Beberapa tahun terakhir, dunia copywriting sedang “panas-panasnya” membahas satu hal: apakah copywriter akan tergantikan oleh AI?
Sejak munculnya ChatGPT, Gemini, Jasper, Copy.ai, dan berbagai tools AI lainnya, banyak orang mulai bertanya-tanya, “Kalau AI bisa nulis copy cepat dan gratis, buat apa masih pakai jasa copywriter manusia?”
Pertanyaan ini sangat wajar. Teknologi AI sekarang bisa menulis caption Instagram, artikel blog, bahkan membuat iklan yang kelihatannya persuasif hanya dalam hitungan detik. Namun… apakah itu berarti profesi copywriter sudah tidak relevan lagi?
Nah, sebelum buru-buru menyimpulkan, yuk kita bahas lebih dalam fenomena ini!
Daftar isi
Fenomena AI dalam Dunia Copywriting
AI saat ini sudah sangat canggih. Dengan algoritma berbasis machine learning dan natural language processing, tools seperti ChatGPT bisa menghasilkan tulisan yang terstruktur, menarik, dan bahkan terdengar alami.
Misalnya, kamu bisa mengetik prompt seperti:
“Tolong buatkan copy iklan untuk produk skincare lokal dengan gaya Gen Z.”
Dan dalam beberapa detik, kamu akan dapat teks yang ringan, lucu, dan sesuai target audiens. Bagi pelaku bisnis, tentu ini efisien banget. Tidak perlu menunggu revisi dari penulis, tidak perlu bayar mahal, dan hasilnya langsung jadi.
Tapi sebenarnya ada masalah yang akan muncul. Ini karena copywriting AI hanya bisa meniru pola tulisan berdasarkan data yang pernah dipelajarinya, bukan benar-benar memahami konteks atau emosi di balik pesan tersebut.
Dan sejauh ini, AI belum bisa sepenuhnya menggantikan kemampuan manusia dalam membaca situasi, emosi, dan nuansa psikologis audiens.
Peran Penting Copywriter “Manusia” di Era AI
Meskipun AI mampu menghasilkan teks yang rapi dan efisien, copywriter manusia tetap punya keunggulan yang sulit disaingi oleh mesin.
1. Memahami Emosi dan Empati
AI bisa meniru gaya tulisan yang lucu, formal, atau romantis. Tapi apakah benar-benar merasakan apa yang ditulisnya? Tentu saja tidak.
Copywriter manusia tentunya memiliki empati. Mereka bisa membayangkan bagaimana perasaan pembaca, memahami masalah yang dihadapi target market, dan memilih kata yang tepat untuk “menyentuh hati.”
Misalnya, saat menulis copy untuk kampanye donasi bencana alam, AI mungkin menulis kalimat normatif seperti: “Mari bantu mereka yang membutuhkan dengan berdonasi sekarang juga.”
Sedangkan copywriter manusia bisa menulis dengan lebih emosional dan menyentuh: “Bayangkan jika itu rumahmu yang hancur, keluargamu yang kehilangan tempat tinggal. Donasimu bisa mengembalikan harapan mereka hari ini.”
Perbedaannya terasa, bukan? Nah, makanya copywriter masih menjadi pekerjaan dibutuhkan di era AI.
2. Menangkap Insight Unik dan Tren Lokal
Seperti yang kita tahu, AI dilatih dari data global. Tapi ia belum tentu tahu tren lokal terbaru atau slang yang sedang dipakai di Indonesia.
Mungkin AI bisa menulis “produk ini sangat keren”, sementara copywriter manusia tahu audiens Gen Z di TikTok akan lebih tertarik dengan kalimat seperti: “Skincare ini auto bikin glowing parah, bestie!”
Sentuhan yang unik dan sesuai trend inilah yang bikin konten terasa hidup dan relevan.
3. Membangun Strategi Brand
Copywriter bukan hanya tukang nulis, tapi juga bagian dari tim branding strategist. Mereka lebih paham bagaimana tone of voice, storytelling, dan positioning brand harus dikomunikasikan agar konsisten di semua platform.
4. Menafsirkan Brief dan Feedback Klien
AI hanya busa menulis sesuai prompt yang diberikan. Tapi kalau brief-nya ambigu atau butuh improvisasi, AI bisa kebingungan.
Tapi copywriter yang tentunya seorang manusia bisa beradaptasi dengan revisi klien, lebih membaca maksud tersirat, dan menemukan solusinya.
Strategi Copywriter agar Tetap Relevan di Era AI
Nah, kalau kamu seorang copywriter, kamu tidak perlu khawatir. Daripada takut digantikan, lebih baik kita beradaptasi dan bekerja bersama AI. Kenyataannya, teknologi tidak selalu menjadi musuh, melainkan bisa menjadi alat bantu copywriter.
Berikut beberapa strategi praktis agar kamu tetap unggul dan relevan di era AI:
1. Gunakan AI Sebagai Alat Bantu, Bukan Saingan
Daripada merasa terancam, lebih baik anggap AI sebagai asisten pribadi yang bisa mempercepat pekerjaanmu. AI sangat berguna untuk membantu hal-hal teknis seperti:
- Brainstorm ide judul atau headline
- Membuat kerangka atau outline artikel
- Mengecek grammar, ejaan, dan readability
- Meringkas riset dari berbagai sumber
Dengan cara ini, kamu bisa menghemat waktu pada tahap awal penulisan dan fokus ke bagian yang isinya.
2. Perkuat Skill Analisis dan Storytelling
Di masa depan, perusahaan tidak hanya butuh penulis, tapi seseorang yang mampu membangun sebuah cerita karena skill menulis saja tidak cukup. Copywriter perlu memahami bagaimana kata-kata bisa mempengaruhi perilaku dan menumbuhkan loyalitas konsumen.
Contohnya, alih-alih menulis: “Produk kami berkualitas tinggi dan tahan lama.”
Kamu bisa menulis:
“Dari tangan pengrajin lokal, setiap produk kami dibuat dengan ketelitian yang menjaga nilai kebudayaan di setiap detailnya.”
Perlu kamu ketahui AI bisa menyusun kalimat yang bagus, tapi hanya manusia yang bisa menghidupkan cerita di balik kata-kata.
3. Pelajari Prompt Engineering
Salah satu kunci sukses copywriter di era AI adalah kemampuan berkomunikasi dengan mesin. Prompt engineering berarti kamu tahu bagaimana menulis perintah atau prompt yang jelas, detail, dan kontekstual agar hasil tulisan dari AI sesuai keinginanmu.
Semakin spesifik prompt-nya, semakin baik hasilnya.Dengan kemampuan ini, kamu bisa menjadikan AI sebagai co-writer yang efisien dan membantu penulisan copy.
4. Kuasai Multiformat Copywriting
Dunia digital sekarang sangat beragam. Tidak akan cukup jika kamu hanya bisa menulis artikel blog atau iklan brosur. Copywriter perlu beradaptasi di berbagai format konten, seperti:
- Caption media sosial (Instagram, TikTok, Threads)
- Skrip video pendek (TikTok, YouTube Shorts, Reels)
- Email marketing dengan segmentasi pelanggan
- Copy untuk landing page
- Iklan Google atau Meta Ads
Copywriter yang mampu menyesuaikan tone of voice di berbagai media akan jauh lebih bernilai di mata klien dan perusahaan. AI bisa bantu adaptasi format, tapi hanya kamu yang tahu kapan harus menggunakan gaya yang sopan, lucu, atau emosional sesuai target pembaca.
5. Bangun Personal Branding
Di tengah banjir konten AI, cara terbaik untuk tetap menonjol adalah dengan membangun personal branding yang kuat. Copywriter yang punya gaya khas dan opini unik akan lebih mudah diingat dan dipercaya.
Mulailah dengan membangun portofolio online yang menampilkan hasil karyamu. Bagikan juga insight seputar dunia copywriting di media sosial. Selain menambah kepercayaan, personal branding juga bisa membuka peluang kerja baru.
Klien cenderung memilih copywriter yang punya karakter tulisan yang konsisten dan mudah dikenali.
Gunakan Jasa Copywriting!
Di era AI seperti sekarang, konten memang bisa dibuat lebih cepat. Namun konten yang benar-benar berdampak tetap membutuhkan sentuhan strategi, kreativitas, dan pemahaman mendalam tentang perilaku audiens.
Jika kamu sibuk namun ingin konten yang lebih efektif, menggunakan jasa copywriting profesional dari Whello akan lebih membantu. Whello dapat membantu menyampaikan pesan brand kamu secara lebih kuat dan tepat sasaran.
Selain itu, kamu juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu secara gratis, sehingga kamu bisa memahami kebutuhan bisnismu dan menentukan gaya komunikasi yang paling cocok sebelum memulai kerja sama. Yuk serahkan penanganan digital kamu pada Whello dan kamu bisa fokus ke perkembangan bisnis lainnya!

Apakah AI bisa menggantikan copywriter sepenuhnya?
Tidak. AI bisa membantu proses menulis, tapi belum bisa menggantikan empati, kreativitas, dan intuisi manusia yang penting dalam menyusun pesan yang efektif dan emosional.
Apakah copywriter harus belajar AI tools?
Iya, hal ini sangat disarankan. Dengan memahami cara kerja AI tools seperti ChatGPT, Jasper, atau Copy.ai, kamu bisa memanfaatkannya sebagai assistant untuk mempercepat riset, ide, dan drafting.
Bidang copywriting apa yang masih aman dari AI?
Copywriting yang melibatkan emosi, storytelling, dan strategi brand sehingga masih sangat bergantung pada kreativitas manusia.
Dapatkan keuntungan maksimal dengan Copywriting yang tepat!
Promosikan produk dan jasamu dengan teknik copywriting yang tepat untuk menarik lebih banyak pelanggan potensial. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Mengatasi Shadowban: Tips agar Akun Media Sosial Kembali Normal
Bingung dengan shadowban? Kami punya tips jitu untuk mengembalikan akun media sosialmu ke kondisi normal. Yuk, atasi masalah ini!
Mengenal Strategi Link Sculpting: Masih Relevan Untuk SEO?
Mengenal link sculpting: strategi SEO yang mungkin masih berfungsi di era sekarang. Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!