A Archives | Whello Indonesia

Tujuan AI Marketing

  • Membantu bisnis mengambil keputusan lebih cerdas.
  • Mempersonalisasi pengalaman pelanggan.
  • Mengotomatisasi tugas-tugas pemasaran.
  • Meningkatkan ROI (Return on Investment) dengan efisiensi tinggi.
  • Memberikan insight berbasis data yang mendalam.

Cara Kerja AI

  • Collect (Mengumpulkan Data)
    AI mengumpulkan data pelanggan dari berbagai sumber (riwayat beli, interaksi media sosial, kebiasaan Browse).
  • Reason (Menganalisis dan Mengolah)
    Data mentah dianalisis AI (machine learning) untuk menemukan pola, memprediksi perilaku, dan mengidentifikasi insight berharga.
  • Act (Bertindak)
    Berdasarkan insight, AI mengambil tindakan otomatis atau merekomendasikan strategi (kirim email relevan, tampilkan iklan tertarget) untuk mempengaruhi keputusan pembelian.

Contoh Penerapan AI Marketing

  • Chatbot dan Customer Service
    Chatbot AI melayani pertanyaan 24/7, memberikan jawaban instan, dan menyelesaikan masalah, seperti tim customer service yang tak pernah tidur.
  • Personalisasi Konten & Rekomendasi
    AI menganalisis preferensi kamu untuk merekomendasikan produk atau konten yang klik banget, seolah website tahu maumu.
  • ‘Mendengarkan’ Sentimen Pasar
    AI memantau jutaan percakapan di media sosial, menganalisis sentimen terhadap brand-mu, membantumu bereaksi cepat.
  • Memprediksi Perilaku Pelanggan
    AI memprediksi perilaku masa depan pelanggan dari data masa lalu, yang akan membantumu proaktif.
  • Iklan Otomatis yang Tepat Sasaran (Programmatic Advertising)
    AI mengotomatisasi penempatan iklan online secara real-time ke audiens paling relevan, bikin iklanmu efektif dan budget efisien.
  • Bantuan untuk Content Creation
    AI bisa jadi asistenmu, membantu membuat draf awal konten seperti headline atau deskripsi produk, mempercepat proses kreatif.

Kesimpulan

AI Marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memproses data besar demi mengoptimalkan upaya pemasaran. Tujuannya adalah membantu bisnis membuat keputusan lebih cerdas, mempersonalisasi pengalaman pelanggan, mengotomatisasi tugas, dan meningkatkan ROI.

Penerapan AI Marketing terlihat di berbagai bidang, seperti chatbot dan customer service yang responsif 24/7, personalisasi konten dan rekomendasi produk yang sangat relevan, dan yang lain.

Jadi, siap memanfaatkan kecanggihan AI untuk membawa strategi pemasaran ke level berikutnya?

Kemampuan ini bervariasi pada setiap individu. Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan dunia digital, terutama di platform media sosial, rentang perhatian ini cenderung semakin memendek.

 

Seberapa Pendek Attention Span Pengguna Media Sosial Saat Ini?

Studi menunjukkan bahwa rata-rata attention span manusia modern telah menyusut secara signifikan, dimana attention span generasi millenials tidak lebih dari 12 detik dan attention span GenZ hanya bertahan sekitar 8 detik.

Hal ini terjadi karena beberapa faktor:

  • Lonjakan Informasi: Kita terpapar volume informasi yang masif tiap harinya yang menyebabkan otak kita terbiasa memproses data secara cepat dan beralih fokus.
  • Dinamika Media Sosial: Desain platform media sosial mendorong pengguna untuk terus scrolling. Konten yang ringkas, feed yang terus diperbarui, dan notifikasi yang berkesinambungan menciptakan lingkungan yang menantang untuk mempertahankan fokus.
  • Budaya Multitasking: Kebiasaan melakukan beberapa aktivitas sekaligus, melatih otak untuk membagi perhatian, bukan memusatkannya.

Strategi Marketing yang Efektif Di Era Short Attention Span

  • Sampaikan Inti Pesan Sejak Awal
    Sampaikan poin utama atau value proposition kontenmu sesegera mungkin. Pesan harus ringkas, jelas, dan mudah dipahami dalam hitungan detik.
  • Gunakan Visual Yang Menarik
    Visual yang menarik dapat langsung memikat perhatian audiens.
  • Gunakan Headline Yang Catchy
    Buatlah headline yang memicu rasa ingin tahu, menyoroti manfaat langsung, atau menggugah emosi agar audiens tergerak untuk menjelajahi lebih lanjut.
  • Optimasi Untuk Perangkat Seluler
    Sebagian besar audiens mengakses internet melalui smartphone. Pastikan kontenmu mobile-friendly, mudah dibaca, dan memiliki waktu loading yang cepat di perangkat seluler.
  • Format Konten Pendek
    Platform seperti Instagram Reels, TikTok, dan YouTube Shorts sangat populer. Manfaatkan format video singkat ini untuk menyampaikan pesan pemasaran secara cepat dan kreatif.
  • Libatkan Audiens
    Gunakan sapaan langsung seperti “kamu” untuk menciptakan nuansa personal. Selipkan pertanyaan retoris atau ajakan interaksi untuk mendorong audiens merasa lebih terhubung. Misalnya, “Bagaimana menurut pandanganmu?”.
  • Sertakan Call to Action (CTA) Yang Jelas
    Setelah audiens terpikat, arahkan mereka dengan CTA yang spesifik dan mudah dipahami. Contohnya, “Klik di sini untuk informasi lebih lanjut” atau “Daftar sekarang untuk mendapatkan penawaran spesial!”.

Kesimpulan

Attention span adalah durasi waktu seseorang dapat memusatkan perhatian pada suatu informasi atau tugas tanpa mudah terdistraksi. Di era digital ini, attention span cenderung semakin memendek. Studi menunjukkan attention span manusia hanya bertahan sekitar 8 – 12 detik. Sehingga penting untuk memilih strategi pemasaran yang tepat agar tetap relevan.

Manfaat Penting ARPU untuk Bisnismu

  • Sebagai Indikator Mengukur Kesehatan Bisnis
  • Mengevaluasi Strategi Monetisasi
  • Membandingkan Kinerja Perusahaan Dengan Kompetitior
  • Identifikasi Segmen Pelanggan
  • Membuat Kebutuhan Bisnis Lebih Baik
  • Merencanakan Pertumbuhan Pendapatan

Rumus ARPU

Rumus:

ARPU = Total Pendapatan/ Jumlah Pengguna

Contoh: 

Perusahaan A punya aplikasi game populer. Di bulan Mei, Perusahaan A berhasil meraih total pendapatan Rp500.000.000. Di bulan yang sama, jumlah pemain aktif yang menghasilkan pendapatan adalah 1.000.000 pengguna.

Maka:

ARPU = Total Pendapatan/ Jumlah Pengguna

ARPU = 500.000.000 / 1.000.000 = 500

Jadi, ARPU perusahaan A pada bulan Mei adalah 500, atau artinya perusahaan A menghasilkan Rp. 500 dari setiap penggunanya.

Kesimpulan

Average Revenue per User (ARPU) adalah metrik yang menunjukkan pendapatan rata-rata yang kamu hasilkan dari setiap pengguna atau pelanggan dalam periode tertentu. Ini penting banget karena jadi indikator kesehatan bisnismu, terutama yang berbasis langganan atau aplikasi.

ARPU memiliki banyak manfaat, mulai dari membantu kamu mengukur kesehatan bisnis, mengevaluasi strategi monetisasi, membandingkan kinerja dengan kompetitor, mengidentifikasi segmen pelanggan yang paling berharga, hingga membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan merencanakan pertumbuhan pendapatan di masa depan.

Masih bingung? Yuk, konsultasikan kebutuhan digital marketing kamu bersama Whello!

Manfaat Anchor Text

  • Meningkatkan Relevansi Konten di Mata Mesin Pencari
  • Meningkatkan Pengalaman Pengguna (User Experience)
  • Kontribusi terhadap Peringkat di SERP (Search Engine Results Page)
  • Membantu Distribusi Link Juice

Jenis-Jenis Anchor Text

  • Exact Match
    Menggunakan kata kunci yang persis sama dengan kata kunci target halaman tujuan.
    Contoh, jika kata kunci utamamu adalah “jasa SEO Jakarta”, teks tautan nya “jasa SEO Jakarta”.
  • Partial Match
    Menggunakan variasi dari kata kunci target, bukan kata kunci secara utuh.
    Contoh, jika kata kunci utamamu adalah “jasa SEO Jakarta”, teks tautan bisa berupa “layanan SEO terbaik di Jakarta” atau “spesialis optimasi website”.
  • Branded
    Menggunakan nama merek sebagai teks tautan.
  • Naked URL
    Menampilkan URL sebagai anchor text.
  • Generic
    Menggunakan frasa umum seperti “klik di sini” atau “baca selengkapnya”.
  • LSI (Latent Semantic Indexing)
    Menggunakan sinonim atau kata-kata yang berkaitan dengan kata kunci utama.
    Contoh, jika kata kunci utamamu adalah “jasa SEO Jakarta”, teks tautan LSI bisa berupa “optimasi website di ibu kota” atau “layanan digital marketing terbaik”.
  • Image
    Menggunakan gambar sebagai tautan, di mana teks alternatif (alt text) berfungsi sebagai anchor text.

Hal Yang Harus Dihindari Saat Memilih Anchor Text

  • Penggunaan Berlebihan atau Tidak Bervariasi
    Terlalu banyak menggunakan anchor text yang sama persis atau yang berisi kata kunci serupa dapat memicu filter spam dari Google. Mesin pencari mungkin menganggap ini sebagai upaya manipulasi. Inilah sebabnya variasi dalam penggunaannya, seperti kombinasi branded, naked URL, generic, hingga partial match, sangat disarankan agar terlihat lebih alami.
  • Tidak Relevan
    Hindari penggunaan yang tidak relevan atau menyesatkan dengan halaman yang dituju. Misalnya, anchor text nya “beli sepatu” tapi tautannya mengarah ke halaman penjualan tas. Hal ini dapat menurunkan pengalaman pengguna karena mereka merasa tertipu, dan juga berdampak negatif pada performa SEO.

Kesimpulan

Anchor text atau teks tautan adalah elemen penting dalam SEO yang membantu mesin pencari memahami konteks dan relevansi halaman yang ditautkan, serta meningkatkan pengalaman pengguna. 

Dengan memahami dan menerapkan berbagai jenis anchor text secara tepat, dapat meningkatkan otoritas dan peringkat situs web di hasil pencarian. Hindari praktik yang manipulatif agar tidak terkena penalti dari Google.

Kalau kamu masih bingung dan butuh bantuan untuk optimasi performa website, kamu bisa menggunakan  jasa SEO, lho!

Gampangnya,

Bayangkan kamu seorang koki yang sedang menciptakan resep baru di dapur. Daripada menulis seluruh resep dari awal sampai akhir lalu baru dicoba masak, kamu bekerja dengan cara yang berbeda.

Kamu mulai dengan bahan dasar sedikit, cicipi rasanya, lalu langsung sesuaikan bumbu atau tambahkan bahan lain berdasarkan hasil cicipan pertama. Setelah itu, kamu cicipi lagi, dan terus perbaiki hingga rasanya sempurna.

Nah, Agile Marketing juga mirip seperti itu. Daripada membuat rencana pemasaran kaku untuk jangka panjang, tim marketing akan bekerja dalam siklus pendek, sering menguji ide, mengukur hasilnya, dan langsung menyesuaikan strategi berdasarkan data dan respons pasar. Ini membuat pemasaran lebih responsif, efektif, dan mampu beradaptasi cepat dengan perubahan kebutuhan pelanggan.

Manfaat Agile Marketing

  • Fleksibilitas
    Agile marketing memungkinkan marketer untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar atau kebutuhan pelanggan. Misalnya, jika ada tren baru muncul atau feedback dari kampanye sebelumnya menunjukkan perlunya optimalisasi pesan atau perubahan target audiens, Agile memungkinkan penyesuaian instan tanpa harus menunggu siklus panjang.
  • Efisiensi
    Agile Marketing menawarkan struktur yang jelas terkait tugas dan tanggung jawab. Ini dapat meminimalkan kebingungan, menghindari pemborosan sumber daya, dan memastikan setiap eksekusi marketing berjalan lebih tepat sasaran dan efisien.
  • Kolaborasi Lebih Baik
    Pendekatan ini mendorong kolaborasi intensif antar-peran dalam tim marketing. Dengan komunikasi yang lebih sering, keselarasan tujuan tim jadi lebih kuat, sehingga semua anggota bergerak ke arah yang sama.
  • Breaking Down Silos (Memecah Sekat Antar-Departemen)
    Pendekatan lintas-fungsi ini memudahkan integrasi antar-departemen, mengurangi hambatan dan mempercepat alur kerja.
  • Better Deadline Management (Manajemen Tenggat Waktu Lebih Baik)
    Dengan sprint pendek dan batas Work-in-Progress (WIP), tim jadi punya kejelasan dan disiplin tinggi terhadap tenggat waktu, sehingga memastikan hasil yang konsisten.

Kesimpulan

Agile marketing mendorong tim untuk bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras, dengan membagi proyek menjadi sprint yang iteratif, mengutamakan data, dan mendorong kolaborasi lintas fungsi. Metode ini tidak hanya meningkatkan kecepatan, tetapi juga ketepatan dan efektivitas kampanye, sekaligus memperkuat budaya tim yang responsif dan adaptif.

Bingung merancang strategi digital yang tepat? Yuk, konsultasikan kebutuhan digital marketing kamu bersama Whello!

Fungsi Alt Text

  • Untuk Pengguna: Memastikan semua pengguna bisa memahami informasi visual dari gambar. Ini sangat membantu pengguna yang menggunakan pembaca layar (screen reader) karena alt text akan dibacakan, atau ketika gambar gagal dimuat sehingga mereka tetap tahu apa yang seharusnya ada di sana.
  • SEO (Search Engine Optimization): Membantu mesin pencari memahami isi gambar. Ini krusial agar gambar kamu bisa terindeks dengan baik dan muncul di hasil pencarian gambar yang relevan.

Cara Menulis Alt Text yang Baik

  • Deskriptif dan Singkat: Jelaskan isi gambar secara ringkas namun jelas. Hindari deskripsi yang terlalu panjang; idealnya tidak lebih dari 125 karakter.
  • Relevan dengan Konten: Pastikan deskripsi sesuai dengan konteks halaman tempat gambar berada.
  • Gunakan Kata Kunci Secara Natural: Jika memungkinkan, masukkan kata kunci yang relevan tanpa memaksakan.
  • Hindari Pengulangan: Tidak perlu menyebutkan “gambar dari” atau “foto tentang”, langsung saja ke deskripsinya.
  • Kosongkan untuk Gambar Dekoratif: Jika gambar hanya untuk estetika dan tidak menambah informasi, alt text bisa dibiarkan kosong.

Kesimpulan

Alt text adalah elemen penting dalam pengembangan web yang sering kali diabaikan. 

Dengan menambahkan deskripsi yang tepat pada setiap gambar, kamu tidak hanya meningkatkan aksesibilitas bagi semua pengguna, tetapi juga membantu mesin pencari memahami konten visual di situsmu. 

Praktik ini sederhana namun memberikan dampak signifikan terhadap SEO dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Kalau kamu masih bingung dan butuh bantuan untuk meningkatkan performa website, kamu bisa menggunakan  jasa SEO, lho!

Attention

Tahap ini fokus untuk narik perhatian audiens di tengah banjir informasi.

  • Contoh:
    Sebuah brand minuman sehat upload video 5 detik dengan efek transisi dramatis: dari junk food ke minuman hijau segar, lengkap dengan caption “Mau sehat tapi mager masak? Ini solusinya!”. Video itu langsung viral karena relatable, pendek, dan visualnya menarik.
  • Best practice: pakai visual kuat, judul catchy, atau teaser yang bikin orang berhenti scroll.

Interest

Setelah dapat perhatian, langkah selanjutnya adalah membangun ketertarikan. Di tahap ini, kamu perlu kasih alasan kenapa produk atau layananmu relevan buat mereka.

  • Contoh:
    Brand tadi lanjut dengan konten edukatif seperti “3 kebiasaan kecil biar badan nggak gampang drop”. Kontennya ringan, tapi informatif. Dan tentu saja, produk mereka disisipkan sebagai bagian dari solusi.
  • Best practice: gunakan storytelling, fakta ringan, atau tips yang berkaitan langsung dengan kebutuhan audiens.

Desire

Setelah audiens mulai tertarik, kamu perlu mendorong rasa ingin memiliki. Di sini, brand harus bisa menunjukkan manfaat nyata yang bisa didapatkan audiens.

  • Contoh:
    Mereka posting testimoni pengguna: “Sejak rutin minum ini, tidur gue lebih nyenyak dan badan nggak gampang lemas.” Review kayak gini bisa bangun koneksi emosional dan bukti sosial (social proof) yang kuat.
  • Best practice: gunakan testimoni, before-after, atau highlight keunggulan unik yang susah ditemukan di produk lain.

Action

Ini tahap penentu: ajak audiens buat ambil langkah konkret. Bisa dalam bentuk beli produk, klik link, atau daftra.

  • Contoh:
    Di akhir video, brand kasih call to action (CTA): “Klik link di bio buat cobain gratis 3 hari pertama” atau “Komen ‘SEHAT’ buat dapet voucher diskon spesial.”
  • Best practice: buat CTA yang jelas, langsung ke intinya, dan (jika memungkinkan) berikan diskon atau insentif lain agar orang tidak ragu mengambil tindakan.

Kesimpulan

AIDA bukan sekadar teori, tapi model yang bisa kamu terapkan di hampir semua strategi marketing, dari iklan digital, konten media sosial, sampai landing page. Dengan merancang konten berdasarkan tahap AIDA, kamu nggak cuma bikin audiens ngeh, tapi juga bantu mereka bergerak dari sekadar tahu ke akhirnya melakukan sesuatu.

Bingung merancang strategi digital yang tepat? Yuk, konsultasikan kebutuhan digital marketing kamu bersama Whello!

Jenis-Jenis Affiliate Marketing

  1. Unattached Affiliate Marketing
    Afiliator tidak memiliki hubungan langsung dengan produk yang dipromosikan. Biasanya menggunakan iklan berbayar (paid ads) untuk menarik pembeli tanpa perlu membangun reputasi pribadi. 
  2. Related Affiliate Marketing
    Afiliator memiliki niche atau minat yang sesuai dengan produk yang dipromosikan, meskipun tidak memakai atau terlalu terlibat dengan produk tersebut secara langsung. 
  3. Involved Affiliate Marketing
    Afiliator benar-benar menggunakan dan percaya pada produk tersebut. Biasanya kontennya terasa lebih autentik karena berdasarkan pengalaman pribadi.

Cara Kerja Affiliate Marketing

Affiliate marketing melibatkan tiga pihak utama:

  • Merchant / Perusahaan:
    Pemilik produk yang ingin memperluas jangkauan pemasaran.
  • Afiliator (Affiliate Marketer):
    Individu atau entitas yang mempromosikan produk menggunakan tautan unik dan mendapat komisi dari penjualan atau aksi tertentu.
  • Konsumen:
    Pihak yang membeli produk melalui tautan afiliasi.

Cara kerjanya sederhana: 

Afiliator mendaftar di program afiliasi, mendapatkan tautan unik, lalu membagikannya di blog, media sosial, atau kanal lainnya. 

Jika pembaca mengklik dan membeli produk, afiliator mendapat komisi. Pembagian imbal hasil tergantung kebijakan program (biasanya dalam bentuk persentase dari penjualan).

Keuntungan Sistem Affiliate Marketing

  • Modal rendah: Tidak perlu stok produk atau urus pengiriman.
  • Penghasilan pasif: Komisi bisa terus masuk selama link digunakan.
  • Fleksibel: Bisa dilakukan di mana saja, kapan saja.
  • Efisiensi biaya promosi: Bagi perusahaan, sistem ini berbasis hasil (performance-based), sehingga lebih hemat.

Kesimpulan

Affiliate marketing merupakan salah satu strategi pemasaran digital yang saling menguntungkan antara merchant, afiliator, dan konsumen. Dengan sistem komisi berdasarkan hasil, strategi ini memberikan peluang bagi siapa saja untuk mendapatkan penghasilan tambahan tanpa harus memiliki produk sendiri. 

Terdapat berbagai jenis affiliate marketing yang dapat disesuaikan dengan tingkat keterlibatan promotor, mulai dari yang tidak terkait langsung hingga yang benar-benar terlibat dengan produk. 

Dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang efektif, affiliate marketing bisa menjadi salah satu cara paling efisien untuk memperluas jangkauan pasar sekaligus membangun sumber pendapatan yang stabil.

Ready to Grow?