Google Ads menawarkan berbagai opsi untuk mengiklankan produk atau layanan kamu, dan salah satu istilah penting yang sering kamu temui adalah CPM. Jika kamu baru mengenal dunia periklanan digital, mungkin kamu bingung dengan apa itu CPM dan bagaimana cara kerjanya.
Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang CPM, termasuk cara menghitungnya, penggunaannya, serta perbedaannya dengan metode lain seperti CPC dan CPA. Yuk, kita mulai!
Daftar isi
Apa Itu CPM?
CPM, singkatan dari Cost Per Mille, adalah model pembayaran iklan yang berarti biaya per seribu tayangan. Dalam bahasa sederhana, CPM mengacu pada biaya yang kamu bayar setiap kali iklan kamu ditampilkan seribu kali. Istilah “mille” berasal dari bahasa Latin yang berarti seribu.
Nah, Cost per Mille (CPM) adalah metrik yang digunakan untuk menghitung biaya per 1.000 tayangan iklan.
Untuk Apa CPM Digunakan?
CPM sering digunakan dalam iklan display dan kampanye brand awareness. Jika tujuan kamu adalah untuk meningkatkan visibilitas brand atau produk, CPM adalah model yang tepat.
Dengan CPM, kamu membayar berdasarkan jumlah tayangan iklan, bukan jumlah klik atau tindakan yang diambil pengguna. Ini cocok untuk kampanye yang bertujuan memperkenalkan produk baru atau meningkatkan kesadaran merek di pasar yang lebih luas.
Cara Melakukan Bidding Viewable Impressions di Google Ads
Bidding viewable impressions adalah metode penetapan harga di mana kamu hanya membayar untuk tayangan iklan yang benar-benar terlihat oleh pengguna. Dalam konteks ini, “viewable” berarti iklan harus memenuhi kriteria tertentu untuk dianggap telah terlihat oleh pengguna.
Kriteria ini biasanya mengacu pada berapa persen dari iklan yang harus terlihat di layar dan berapa lama iklan tersebut harus terlihat.
Dengan model CPM, kamu membayar untuk setiap seribu tayangan iklan, terlepas dari apakah iklan tersebut benar-benar terlihat oleh pengguna atau tidak. Nah, jika kamu menerapkan CPM dalam bidding viewable impressions, maka hal tersebut disebut sebagai viewable CPM (vCPM).
Dalam model viewable CPM, kamu membayar untuk setiap seribu tayangan yang dianggap “viewable,” artinya iklan tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar dianggap sebagai tayangan yang efektif.
Nah, berikut adalah cara melakukan bidding viewable impressions:
- Masuk ke Akun Google Ads kamu
- Pilih kampanye iklan yang ingin kamu atur bidding-nya. Jika belum ada kampanye, kamu perlu membuatnya terlebih dahulu.
- Di bagian “Bidding” atau “Penawaran”, pilih opsi “CPM” dan aktifkan “Viewable CPM” atau vCPM.
- Masukkan jumlah maksimum yang bersedia kamu bayar untuk seribu tayangan iklan yang terlihat. Google Ads akan menggunakan tawaran ini untuk menentukan seberapa sering iklan kamu ditampilkan.
- Simpan pengaturan kamu dan pantau kinerja kampanye. Kamu dapat menyesuaikan tawaran dan anggaran sesuai kebutuhan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Impression vs. Page Views
Dalam konteks periklanan digital, impression dan page views sering digunakan, tetapi mereka memiliki arti yang berbeda:
- Impression
Setiap kali iklan ditampilkan di layar pengguna, itu dianggap sebagai satu impression. Ini berarti iklan kamu telah muncul di layar, meskipun pengguna tidak benar-benar melihatnya atau berinteraksi dengannya.
- Page Views
Merupakan jumlah total halaman yang dilihat oleh pengguna. Jika seorang pengguna mengunjungi halaman yang memuat iklan kamu, itu akan dihitung sebagai satu page view. Namun, satu page view bisa menampilkan beberapa impression iklan.
Cara Menghitung CPM
Untuk menghitung CPM, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Misalnya, jika kamu menghabiskan $500 untuk kampanye yang mendapatkan 200.000 tayangan, perhitungan CPM-nya adalah:
Jadi, CPM kamu adalah $2.5, yang berarti kamu membayar $2.5 untuk setiap seribu tayangan iklan.
Kenapa CPM Penting?
CPM penting karena memberikan cara yang efektif untuk memperkirakan biaya kampanye iklan berdasarkan tayangan yang diterima. Ini berguna untuk kampanye yang fokus pada brand awareness dan bukan pada klik atau konversi langsung.
Dengan CPM, kamu dapat mengukur dan mengelola anggaran iklan lebih baik, terutama jika tujuan utama kamu adalah meningkatkan impressions dengan Google Ads.
Perbedaan CPM, CPC, dan CPA
Untuk memahami CPM lebih baik, mari kita bandingkan dengan dua model penetapan harga iklan lainnya: CPC (Cost Per Click) dan CPA (Cost Per Acquisition).
A. CPC (Cost Per Click)
Dalam model CPC Google Ads, kamu membayar setiap kali seseorang mengklik iklan kamu. Ini cocok jika tujuan kamu adalah untuk mendapatkan klik atau kunjungan ke situs web. CPC lebih fokus pada tindakan pengguna, bukan hanya tayangan.
B. CPA (Cost Per Acquisition)
CPA Google Ads mengacu pada biaya yang kamu bayar setiap kali pengguna menyelesaikan tindakan tertentu, seperti melakukan pembelian atau mendaftar. Ini adalah model berbasis hasil yang fokus pada konversi dan bukan hanya tayangan atau klik.
C. CPM (Cost Per Mille)
Seperti yang telah dibahas, CPM fokus pada biaya per seribu tayangan. Ini lebih sesuai untuk kampanye yang bertujuan meningkatkan kesadaran merek daripada mendapatkan klik atau konversi langsung.
Limitasi CPM
Meskipun CPM memiliki banyak keuntungan, ada beberapa limitasi yang perlu diperhatikan:
1. Tidak Ada Jaminan Klik
Dengan CPM, kamu membayar untuk setiap 1.000 tayangan iklan, tetapi tidak ada jaminan bahwa orang akan mengklik iklan kamu. Artinya, iklan bisa saja dilihat ribuan kali, tetapi jika orang tidak tertarik atau tidak mengkliknya, kamu tetap membayar.
Bayangkan kamu menjalankan iklan untuk produk baru dan menggunakan CPM untuk membayar. Iklan kamu mungkin ditampilkan 10.000 kali, tetapi hanya ada beberapa orang yang mengkliknya. Walaupun iklan kamu mendapat banyak tayangan, hasil konversi (seperti klik ke situs web atau pembelian) mungkin rendah.
2. Efektivitas Terhadap Konversi
CPM lebih fokus pada tayangan daripada tindakan spesifik seperti klik atau konversi. Jika tujuan utama kamu adalah untuk meningkatkan penjualan atau mendapatkan pendaftaran, CPM mungkin kurang efektif dibandingkan model seperti CPC (Cost per Click) atau CPA (Cost per Acquisition), yang lebih fokus pada tindakan pengguna.
Misalnya, kamu menjalankan kampanye untuk meluncurkan aplikasi mobile dan menggunakan CPM. Meskipun banyak orang melihat iklan kamu, mereka mungkin tidak langsung mengunduh aplikasi karena iklan hanya menargetkan tayangan, bukan tindakan spesifik seperti klik atau unduhan.
3. Biaya yang Bisa Menjadi Mahal
CPM bisa menjadi mahal jika tayangan yang diperoleh tidak efektif dalam mencapai tujuan iklan kamu. Jika iklan kamu tidak menarik atau tidak relevan bagi audiens, kamu mungkin membayar banyak untuk tayangan yang tidak memberikan hasil yang diinginkan.
4. Tayangan Tidak Selalu Menunjukkan Keterlibatan
Tayangan iklan (impressions) tidak selalu berarti bahwa pengguna benar-benar melihat atau memperhatikan iklan tersebut. Kadang-kadang iklan bisa saja hanya “terlihat” sebentar tanpa perhatian penuh dari pengguna.
Contohnya, iklan banner kamu mungkin muncul di sudut halaman web yang kurang mencolok, dan meskipun tayangannya tinggi, pengguna mungkin tidak memperhatikan iklan tersebut karena terlalu kecil atau terhalang oleh konten lain.
5. Tidak Mengukur Kualitas Tayangan
CPM tidak memperhitungkan kualitas tayangan iklan kamu. kamu mungkin membayar untuk tayangan yang terjadi di situs web atau aplikasi dengan audiens yang tidak relevan, yang tidak memberikan nilai tambah bagi kampanye kamu.
Jika kamu menjalankan iklan untuk layanan keuangan dan tayangan iklan kamu sebagian besar terjadi di situs web yang tidak terkait dengan keuangan, meskipun kamu mendapatkan banyak tayangan, audiens yang melihat iklan kamu mungkin tidak tertarik dengan layanan yang ditawarkan.
Sudah Paham tentang CPM Google Ads?
Dengan memahami CPM (Cost per Mille) di Google Ads, kamu bisa lebih cerdas dalam mengelola anggaran iklan dan memastikan setiap tayangan iklan memberikan dampak maksimal.
Jika kamu merasa perlu bantuan untuk menyusun strategi iklan berbasis CPM yang efektif untuk bisnismu, gunakan jasa Google Ads dari Whello!
Dengan pengalaman yang luas dalam menangani berbagai jenis klien, Whello dapat merancang strategi iklan yang tepat sasaran dan memastikan iklan kamu tidak akan sia-sia.
Selain itu, Whello juga akan memberikan tips berharga untuk membuat iklan Google yang sesuai dengan bisnismu dan menawarkan konsultasi gratis untuk membantu kamu memulai. Jangan ragu untuk menghubungi Whello dan optimalkan kampanye iklanmu dengan bantuan ahli!
Apakah CPM cocok untuk semua jenis kampanye?
Tidak selalu. CPM lebih cocok untuk kampanye brand awareness yang fokus pada meningkatkan visibilitas merek. Untuk kampanye yang lebih fokus pada mendapatkan klik atau konversi, CPC atau CPA mungkin lebih efektif.
Bagaimana cara menentukan tawaran CPM yang tepat?
Tentukan tawaran CPM berdasarkan anggaran kampanye kamu dan berapa banyak tayangan yang ingin dicapai. Lakukan riset pasar untuk memahami biaya tayangan di industri dan sesuaikan tawaran kamu untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Apa yang dimaksud dengan viewable CPM (vCPM)?
Viewable CPM adalah model CPM di mana kamu hanya membayar untuk tayangan iklan yang benar-benar terlihat oleh pengguna. Ini memastikan bahwa kamu hanya membayar untuk tayangan yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk dilihat oleh audiens.
Apakah CPM lebih mahal daripada CPC?
Tergantung pada tujuan kampanye dan industri kamu, CPM bisa lebih mahal atau lebih murah daripada CPC. CPM fokus pada tayangan, sementara CPC fokus pada klik. Pilih model yang sesuai dengan tujuan kampanye kamu.
Bisakah saya menggunakan CPM di Google Ads untuk semua jenis iklan?
CPM paling efektif untuk iklan display dan kampanye brand awareness. Untuk kampanye yang fokus pada klik atau konversi, model CPC atau CPA mungkin lebih sesuai.
Boost omset penjualan di website kamu dengan SEA!
Maksimalkan omset bisnismu dan dapatkan keuntungan dengan strategi SEA yang tepat. Mulai konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!