Penyebab Orphan Page
- Redesign atau Migrasi Website: Saat kamu mendesain ulang website atau memindahkannya ke platform baru, kadang ada halaman lama yang lupa dimasukkan kembali ke struktur link baru.
- Perubahan Struktur Website atau Navigasi: Menghapus kategori, mengubah menu navigasi, atau merombak arsitektur website bisa menyebabkan beberapa halaman kehilangan internal link.
- Konten Lama atau yang Sudah Dihapus dari Menu: Artikel blog lama, halaman produk yang sudah tidak dijual, atau halaman promosi yang sudah berakhir, kadang tidak dihapus total tapi link-nya dicabut dari menu atau sitemap, sehingga jadi orphan.
- Halaman Testing atau Pengembangan: Halaman yang dibuat untuk tujuan testing atau pengembangan dan lupa dihapus atau di-noindex setelah selesai.
- Human Error: Kesalahan manual saat membuat atau mengedit halaman, lupa menambahkan link internal ke halaman baru, atau salah mengelola tautan.
Dampak Orphan Page Terhadap SEO
- Sulit Ditemukan (Discoverability) & Diindeks (Indexability): Google crawler sulit menemukannya tanpa internal link, bisa jadi tidak terindeks dan tidak muncul di hasil pencarian.
- Ranking Jadi Rendah atau Tidak Ada: Halaman tidak menerima link juice (otoritas) dari halaman lain. Ahrefs menyebutkan ini bisa menghambat ranking meski ada backlink eksternal.
- Pengalaman Pengguna (UX) yang Buruk: Pengunjung frustrasi karena tidak bisa menemukan halaman via navigasi normal, bisa meningkatkan bounce rate.
- Pemborosan Crawl Budget: Meskipun sulit ditemukan, orphan page yang di-crawl secara tidak sengaja oleh Google bisa menghabiskan crawl budget-mu. Padahal, crawl budget seharusnya fokus untuk crawl halaman-halaman penting di website-mu.
Kesimpulan
Orphan Page adalah halaman website yang “sendirian” karena tidak memiliki internal link dari halaman lain di website yang sama. Halaman ini terputus dari struktur navigasi utama, membuatnya sulit ditemukan baik oleh pengunjung maupun crawler Google.
Penyebabnya beragam, mulai dari kesalahan saat redesign atau migrasi website, serta perubahan struktur atau navigasi. Selain itu, bisa juga karena konten lama yang sudah tidak terhubung, halaman testing yang terlupakan, hingga kesalahan manual (human error).
Dampaknya terhadap SEO pun serius, sebab halaman jadi sulit ditemukan dan diindeks oleh Google. Sehingga ranking-nya bisa rendah atau bahkan tidak muncul karena tidak mendapat link juice, pengalaman pengguna (UX) memburuk, dan crawl budget Google bisa terbuang sia-sia.
Kalau masih bingung dan butuh bantuan untuk optimasi performa website, kamu bisa menggunakan jasa SEO, lho!