O Archives | Whello Indonesia

Berbeda dengan Service Level Agreement (SLA) yang fokusnya ke pelanggan eksternal dan seringkali bisa dinegosiasikan, OLA ini lebih berfokus pada proses dan kinerja antar unit internal yang terlibat dalam penyediaan layanan.

 

Komponen Operational Level Agreement (OLA)

  • Pihak yang Terlibat (Participating Teams/Departments)
  • Deskripsi Layanan Internal
  • Standar Kinerja Internal (Internal Performance Metrics)
  • Peran dan Tanggung Jawab
  • Prosedur Escalation Internal
  • Waktu dan Frekuensi Peninjauan
  • Ketergantungan (Dependencies)

Mengapa Operational Level Agreement Penting?

  • Menjamin Tercapainya SLA: OLA memastikan bahwa setiap tim atau departemen pendukung tahu persis tanggung jawabnya dan bagaimana mereka harus bekerja sama untuk memenuhi standar layanan 
  • Meningkatkan Koordinasi Antar Tim: Seringkali satu layanan melibatkan banyak tim, (seperti IT yang butuh dukungan network, server, dan database). OLA menjelaskan siapa bertanggung jawab atas apa, kapan, dan bagaimana, sehingga miskomunikasi bisa diminimalkan.
  • Membangun Akuntabilitas Internal: Setiap tim atau individu punya peran dan target yang jelas.
  • Mengurangi Stess dan Kebingungan Pekerja: Dengan OLA, semua orang tahu ekspektasi yang harus mereka penuhi.
  • Mendukung Peningkatan Kualitas Berkelanjutan: Dengan metrik internal yang jelas, perusahaan bisa terus memantau kinerjanya. Ini membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.

Contoh

OLA antara Departemen SDM dan Departemen IT untuk Onboarding Karyawan Baru:

  • Deskripsi Layanan: Departemen IT akan menyiapkan akun email, akses sistem, dan perangkat keras (laptop) untuk karyawan baru.
  • Waktu Penyelesaian: Semua setup onboarding IT akan selesai maksimal 1 hari kerja sebelum tanggal mulai karyawan.
  • Tanggung Jawab SDM: SDM akan memberikan daftar karyawan baru dan kebutuhannya minimal 3 hari kerja sebelumnya.

Atau

OLA antara Tim Penjualan dan Tim Produksi:

  • Deskripsi Layanan: Tim Produksi akan menyediakan produk sesuai spesifikasi pesanan yang diberikan Tim Penjualan.
  • Waktu Pemrosesan Pesanan: Pesanan dari Tim Penjualan akan mulai diproses oleh Tim Produksi maksimal 1 hari kerja setelah pesanan dikonfirmasi.
  • Standar Kualitas: Tingkat cacat produk tidak lebih dari 0.5% dari total pesanan.
  • Pelaporan: Tim Produksi akan memberikan update status produksi ke Tim Penjualan setiap 3 hari.

Kesimpulan

Operational Level Agreement (OLA) adalah perjanjian internal antar tim atau departemen dalam perusahaan. Berbeda dengan SLA yang fokus ke pelanggan, OLA memastikan semua unit internal bekerja sama dan memenuhi standar agar janji layanan ke pelanggan (SLA) bisa terpenuhi. 

OLA penting untuk meningkatkan koordinasi, akuntabilitas, dan efisiensi operasional di dalam bisnismu. Dengan OLA, ‘dapur’ bisnismu jadi lebih rapi dan solid, sehingga layanan yang kamu berikan ke pelanggan pun bisa selalu optimal.

Jadi, setelah tahu pentingnya OLA, apakah kamu siap merapikan operasional internal bisnismu? Yuk, mulai bangun OLA yang kuat agar layanan ke pelanggan makin sempurna!

Penyebab Orphan Page

  • Redesign atau Migrasi Website: Saat kamu mendesain ulang website atau memindahkannya ke platform baru, kadang ada halaman lama yang lupa dimasukkan kembali ke struktur link baru.
  • Perubahan Struktur Website atau Navigasi: Menghapus kategori, mengubah menu navigasi, atau merombak arsitektur website bisa menyebabkan beberapa halaman kehilangan internal link.
  • Konten Lama atau yang Sudah Dihapus dari Menu: Artikel blog lama, halaman produk yang sudah tidak dijual, atau halaman promosi yang sudah berakhir, kadang tidak dihapus total tapi link-nya dicabut dari menu atau sitemap, sehingga jadi orphan.
  • Halaman Testing atau Pengembangan: Halaman yang dibuat untuk tujuan testing atau pengembangan dan lupa dihapus atau di-noindex setelah selesai.
  • Human Error: Kesalahan manual saat membuat atau mengedit halaman, lupa menambahkan link internal ke halaman baru, atau salah mengelola tautan.

Dampak Orphan Page Terhadap SEO

  • Sulit Ditemukan (Discoverability) & Diindeks (Indexability): Google crawler sulit menemukannya tanpa internal link, bisa jadi tidak terindeks dan tidak muncul di hasil pencarian.
  • Ranking Jadi Rendah atau Tidak Ada: Halaman tidak menerima link juice (otoritas) dari halaman lain. Ahrefs menyebutkan ini bisa menghambat ranking meski ada backlink eksternal.
  • Pengalaman Pengguna (UX) yang Buruk: Pengunjung frustrasi karena tidak bisa menemukan halaman via navigasi normal, bisa meningkatkan bounce rate.
  • Pemborosan Crawl Budget: Meskipun sulit ditemukan, orphan page yang di-crawl secara tidak sengaja oleh Google bisa menghabiskan crawl budget-mu. Padahal, crawl budget seharusnya fokus untuk crawl halaman-halaman penting di website-mu.

Kesimpulan

Orphan Page adalah halaman website yang “sendirian” karena tidak memiliki internal link dari halaman lain di website yang sama. Halaman ini terputus dari struktur navigasi utama, membuatnya sulit ditemukan baik oleh pengunjung maupun crawler Google.

Penyebabnya beragam, mulai dari kesalahan saat redesign atau migrasi website, serta perubahan struktur atau navigasi. Selain itu, bisa juga karena konten lama yang sudah tidak terhubung, halaman testing yang terlupakan, hingga kesalahan manual (human error).

Dampaknya terhadap SEO pun serius, sebab halaman jadi sulit ditemukan dan diindeks oleh Google. Sehingga ranking-nya bisa rendah atau bahkan tidak muncul karena tidak mendapat link juice, pengalaman pengguna (UX) memburuk, dan crawl budget Google bisa terbuang sia-sia.

Kalau masih bingung dan butuh bantuan untuk optimasi performa website, kamu bisa menggunakan jasa SEO, lho!

Manfaat On Page SEO

Berikut beberapa alasan kenapa on page SEO penting dalam strategi digital kamu:

  • Meningkatkan Tampilan Website
  • Meningkatkan Kecepatan Website
  • Mempermudah Proses Marketing
  • Meningkatkan Brand Awareness

Best Practices On Page SEO

Berikut adalah praktik terbaik yang wajib diterapkan jika kamu ingin website-mu tampil prima di mata Google:

  • Tulis konten yang unik dan bermanfaat
    Jangan asal copy-paste. Kontenmu harus menjawab kebutuhan user dan menawarkan value yang berbeda.
  • Tempatkan kata kunci target secara strategis
    Letakkan keyword di judul, paragraf pertama, heading (H1, H2), dan alt text gambar secara natural.
  • Optimalkan struktur URL
    Gunakan URL yang singkat, deskriptif, dan mengandung keyword utama.
  • Gunakan tag heading dengan benar
    Struktur H1 untuk judul utama, H2 dan H3 untuk subheading. Ini membantu pembaca dan mesin pencari memahami kontenmu.
  • Tambahkan internal dan eksternal link
    Internal link membantu navigasi situs, sementara eksternal link menambah kredibilitas informasi.
  • Optimalkan gambar
    Kompres ukuran gambar dan isi atribut alt-nya agar ramah SEO.
  • Gunakan meta title dan description yang menarik
    Ini yang muncul di hasil pencarian, jadi pastikan menarik dan mengandung kata kunci utama.

Kesimpulan

On page SEO adalah proses optimasi elemen-elemen didalam website agar mesin pencari dapat memahami isi konten dengan baik. Strategi ini bukan sekadar menaruh keyword di halaman, tapi bagaimana kamu membangun halaman web yang ramah bagi pengunjung dan mesin pencari. Dari konten, struktur, hingga performa teknis, semua harus bekerja sama demi satu tujuan: visibilitas yang lebih baik.

Kalau kamu masih bingung dan butuh bantuan untuk optimasi performa website, kamu bisa menggunakan  jasa SEO, lho!

Elemen Penting dalam Off Page SEO

Berikut beberapa elemen utama yang membentuk kekuatan strategi off-page SEO:

  • Backlink (Tautan Masuk)
    Backlink dari website lain yang kredibel menjadi sinyal kepercayaan utama bagi Google. Semakin banyak backlink berkualitas, semakin tinggi kemungkinan situsmu naik peringkat.
  • Domain Authority (DA) & Page Authority (PA)
    Kedua metrik ini menunjukkan seberapa besar kredibilitas dan otoritas domain maupun halaman situs. DA dan PA tinggi umumnya berbanding lurus dengan kepercayaan mesin pencari.
  • Brand Mentions
    Penyebutan nama brand-mu di media online (meski tanpa tautan) bisa tetap berdampak positif terhadap reputasi dan sinyal off-page.
  • Guest Posting
    Menulis artikel di situs lain (dengan menyisipkan link balik) bisa bantu bangun kredibilitas sekaligus memperluas jangkauan audiens.
  • Social Signals
    Interaksi sosial seperti share, like, dan comment di media sosial menunjukkan bahwa kontenmu relevan dan menarik bagi audiens.
  • Local SEO & Listing
    Untuk bisnis lokal, mencantumkan informasi akurat di direktori online seperti Google My Business, Yelp, atau platform lokal sangat krusial.

Hal yang Harus Dihindari dalam Off Page SEO

Tidak semua backlink atau strategi off-page membawa dampak positif. Beberapa teknik justru bisa merusak reputasi website dan mengundang penalti dari Google. Hindari hal-hal berikut ini:

  • Spammy Backlink: Tautan dari situs tidak berkualitas, seperti situs judi, pornografi, atau blog spam.
  • Link Farm: Skema pertukaran link massal yang tidak alami.
  • Over-Optimized Anchor Text: Penggunaan anchor text yang terlalu berulang atau dipaksakan bisa dicurigai sebagai praktik manipulatif.

Kesimpulan

Off page SEO adalah pondasi eksternal dari kekuatan SEO yang membantu meningkatkan kredibilitas, otoritas, dan peringkat website di mesin pencari. Backlink berkualitas, brand mentions, hingga kehadiran di media sosial — semua berperan penting.

Tapi ingat, membangun off-page SEO itu seperti membangun reputasi: butuh waktu, konsistensi, dan strategi yang bersih. Hindari teknik curang yang bisa merusak nama baik website kamu di mata Google.

Kalau kamu masih bingung dan butuh bantuan untuk optimasi performa website, kamu bisa menggunakan  jasa SEO, lho!

Ready to Grow?