Digital marketing telah menjadi bagian penting dari strategi pemasaran modern, dan Google Ads menjadi salah satu platform terkemuka dalam membantu bisnis meningkatkan visibilitas dan hasil.
Namun, seringkali konversi yang terjadi di dunia nyata atau offline sulit untuk dilacak secara akurat melalui platform digital. Disini kita akan membahas cara tracking offline conversion di Google Ads, sehingga membantu kamu memahami dan mengukur dampak iklan pada keberhasilan bisnis secara keseluruhan.
Daftar isi
Apa Itu Tracking Konversi Offline di Google Ads?
Tracking konversi offline dalam Google Ads adalah proses tracking dan mengukur keberhasilan kampanye iklan online dengan memantau tindakan atau transaksi pelanggan yang terjadi di dunia nyata atau secara offline.
Terutama bagi kamu yang berfokus pada konversi atau aktivitas pelanggan yang tidak dapat langsung diukur secara online seperti klik iklan atau kunjungan website.
Melalui teknologi dan strategi tracking offline, pengiklan dapat mendapatkan pemahaman yang lebih holistik tentang dampak kampanye online mereka pada perilaku konsumen di dunia nyata.
Mengapa Perlu Tracking Konversi Offline?
Tracking konversi offline menjadi penting karena banyak interaksi pelanggan dengan bisnis yang tidak terbatas secara online. Meskipun penggunaan teknologi dan keberadaan toko online semakin meluas, masih banyak transaksi yang terjadi di dunia nyata, seperti pembelian langsung di toko fisik atau melalui panggilan telepon.
Tanpa kemampuan untuk melacak konversi offline, bisnis akan kehilangan gambaran lengkap tentang efektivitas kampanye pemasaran dan sumber lalu lintas yang menghasilkan penjualan.
Dengan adanya pelacakan konversi offline, kamu dapat mengukur sejauh mana upaya pemasaran online mereka mempengaruhi keputusan pembelian offline. Ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran mereka dengan lebih baik, mengidentifikasi kampanye yang lebih sukses, dan mengalokasikan anggaran dengan lebih efisien.
Oleh karena itu, melibatkan pelacakan konversi offline tidak hanya memberikan pandangan yang lebih akurat tentang ROI (Return on Investment), tetapi juga membantu bisnis untuk mengambil keputusan yang lebih cerdas dan terinformasi.
Cara juga: Cara Meningkatkan impression dengan Google Ads.
Cara tracking Konversi Offline
Dulu, perusahaan sering kali menggunakan Google Click Identifier (GCLID) sebagai metode untuk tracking konversi offline. Kode identifikasi unik ini, yang disematkan dalam URL iklan, mempermudah koneksi antara interaksi iklan online dan kegiatan offline berikutnya. Berikut cara tracking konversi offline :
1. Mengimpor Data Konversi
Google Ads memungkinkan kamu mengimpor data konversi offline dan menghubungkan atribusi tersebut dengan kampanye kamu selama kamu dapat mengambil dan menyimpan GCLID (Google Click Identifier) dari pengguna asli, yang dapat dihubungkan dengan setiap tindakan konversi yang dilakukan pengguna.
Proses ini dapat ditangani melalui pekerjaan pengembangan yang disesuaikan atau opsi yang dapat diotomatisasi melalui CRM atau platform otomatisasi yang kamu gunakan.
2. Menyiapkan Konversi
Selanjutnya, kamu akan memilih sumber untuk mengimpor konversi. Jika kamu menggunakan Salesforce, mereka memiliki integrasi langsung ke Google Ads yang memungkinkan pengimporan data berdasarkan pencapaian di platform. Kamu juga dapat mengimpor dari “sumber data atau CRM lain” untuk memanfaatkan spreadsheet atau koneksi pihak ketiga.
Setelah kamu memilih opsi yang terakhir, kamu kemudian dapat memilih untuk mengimpor data berbasis panggilan atau data berbasis klik. Untuk saat ini, kamu akan fokus pada data dari klik dan alamat panggilan secara lebih rinci.
Pada layar berikutnya, beri nama konversi kamu dan pilih kategorinya.
Dalam hal ini, kamu dapat memilih opsi seperti Prospek yang memenuhi syarat atau Prospek yang dikonversi, atau jika penjualan langsung dengan pendapatan yang dapat diukur dan dikaitkan dengan pengguna, pilih Pembelian.
Jika berlaku, kamu dapat mengaitkan nilai tertentu atau memilih kesepakatan dinamis jika pendapatan bervariasi per konversi.
3. Mengimpor Data
Untuk mengimpor dokumen yang telah kamu siapkan, buka bagian Konversi pada akun kamu dan pilih Unggahan dari sisi kiri. Klik tanda tambah untuk memulai pengunggahan. Kemudian dapat memilih untuk mengunggah file, menyinkronkan dengan dokumen Google Spreadsheet, atau menyambungkan ke file yang dihosting dengan HTTPS atau SFTP.
Setelah mengunggah file, klik Pratinjau untuk memastikan bahwa datanya sesuai dengan konversi di akun dengan benar.
Jika kamu puas dengan hasilnya, pilih Terapkan untuk menyinkronkan konversi dengan akun kamu.Tunggulah beberapa jam sebelum konversi muncul di antarmuka.
4. Jadwal Upload
Selain melakukan pengunggahan secara manual, kamu memiliki opsi untuk menjadwalkan pengunggahan data secara rutin melalui Google Spreadsheet, HTTPS, atau SFTP.
Ini tidak hanya dapat menghemat waktu tetapi juga mengotomatiskan proses dengan mensinkronkan file spreadsheet atau database secara otomatis untuk mengekstrak data konversi dari CRM kamu.
Kamu dapat memilih jadwal, mengklik tanda tambah untuk membuat unggahan baru, memilih sumbernya, dan kemudian menentukan frekuensinya.
5. Panggilan Telepon
Bagi beberapa bisnis, terutama yang beroperasi di sektor jasa, telepon menjadi sumber utama. Jika kebanyakan pertanyaan bisnis baru kamu berasal dari telepon, penting untuk menerapkan tracking telepon agar dapat menghubungkan prospek ini dengan benar.
6. Ekstensi Panggilan
Pertama, pastikan kamu telah menyiapkan ekstensi panggilan di Google Ads, sehingga nomor telepon dapat muncul bersama iklan di hasil penelusuran.
Buka Iklan & Ekstensi > Ekstensi untuk mulai menyiapkannya. Tambahkan ekstensi baru dan pilih Ekstensi Panggilan.
7. Pelaporan Panggilan Website
Selanjutnya, kamu juga harus memastikan untuk tracking panggilan yang terjadi dari website kamu setelah klik iklan. Selain ekstensi iklan, Google menawarkan opsi untuk menggunakan pengaturan nomor penerusan mereka untuk situs kamu.
8. Kunjungan ke Toko
Jika kamu mempromosikan penjualan di lokasi fisik, konversi kunjungan toko dapat men-tracking apakah orang berkunjung secara langsung setelah mengklik iklan.
Google menggunakan data lokasi dari perangkat seluler untuk menentukan apakah orang yang sebelumnya berinteraksi atau melihat iklan datang ke toko kamu.
Yuk Siapkan Konversi Offline Kamu!
Tracking konversi offline di Google Ads membutuhkan kombinasi strategi dan teknik yang cermat. Dengan menggunakan beberapa metode yang telah disebutkan di atas, kamu dapat memaksimalkan potensi tracking konversi di dunia nyata.
Jika merasa metode tersebut kurang efektif, kamu dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa iklan google. Bahkan beberapa jasa juga dapat memaksimalkan Return On Spend Ads (ROAS) kamu seperti jasa iklan yang disediakan oleh Whello Indonesia.
Whello adalah ahli Google Ads yang menguasai format iklan, strategi bidding, opsi targeting, ads copywriting, dan teknik optimisasi. Dengan pengalaman yang luas, Whello mampu mengoptimalkan iklan untuk performa maksimal, termasuk mengidentifikasi kata kunci dan opsi penargetan yang tepat. Tunggu apa lagi? hubungi kontak Whello sekarang!
Apa itu Konversi Offline dalam Google Ads?
Konversi Offline mengacu pada tindakan atau transaksi pelanggan yang terjadi di dunia nyata dan tidak secara langsung terukur secara online, tetapi dapat dikaitkan dengan interaksi sebelumnya melalui kampanye Google Ads.
Mengapa Penting tracking Konversi Offline?
Tracking konversi offline penting untuk memahami bagaimana iklan online berpengaruh pada perilaku pelanggan di dunia nyata, seperti kunjungan toko fisik atau pembelian offline yang dipengaruhi oleh kampanye online.
Bagaimana Cara tracking Konversi Offline di Google Ads?
Kamu dapat tracking konversi offline dengan mengimpor data transaksi atau aktivitas pelanggan dari dunia nyata ke dalam platform Google Ads. Proses ini melibatkan penggunaan Google Click Identifier (GCLID) untuk mengaitkan aktivitas offline dengan interaksi online.
Boost omset penjualan di website kamu dengan SEA!
Maksimalkan omset bisnismu dan dapatkan keuntungan dengan strategi SEA yang tepat. Mulai konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Mengenal Aged Domain? Apakah Termasuk Ranking Factor?
Optimalkan website dengan cepat menggunakan aged domain. Pelajari kelebihan, kekurangan hingga ciri-ciri aged domain yang bagus di sini!
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!