C Archives | Page 2 of 2 | Whello Indonesia

Gampangnya,

Bayangkan kamu memiliki sebuah kedai kopi yang ramai. Di sana, kamu punya banyak pelanggan setia, masing-masing dengan pesanan dan preferensi unik.

Kamu hafal beberapa, tapi sulit sekali mengingat semua detail siapa yang suka latte tanpa gula tiap pagi, siapa yang ulang tahun bulan ini, atau siapa yang punya alergi tertentu. Kamu mulai merasa kesulitan untuk memberikan layanan yang personal karena informasi pelanggan tersebar di mana-mana atau hanya ada di ingatanmu.

Nah, di sinilah tugas Customer Relationship Management. CRM adalah strategi dan sistem yang digunakan bisnismu untuk mengelola semua interaksi dan data pelanggan dari satu tempat terpusat.

Mulai dari melacak preferensi, mengotomatiskan jadwal follow-up, hingga mengirim promo personal yang relevan, CRM membantumu  memberikan layanan yang lebih personal dan efisien, membangun loyalitas, serta membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas berdasarkan data lengkap tentang kebiasaan dan kesukaan pelanggan.

 

Manfaat CRM

  • Loyalitas Pelanggan
    CRM bikin kamu bisa memahami pelanggan lebih dalam, mulai dari kebiasaan belanja sampai preferensi mereka di berbagai channel seperti website, layanan pelanggan, atau tim sales.
    Dengan pemahaman ini, kamu bisa kasih layanan yang lebih konsisten, relevan, dan personal. Pelanggan pun merasa dihargai dan jadi makin loyal.
  • Efisiensi Biaya
    Dengan CRM, kamu bisa lebih fokus ke pelanggan yang benar-benar potensial. Alih-alih membuang waktu dan dana untuk aktivitas yang kurang efektif, semua upaya pemasaran dan layanan bisa diarahkan ke strategi yang lebih berdampak. Hasilnya? Anggaran lebih terkontrol dan hasilnya lebih maksimal.
  • Efisiensi Operasional
    CRM menyederhanakan proses penjualan dan layanan pelanggan, semuanya bisa otomatis dan terintegrasi. Proses yang cepat dan rapi bikin tim kerja lebih produktif dan hasilnya stabil.
  • Percepatan Time to Market
    Dengan akses data tren dan preferensi pelanggan yang cepat, kamu bisa meluncurkan produk baru di waktu yang tepat. CRM membantu menyesuaikan strategi dengan cepat berdasarkan data real-time.
  • Peningkatan Pendapatan
    Semua manfaat sebelumnya berujung pada satu tujuan utama: menaikkan pendapatan. Dengan pelanggan loyal, biaya yang efisien, pelayanan cepat, dan produk yang tepat waktu, CRM membuat bisnis kamu tumbuh lebih sehat dan menguntungkan.

Kesimpulan

CRM bukan sekadar alat, tapi strategi penting buat jangka panjang. Dengan memahami pelanggan secara lebih personal, CRM membantu kamu menjaga hubungan, meningkatkan efisiensi operasional, dan tentu saja mendorong pertumbuhan pendapatan. 

Kata “mille” berasal dari bahasa Latin yang berarti seribu. Jadi, CPM mengukur berapa biaya yang harus dibayar pengiklan setiap 1.000 kali iklan mereka ditampilkan, terlepas dari apakah iklan tersebut di klik atau tidak.

 

Manfaat CPM

Penggunaan CPM memiliki berbagai keuntungan, terutama jika tujuan utama kampanye iklan adalah brand awareness atau meningkatkan visibilitas. Berikut beberapa manfaat CPM:

  • Efektif untuk kampanye awareness
    CPM sangat cocok jika kamu ingin menjangkau sebanyak mungkin orang.
  • Pengukuran tayangan yang transparan
    Pengiklan bisa dengan mudah mengukur jumlah tayangan yang mereka dapatkan berdasarkan biaya.
  • Cocok untuk produk dengan siklus pembelian panjang
    Jika kamu menjual produk yang membutuhkan waktu pertimbangan lama, CPM dapat membantu membangun eksposur terlebih dahulu.

Rumus Menghitung CPM

Rumus sederhana untuk menghitung CPM adalah:

CPM = (Total biaya iklan / Jumlah tayangan) x 1000

Contoh:
Jika kamu menghabiskan Rp500.000 untuk 50.000 tayangan iklan, maka:

CPM = (500.000 / 50.000) x 1000 = Rp10.000

Artinya, kamu membayar Rp10.000 untuk setiap 1.000 tayangan.

Kesimpulan

CPM adalah salah satu model penetapan harga iklan yang berfokus pada jumlah tayangan. Cocok digunakan untuk kampanye yang menargetkan eksposur brand secara luas. 

Dengan memahami cara kerja dan rumus perhitungannya, kamu bisa merencanakan anggaran iklan dengan lebih efektif dan sesuai tujuan kampanye.

Bingung merancang strategi digital yang tepat? Yuk, konsultasikan kebutuhan digital marketing kamu bersama Whello!

Cara Kerja CPC

Model CPC biasanya digunakan dalam sistem lelang, terutama di platform seperti Google Ads. Berikut gambaran singkat bagaimana cara kerjanya:

  1. Kamu Menentukan Kata Kunci & Bidding
    Kamu memilih kata kunci yang relevan dan menentukan berapa maksimal yang ingin kamu bayar per klik (maximum CPC bid).
  2. Iklan Masuk ke Sistem Lelang
    Saat seseorang mencari kata kunci yang kamu bid, sistem akan melelang iklan-iklan yang bersaing untuk tayang.
  3. Penentu Pemenang: Bukan Hanya Bid Tertinggi
    Google mempertimbangkan beberapa faktor seperti quality score, relevansi iklan, dan landing page experience. Jadi, bukan hanya soal bayar paling mahal.
  4. Pengiklan Dibebankan Saat Iklan Diklik
    Kamu baru dikenakan biaya ketika pengguna benar-benar mengklik iklan. Jumlah yang dibayar bisa lebih rendah dari maksimal bid mu, tergantung pada hasil lelang.

Rumus Menghitung CPC

CPC dapat dihitung dengan rumus sederhana:

CPC = Total Biaya Iklan / Jumlah Klik

Misalnya, jika kamu menghabiskan Rp500.000 untuk iklan dan mendapatkan 1.000 klik, maka:

CPC = Rp500.000 / 1.000 = Rp500 per klik

CPC ini bisa berbeda-beda tergantung pada banyak faktor seperti kompetisi kata kunci, kualitas iklan, dan target audiens.

Kesimpulan

CPC adalah model periklanan yang memungkinkan kamu membayar hanya ketika ada interaksi nyata dari pengguna, yaitu klik. Dengan menghitung dan memantau CPC, kamu bisa menilai efisiensi kampanye iklan mu dan mengelola anggaran dengan lebih bijak.

Kenapa Penting?

  • Salah Satu Penentu Ranking SEO
    Sejak update Page Experience pada tahun 2021, CWV resmi jadi salah satu faktor yang diperhitungkan Google dalam menentukan ranking di hasil pencarian.
  • Meningkatkan Pengalaman Pengguna
    Website yang cepat, responsif, dan stabil secara visual akan membuat pengunjung betah.
  • Mengurangi Bounce Rate
    Pengunjung cenderung langsung menutup website kalau loading-nya lama atau sering error. CWV yang optimal membantu mengurangi bounce rate.

Metrik Core Web Vitals

  • Largest Contenful Paint (LCP)

    LCP mengukur waktu yang dibutuhkan elemen konten terbesar di halamanmu untuk muncul dan terlihat oleh user. Idealnya, LCP 2,5 detik atau kurang.

    Kenapa metrik ini penting? Untuk menunjukkan seberapa cepat halamanmu memberikan “kesan pertama” yang visual kepada user.

  • Interaction to Next Paint (INP)

    Sejak Maret 2024, metrik INP ini menggantikan First Input Delay (FID) sebagai metrik responsivitas utama. INP mengukur responsivitas halamanmu terhadap interaksi user. Idealnya INP 200 milidetik atau kurang.
    Kenapa? Karena INP yang baik berarti tidak ada delay yang mengganggu saat user mengklik atau mengetik.

  • Cumulative Layout Shift (CLS)

    CLS mengukur seberapa stabil visual websitemu, artinya seberapa sering elemen-elemen di halaman bergeser atau bergerak secara tak terduga saat halaman sedang di-load. Idealnya CLS 0,1 detik atau kurang.

Kesimpulan

Core Web Vitals itu ibarat nilai rapor buat pengalaman pengguna di website kamu. Kalau performanya bagus (cepat, responsif, dan stabil) Google bakal lebih “senang” dan ranking SEO-mu bisa naik.

Metrik seperti LCP, INP, dan CLS bukan cuma soal teknis, tapi soal kenyamanan pengunjung juga. Jadi, kalau kamu pengen website-mu makin optimal dan disukai Google dan user, pastikan Core Web Vitals-mu sudah oke semua!

Kalau kamu masih bingung cara optimasi CWV dan butuh bantuan untuk optimasi performa website, kamu bisa menggunakan  jasa SEO, lho!

Proses Crawling pada Search Engine

  • Penemuan Awal: Crawler memulai perjalanannya dari daftar URL yang sudah mereka kenali dari crawl sebelumnya, atau dari sitemap yang kamu sediakan.
  • Mengikuti Tautan: Saat crawler tiba di satu halaman, mereka akan membaca seluruh kontennya dan mencari tautan. Kemudian, mereka akan mengikuti tautan-tautan tersebut untuk menemukan halaman-halaman baru. Inilah mengapa struktur internal linking yang baik sangat penting.
  • Penyimpanan Data: Informasi yang dikumpulkan dari setiap halaman yang telah “dirayapi” akan dikirimkan kembali ke server mesin pencari.
  • Antrean URL Baru: Halaman-halaman baru yang ditemukan akan ditambahkan ke daftar antrean untuk proses crawling di kemudian hari. Ini adalah siklus yang berulang dan berkelanjutan.
  • Pembaruan Indeks: Data yang terkumpul dari proses crawling ini kemudian digunakan untuk membangun atau memperbarui index mesin pencari. Proses indexing ini adalah tahap lanjutan setelah crawling.

Kenapa Proses Crawling Penting Diperhatikan dalam SEO?

  • Fondasi SEO: Tanpa crawling, website-mu tidak akan terdeteksi oleh search engine. Kalau website-mu nggak dirayapi, sama saja nggak ada di internet!
  • Meningkatkan Visibilitas Konten Baru/ Diperbarui: Proses crawling memastikan konten-konten ‘fresh’ itu ditemukan dan segera masuk ke index Google, sehingga punya kesempatan untuk ranking.
  • Memastikan Relevansi: Crawler membantu Google memahami isi website-mu. Semakin sering dan efektif crawler merayapi situs, semakin baik Google memahami isi konten dan struktur websitemu.
  • Faktor Penentu Munculnya Konten di Halaman Pencarian: Crawling adalah proses vital bagi search engine untuk menemukan dan mengumpulkan semua data di website-mu. Tanpa crawling yang efektif, indexing tidak akan terjadi, dan otomatis ranking juga tidak akan mungkin.

Kesimpulan

Crawling adalah proses fundamental di mana search engine crawler (seperti Googlebot) merayapi seluruh internet untuk menemukan dan mengumpulkan informasi dari halaman-halaman website. Proses ini krusial karena merupakan langkah pertama agar kontenmu bisa di-index oleh Google dan akhirnya muncul di hasil pencarian. Tanpa crawling yang efektif, website-mu tidak akan memiliki visibilitas di mesin pencari.

Kalau kamu masih bingung dan butuh bantuan untuk optimasi performa website, kamu bisa minta bantuan  jasa SEO, lho!

Tujuan content marketing bukan langsung menyuruh orang membeli produkmu, tapi lebih ke membangun kepercayaan, memberikan nilai, dan pada akhirnya mendorong mereka untuk jadi pelanggan setia.

Fungsi Content Marketing

  • Membangun brand awareness
    Dengan konten berkualitas, brand-mu jadi lebih dikenal.
  • Meningkatkan traffic
    Ketika kamu punya artikel blog, video, atau infografis yang menarik, audiens akan datang mencari informasi itu. Semakin banyak konten berkualitas, semakin banyak juga traffic organik yang datang ke website-mu dari mesin pencari.
  • Mendapatkan leads berkualitas
    Melalui konten yang berkualitas, kamu bisa mengarahkan mereka untuk menjadi lead (calon pelanggan) dengan memberikan e-book gratis, webinar, atau newsletter eksklusif.
  • Meningkatkan engagement dan loyalitas pelanggan
    Konten yang interaktif bisa membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens. Ketika mereka merasa mendapatkan nilai dari kontenmu, mereka akan lebih loyal dan cenderung memilih brand-mu dibanding kompetitor.
  • Mendukung strategi SEO
    Konten yang dioptimasi dengan baik (sesuai kaidah White Hat SEO) akan membantu website-mu muncul di peringkat atas hasil pencarian, sehingga menjangkau lebih banyak audiens potensial.

Jenis Content Marketing

  • Artikel Blog
  • Video Marketing
  • Infografis
  • Podcast
  • Webinar
  • E-book
  • Media Sosial

Kesimpulan

Content Marketing bukan sekadar membuat konten biasa, namun lebih ke menyajikan informasi yang relevan, bernilai, dan konsisten untuk audiens kamu.

Fungsinya luas, mulai dari membangun brand, meningkatkan traffic, menghasilkan leads, sampai menjaga loyalitas pelanggan. Ditambah lagi, strategi ini juga bisa memperkuat performa SEO kamu di hasil pencarian.

Kalau kamu ingin tumbuh secara organik dan menciptakan koneksi jangka panjang dengan audiens, strategi pemasaran konten adalah fondasi yang nggak boleh kamu lewatkan.

Bingung merancang strategi Content Marketing yang tepat? Yuk, konsultasikan kebutuhan digital marketing kamu bersama Whello!

Manfaat CTA untuk Bisnis Kamu

  1. Mengarahkan Audiens Untuk Melakukan Aksi yang Diinginkan
    CTA membantu memberikan panduan yang jelas kepada audiens. Tanpa CTA, pengunjung mungkin hanya melihat-lihat tanpa tahu harus melakukan apa selanjutnya.
  2. Meningkatkan Konversi
    CTA yang efektif mendorong lebih banyak orang untuk mengambil tindakan, sehingga peluang konversi—baik itu pembelian, pendaftaran, atau unduhan—jadi lebih tinggi.
  3. Membantu Mengukur Efektivitas Kampanye
    CTA bisa dilacak melalui berbagai metrik seperti click-through rate (CTR) atau conversion rate. Ini berguna untuk mengevaluasi performa konten dan strategi digital marketing kamu.
  4. Mendukung Tujuan Komunikasi dan Promosi
    CTA memperjelas pesan yang ingin kamu sampaikan dan memperkuat dampak komunikasi. Dengan begitu, audiens tidak hanya paham, tapi juga terdorong untuk bertindak.

Panduan Membuat Call to Action

  1. Gunakan Kata Singkat & Jelas
    Pilih frasa pendek seperti “Beli Sekarang” atau “Daftar Gratis” supaya langsung kena 
  2. Bikin Mencolok & Terbaca
    Gunakan warna kontras di tombol, tambahkan tanda panah atau bayangan, dan pastikan mudah dilihat di semua perangkat
  3. Sesuaikan dengan Platform
    Desain & teks CTA harus pas untuk media yang dipakai—website, social media, email, atau bahkan offline
  4. Pertajam Copywriting Persuasif
    Selain CTA utama, tambahkan CTA sekunder yang relevan—misal “Lihat Demo” selain “Daftar Sekarang”, untuk audiens yang butuh sedikit dorongan/ ajakan tambahan.
  5. Test & Evaluasi A/B Testing
    Coba dua versi CTA yang berbeda (warna, posisi, teks), lalu ukur mana yang paling tinggi CTR atau conversion‑nya

Kesimpulan

Call to Action (CTA) adalah elemen penting untuk meyakinkan dan mendorong audiens untuk bertindak. Dengan CTA yang tepat, kamu bisa mengarahkan audiens melakukan aksi yang kamu mau, sehingga meningkatkan konversi dan bahkan membantu kamu mengukur efektivitas kampanye marketing.

CTA yang efektif penting banget biar komunikasi dan promosi bisnismu benar-benar membuahkan hasil nyata.

Yuk, konsultasikan kebutuhan digital marketingmu dan temukan strategi terbaik bersama Whello!

Ready to Grow?