Dalam dunia digital marketing yang terus berkembang, keberhasilan suatu kampanye tidak hanya ditentukan oleh kreativitas dalam merancang iklan, tetapi juga oleh kemampuan untuk memahami dan mengoptimalkan setiap langkah konsumen.
Salah satu pendekatan yang semakin populer dan efektif dalam mengukur kontribusi setiap saluran pemasaran adalah menggunakan Data-Driven Attribution.
Dalam konteks Google Ads, Data-Driven Attribution adalah pendekatan yang menggunakan data untuk memberikan nilai konversi kepada berbagai saluran iklan, membantu pengiklan memahami kontribusi masing-masing saluran terhadap hasil akhir. Artikel ini akan membahas konsep Data-Driven Attribution di Google Ads dan cara memanfaatkannya secara maksimal.
Daftar isi
Apa Itu Data-Driven Attribution?
Data-Driven Attribution merupakan suatu metode analisis yang memanfaatkan data konsumen untuk memberikan kredit kepada setiap saluran pemasaran yang berkontribusi dalam menghasilkan konversi.
Dengan kata lain, pendekatan ini memungkinkan pemasar untuk melihat secara jelas bagaimana interaksi konsumen dengan berbagai saluran pemasaran sepanjang perjalanan mereka, mulai dari iklan pencarian hingga iklan display dan sosial.
Model Atribusi Lainnya
Selain Data-Driven Attribution, Google Ads juga menawarkan beberapa model atribusi lain yang dapat digunakan untuk mengukur kontribusi setiap saluran pemasaran dalam kampanye. Berikut adalah beberapa model atribusi yang umum digunakan di Google Ads:
1. Atribusi Linier (Linear Attribution)
Model ini memberikan kredit konversi secara merata kepada setiap titik kontak dalam perjalanan konsumen. Misalnya, jika ada empat titik kontak, setiap titik kontak akan menerima 25% kredit konversi.
2. Atribusi Terakhir (Last Click Attribution)
Model ini memberikan seluruh kredit konversi kepada titik kontak terakhir sebelum konsumen melakukan konversi. Ini berarti saluran terakhir yang diakses oleh konsumen sebelum konversi akan menerima seluruh kredit.
3. Atribusi Pertama (First Click Attribution)
Sebaliknya, model ini memberikan seluruh kredit konversi kepada titik kontak pertama yang diakses oleh konsumen dalam perjalanan mereka menuju konversi.
4. Atribusi Berbasis Posisi (Position-Based Attribution)
Model ini juga dikenal sebagai model “U-shaped,” di mana titik kontak pertama dan terakhir masing-masing mendapatkan 40% kredit, sementara titik kontak di tengah menerima 20% kredit.
5. Atribusi Berbasis Waktu (Time Decay Attribution)
Model Time Decay Attribution ini memberikan kredit yang lebih besar kepada titik kontak yang terjadi lebih dekat dengan waktu konversi. Titik kontak terakhir mendapatkan kredit paling besar, sementara titik kontak yang lebih awal mendapatkan kredit lebih kecil.
Data yang Dibutuhkan Dalam Menggunakan Data-driven Attribution
Untuk menggunakan Data-driven Attribution di Google Analytics 4, kamu perlu memiliki sejumlah data konversi dan data titik kontak yang memadai dalam akun kamu. Secara khusus, kamu memerlukan:
A. Pelacakan Data yang Konsisten dan Akurat
Ini berarti kamu perlu mengimplementasikan dengan benar kode pelacakan, tag, dan piksel pada semua halaman dan saluran yang relevan agar data dapat konsisten terlacak dan dilaporkan secara akurat di Google Analytics 4.
B. Cukup Banyak Peristiwa Konversi di Akun
Kamu perlu memiliki jumlah peristiwa konversi yang cukup dalam akun kamu agar Google Analytics 4 dapat belajar dari data tersebut. Google merekomendasikan setidaknya 600-1000 konversi per bulan melibatkan semua peristiwa konversi kamu.
C. Jumlah Data Historis yang Cukup di Akun
Kamu juga memerlukan jumlah data historis yang memadai di akun kamu agar Google Analytics 4 dapat menganalisis dan belajar dari data tersebut. Google merekomendasikan setidaknya 28 hari data historis untuk hasil terbaik.
Bagaimana Cara Set Up Data-driven Attribution?
Menerapkan Data-Driven Attribution dalam Google Analytics 4 memerlukan beberapa langkah penting untuk memastikan sistem dapat memberikan kredit konversi secara cerdas berdasarkan data konsumen. Berikut adalah cara mengatur Data-driven attribution di Google Analytics 4:
1. Masuk ke Akun Google Analytics 4
Untuk memulai pengaturan Data-driven attribution, masuk ke akun Google Analytics 4 kamu dan pilih properti yang ingin kamu atur atribusi. Selanjutnya, klik “Admin” untuk mengakses pengaturan administratif.
2. Beralih ke Pengaturan Atribusi
Navigasilah ke Pengaturan Atribusi di dalam menu. Di sini, kamu akan menemukan opsi terkait konfigurasi atribusi yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan kampanye kamu.
3. Pilih Data-driven Attribution Sebagai Model Default
Pastikan bahwa Data-driven attributionsudah dipilih sebagai model default. Meskipun ini umumnya sudah terpilih, kamu masih dapat memilih di antara model berbasis aturan tradisional seperti last click, first click, atau linear jika diperlukan.
4. Atur Look-Back Window
Jika kamu menggulir ke bawah, kamu dapat menetapkan look-back window sesuai kebutuhan. Look-back window adalah periode waktu di mana suatu titik kontak dianggap berkontribusi pada suatu konversi. Sebagai contoh, kamu dapat memilih 30 hari untuk peristiwa konversi akuisisi dan 90 hari untuk semua peristiwa konversi lainnya.
Manfaat Data-driven Attribution
Data-driven Attribution memiliki sejumlah manfaat signifikan bagi para pemasar dan pengiklan dalam konteks kampanye periklanan digital. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penerapan Data-driven attribution:
1. Menganalisis Kinerja Kampanye Secara Komprehensif
Dengan Data-driven attribution, kamu dapat menganalisis kinerja kampanye secara menyeluruh melalui saluran-saluran yang berbeda. Ini memungkinkan kamu untuk mendapatkan gambaran cepat tentang sejauh mana kampanye kamu berhasil, sambil tetap dapat merinci hasil dari setiap saluran khusus.
2. Menggunakan Laporan untuk Mendapatkan Gambaran Cepat dan Rinci
Dengan laporan yang disediakan, kamu dapat mendapatkan gambaran cepat tentang kinerja kampanye kamu. Selain itu, laporan yang lebih terperinci membantu kamu memahami bagaimana setiap saluran dan kampanye memengaruhi satu sama lain. Informasi ini sangat berharga untuk membuat keputusan strategis.
3. Mengasah Strategi Anggaran
Data-driven attribution memungkinkan kamu untuk merinci kontribusi setiap saluran terhadap konversi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang saluran mana yang memberikan dampak terbesar, kamu dapat menyempurnakan strategi anggaran kamu. Ini membantu dalam mengalokasikan dana pemasaran dengan lebih cerdas, memfokuskan investasi pada saluran yang paling efektif.
4. Mendapatkan Perspektif Global
Data-driven attribution memberikan perspektif global terhadap kinerja kampanye kamu. Dengan melihat dampak setiap saluran, kamu dapat mengambil keputusan yang lebih informasional dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara terbaik untuk mengoptimalkan kampanye pemasaran kamu.
Mulai Manfaatkan Data Untuk Keputusan yang Lebih Cerdas!
Data-Driven Attribution di Google Ads adalah alat yang powerful untuk mengukur efektivitas kampanye iklan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang kontribusi setiap saluran iklan, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan.
Mau meningkatkan eksposur bisnis kamu di Google Ads? Dengan jasa iklan Google yang unggul dari Whello, kamu dapat tingkatkan impression di Google Ads dengan efektif. Tim ahli kami tidak hanya memahami seluk-beluk strategi target bidding, tetapi juga secara hati-hati merancang kampanye agar mencapai sasaran yang diinginkan.
Melalui pendekatan yang terukur dan analisis data yang mendalam, Whello membantu kamu memanfaatkan potensi penuh platform iklan Google. Jangan lewatkan peluang untuk meraih keunggulan bersama Whello dalam menghadapi dunia yang kompetitif melalui Google Ads, yuk langsung hubungi Whello!
Apa itu data-driven attribution?
Data-driven attribution adalah pendekatan analisis yang menggunakan data konsumen untuk memberikan kredit konversi secara dinamis kepada setiap saluran pemasaran berdasarkan kontribusinya dalam perjalanan konsumen.
Apa itu data-driven attribution di PPC?
Dalam konteks PPC (Pay-Per-Click), data-driven attribution mengacu pada penggunaan data konsumen untuk menentukan kredit konversi secara akurat, membantu pengiklan memahami kontribusi masing-masing iklan berbayar dalam kampanye mereka.
Boost omset penjualan di website kamu dengan SEA!
Maksimalkan omset bisnismu dan dapatkan keuntungan dengan strategi SEA yang tepat. Mulai konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Mengenal Aged Domain? Apakah Termasuk Ranking Factor?
Optimalkan website dengan cepat menggunakan aged domain. Pelajari kelebihan, kekurangan hingga ciri-ciri aged domain yang bagus di sini!
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!