
Sekarang ini, ada banyak cara untuk menjual produk atau jasa. Memang, metode offline masih sering digunakan, tapi itu saja tidak cukup. Makanya, banyak bisnis yang menerapkan marketing channel supaya pelanggan lebih mudah berinteraksi lewat berbagai platform.
Salah satu strategi yang paling populer saat ini adalah omnichannel marketing. Sebenarnya, apa sih omnichannel marketing itu? Yuk, kita bahas pengertiannya, contohnya, dan cara kerjanya!
Daftar isi
Apa itu Omnichannel Marketing?
Omnichannel marketing adalah strategi pemasaran yang mengintegrasikan berbagai channel komunikasi dan penjualan agar memberikan pengalaman pelanggan yang konsisten dan seamless.
Tujuan utama dari omnichannel marketing adalah memastikan bahwa pelanggan dapat berinteraksi dengan brand melalui berbagai platform. Baik online maupun offline tanpa hambatan.
Dalam strategi ini, data pelanggan dari berbagai channel dikombinasikan untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan. Contohnya, jika seorang pelanggan menelusuri produk di aplikasi mobile, mereka dapat melihat produk yang sama saat mengunjungi website atau toko fisik.
Contoh Omnichannel Marketing
Banyak brand besar sudah sukses menjalankan strategi omnichannel marketing, dan hasilnya? Penjualan mereka naik drastis! Tidak cuma menguntungkan bisnis, pelanggan juga jadi lebih nyaman dan terbantu. Nah, ini dia beberapa contohnya:
1. Starbucks
Starbucks menggunakan aplikasi mobile untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Pelanggan dapat melakukan pemesanan melalui aplikasi, mengumpulkan poin loyalitas, dan menukarkannya baik di toko fisik maupun melalui aplikasi.
2. Sephora
Sephora memungkinkan pelanggan untuk mencoba produk melalui aplikasi dan kemudian membeli langsung dari aplikasi atau di toko fisik. Mereka juga menyediakan sistem CRM yang menghubungkan data belanja pelanggan dari berbagai channel.
3. Nike
Nike mengintegrasikan pengalaman belanja online dan offline melalui aplikasi Nike. Pelanggan bisa mencoba produk secara virtual di aplikasi sebelum membelinya di toko.
4. IKEA
IKEA menggunakan fitur augmented reality (AR) di aplikasinya agar pelanggan dapat melihat bagaimana furnitur akan terlihat di rumah mereka sebelum membeli.
Perbedaan Multichannel dan Omnichannel Marketing
Selain omnichannel marketing ada teknik marketing yang tak kalah efektif juga. Namun apa sih yang membedakan multichannel marketing dan omnichannel marketing? Multichannel marketing lebih mengarah kepada konsumen yang potensial sedangkan omnichannel tidak. Berikut perbedaan lainnya:
1. Multichannel
Multichannel lebih sederhana karena hanya berfokus pada penyebaran konten dan iklan di berbagai platform. Dengan strategi ini, bisnis dapat hadir di berbagai channel seperti online, media cetak, dan toko fisik.
Sehingga pelanggan bebas memilih cara mereka berinteraksi dengan brand. Namun, setiap channel biasanya berjalan sendiri-sendiri tanpa keterhubungan yang kuat.
2. Omnichannel
Omnichannel memungkinkan brand hadir di berbagai channel, baik online maupun offline, tetapi dengan pendekatan yang lebih terintegrasi. Tujuannya adalah memastikan pengalaman pelanggan tetap mulus dan konsisten di setiap platform.
Ketika pelanggan berpindah dari satu perangkat ke perangkat lain atau dari online ke offline, transisinya terasa alami, dan pesan yang diterima tetap relevan dengan interaksi sebelumnya.
Manfaat Omnichannel Marketing
Menerapkan strategi omnichannel marketing memiliki banyak manfaat bagi bisnis. Selain itu pelanggan lebih mudah menggapai brand kamu. Berikut manfaat lainnya:
1. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Ketika pelanggan merasa dimudahkan dan mendapat pengalaman belanja yang personal, mereka cenderung lebih loyal. Omnichannel marketing memastikan pelanggan bisa terhubung dengan brand kamu kapan saja dan di mana saja, tanpa hambatan.
2. Meningkatkan Penjualan dan Konversi
Semakin nyaman pelanggan dalam berbelanja, semakin besar peluang mereka untuk menyelesaikan transaksi. Dengan sistem yang terintegrasi, pelanggan bisa dengan mudah berpindah dari satu platform ke platform lain tanpa harus mulai dari awal.
Bayangkan kamu melihat promo gadget di Instagram, lalu klik link ke website untuk baca detailnya. Setelah itu, kamu dapat notifikasi WhatsApp yang menawarkan diskon tambahan kalau checkout sekarang. Dengan kemudahan ini, kemungkinan besar kamu akan langsung beli, kan?
3. Memudahkan Pengumpulan Data Pelanggan
Omnichannel marketing memungkinkan bisnis mengumpulkan data dari berbagai platform, mulai dari media sosial, website, aplikasi, hingga toko offline. Dengan data ini, strategi pemasaran bisa lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Cara Kerja Omnichannel Marketing
Omnichannel marketing bekerja dengan menghubungkan berbagai channel pemasaran dan penjualan agar menciptakan pengalaman pelanggan yang mulus dan terintegrasi.
Dalam strategi ini, setiap channel baik online seperti website, media sosial, dan marketplace, maupun offline seperti toko fisik dan layanan pelanggan, bekerja secara sinkron.
Informasi pelanggan, seperti riwayat pembelian dan preferensi, disimpan dan digunakan untuk memberikan pengalaman yang lebih personal di setiap titik interaksi.
Ketika pelanggan berpindah dari satu platform ke platform lain, seperti dari media sosial ke website atau dari toko online ke toko fisik, data mereka tetap tersinkronisasi.
Hal ini memastikan bahwa pelanggan tidak perlu mengulang informasi atau mencari ulang produk yang mereka minati. Misalnya, jika pelanggan melihat produk di Instagram, mereka dapat langsung mengklik link untuk membeli di website atau marketplace tanpa harus mencari produk tersebut secara manual.
Terapkan Omnichannel Marketing Mulai Sekarang!
Dengan memahami dan menerapkan strategi omnichannel marketing, bisnis bisa lebih mudah meningkatkan loyalitas pelanggan, operasional jadi lebih efisien, dan penjualan pun makin naik.
Tapi, jujur saja, menerapkan marketing channel itu tidak semudah kelihatannya. Dibutuhkan keahlian khusus untuk menjalankannya, apalagi di dunia digital marketing yang penuh dengan istilah-istilah baru.
Tidak heran kalau banyak pebisnis akhirnya memilih pakai jasa profesional seperti Whello buat membantu mereka menerapkan strategi ini dengan lebih efektif.
Jasa apa saja yang disediakan oleh Whello? Mulai dari jasa pembuatan website, jasa SEO, jasa iklan google hingga jasa iklan sosial media. Whello cocok nih buat kamu seorang pebisnis yang ingin meningkatkan penjualan dengan menggunakan strategi digital marketing atau sama sekali belum memiliki digital marketing. Yuk, kembangkan bisnismu dengan cara yang lebih efektif!
Apa itu omnichannel marketing?
Omnichannel marketing adalah strategi pemasaran yang menghubungkan berbagai channel, baik online maupun offline, untuk memberikan pengalaman yang terintegrasi dan konsisten bagi pelanggan.
Apa perbedaan omnichannel dan multichannel?
Multichannel hanya berfokus pada kehadiran bisnis di berbagai channel tanpa integrasi antar channel. Sementara itu, omnichannel memastikan semua channel saling terhubung sehingga pengalaman pelanggan tetap mulus dan konsisten.
Mengapa bisnis perlu menerapkan omnichannel marketing?
Omnichannel marketing meningkatkan pengalaman pelanggan, memperkuat loyalitas, meningkatkan konversi penjualan, dan membantu bisnis memahami perilaku pelanggan dengan lebih baik melalui data yang terintegrasi.
Contoh bisnis yang menerapkan omnichannel marketing?
Contohnya adalah toko yang memiliki website, aplikasi mobile, marketplace, serta toko fisik yang semuanya terhubung. Pelanggan bisa melihat produk di media sosial, menambahkannya ke keranjang belanja di website, lalu mengambilnya di toko fisik.
Bagaimana cara kerja omnichannel marketing?
Omnichannel marketing bekerja dengan menyatukan berbagai channel pemasaran dan penjualan agar pelanggan mendapatkan pengalaman yang konsisten. Data pelanggan disinkronisasi di semua platform sehingga interaksi mereka tetap terhubung, misalnya dari media sosial ke website atau dari toko online ke toko fisik.
Ayo mulai kembangkan bisnismu dengan Digital Marketing!
Kamu ingin mengembangkan bisnismu secara digital? Bingung harus mulai dari mana? Konsultasikan bisnismu bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami

500 Internal Server Error: Definisi dan Cara Mengatasinya
Dapatkan informasi lengkap mengenai kesalahan 500 Internal Server Error, termasuk definisi dan solusi praktis untuk mengatasinya di sini.

Apakah Backlink Masih Relevan di Era AI dan Di Tahun 2025?
Apakah backlink masih penting di era AI? Ketahui penjelasannya mendalam tentang relevansi backlink di tahun 2025 di artikel ini!

WooCommerce SEO: Cara Optimalisasi Rangking Website E-Commerce
Pelajari cara optimalisasi SEO untuk WooCommerce dan tingkatkan visibilitas website e-commerce kamu. Dapatkan tips terbaik di sini!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!