
Di dunia digital marketing, Google Ads sudah menjadi salah satu senjata utama untuk meningkatkan traffic, brand awareness, dan tentu saja konversi. Tapi ada satu hal yang sering menjadi tantangan besar yaitu menulis ad copy yang benar-benar menarik perhatian dan menggerakkan audiens untuk klik.
Dengan AI, proses brainstorming copy jadi lebih cepat, ide kreatif semakin banyak, dan performa iklan pun bisa lebih optimal.
Artikel ini akan membahas bagaimana Ad copy AI bekerja, contoh prompt yang bisa dipakai, best practice agar hasilnya tetap maksimal, serta tips menjaga kualitas copy meski sudah ada bantuan AI. Mari kita bahas satu per satu!
Daftar isi
Bagaimana AI Bisa Membantu Menulis Copy Google Ads?
AI, terutama model bahasa seperti ChatGPT, kini bisa berfungsi layaknya asisten yang bisa bekerja secara kreatif. Dalam konteks Google Ads, AI membantu pada beberapa hal:
1. Brainstorming Ide
Ketika kita kehabisan ide, AI bisa memberikan berbagai variasi headline, deskripsi, atau call-to-action hanya dengan satu prompt sederhana.
2. Personalisasi Iklan
AI dapat menyesuaikan copy dengan segmen audiens tertentu. Misalnya, membuat versi berbeda untuk pengguna yang masih tahap awareness (TOFU) atau yang sudah siap membeli (BOFU).
3. Optimasi Bahasa
AI bisa membantu membuat kalimat lebih singkat, jelas, dan sesuai dengan batas karakter Google Ads (headline maksimal 30 karakter, deskripsi maksimal 90 karakter).
4. Analisis dan Insight
Dengan dukungan AI, marketer bisa mendapatkan insight dari data iklan sebelumnya. Misalnya, melihat gaya bahasa mana yang paling banyak menghasilkan klik.
Contoh Prompt AI untuk Copy Iklan Google Ads
Kalau kamu masih bingung bagaimana cara mengoptimalkan AI supaya hasil copy iklan yang keluar sesuai kebutuhan, tenang saja.
Berikut beberapa contoh prompt AI yang bisa kamu pakai untuk membuat copy iklan Google Ads lebih cepat, kreatif, dan tetap relevan dengan target audiens.
1. Prompt untuk Headline Variatif
Saya ingin membuat iklan Google Ads untuk produk “[nama produk]”. Buatkan 8 variasi headline (maksimal 30 karakter) yang fokus menonjolkan [manfaat utama produk], dalam gaya bahasa yang persuasif tetapi tetap ramah.
2. Prompt untuk Deskripsi yang Menarik
Tolong tuliskan 5 variasi deskripsi iklan (maksimal 90 karakter), dengan penekanan pada [keunggulan produk], dan sertakan ajakan bertindak (CTA) yang jelas seperti “Pesan Sekarang” atau “Pelajari Lebih”.
3. Prompt Berdasarkan Tahapan Customer Journey
Buat 3 variasi copy untuk audiens di tahap awareness (TOFU): singkat, edukatif, dan membangkitkan rasa penasaran mengenai [nama produk].
Lalu buat 3 variasi untuk audiens di tahap siap beli (BOFU): lebih langsung pada manfaat dan CTA yang menggugah.
4. Prompt untuk Uji A/B dengan Gaya Bahasa Beragam
Tolong hasilkan 4 versi copy iklan Google Ads (headline + deskripsi) dengan gaya bahasa yang berbeda: formal, santai, persuasif, dan humoris—untuk produk “[nama produk]” dan soroti unique selling point (USP) utama.
5. Prompt Optimasi dengan Keyword dan Intent
Untuk kampanye Google Ads dengan keyword: [daftar keyword], tulis 6 headline dan deskripsi yang menyertakan minimal satu keyword dari daftar dan menekankan intent pembelian (transactional intent).
Best Practice Menggunakan AI untuk Membuat Copy Iklan
Meskipun AI sangat membantu, ada beberapa praktik terbaik agar copy tetap relevan dan berkualitas. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
1. Selalu Tambahkan Sentuhan Personal
Jangan 100% bergantung pada AI. Konten yang dihasilkan AI biasanya terdengar generik, jadi penting untuk menambahkan gaya khas brand kamu sendiri.
Bisa berupa pilihan kata yang sering dipakai, tone of voice yang konsisten, atau bahkan tagline unik. Sentuhan personal ini membuat audiens merasa iklan lebih autentik, tidak terasa “robotik”.
Misalnya, jika AI menulis “Dapatkan diskon 20% untuk semua produk”, kamu bisa menyesuaikannya menjadi “Diskon 20% biar #RumahMakinRapi. Cek koleksi favoritmu hari ini—stok cepat habis!”. Dengan begitu, iklan tetap memanfaatkan kecepatan AI, tapi hasil akhirnya punya rasa khas brand kamu.
2. Pastikan Relevansi dengan Landing Page
Google sangat memperhatikan relevansi antara copy iklan dengan halaman tujuan. Kalau isi iklan dan landing page tidak nyambung, dampaknya bisa menurunkan Quality Score, membuat iklan lebih mahal, dan mengurangi peluang konversi.
Karena itu, pastikan janji di iklan benar-benar ada di halaman tujuan, mulai dari judul, promo, hingga CTA. Jangan sampai copy menawarkan “Gratis Ongkir” tapi di halaman tidak ada penjelasan tentang itu.
3. Gunakan Data dan Insight
AI memang bisa kasih banyak ide copy, tapi performa terbaik selalu ditentukan oleh data nyata. Insight dari Google Ads, seperti CTR (click-through rate), CVR (conversion rate), dan CPA (cost per acquisition), bisa jadi acuan untuk menentukan iklan mana yang layak dipertahankan.
Misalnya, kalau copy dengan angle “Gratis Ongkir” punya CTR 6,2% sementara “Diskon 20%” hanya 3,8%, maka lebih baik mengutamakan angle “Gratis Ongkir”. Dengan cara ini, AI membantu bikin variasi, tapi data yang menunjukkan mana yang benar-benar efektif.
4. Hindari Over-Automation
AI memang mempermudah pekerjaan, tapi jangan sampai semuanya diserahkan begitu saja. Kalau terlalu mengandalkan AI tanpa review manual, hasilnya bisa tidak sesuai tone brand, bahkan melanggar kebijakan platform iklan.
Jadi, setiap copy tetap harus melalui editing manual: cek fakta, pastikan sesuai brand guideline, dan sesuaikan dengan target audiens. Gunakan AI sebagai alat bantu mempercepat proses, bukan sebagai pengganti kontrol manusia. Dengan begitu, hasil akhirnya tetap akurat, relevan, dan aman untuk dipublikasikan.
5. Tes Berbagai Variasi Copy
Kekuatan utama AI adalah bisa menghasilkan banyak variasi dalam waktu singkat, dan ini sangat berguna untuk A/B testing. Dengan mencoba beberapa versi iklan, kamu bisa tahu angle mana yang paling menarik perhatian audiens.
Tipsnya, uji satu variabel saja per percobaan, misalnya headline atau CTA, agar hasil tes jelas terlihat. Biarkan iklan berjalan 7–14 hari atau sampai jumlah impresi cukup sebelum menentukan pemenang.
Setelah tahu copy terbaik, gunakan sebagai baseline untuk membuat turunan baru. Dengan strategi ini, AI jadi alat eksperimen yang efisien, sementara keputusan tetap berdasarkan hasil nyata.
Tips Menjaga Kualitas Copy Ads Meski Menggunakan AI
AI memang canggih, namun kualitas tetap harus diutamakan. Maka itu selalu utamakan kualitas jangan sepenuhnya bergantung pada AI. Berikut tips agar copy tetap berkualitas:
- Gunakan Bahasa yang Natural
Hindari hasil AI yang terlalu kaku. Pastikan kalimatnya terasa alami dan nyaman untuk dibaca. - Fokus pada Value, Bukan Fitur
Copy iklan yang kuat biasanya menekankan manfaat produk, bukan sekadar fitur. Misalnya: “Hemat waktu 50% dengan software ini” lebih kuat daripada “Software dengan fitur otomatisasi.” - Selalu Sertakan CTA
Tanpa ajakan bertindak, iklan bisa kehilangan daya dorong. Pastikan setiap copy punya CTA jelas, misalnya “Coba Gratis Sekarang” atau “Pesan Hari Ini.” - Sesuaikan dengan Customer Journey
Copy untuk orang yang baru tahu brand (TOFU) tentu berbeda dengan yang sudah siap membeli (BOFU). Gunakan AI untuk menyesuaikan gaya komunikasi di setiap tahap. - Gunakan Human Check
Selalu lakukan review akhir. Baca ulang hasil AI untuk memastikan tidak ada kesalahan konteks, bahasa, atau fakta.
Mudah Bukan Menulis Ad Copy dengan AI?
AI membawa cara baru dalam menulis copy Google Ads. Dari brainstorming ide, menyesuaikan dengan audiens, sampai menghasilkan puluhan variasi copy dalam hitungan menit. Semua bisa dilakukan dengan mudah, namun perlu digaris bawahi bahwa AI bukan pengganti manusia.
Saat ini ada kehadiran Google AI Max yang bisa membantu dalam mengoptimalkan iklan Google, mulai dari penargetan yang lebih cerdas hingga otomatisasi copy iklan.
Namun, agar hasilnya benar-benar maksimal, dibutuhkan strategi yang tepat, data yang akurat, serta sentuhan kreatif dari para ahli. Di sinilah Whello hadir sebagai partner terbaik kamu.
Whello adalah digital marketing agency di Indonesia yang menyediakan layanan lengkap, mulai dari jasa iklan Google, jasa SEO, jasa pembuatan website, hingga jasa iklan media sosial dengan pengalaman lebih dari 7 tahun.
Dengan dukungan tim spesialis berpengalaman, Whello tidak hanya membantu bisnis kamu tampil di halaman pertama Google, tetapi juga memastikan iklan memiliki copy yang relevan, efektif, dan mampu menarik lebih banyak pelanggan.
Apakah AI bisa menggantikan copywriter sepenuhnya?
Tidak, AI adalah alat bantu yang hebat, tapi sentuhan manusia tetap diperlukan untuk menjaga kualitas, relevansi, dan konsistensi brand.
Bagaimana cara membuat prompt yang efektif?
Gunakan instruksi yang jelas dan spesifik, sebutkan produk, target audiens, gaya bahasa, serta tujuan iklan.
Apakah hasil AI selalu sesuai dengan aturan Google Ads?
Belum tentu. Karena itu penting untuk memeriksa ulang hasil AI agar sesuai dengan kebijakan iklan Google.
Dapatkan keuntungan maksimal dengan Copywriting yang tepat!
Promosikan produk dan jasamu dengan teknik copywriting yang tepat untuk menarik lebih banyak pelanggan potensial. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami

Technical SEO Checklist Lengkap yang Harus Segera Dioptimasi!
Siap untuk meningkatkan SEO teknis websitemu? Ikuti technical SEO checklist lengkap kami untuk optimasi yang efektif!

Google AI Mode: Ketahui Cara Kerja dan Dampaknya untuk SEO
Ketahui cara kerja Google AI Mode dan dampaknya pada SEO. Pelajari informasi terbaru dan terlengkap dari teknologi AI Google hanya di sini!

10 KPI SEO di Era AI: Metrik Baru yang Wajib Di-Track!
Temukan 10 KPI SEO terbaru yang harus dilacak di era AI. Tingkatkan SEO kamu dengan metrik yang relevan dan efektif!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!