google Tag Manager berguna untuk mengaktifkan tag saat elemen yang telah terpilih menjadi terlihat di jangkauan pandangan web browser.
Peristiwa yang dapat mengakibatkan elemen tersebut menjadi terlihat meliputi pemuatan halaman, pergerakan guliran, peralihan tab browser ke depan, atau tindakan terprogram yang mempengaruhi posisi atau visibilitas elemen tersebut.
4. Form Submission Trigger
Kamu dapat memanfaatkan Form submission trigger dalam Google Tag Manager untuk mengaktifkan tag setelah formulir berhasil terkirim.
5. Scroll Depth Trigger
Scroll Depth trigger berguna untuk mengaktifkan tag berdasarkan sejauh mana pengguna menggulir ke bawah halaman web.
6. YouTube Video Trigger
Penggunaan YouTube video trigger adalah untuk mengaktifkan tag berdasarkan interaksi dengan video YouTube yang tersemat di halaman web.
Melalui setiap tindakan pengguna, informasi mengenai video dan status pemutaran tersimpan dalam lapisan data.
Sebelum kamu mengatur trigger ini, pastikan untuk mengaktifkan variabel video bawaan yang sesuai untuk menangkap data yang kamu inginkan.
7. Custom Event Trigger
Custom event trigger berguna untuk memonitor tindakan yang terjadi di website atau aplikasi seluler kamu yang tidak dapat teratasi dengan metode standar.
Sering kali tipe trigger Google Tag Manager ini berguna saat kamu perlu melacak pengiriman formulir, tetapi penggunaan bawaan formulir telah termodifikasi.
8. History Change Trigger
History change trigger di Google Tag Manager akan mengaktifkan tag saat ada perubahan dalam fragmen URL atau saat situs menggunakan API pushstate HTML5.
Fungsinya adalah untuk mengaktifkan tag yang digunakan untuk melacak perubahan tampilan halaman virtual dalam aplikasi web satu halaman.
9. JavaScript Error Trigger
JavaScript error trigger di Google Tag Manager berguna untuk mengaktifkan tag ketika terjadi pengecualian JavaScript yang tidak tertangkap (window.onError). Tag ini berguna untuk merekam pesan kesalahan ke alat analisis.
Dalam penggunaan tipe trigger Google Tag Manager ini, kamu bisa memanfaatkan variabel kesalahan JavaScript untuk menangkap pesan kesalahan dan mengirimkannya sebagai nilai variabel saat tag dijalankan.
10. Timer Trigger
Timer trigger Google Tag Manager memberikan kamu kemampuan untuk mengirimkan peristiwa ke Tag Manager dalam interval waktu yang telah ditentukan.
Trigger ini berguna untuk menghitung durasi waktu yang dihabiskan oleh pengguna di halaman web ketika mereka menyelesaikan tugas tertentu.
11. Trigger Group
Sebuah trigger group akan menilai kondisi dari dua trigger atau lebih sebagai satu kesatuan tunggal. Trigger hanya akan mengaktifkan tag setelah semua trigger yang telah terpilih beraksi minimal satu kali.
Jika kamu menambahkan beberapa trigger dengan karakteristik yang sama, kelompok trigger ini hanya akan mengaktifkan tag setelah trigger–trigger tersebut telah beraksi beberapa kali.
Ingin Gunakan Trigger Google Tag Manager yang Tepat?
Jika kamu kesulitan memahami berbagai tipe trigger Google Tag Manager untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan, percayakan saja kepada Whello Indonesia. Penggunaan Google Tag Manager yang tepat dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang pengunjung website dan mengoptimalkan strategi pemasaran.
Whello menyediakan berbagai jasa branding untuk membantu kamu menciptakan website yang impactful. Diantaranya, jasa pembuatan website, jasa SEO, jasa iklan Google, desain, hingga copywriting. Yuk, hubungi Whello sekarang agar branding bisnis kamu semakin kuat!
Apa perbedaan antara trigger dan tag di Google Tag Manager?
Trigger adalah penggerak yang menentukan kapan harus menjalankan tag. Sedangkan, tag adalah potongan kode atau skrip yang akan dijalankan saat trigger memicu aktivasi.
Bagaimana cara menambahkan trigger di Google Tag Manager?
Kamu dapat menambahkan trigger dengan masuk ke GTM kamu. Lalu navigasi ke bagian "Triggers" dan klik "New". Selanjutnya, kamu dapat mengkonfigurasi jenis dan kondisi trigger.
Apakah saya bisa menggunakan lebih dari satu trigger untuk satu tag?
Ya, kamu dapat menggunakan beberapa trigger untuk satu tag di Google Tag Manager. Tag akan berjalan, jika salah satu trigger yang terpilih terpenuhi.
Dapatkah saya menguji trigger sebelum mengimplementasinya secara langsung?
Ya, kamu dapat menggunakan mode preview di GTM untuk menguji bagaimana trigger berfungsi sebelum mengimplementasinya secara langsung di website kamu.
Boost omset penjualan di website kamu dengan SEA!
Maksimalkan omset bisnismu dan dapatkan keuntungan dengan strategi SEA yang tepat. Mulai konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Mengenal Aged Domain? Apakah Termasuk Ranking Factor?
Optimalkan website dengan cepat menggunakan aged domain. Pelajari kelebihan, kekurangan hingga ciri-ciri aged domain yang bagus di sini!
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!