L Archives | Whello Indonesia

Bagaimana Cara Kerja Lookalike Audience?

Lookalike audience bekerja dengan menggunakan data dari sumber audiens utama (disebut source audience) seperti:

  • Daftar pelanggan (email, nomor HP)
  • Pengunjung website
  • Followers media sosial
  • Data pembelian atau interaksi sebelumnya

Setelah itu, algoritma platform iklan akan mencari orang lain yang memiliki profil serupa dengan audiens sumber tersebut. 

Misalnya, jika pelanggan kamu rata-rata perempuan usia 25–35 tahun yang sering belanja online, maka sistem akan mencari pengguna lain dengan ciri-ciri serupa.

Semakin besar dan berkualitas data audiens sumbermu, semakin akurat pula hasil lookalike audience-nya.

Manfaat Lookalike Audience untuk Digital Marketing

  • Menjangkau Audiens Baru yang Relevan
    Fitur ini memperluas jangkauan iklanmu ke calon pelanggan baru yang mirip dengan pelanggan yang sudah ada. 
  • Meningkatkan ROI Iklan
    Karena targetnya lebih spesifik dan relevan, biaya iklan lebih efisien. Kamu tidak perlu menghabiskan anggaran untuk audiens yang tidak cocok.
  • Menghemat Waktu dalam Targeting
    Tidak perlu repot menentukan minat atau demografi dari awal, platform akan otomatis mencarikan target potensial berdasarkan data yang sudah kamu miliki.
  • Lebih Mudah Mengembangkan Bisnis
    Saat ingin ekspansi pasar atau menjangkau pelanggan baru, pemanfaatan audiens serupa adalah solusi efektif untuk memperluas jangkauan secara cerdas.

Kesimpulan

Lookalike audience adalah salah satu fitur paling berguna dalam dunia digital advertising. Dengan memanfaatkan data pelanggan yang sudah ada, kamu bisa menjangkau calon pelanggan baru yang serupa secara efisien. Hasilnya? Target lebih tepat, biaya iklan lebih hemat, dan peluang konversi lebih tinggi.

Bingung bagaimana menerapkan strategi lookalike audience yang tepat untuk bisnismu? Yuk, konsultasikan langsung kebutuhan digital marketing-mu bersama Whello!

Manfaat Landing Page

  • Meningkatkan Konversi
    Dengan fokus pada satu tujuan dan tanpa distraksi, landing page dapat meningkatkan tingkat konversi dibandingkan halaman web biasa.
  • Mengumpulkan Data Pelanggan
    Landing page sering digunakan untuk mengumpulkan informasi kontak pengunjung, seperti nama dan email, yang berguna untuk upaya pemasaran selanjutnya.
  • Mendukung Kampanye Pemasaran
    Landing page efektif dalam mendukung kampanye pemasaran tertentu, seperti peluncuran produk baru atau penawaran khusus, dengan menyampaikan pesan yang konsisten dan jelas.
  • Mengurangi Distraksi
    Berbeda dari website umum yang memiliki banyak tautan dan informasi, landing page dirancang tanpa navigasi tambahan, sehingga pengunjung fokus pada tindakan yang diinginkan.

Perbedaan Landing Page dan Website

Meskipun keduanya merupakan bagian dari situs web, landing page dan website memiliki perbedaan signifikan:

Landing Page

Website

Tujuan Mendorong tindakan spesifik (konversi) Memberikan gambaran umum tentang situs atau bisnis
Konten Fokus pada satu penawaran atau pesan Beragam informasi tentang produk, layanan, dan perusahaan
Navigasi Minim atau tanpa navigasi untuk menghindari distraksi Memiliki menu navigasi lengkap untuk akses ke berbagai bagian situs
Call-to-Action Satu CTA yang jelas dan spesifik Beberapa CTA untuk berbagai tujuan (kontak, beli, baca, dll.)
Audiens Pengunjung dari kampanye pemasaran tertentu Pengunjung umum yang mencari informasi tentang bisnis atau produk

Kesimpulan

Landing page adalah alat penting dalam pemasaran digital yang dirancang untuk mendorong tindakan spesifik dari pengunjung. Dengan fokus yang tajam dan tanpa distraksi, landing page dapat meningkatkan konversi dan efektivitas kampanye pemasaran. 

Memahami perbedaan antara landing page dan website membantu dalam merancang strategi situs web yang lebih efektif dan terarah.

Kalau kamu masih bingung dan butuh bantuan untuk optimasi performa website kamu bisa menggunakan  jasa SEO, lho!

Manfaat LSI Keyword terhadap SEO

  • Meningkatkan Relevansi Konten Lebih Akurat.
  • Mengurangi Risiko Keyword Stuffing.
  • Meningkatkan Posisi di SERP.
  • Meningkatkan Pengalaman Pembaca.

Cara Melakukan Riset LSI Keyword

Berikut beberapa metode yang dapat digunakan untuk menemukan kata kunci yang relevan:

 

1. Google Autocomplete

Saat mengetik kata kunci di kolom pencarian Google, fitur autocomplete akan menampilkan saran pencarian yang sering digunakan oleh pengguna. Saran-saran ini bisa menjadi sumber LSI Keyword yang potensial.


google-auto-complete-lsi-keyword-whello-indonesia

2. Pencarian Terkait di Google

Di bagian bawah halaman hasil pencarian Google, terdapat bagian “Pencarian yang terkait dengan…”. Frasa-frasa di bagian ini merupakan kata kunci yang sering dicari bersama dengan kata kunci utama.


people-also-ask-lsi-keyword-whello-indonesia

3. Google Trends

Alat ini memungkinkan pengguna untuk melihat tren pencarian kata kunci dari waktu ke waktu, serta menemukan kata kunci terkait yang sedang populer.

4. Tools Riset Kata Kunci

Beberapa alat seperti Ubersuggest, Keywordtool.io, dan LSIGraph dapat membantu dalam menemukan LSI Keyword dengan memberikan daftar kata kunci yang terkait secara semantik dengan kata kunci utama.

5. Analisis Konten Pesaing

Melihat konten dari situs web pesaing yang memiliki peringkat tinggi dapat memberikan wawasan tentang LSI Keyword yang mereka gunakan. Perhatikan kata-kata atau frasa yang sering muncul dalam konten mereka yang relevan dengan topik yang dibahas.

Kesimpulan

Penggunaan LSI Keyword merupakan strategi yang efektif dalam meningkatkan kualitas dan relevansi konten untuk SEO. Dengan memahami dan menerapkan keyword ini secara tepat, kontenmu tidak hanya akan lebih mudah dipahami oleh mesin pencari, tetapi juga akan memberikan nilai tambah bagi pembaca. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset kata kunci secara menyeluruh dan mengintegrasikannya ke dalam strategi kontenmu.

Kalau kamu masih bingung dan butuh bantuan untuk optimasi performa website, kamu bisa minta bantuan  jasa SEO, lho!

Ready to Grow?