P Archives | Whello Indonesia

Gampangnya,

Bayangkan kamu melihat iklan jasa SEO Specialist di Instagram. Iklannya menarik, membuat kamu tertarik untuk tahu lebih jauh.

Tapi begitu kamu klik, halaman yang terbuka justru lambat dimuat, tampilannya membingungkan, informasinya tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan di iklan, dan tidak ada tombol yang jelas untuk menghubungi atau melakukan pemesanan.

Sebagai pengguna, wajar kalau kamu langsung menutup halaman itu dan tidak jadi melakukan apa pun.

Nah, dengan menerapkan Post-Click Optimization (PCO), situasi seperti ini bisa dicegah, lewat optimasi kecepatan landing page, responsivitas, kesesuaian isi konten, dan CTA yang jelas.

 

Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Melakukan Post Click Optimization (PCO)

1. Kecepatan & mobile-friendly
2. Tampilan menarik & mudah dipahami
3. Tombol CTA yang jelas
4. Landing page sesuai dengan iklan

Kenapa Post Click Optimization (PCO) Penting?

1. Peningkatan konversi dari traffic yang ada

PCO memastikan setiap klik benar-benar mengarah pada tindakan (mendaftar, membeli).

Selanjutnya, membangun landing page yang sesuai dengan isi/ janji iklan dan tanpa hambatan dapat secara signifikan meningkatkan konversi.

2. Meningkatkan user experience

PCO fokus pada pengalaman pengunjung, mulai dari desain yang sederhana, responsif, hingga navigasi yang intuitif. UX yang baik, dengan halaman yang cepat dimuat, mobile-friendly, dan visual yang menarik akan menurunkan frustasi dan meningkatkan kenyamanan pengguna.

3. Meningkatkan ROI

Dengan PCO, perusahaan bisa memaksimalkan value dari klik yang sudah dibayar tanpa harus menambah anggaran. Hal ini dapat menekan biaya akuisisi dan meningkatkan hasil kampanye.

4. Menurunkan Bounce Rate

Loading di bawah 3 detik dan kesesuaian konten dengan iklan adalah salah satu kunci menurunkan bounce rate. Loading page yang terlalu lambat akan membuat user frustasi dan langsung keluar halaman tanpa melakukan tindakan apapun. Hal ini menyebabkan bounce rate meningkat tajam.

Kesimpulan

Post-Click Optimization (PCO) adalah proses mengubah pengunjung tertarik dari iklan menjadi pelanggan sungguhan, dengan memastikan pengalaman mereka setelah mengklik iklan berjalan mulus dan sesuai harapan. Ini mencegah situasi di mana traffic terbuang sia-sia karena halaman yang lambat atau membingungkan.

Strategi PCO berfokus pada beberapa hal penting: kecepatan website yang mobile-friendly, tampilan yang menarik dan mudah dipahami, tombol CTA yang jelas, serta kesesuaian antara landing page dan iklan.

Dengan menerapkan PCO, kamu bisa melihat peningkatan konversi dari traffic yang sudah ada, pengalaman pengguna (UX) yang lebih baik karena halaman responsif dan relevan, ROI (Return on Investment) yang meningkat karena setiap klik dimanfaatkan secara maksimal, dan penurunan bounce rate yang signifikan.

Kalau masih bingung dan butuh bantuan untuk optimasi performa website, kamu bisa menggunakan jasa SEO, lho!

Gampangnya,

Pagination itu ibarat lemari arsip di kantor. Bayangkan kalau semua dokumen di kantor kamu ditumpuk jadi satu di meja. Pasti susah nyarinya dan bikin meja berantakan, kan? Nah, kalau pakai lemari arsip, dokumen bisa kamu kelompokkan per kategori atau tanggal di laci-laci terpisah.

Sama dengan website. Kalau semua produk di toko online atau semua artikel di blog kamu muncul di satu halaman saja, pasti panjang banget dan bikin loading lama, kan? Nah, di sinilah peran Pagination. Ia akan membagi konten panjang itu menjadi beberapa halaman, seperti membagi dokumen ke dalam laci-laci, sehingga website-mu tetap rapi, cepat diakses, dan pengunjung tidak kewalahan.

 

Tujuan Pagination

1. Mempermudah Navigasi Pengguna (User Experience)
2. Meningkatkan Keteraturan Konten
3. Meningkatkan Kecepatan Loading Halaman
4. Memberi Informasi Jumlah Konten

Bagaimana Dampak Pagination terhadap SEO?

A. Dampak Positif

1. Mempermudah Crawling & Indexing
Dengan konten yang terbagi rapi, bot mesin pencari jadi lebih mudah crawl dan mengindeks seluruh halaman website secara efektif.

2. Meningkatkan Pengalaman Pengguna
UX yang baik itu disukai Google. Pagination yang rapi bisa mengurangi bounce rate dan meningkatkan engagement, yang secara tidak langsung mendukung SEO.

B. Dampak Negatif

1. Duplicate Content
Kalau tidak diatur dengan benar, Google bisa menganggap halaman-halaman yang di-paginate sebagai konten duplikat karena konten utamanya mirip atau berulang di setiap halaman.

2. Split Keyword Signals
Setiap halaman pagination bisa dianggap sebagai entitas terpisah. Ini bisa memecah sinyal keyword yang kamu targetkan.

3. Pemborosan Crawl Budget
Mesin pencari akan menghabiskan crawl budget-nya untuk menjelajahi semua halaman yang di-paginate. Jika website-mu punya banyak halaman, ini bisa membuang budget yang seharusnya bisa dialokasikan untuk halaman yang lebih penting.

Contoh

contoh-pagination-whello-indonesia

Kesimpulan

Pagination adalah metode membagi konten website yang panjang menjadi beberapa halaman terpisah untuk menghindari loading lama dan tampilan yang berantakan. Tujuannya beragam, mulai dari mempermudah navigasi pengguna dan meningkatkan keteraturan konten, hingga mempercepat loading halaman dan memberi informasi jumlah konten total.

Pagination juga punya dampak pada SEO. Sisi positifnya, ia mempermudah crawling dan indexing serta meningkatkan pengalaman pengguna. Di sisi lain, ada potensi konten duplikat, sinyal keyword yang terpecah, dan pemborosan crawl budget.

Kalau kamu masih bingung dan butuh bantuan untuk optimasi performa website, kamu bisa menggunakan jasa SEO, lho!

Fungsi Permalink

1. Mempermudah Berbagi Konten (Sharing)

Karena sifatnya permanen dan unik, permalink bikin kamu mudah untuk share konten.

2. Meningkatkan Pengalaman Pengguna (UX)

Permalink yang rapi dan mudah dibaca membantu pengguna mengerti isi halaman sebelum mengkliknya.

Misalnya,

“www.website.com/tips-seo-pemula” jauh lebih informatif daripada “www.website.com/?p=123.”

3. Membantu SEO Website

Permalink yang dioptimasi dengan kata kunci yang relevan relevan bisa jadi sinyal penting buat mesin pencari seperti Google, karena:

  • Google suka URL yang jelas dan deskriptif.
  • URL yang rapi lebih mudah di crawl oleh bot mesin pencari.
  • Permalink yang baik memastikan halaman mu lebih cepat di indeks mesin pencari.

4. Menjaga Integritas Tautan

Karena sifatnya yang permanen, permalink mengurangi risiko broken link di kemudian hari.

Contoh Permalink

Contoh Permalink yang Baik (SEO-Friendly)

• “https://www.domainmu.com/apa-itu-seo/”

Kenapa bagus? Jelas, deskriptif, singkat, dan mengandung kata kunci utama “apa itu seo”. Mudah dibaca oleh manusia dan mesin pencari.

• “https://www.domainmu.com/kategori/nama-produk-terlaris/”

Kenapa bagus? Menunjukkan hierarki website (kategori), relevan dengan isi halaman produk, dan jelas.

Contoh Permalink yang Kurang Optimal (Tidak SEO-Friendly)

• “https://www.domainmu.com/?p=12345”

Kenapa kurang optimal? Terlalu banyak angka dan simbol, tidak deskriptif, dan tidak ada informasi sama sekali tentang isi halamannya. Baik pengguna maupun mesin pencari akan bingung.

• “https://www.domainmu.com/artikel/2025/06/20/post-100293847/”

Kenapa kurang optimal? Meskipun ada tanggal, ini terlalu panjang dan tidak langsung relevan dengan keyword yang ditargetkan oleh konten.

Kesimpulan

Permalink adalah URL tetap yang penting banget buat pengalaman pengguna dan performa SEO. Dengan permalink yang rapi, jelas, dan mengandung kata kunci, kamu bisa bantu Google lebih cepat mengindeks halamanmu dan bikin pengunjung lebih mudah paham isi kontennya.

Hindari permalink yang berisi angka atau simbol acak ya, karena itu bikin URL jadi susah dibaca dan kurang ramah SEO.

Kalau kamu masih bingung dan butuh bantuan untuk optimasi performa website, kamu bisa menggunakan jasa SEO, lho!

Ready to Grow?