Usability testing website adalah salah satu prosedur yang harus dilakukan agar pengalaman pengguna atau UX berjalan baik. Jika tidak dipastikan atau dites, dikhawatirkan bisa memicu masalah saat dipakai.
Biasanya website yang dirilis sudah benar-benar sesuai dengan tujuan pembuatan. Seluruh bagian yang ada sudah diuji satu per satu. Jadi, risiko menyebabkan gangguan pada user experience akan kecil atau tidak ada sama sekali.
Daftar isi
Usability Testing Website Adalah?
Usability testing website adalah prosedur yang dilakukan untuk menguji website atau bagian dari website. Pengujian ini mencakup seluruh unsur dalam user experience atau UX secara menyeluruh dan tidak boleh ditinggal.
Tes dilakukan untuk melihat seberapa cocok website yang sedang dibangun itu dengan user. Apabila cocok, proses rilis bisa segera dilakukan. Jika tidak cocok bisa dilakukan proses revisi hingga berkali-kali.
Mau bagaimana pun website harus benar-benar diuji mulai dari elemen visual hingga copywriting yang ada di dalamnya. Bahkan navigasi yang ada pada website juga harus diperhatikan dengan baik agar hasilnya sempurna.
Itulah kenapa pengujian ini biasanya dilakukan secara terpisah di semua bagiannya. Apabila tidak, akan ada elemen dari website yang membuat pengguna merasa tidak nyaman dan akhirnya kabur dari sana.
Tes ini wajib dilakukan sehingga setiap perusahaan atau developer punya tim uji atau testing. Mereka akan mencari apa saja kekurangan dari website agar bisa segera diperbaiki atau diperbarui.
Manfaat dari Usability Testing Website
Manfaat yang dimiliki oleh usability testing website cukup banyak, berikut beberapa di antaranya.
1. Mengatasi Perbedaan Pendapat
Dalam dunia kerja khususnya yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi dan website, perbedaan pendapat adalah hal yang terjadi. Setiap orang atau tim biasanya akan memiliki pendapat yang berbeda-beda.
Untuk menghindari adanya konflik internal yang bisa saja membahayakan. Lebih baik meminta dua tim secara bersamaan untuk membuat prototipe yang mereka andalkan lalu akan diuji secara bersamaan.
Dari pengujian yang nantinya dilakukan, bisa diketahui apa saja yang kurang di setiap prototipe. Selain itu juga bisa mengetahui apa saja kelebihan di setiap tim. Hasil akhir akan menentukan mana ide yang paling masuk akal.
Terkadang dari hasil pengujian ini akan dibuat prototipe baru sesuai hasil evaluasi tim. Jadi, apa saja yang menjadi nilai plus bisa langsung ditambahkan di sana.
2. Menghemat Waktu dan Tenaga
Membuat sebuah website sangat menguras waktu dan juga tenaga. Apalagi jika website itu memiliki banyak kekurangan. Ada kemungkinan harus dibuat website baru yang membuat semuanya berjalan lancar, termasuk bagian dari user experience.
Daripada merilis langsung lalu di-take down karena mengalami banyak masalah. Lebih baik dilakukan tes terlebih dahulu pada semua bagian yang ada pada website. Dengan begitu bisa ditentukan apa saja yang harus diperbaiki.
Jadi dari prototipe bisa langsung diperbaiki satu per satu sebelum akhirnya dilakukan perilisan. Dengan cara ini Anda akan hemat waktu dan mendapatkan website unggulan yang lebih sesuai dengan user atau pengguna.
3. Mengetahui Kekurangan Website
Melakukan pengujian bisa dilakukan dengan mengetahui kekurangan dari website itu sendiri. Seorang developer umumnya sulit mengetahui apa saja kekurangan yang dimiliki oleh websitenya karena akan menganggap hasilnya sempurna.
Hal seperti ini pasti terjadi, sehingga orang lain harus melakukan pengujian. Jadi, berbagai elemen yang ada di dalam website bisa dicek satu per satu. Hasilnya bisa langsung diketahui dan dilaksanakan evaluasi.
Kekurangan website yang didapatkan ini sangat penting untuk perkembangan dari prototipe. Jadi, bakal website yang dikembangkan bisa lebih sesuai dengan keinginan dan ramah dengan userĀ
4. Meningkatkan Konversi
Konversi akan mengalami peningkatan jika website yang dimiliki punya UX menarik, CRO yang mantap, dan SEO yang teroptimasi dengan sempurna. Itulah kenapa pengujian harus dilakukan dan tetap mempertahankan teknik dasar lain.
Apabila UX yang dimiliki oleh website berjalan dengan baik, kemungkinan ada peningkatan konversi akan besar. Apalagi desain dari website juga akan menentukan apakah user mau berlama-lama di website atau tidak.
Jika lama dalam website, peluang menekan tombol beli akan besar. Apalagi navigasi dan copy yang ada di dalamnya sempurna.
5. Menghindari User Kabur
User kabur atau langsung menekan tombol close sering sekali terjadi. Hal ini disebabkan oleh desain user experience atau UX dari website yang sangat berantakan dan tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Biasanya kondisi ini terjadi karena di dalam website tidak ada hal yang dianggap berguna. Selain itu, mereka juga bingung harus melakukan apa setelah sampai di sana. Jadi, alih-alih melakukan tindakan, mereka lebih memilih pergi.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan memperbaiki UX. Selain itu navigasi juga sangat penting agar pengguna tahu harus melakukan apa ketika sudah sampai. Apakah membeli produk atau membaca product knowledge.
Langkah Melakukan Usability Testing Website
Langkah melakukan usability testing website bisa dilakukan dengan beberapa poin di bawah ini.
- Menentukan bagian website yang akan diuji.
- Menyiapkan prototipe untuk diuji.
- Membuat parameter pengujian.
- Menyiapkan dahulu skenario untuk pengujian.
- Menentukan orang yang akan melakukan pengujian.
- Melakukan testing atau pengujian.
- Melakukan analisis dan menentukan tujuan lanjutan.
Contoh Usability Testing Website
Usability testing website adalah proses kompleks dan bervariasi. Berikut beberapa contoh dari proses yang sering dilakukan.
1. Inhouse Testing
Tes ini dilakukan dengan menempatkan pembuat atau developer dan penguji di tempat yang sama. Jadi, feedback bisa langsung didapatkan setelah proses testing selesai dilakukan.
Meskipun dilakukan di tempat, tetap diusahakan penguji bukan orang internal. Jadi, tidak akan ada bias sama sekali.
2. Moderate Remote Testing
Secara umum cara ini hampir sama dengan pengujian inhouse testing. Yang membedakan keduanya adalah orang yang menguji dan tim developer tidak berada di ruang yang sama.
Meski demikian waktu pengujian dan evaluasi bisa dilakukan dalam waktu yang sama. Komunikasi bisa dilakukan secara virtual.
3. Unmoderated Remote Testing
Pada jenis testing ini orang yang menguji dan developer tidak melakukan testis secara bersamaan. Keduanya juga berada di tempat yang berbeda. Tes ini dilakukan secara terpisah karena beberapa keadaan. Mungkin jam kerja yang berbeda atau ada perbedaan waktu senggang.
Usability testing website adalah salah satu prosedur untuk melakukan pengujian website. Biasanya cara ini juga diterapkan pada pengujian aplikasi. Jadi, hasilnya bisa lebih sesuai dan UX semakin menarik bagi user.
Dengan melakukan ini berbagai masalah yang berkaitan dengan UX bisa segera diatasi. Jadi, tidak harus menunggu terlebih dahulu user melakukan komplain. Namun, saat dirilis sudah langsung sempurna dan anti gangguan.
Mengingat usability testing website sangat penting, semua developer harus menerapkan. Bahkan penerapan bisa dilakukan secara inhouse atau bisa juga diterapkan dengan bantuan penguji dari luar. Yang penting jangan rilis sebelum diuji.
Ayo mulai kembangkan bisnismu dengan Digital Marketing!
Kamu ingin mengembangkan bisnismu secara digital? Bingung harus mulai dari mana? Konsultasikan bisnismu bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Tips Optimasi Location Landing Page untuk SEO
Pelajari cara mengoptimasi location landing page untuk SEO. Temukan tips dan trik yang dapat membantu meningkatkan peringkat di sini!
Apakah NAP Citations Menjadi Ranking Factor? Ini Jawabannya!
Apakah NAP citations menjadi faktor penentu peringkat? Baca penjelasan lengkapnya dan ketahui bagaimana cara kerjanya di sini!
Content Pruning, Pemangkasan Konten untuk Tingkatkan SEO
Pelajari cara pemangkasan konten dapat meningkatkan SEO situs kamu. Dapatkan panduan lengkap untuk mengelolanya di sini!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!