B Archives | Whello Indonesia

Kenapa Buyer Persona Itu Penting?

Karena tanpa tahu siapa audiens kamu sebenarnya, strategi marketing kamu bisa jadi buang-buang waktu dan budget.

Dengan buyer persona, kamu bisa:

  • Menyusun pesan yang lebih personal dan relevan.
  • Memilih platform pemasaran yang paling cocok.
  • Menyusun produk dan layanan yang benar-benar dibutuhkan audiens kamu.

Manfaat Buyer Persona

1. Marketing Lebih Tepat Sasaran
Buyer persona bantu kamu menyusun konten, iklan, dan campaign yang relatable banget buat audiens. Nggak ada lagi buang-buang budget ke target yang salah!

2. Komunikasi yang Lebih Personal
Kamu jadi tahu bahasa seperti apa yang cocok buat audiens kamu. Misalnya, ngomong ke Gen Z beda banget dibanding ngomong ke ibu-ibu muda.

Dengan persona, kamu bisa menyesuaikan tone, gaya bahasa, bahkan visual yang digunakan.

3. Bantu Pengembangan Produk
Buyer persona kasih insight soal kebutuhan dan pain point pelanggan. Ini penting banget buat nyusun produk atau layanan yang benar-benar mereka butuhin.

4. Memperkuat Hubungan Pelanggan
Karena kamu paham kebutuhan dan keinginan mereka, pelanggan akan merasa lebih dimengerti. Dampaknya? Mereka lebih loyal dan kemungkinan besar jadi pelanggan jangka panjang.

5. Memudahkan Evaluasi Strategi
Dengan buyer persona yang jelas, kamu bisa evaluasi campaign mana yang berhasil dan mana yang perlu ditingkatkan. Semua jadi lebih terukur!

Kesimpulan

Buyer persona bukan sekadar dokumen pajangan. Ini adalah panduan penting buat semua strategi pemasaran dan pengembangan produk kamu.

Jadi, kalau kamu belum punya buyer persona yang solid, yuk mulai dari sekarang! Semakin kamu kenal audiens kamu, semakin besar peluang buat bikin mereka jatuh hati sama brand kamu.

Komponen BEP

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Ini adalah biaya yang jumlahnya tetap. Mau jualan banyak atau sedikit, biaya ini tetap harus kamu bayar.

Contoh: Sewa gedung, gaji karyawan tetap, biaya asuransi, depresiasi peralatan.

2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya ini jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan volume produksi atau penjualan.

Contoh: Biaya bahan baku produk, upah lembur karyawan, biaya pengiriman per unit, komisi penjualan.

3. Harga Jual per Unit (Selling Price per Unit)
Ini adalah harga jual satu unit produk atau layanan yang kamu tawarkan ke pelanggan.

Rumus Menghitung BEP

1. Menghitung BEP dalam Unit

Rumus:

BEP (Unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Contoh:

Perusahaan A Coffee menjual iced coffee

Biaya tetap (gaji barista, sewa tempat) = 8.000.000 Per Bulan

Harga jual 1 iced coffee = 25.000

Biaya variabel per 1 iced coffee (bahan baku, packaging) = 15.000

Maka,
BEP (Unit) = 8.000.000 / (25.000- 15.000)
= 8.000.000 / 10.000
= 800

Artinya, A Coffee harus menjual 800 iced coffee untuk mencapai titik impas (tidak untung, tidak rugi). Setelah iced coffee ke-801, barulah A Coffee mulai untung!

2. Menghitung BEP dalam Rupiah

Rumus:

BEP (Rupiah) = Biaya Tetap / (1 – (Biaya Variabel Total / Penjualan Total))

Atau:

BEP (Rupiah) = Biaya Tetap / ((Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit) / Harga Jual per Unit)

Contoh:

Perusahaan A Coffee menjual iced coffee

Biaya tetap (gaji barista, sewa tempat) = 8.000.000 Per Bulan

Harga jual 1 iced coffee = 25.000

Biaya variabel per 1 iced coffee (bahan baku, packaging) = 15.000

Maka,
BEP (Rupiah) = Biaya Tetap / ((Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit) / Harga Jual per Unit)
BEP (Rupiah) = 8.000.000 / ((25.000 – 15.000) / 25.000)
= 8.000.000/ (10.000 / 25.000)
= 8.000.000/ 0,4
= 20.000.000

Jadi, A Coffee harus mencapai total penjualan senilai Rp20.000.000 untuk impas.

Kesimpulan

Break Even Point (BEP) adalah titik dimana pendapatan = pengeluaran, alias kamu belum untung tapi juga nggak rugi.

Dengan memahami komponen utama seperti biaya tetap, biaya variabel, dan harga jual per unit, kamu bisa menghitung BEP secara akurat.

Ada dua cara utama: berdasarkan unit (berapa produk harus dijual), dan berdasarkan rupiah (berapa total penjualan yang harus dicapai).

Contohnya,
Coba deh kita lihat sebuah kedai kopi premium. Kamu pasti tahu, harga kopi di tempat seperti itu seringkali lebih tinggi dibanding kedai kopi biasa, kan? Tapi, kenapa banyak orang tetap rela antre dan bayar lebih mahal untuk secangkir kopi di sana?

Ini karena kedai kopi tersebut punya brand value yang sangat kuat. Mereka tidak hanya menjual kopi, tapi juga menawarkan konsistensi, pengalaman, serta status atau gaya hidup. Inilah yang membuat konsumen melihatnya lebih dari sekadar “kedai kopi” biasa, sehingga mereka bersedia membayar premium.

 

Manfaat Brand Value

1. Membantu Memahami dan Menyasar Target Audience

Brand value bisa jadi kompas buat memahami siapa sebenarnya audiens kamu. Dengan tahu nilai apa yang brand kamu bawa, kamu bisa lebih tepat sasaran waktu bikin campaign atau produk baru.

Misalnya, kalau brand kamu terkenal dengan nilai keberlanjutan dan ramah lingkungan, otomatis target audiensnya adalah mereka yang peduli lingkungan juga.

Jadi kamu bisa fokus bikin konten, produk, dan strategi marketing yang sesuai banget sama karakter mereka.

2. Membangun Kepercayaan dan Meningkatkan Penjualan

Orang lebih mudah beli dari brand yang mereka percaya. Dan kepercayaan itu muncul karena nilai yang konsisten dibangun.

Saat brand kamu punya value yang jelas orang akan merasa aman dan nyaman beli berkali-kali.

3. Menguatkan Branding dan Meningkatkan Harga Jual

Brand dengan nilai yang kuat bisa menjual produk lebih mahal dibanding pesaing. Kenapa? Karena ketika konsumen percaya, mereka juga secara tidak langsung membeli pengalaman dan kepercayaan.

Kesimpulan

Brand value itu bukan cuma soal angka di laporan keuangan, tapi juga soal persepsi, kepercayaan, dan pengalaman yang kamu bangun di mata konsumen. Dengan brand value yang kuat, kamu bisa lebih mudah menarik perhatian target audiens, menjaga loyalitas pelanggan, bahkan menjual produk dengan harga lebih tinggi tanpa harus adu diskon.

Contohnya,

Orang percaya suatu brand gadget karena mereka udah yakin sama kualitas dan konsistensinya. Kepercayaan inilah yang bikin konsumen balik lagi, bahkan tanpa mikir panjang.

 

Manfaat Brand Trust

  • Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
  • Mendorong Pembelian Berulang (Repeat Purchase)
  • Menciptakan Word-of-Mouth Marketing
  • Meningkatkan Daya Tahan Merek
  • Menarik Pelanggan Baru

Indikator Brand Trust

1. Tingkat Loyalitas Pelanggan
Pelanggan sering melakukan pembelian berulang dan jarang beralih ke merek lain.

2. Rekomendasi dan Testimoni Positif
Pelanggan dengan sukarela memberikan ulasan baik, testimoni, dan merekomendasikan merekmu kepada orang lain.

3. Engagement Yang Kuat di Media Sosial
Pelanggan aktif berinteraksi dengan konten merekmu di media sosial, memberikan komentar positif, dan membagikannya.

4. Tingkat Retensi Pelanggan Yang Baik
Pelanggan tidak mudah meninggalkan merekmu meskipun ada penawaran dari kompetitor.

5. Resisten Terhadap Informasi Negatif
Pelanggan cenderung membela merekmu atau tidak mudah percaya dengan berita negatif yang beredar.

6. Kesediaan Pelanggan Membayar Lebih
Pelanggan bersedia membayar harga yang lebih tinggi dibandingkan merek lain karena mereka percaya pada kualitas dan nilai yang ditawarkan merekmu.

Kesimpulan

Brand trust adalah fondasi penting dalam hubungan antara merek dan pelanggan. Saat konsumen percaya pada kualitas dan konsistensi merek, mereka akan cenderung membeli ulang tanpa ragu, bahkan bersedia membayar lebih.

Kepercayaan ini nggak cuma memperkuat loyalitas, tapi juga menciptakan promosi dari mulut ke mulut yang efektif.

Dengan indikator seperti loyalitas tinggi, testimoni positif, hingga engagement aktif di media sosial, brand trust bisa menjadi kekuatan utama yang bikin bisnismu tahan banting dan makin dipercaya di tengah persaingan.

Misalnya, ada orang yang selalu beli smartphone merek tertentu karena mereka merasa puas, entah dari fitur, pelayanan, atau cuma karena “udah cocok aja.” Nah, itu dia bentuk nyata dari brand loyalty!

 

Manfaat Brand Loyalty untuk Bisnis

1. Sustainable Income
Pelanggan yang loyal akan terus membeli produk kamu secara konsisten. Ini berarti kamu punya aliran pendapatan yang stabil tanpa harus terus-menerus “mengejar” pelanggan baru.

2. Efisiensi Budget Pemasaran
Biaya untuk mempertahankan pelanggan setia jauh lebih rendah daripada menarik pelanggan baru. Jadi, brand loyalty bisa bikin anggaran marketing kamu lebih efisien dan hemat.

3. Meningkatkan Brand Value
Semakin banyak pelanggan yang loyal, citra brand kamu akan makin positif. Mereka jadi semacam “ambassador” gratis yang bantu menyebarkan reputasi baik kamu lewat word of mouth.

4. Resisten Terhadap Persaingan
Ketika brand kamu punya basis pelanggan loyal, mereka nggak gampang tergoda oleh promo dari kompetitor. Artinya, bisnis kamu punya “tameng” dari gempuran pasar.

Indikator Brand Loyalty

1. Repeat Purchase
Pelanggan terus membeli produk kamu secara berulang, bukan cuma sekali doang.

2. Customer Satisfaction
Konsumen nggak cuma puas, tapi juga punya pengalaman positif yang bikin mereka balik lagi.

3. Referral or Word of Mouth
Mereka dengan sukarela merekomendasikan brand kamu ke orang lain. Ini tanda cinta yang tulus dari pelanggan, lho.

4. Willingness to Pay More
Bahkan ketika harga naik atau ada opsi lebih murah, mereka tetap pilih brand kamu. Loyal banget, kan?

Kesimpulan

Brand loyalty bukan cuma soal konsumen yang suka produk kamu, tapi tentang hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Dengan pelanggan setia, kamu bisa hemat biaya, dapat pendapatan stabil, dan lebih kuat menghadapi persaingan.

Jadi, yuk mulai bangun strategi yang bisa bikin pelanggan jatuh cinta dan terus setia sama brand kamu!

Tujuan Brand Identity

1. Membangun Persepsi
Brand identity bisa membentuk kesan pertama yang kuat di benak konsumen. Dengan visual yang konsisten dan pesan yang jelas, orang jadi lebih mudah memahami siapa kamu dan apa yang kamu tawarkan.

2. Membedakan Merek
Di tengah pasar yang kompetitif, kamu butuh pembeda. Brand identity bisa jadi ciri khas yang membuat brand kamu menonjol dibanding kompetitor. Misalnya, Apple dengan desain minimalis dan premium-nya.

3. Membangun Kepercayaan dan Loyalitas
Brand identity bukan cuma soal tampilan visual yang menarik, tapi juga soal menciptakan kesan pertama yang kuat dan memelihara hubungan emosional dengan pelanggan.

Dengan identitas yang konsisten dan mudah dikenali, brand kamu akan lebih diingat konsumen dan menciptakan keterikatan emosional

4. Meningkatkan Kinerja Keuangan
Brand identity yang kuat bisa bantu kamu menarik lebih banyak konsumen, mempertahankan pelanggan lama, dan membangun citra premium. Yang pada akhirnya berdampak positif ke pendapatan.

Brand Identity vs Brand Image

Masih sering ketuker antara brand identity dan brand image? Ini dia perbedaannya biar makin paham.

Aspek Brand Identity Brand Image
Definisi Rangkaian elemen yang sengaja dirancang oleh perusahaan Persepsi atau kesan yang dibentuk konsumen tentang brand
Dari perspektif Perusahaan Konsumen
Elemen inti Logo, warna, tipografi, suara/ tone komunikasi Pengalaman, opini, review, asosiasi positif/negatif
Kontrol Bisa dikontrol & dirancang sendiri Lebih susah dikontrol dan cenderung berkembang lewat interaksi brand dan konsumen
Fokus tujuan Membangun kesan yang diinginkan Menjaga reputasi & kepercayaan konsumen

Contoh:

Brand identity: Nike secara konsisten menampilkan identitas brand yang kuat: logo “Swoosh”, slogan “Just Do It”, visual atletik, dan tone yang menginspirasi semangat kompetisi.

Brand image: Konsumen melihat Nike sebagai brand yang sporty, kuat, inovatif, dan penuh motivasi. Bahkan orang yang nggak suka olahraga pun sering pakai Nike karena image-nya keren dan empowering.

Kesimpulan

Brand identity lebih dari sekadar logo, melainkan fondasi dari cara yang ditempuh agar suatu brand ingin dikenali, dipersepsikan, dan dipercaya.

Dengan membangun identitas yang kuat, kamu enggak hanya membedakan diri dari kompetitor, tetapi juga meningkatkan loyalitas pelanggan dan kinerja bisnis. Dan ingat, identitas yang kamu bangun harus sejalan dengan persepsi konsumen agar citra brand kamu tetap positif dan kuat.

Masih bingung? Yuk, konsultasikan langsung kebutuhanmu bersama Whello!

Pada Blue Ocean Strategy, fokusnya bukan mengalahkan kompetitor, tapi bikin arena sendiri yang belum ada pemainnya.

 

4 Pilar Utama Blue Ocean Strategy

1. Eliminate

Menghilangkan elemen dari industri lama yang sebenarnya tidak penting atau tidak dihargai oleh pelanggan

2. Reduce

Mengurangi aspek yang masih penting tapi mungkin berlebihan, supaya efisiensi tetap tinggi.

3. Raise

Meningkatkan faktor yang benar-benar dihargai konsumen, tapi sering diabaikan oleh pemain lain.

4. Create

Menciptakan elemen baru yang belum pernah ada di pasar, sehingga bisa menarik pelanggan baru.

Kelebihan Blue Ocean Strategy

  • Minim persaingan langsung, jadi kamu bisa jadi pemimpin pasar baru.
  • Margin keuntungan besar karena permintaan baru dan minim tekanan harga.
  • Merangsang inovasi dan posisi brand jadi lebih kreatif & unik.
  • Lonjakan pertumbuhan cepat karena permintaan dipelajari & ditangkap sejak awal.

Kekurangan Blue Ocean Strategy

  • Sulit menemukan ide yang benar-benar unik & belum pernah ada.
  • Butuh modal besar & waktu untuk edukasi pasar sebelum mereka tahu dan butuh produkmu.
  • Ada risiko meniru jika kompetitor masuk ke pasar baru yang kamu buat.
  • Tidak semua “blue ocean” bertahan lama, kalau gak dijaga, bisa jadi “red ocean” lagi karena banyak yang ikut masuk.

Kesimpulan

Blue Ocean Strategy bisa jadi game-changer buat kamu yang ingin keluar dari kompetisi pasar yang itu-itu aja. Dengan fokus pada inovasi nilai dan 4 pilar strategis (Eliminate, Reduce, Raise, Create), kamu bisa buka pasar baru yang belum banyak dilirik.

Tapi perlu diingat, strategi ini tetap punya tantangan, mulai dari riset pasar yang mendalam sampai risiko ide yang belum terbukti. Jadi, sebelum terjun pastikan kamu paham betul tujuan dan kebutuhan bisnismu ya!

Manfaat Billboard

  • Jangkauan Luas & Visibility Tinggi
    Saat disebar di lokasi ramai, billboard mampu menjangkau audiens dalam jumlah besar secara instan.
  • Bikin Brand Kamu Nempel di Kepala
    Dengan tampilan yang besar dan desain mencolok, brand-mu akan lebih mudah melekat di ingatan audiens.
  • Media Kreatif & Impactful
    Penggunaan berbagai visual dengan desain yang unik, seperti billboard 3D atau konten digital interaktif, memungkinkan penyampaian pesan yang kreatif dan berdampak kuat.
  • Tepat Sasaran, Langsung di Lokasi yang Kamu Mau
    Billboard dapat ditempatkan di area-area yang secara strategis relevan dengan target audiens kamu.
  • Lebih Relate secara Emosional
    Cerita yang kuat pada billboard bisa menyentuh hati audiens dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Jenis-Jenis Billboard

1. Billboards Klasik (Konvensional)

Ini adalah papan iklan statis berukuran besar yang biasanya terbuat dari material vinyl atau cetakan. Penempatannya permanen di satu titik, dan sangat ideal untuk kampanye jangka panjang

2. Digital Billboard

Jenis ini menggunakan layar LED atau video, memungkinkan konten iklan berganti secara real-time. Kelebihannya, lebih interaktif dan punya daya tarik visual yang kuat.

3. Mobile Billboard

Papan iklan ini dipasang pada kendaraan yang bergerak, seperti truk, bus, mobil, bahkan sepeda motor. Efektif untuk menjangkau banyak audiens di berbagai lokasi yang strategis.

4. Billboard 3D

Mengusung desain tiga dimensi, billboard ini menciptakan ilusi objek yang seolah menonjol keluar dari papan. Kelebihannya yaitu sangat eye-catching.

5. Building Wraps & Murals

Billboard berskala raksasa yang menutupi seluruh fasad gedung, bisa berupa cetakan full-wrap atau lukisan mural. Efek visualnya sangat mencolok dan mampu memberikan kesan yang tak terlupakan.

Kesimpulan

Billboard adalah media iklan luar ruang dengan kekuatan jangkauan dan visibilitas besar. Manfaatnya mulai dari meningkatkan kesadaran brand hingga kemampuan storytelling visual yang kuat.

Ada beragam jenis billboard yang bisa kamu pilih sesuai tujuan kampanye kamu.

Ready to Grow?