Bagaimana Cara Kerja Lookalike Audience?
Lookalike audience bekerja dengan menggunakan data dari sumber audiens utama (disebut source audience) seperti:
- Daftar pelanggan (email, nomor HP)
- Pengunjung website
- Followers media sosial
- Data pembelian atau interaksi sebelumnya
Setelah itu, algoritma platform iklan akan mencari orang lain yang memiliki profil serupa dengan audiens sumber tersebut.
Misalnya, jika pelanggan kamu rata-rata perempuan usia 25–35 tahun yang sering belanja online, maka sistem akan mencari pengguna lain dengan ciri-ciri serupa.
Semakin besar dan berkualitas data audiens sumbermu, semakin akurat pula hasil lookalike audience-nya.
Manfaat Lookalike Audience untuk Digital Marketing
- Menjangkau Audiens Baru yang Relevan
Fitur ini memperluas jangkauan iklanmu ke calon pelanggan baru yang mirip dengan pelanggan yang sudah ada. - Meningkatkan ROI Iklan
Karena targetnya lebih spesifik dan relevan, biaya iklan lebih efisien. Kamu tidak perlu menghabiskan anggaran untuk audiens yang tidak cocok. - Menghemat Waktu dalam Targeting
Tidak perlu repot menentukan minat atau demografi dari awal, platform akan otomatis mencarikan target potensial berdasarkan data yang sudah kamu miliki. - Lebih Mudah Mengembangkan Bisnis
Saat ingin ekspansi pasar atau menjangkau pelanggan baru, pemanfaatan audiens serupa adalah solusi efektif untuk memperluas jangkauan secara cerdas.
Kesimpulan
Lookalike audience adalah salah satu fitur paling berguna dalam dunia digital advertising. Dengan memanfaatkan data pelanggan yang sudah ada, kamu bisa menjangkau calon pelanggan baru yang serupa secara efisien. Hasilnya? Target lebih tepat, biaya iklan lebih hemat, dan peluang konversi lebih tinggi.
Bingung bagaimana menerapkan strategi lookalike audience yang tepat untuk bisnismu? Yuk, konsultasikan langsung kebutuhan digital marketing-mu bersama Whello!