Setiap pelaku bisnis membutuhkan strategi KPI marketing yang bijak untuk membuat bisnis menjadi sukses. Oleh sebab itu, pebisnis harus memenuhi KPI (Key Performance Indikator) yang menunjukkan pencapaian dari setiap pemasaran yang dilakukan.
KPI dalam Marketing ini didasarkan pada pengukuran yang detail terkait dengan penjualan dan banyaknya pelanggan. Semua matriks tersebut akan menjelaskan seberapa efektifnya pemasaran. Lalu, apa saja 10 KPI tersebut?
Daftar isi
10 KPI dalam Marketing yang Harus Kamu Ketahui
Berikut adalah KPI Marketing untuk mengukur kesuksesan bisnis kamu.
1. Sales Revenue dan Volume
Pengukuran dari keberhasilan pemasaran harus menggunakan sales Revenue dan Volume. Semakin banyak produk yang dijual, semakin besar pula pendapatan dari penjualan yang kamu dapatkan.
Oleh sebab itu, kedua indikator ini sangat penting dijadikan dasar dalam setiap marketing yang dilakukan. Hal ini karena sales revenue dan volume dapat memperlihatkan hasil penilaian dari karyawan dan tim.
2. Sales Target and Growth
KPI dalam marketing selanjutnya adalah penilaian marketing berdasarkan perhitungan dari pendapatan dan penjualan. Kamu juga perlu untuk menentukan sales growth yang merupakan perhitungan terkait berapa tinggi penjualan yang mungkin didapatkan.
Dengan adanya sales growth ini, bisa dijadikan sebagai hal untuk mencapai target penjualan (sales target).
Oleh sebab itu, kedua indikator ini saling berdampingan dan harus dikerjakan secara bersamaan untuk menentukan jenis pemasaran apa yang sukses. Dengan adanya sales target and growth ini, akan didapatkan strategi bisnis kedepannya yang mendukung untuk mencapai tujuan.
3. Customer Lifetime Value
Customer Lifetime Value atau CLF merupakan seberapa banyak pendapatan yang diharapkan berdasarkan rata-rata lamanya konsumen menjadi pelanggan bisnis kamu. Ini adalah KPI dalam marketing yang perlu diukur dengan baik.
Hal ini karena CLF berfungsi untuk membuat strategi yang terbaik sebagai digital marketing yang efisien. Maksud dari efisien disini adalah tidak mengeluarkan anggaran yang berlebihan dan memberikan dampak positif dari pemasaran yang dilakukan.
Selain itu, CLV juga membuat biaya per prospek (Cost Per Lead) sesuai dengan ekspektasi. Semakin banyak pelanggan yang dengan jangka waktu lama setia pada perusahaan, maka semakin bagus pula keuntungan bisnis yang akan didapatkan.
Hal ini bisa menjadi tolak ukur dalam meningkatkan pelayanan untuk keberlangsungan bisnis yang lebih panjang.
4. Cost Per Lead
Seperti yang disinggung sebelumnya, ada Cost Per Lead yang merupakan biaya untuk mendapatkan pelanggan prospek. Biaya ini perlu dikeluarkan untuk menarik perhatian pelanggan sehingga akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Biaya tersebut adalah untuk strategi marketing tips seperti mempromosikan produk di media sosial atau melalui Google Ads.
Pebisnis biasanya menggunakan strategi dengan membuat konten menarik dan memaksimalkan strategi SEO agar website berada di halaman atas pencarian Google.
5. Customer Retention
Customer retention adalah KPI dalam marketing dimana harus menyiapkan strategi untuk mempertahankan pelanggan setianya. Pelanggan setia perlu dipertahankan agar bisnis terus berjalan dalam jangka panjang.
Kepuasan pelanggan adalah nomor satu untuk meningkatkan bisnis. Oleh sebab itu, selalu penuhi pelayanan terbaik agar pelanggan terus mendukung dan percaya pada perusahaan kamu.
6. Return On Investment
Selanjutnya adalah ROI yang merupakan indikator marketing yang merupakan pengukuran berapa keuntungan dan laba yang diperoleh berdasarkan pendapatan dan banyaknya pelanggan.
Perhitungan ROI ini juga sangat penting guna menilai kinerja perusahaan terkait penghasilan yang didapatkan setiap bulannya. Dengan adanya perhitungan ROI juga bermanfaat untuk memperoleh strategi yang berhubungan anggaran pemasaran yang digunakan selanjutnya.
Berapa yang nantinya diperoleh dari investasi tersebut juga memungkinkan kamu bisa menganalisis pemasaran terbaik yang akan dikembangkan kedepannya.
7. Customer Acquisition Cost
Customer Acquisition Cost adalah biaya akuisisi pelanggan atau biaya dalam digital marketing untuk menarik calon pelanggan membeli produk atau layanan yang diberikan.
Dengan mengetahui CAC, kamu bisa menentukan strategi pemasaran apa yang cocok untuk menarik pelanggan. Contohnya memberikan promosi unik, giveaway, dan hal menarik lainnya.
Semua promosi tersebut tentu membutuhkan perhitungan CAC. Tentukan pula berapa jumlah pelanggan baru yang diharapkan dalam target waktu tertentu. Dengan begitu, biaya pemasarannya ini akan lebih mudah direncanakan.
8. Leads
KPI Marketing Leads merupakan indikator marketing yang tidak boleh dilewatkan. Leads atau pelanggan ini berhubungan dengan kesuksesan bisnis. Semakin banyak pelanggannya, maka banyak penjualan sehingga sales growth juga akan bertambah. Namun, perlakukan terhadap leads ini bisa berbeda berdasarkan dua analisis yaitu Marketing Qualified Leads dan Sales Qualified Leads.
- Marketing Qualified Leads: pelanggan yang loyal dan berpotensial. Ini bisa dilihat dari banyaknya transaksi pembelian yang dilakukan.
- Sales Qualified Leads: pelanggan prospek yang bisa menjadi pelanggan untuk melakukan pembelian.
Hal ini perlu memberikan perlakuan yang berbeda dengan marketing qualified leads. Utamakan pelanggan yang setia dan berikan strategi bisnis pemasaran yang baik untuk menarik pelanggan prospek.
9. Conversion Rate
Meningkatkan konversi untuk KPI dalam Marketing juga perlu diketahui. Tingkat konversi ini merupakan banyaknya pengunjung yang mengakses website. Masuknya pengunjung ke website ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Apakah ada produk atau jasa yang sesuai dengan mereka atau tidak. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang tingkatan konversi ini akan membantu upaya pemasaran yang tepat atau iklan apa yang tepat untuk membuat pengunjung mengunjungi ke website.
Biasanya, pebisnis akan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan conversion ratenya, yaitu seperti berikut:
- Manfaatkan konten CTA (Call to Action) yang berisi ajakan agar pelanggan melakukan tindakan untuk bisnis kamu.
- Buat konten secara persuasif.
- Ajak untuk berlangganan email atau koran digital.
- Berikan rating dan ulasan pelanggan untuk meningkatkan selling.
10. Engagement Rate
KPI Marketing yang terakhir adalah Engagement Rate, engagement rate yang tinggi menunjukkan bahwa banyaknya ketertarikan audiens terhadap produk atau layanan kamu.
Ini bisa dilihat dari banyaknya yang menyukai, mengomentari, jumlah yang melihat konten, sampai dengan yang membagikan konten kamu ke berbagai platform lain.
Jumlah ini akan membuat kamu menilai produk tersebut apakah sudah tepat atau perlu melakukan evaluasi ulang. Dengan adanya engagement rate ini, juga berguna untuk memantau efektivitas dari pemasaran serta menilai kompetitor apakah lebih unggul atau tidak.
Bagaimana Cara Membuat KPI Marketing
- Untuk membuat KPI Marketing sesuai dengan kebutuhan bisnis, kamu bisa menggunakan cara-cara berikut ini:
- Tentukan tugas inti pekerjaan untuk menentukan indikator yang tepat, kamu perlu memahami tugas dari setiap jabatan. Catat saran dari karyawan untuk didiskusikan bersama.
- Buatlah kelompok atau proyek dengan beranggotakan tim khusus yang bisa menyusun strategi dan target bisnis.
- Rancang sasaran kinerja (SK) dan tentukan KPI sesuai dengan bobotnya contohnya berdasarkan urutan prioritas.
- Terakhir, menentukan target KPI yang ingin dilaksanakan.
Bagaimana KPI pada Bisnis Kamu?
Itulah 10 KPI dalam Marketing yang perlu diterapkan bagi pelaku bisnis. Indikator tersebut dapat menunjukkan hasil dari kinerja pemasaran yang telah dilakukan. Dengan demikian, kamu bisa menilai strategi perusahaan kamu apakah sudah memenuhi KPI dan pencapaian bisnis.
Ayo mulai kembangkan bisnismu dengan Digital Marketing!
Kamu ingin mengembangkan bisnismu secara digital? Bingung harus mulai dari mana? Konsultasikan bisnismu bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!