Kelebihan dan Tantangan Zero Based Budgeting
Seperti metode lainnya, ZBB punya kelebihan dan tantangan tersendiri saat diterapkan. Yuk, kita lihat satu per satu:
Kelebihan
1. Efisiensi Biaya
Dengan ZBB, setiap pengeluaran harus dijustifikasi dari nol, sehingga pemborosan bisa diminimalisir.
Jadi, setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar dipikirkan matang-matang dan diharapkan memberikan nilai.
2. Peningkatan Akuntabilitas
ZBB mendorong setiap anggota tim atau departemen untuk lebih bertanggung jawab dalam menjelaskan dan membenarkan setiap pengeluaran.
Ini membuat mereka jadi lebih akuntabel karena semua harus transparan dari awal.
3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Dengan ZBB, kamu jadi harus melakukan analisis secara mendalam untuk setiap aktivitas dan pengeluaran.
Ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang prioritas bisnis dan pengambilan keputusan yang lebih tepat.
4. Fleksibilitas Anggaran
ZBB memungkinkan kamu untuk mengalokasikan ulang dana dengan cepat ke area yang paling penting atau yang sedang butuh perhatian lebih.
Ini cocok banget buat bisnis yang kondisi pasarnya sering berubah atau menghadapi dinamika bisnis yang cepat.
Tantangan
1. Memerlukan Waktu dan Sumber Daya Lebih Banyak
Menganalisis dan membenarkan setiap pengeluaran dari nol itu butuh waktu dan sumber daya yang nggak sedikit. Perlu tim yang mendedikasikan waktu ekstra untuk proses ini.
2. Membutuhkan Pelatihan & Edukasi
Kebanyakan anggota tim mungkin belum terbiasa dengan metode ini. Jadi, perlu adanya investasi, baik dari segi waktu, maupun upaya untuk melatih dan mengedukasi tim tentang cara kerja ZBB.
3. Tidak Selalu Cocok untuk Semua Bisnis
Untuk bisnis yang sudah stabil dengan pengeluaran yang rutin dan bisa diprediksi, ZBB mungkin terlalu rumit dan memakan banyak waktu tanpa memberikan banyak nilai tambah.
Contoh Zero Based Budgeting
Kalau pakai sistem anggaran tradisional, tim marketing mungkin cuma bilang,
“Oke, tahun lalu kita punya anggaran launching produk Rp 70 juta, tahun ini kita naikin 10% deh jadi Rp 77 juta.”
Angka ini langsung diasumsikan dan nggak banyak dipertanyakan lagi.
Nah, dengan ZBB, Tim marketing harus menjelaskan,
“Kami butuh Rp 40 juta untuk iklan digital karena ini efektif datangkan X leads; Rp 20 juta untuk content marketing guna tingkatkan awareness; Rp 10 juta untuk press release & media outreach untuk liputan media dan; serta Rp 5 juta untuk tools pendukung kampanye biar efisien. Semua ini penting untuk mencapai target leads dan penjualan dalam 3 bulan.”
Ini bikin setiap rupiah yang dikeluarkan jadi lebih strategis dan punya tujuan yang jelas.
Kesimpulan
Zero-Based Budgeting (ZBB) adalah metode penganggaran di mana setiap pengeluaran wajib dibenarkan dari nol, beda banget dari sistem anggaran tradisional yang sering cuma “naik-turun” dari tahun sebelumnya.
Meskipun butuh waktu dan sumber daya lebih, ZBB punya keunggulan besar dalam mendorong efisiensi biaya, meningkatkan akuntabilitas, serta membantu pengambilan keputusan yang lebih strategis.
ZBB itu cocok buat kamu yang pengen memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan bisnismu benar-benar punya tujuan jelas dan hasil maksimal.