React SEO sering menjadi topik penting bagi web developer yang ingin memastikan website mereka mudah ditemukan oleh mesin pencari. React menawarkan kemampuan luar biasa untuk membangun aplikasi web interaktif dan dinamis.
SEO dengan React memerlukan strategi khusus, mengingat adanya berbagai metode rendering seperti server-side rendering (SSR), client-side rendering (CSR), dan static site generation (SSG).
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai tantangan SEO pada website React, berbagai teknik rendering, serta masalah umum yang sering ditemui dalam optimasi SEO pada website berbasis React.
Daftar isi
Apa Itu React?
React adalah library JavaScript yang dikembangkan oleh Facebook, dirancang untuk membangun antarmuka pengguna berbasis komponen.
React mendukung pembentukan aplikasi single-page dengan kemampuan interaksi yang dinamis tanpa harus me-refresh halaman sepenuhnya.
React memfokuskan pada kecepatan dan pengalaman pengguna, tetapi ini dapat menimbulkan beberapa tantangan terkait SEO.
Bagaimana Cara Google Crawl dan Index Website dengan JavaScript?
Googlebot, mesin perayap milik Google, menggunakan proses yang kompleks untuk melakukan web crawling dan indexing website yang menggunakan JavaScript. Proses ini dimulai dengan Crawl Queue, daftar URL yang akan dijelajahi.
Ketika Googlebot siap, ia mengambil URL berikutnya, meminta halaman, dan mengambil HTML-nya. Setelah HTML diproses, Googlebot menentukan apakah perlu menjalankan JavaScript untuk merender konten. Jika ya, URL tersebut dimasukkan ke dalam Render Queue.
Selanjutnya, Renderer akan menjalankan JavaScript dan mengirim HTML yang sudah dirender kembali ke unit pemrosesan. Unit pemrosesan kemudian mengekstrak tautan dari halaman dan menambahkannya kembali ke daftar crawl. Akhirnya, konten yang sudah dirender dimasukkan ke dalam indeks Google.
Proses ini membedakan antara tahap pemrosesan HTML dan render JavaScript, karena menjalankan JavaScript memerlukan sumber daya yang signifikan.
Googlebot harus memprioritaskan dan menunggu hingga JavaScript dijalankan, yang dapat mempengaruhi seberapa cepat dan berapa banyak halaman yang dapat diindeks.
Selain itu, Google memiliki anggaran crawl yang membatasi jumlah sumber daya yang dialokasikan untuk setiap website, yang penting untuk situs besar dengan banyak halaman.
Tantangan SEO dengan Website Berbasis React
React menawarkan banyak keuntungan dalam pengembangan aplikasi web yang interaktif dan responsif. Namun, React juga menghadapi beberapa tantangan signifikan dalam hal optimasi SEO. Berikut penjelasannya:
1. Empty First-pass Content
Situs berbasis React sering menghadapi masalah dengan konten yang kosong pada tampilan pertama.
Karena React menggunakan model app shell, HTML awal biasanya tidak mengandung konten yang berarti, sehingga Googlebot melihat halaman kosong sebelum JavaScript dirender.
Ini dapat menunda pengindeksan konten, terutama untuk situs dengan ribuan halaman.
2. Load Time and User Experience
Proses memuat, mengurai, dan mengeksekusi JavaScript memerlukan waktu dan bisa mempengaruhi pengalaman pengguna.
Selain itu, JavaScript sering perlu melakukan panggilan jaringan untuk mendapatkan konten, yang memperlambat waktu tunggu pengguna.
Google menggunakan metrik inti web untuk menilai pengalaman pengguna, sehingga waktu muat yang lebih lama dapat menurunkan peringkat situs.
3. Page Metadata
Tag meta seperti `<meta>` penting untuk menampilkan judul, thumbnail, dan deskripsi yang sesuai di Google dan media sosial.
Namun, website ini mengandalkan tag `<head>` dari halaman yang diambil dan tidak menjalankan JavaScript.
Karena React merender meta tag di sisi klien, mengelola metadata untuk halaman individual menjadi sulit.
4. Sitemap
Sitemap adalah file yang memberikan informasi tentang halaman, video, dan file lain di situs serta hubungan antaranya. Mesin pencari seperti Google membaca file ini untuk melakukan crawling situs secara lebih cerdas.
React tidak memiliki cara bawaan untuk menghasilkan sitemaps, sehingga pengguna harus mencari alat tambahan atau membuat sitemap secara manual.
Strategi Membuat Website React SEO-Friendly
Untuk mengatasi tantangan di atas, ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memastikan website React kamu SEO-friendly. Berikut ini adalah beberapa pendekatan yang bisa dipertimbangkan:
A. Server-Side Rendering (SSR)
Server-Side Rendering (SSR) adalah teknik di mana HTML dihasilkan di server dan dikirim ke browser sebagai konten yang sudah dirender.
Dengan SSR, Googlebot dan pengguna menerima halaman dengan konten lengkap secara langsung, memudahkan proses pengindeksan oleh mesin pencari.
Ini juga membantu mengurangi waktu muat awal dan meningkatkan pengalaman pengguna, karena konten sudah tersedia saat halaman dimuat.
B. Client-Side Rendering (CSR)
Client-Side Rendering (CSR) adalah metode di mana JavaScript diunduh dan dieksekusi di browser untuk menghasilkan HTML secara dinamis.
Meskipun CSR menawarkan interaktivitas yang lebih tinggi dan kecepatan navigasi yang lebih baik setelah halaman dimuat, ini dapat menyebabkan masalah SEO jika konten tidak di-render dengan benar pada saat pertama kali diakses.
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mengoptimalkan JavaScript dan memastikan bahwa Googlebot dapat merender halaman dengan efisien.
C. Static Site Generation (SSG)
Static Site Generation (SSG) adalah proses di mana HTML dihasilkan pada saat build time, bukan saat permintaan pengguna.
Dengan SSG, halaman-halaman situs di-render menjadi file statis yang diunggah ke server dan disajikan langsung kepada pengguna.
Ini memungkinkan waktu muat yang sangat cepat dan pengindeksan yang optimal, karena setiap halaman sudah tersedia dalam bentuk HTML yang siap diindeks oleh mesin pencari.
Masalah Umum SEO dengan Website React
Website berbasis React sering menghadapi beberapa masalah SEO yang dapat mempengaruhi visibilitas dan kinerja di mesin pencari. Berikut adalah beberapa masalah umum dan cara mengatasinya:
1. Pilih Strategi Rendering yang Tepat
Masalah utama dengan React adalah cara konten dirender, yang mempengaruhi SEO. Google dapat merender JavaScript, tetapi mesin pencari lain seperti Bing dan Baidu memiliki dukungan terbatas, yang dapat memperlambat pengindeksan.
Menggunakan Server-Side Rendering (SSR) atau Static Site Generation (SSG) memastikan bahwa konten dapat diakses dan diindeks dengan lebih efisien, meningkatkan waktu muat awal dan pengalaman pengguna.
2. Gunakan Kode Status dengan Benar
Aplikasi SPA sering tidak melaporkan kode status dengan benar karena server tidak memuat halaman secara langsung.
Ini dapat menyebabkan masalah seperti tidak adanya pengalihan 3xx atau kode 4xx yang tidak dilaporkan dengan benar, seperti soft 404.
Menggunakan framework seperti Next.js untuk SSR memungkinkan pengaturan kode status yang tepat, memudahkan pengindeksan dan audit situs.
3. Hindari URL Berbasis Hash
URL berbasis hash (misalnya `https://example.com/#/shop`) tidak sepenuhnya dibaca oleh Google, yang hanya melihat URL sebelum hash. Ini dapat membatasi kemampuan mesin pencari untuk mengindeks halaman dengan benar.
Menggunakan History API dengan React Router atau Next.js memungkinkan perubahan URL yang lebih ramah SEO.
4. Gunakan Link `<a href>` yang Relevan
SPA sering menggunakan elemen `<div>` atau `<button>` untuk perubahan URL, yang tidak diindeks oleh mesin pencari. Google membutuhkan elemen untuk menemukan dan mengikuti tautan internal.
Memastikan tautan internal menggunakan `<a href>` memungkinkan Google meng-crawl dan mengalirkan PageRank dengan benar.
5. Hindari Lazy Loading HTML yang Esensial
Memuat konten penting melalui lazy loading dapat mengakibatkan konten tersebut tidak terlihat oleh mesin pencari. Ini termasuk elemen seperti modals dan accordions yang hanya muncul saat pengguna berinteraksi.
Konten yang penting harus dimasukkan dalam HTML awal atau diatur dengan CSS agar tetap tersembunyi sampai diperlukan, memastikan mesin pencari dapat mengaksesnya.
6. Jangan Lupakan Dasar-dasar SEO
Meskipun React memiliki prinsip SEO tersendiri, namun prinsip-prinsip SEO dasar tetaplah berlaku.
Oleh karena itu, pastikan aplikasi React kamu mematuhi prinsip-prinsip seperti penggunaan canonical SEO, data terstruktur, sitemap XML, mobile-first, struktur situs yang baik, HTTPS, tag judul, dan HTML semantik untuk memastikan visibilitas dan peringkat yang baik di mesin pencari.
Mulai Optimasi SEO React Kamu Hari Ini!
Mengoptimalkan SEO pada situs berbasis React memang menantang, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Implementasi yang baik dari strategi ini akan meningkatkan visibilitas situs di mesin pencari dan menjaga performa situs yang cepat serta pengalaman pengguna yang optimal.
Optimalkan potensi website kamu dengan layanan jasa SEO khusus dari Whello! Kami ahli dalam optimasi SEO JavaScript, termasuk React JS, untuk memastikan situs kamu tidak hanya menarik tetapi juga mudah diindeks oleh Google.
Dengan pendekatan teruji dan strategi canggih, kami membantu memahami cara website terindex Google dengan lebih efektif, meningkatkan visibilitas dan peringkat pencarian. Percayakan kebutuhan SEO kamu kepada kami dan lihat bagaimana kami dapat menyukseskan website kamu!
Apakah React bagus untuk SEO?
React bisa bagus untuk SEO jika menggunakan teknik seperti Server-Side Rendering (SSR) atau Static Site Generation (SSG). Tanpa metode ini, konten React mungkin tidak sepenuhnya terlihat oleh mesin pencari.
Bagaimana Google crawling website dengan JavaScript?
Google dapat merender dan meng-crawl situs JavaScript, tetapi proses ini bisa lebih lambat dan kurang efisien dibandingkan HTML statis. Menggunakan SSR atau SSG membantu Google mengakses konten lebih cepat dan akurat.
Mulai optimasi SEO website bisnismu sekarang!
Dapatkan posisi page 1 Google dan tingkatkan traffic serta revenue pada website bisnis kamu dengan SEO. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!