Long tail keyword adalah jenis kata kunci yang kerap menjadi andalan dalam Search Engine Optimization (SEO). Jenis kata kunci ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan short tail keyword. Perbedaan yang paling kentara antara keduanya terletak pada panjang kata kunci.
Banyak praktisi SEO yang beranggapan kalau menggunakan long tail keyword saat membuat artikel yang membantu kamu untuk mendapatkan ranking di Google menjadi lebih mudah.
Benarkah demikian? Apa sebenarnya long tail keyword? Bagaimana cara mengoptimalkan pemakaian keyword ini?
Daftar isi
Apa itu Long Tail Keyword?
Long tail keyword adalah jenis kata kunci yang lebih panjang dari kata kunci biasa. Selain itu, kata kunci ini juga lebih spesifik. Topik yang menjadi targetnya memiliki batasan lingkup yang lebih sempit, tidak bersifat umum.
Mari kita ambil contoh sederhana! Kata kunci “jasa seo” termasuk kategori short tail keyword. Intensinya sangat luas, bisa untuk mencari penyedia jasa seo, informasi harga jasa seo, dan masih banyak lagi. Selain itu, tingkat kompetisi kata kunci ini juga sangat tinggi dengan hasil pencarian yang sangat banyak.
Sekarang, jika kita mengubahnya menjadi “jasa SEO terpercaya”, maka intensinya lebih spesifik, yaitu orang yang mencari jasa SEO terpercaya. Kita bisa memodifikasinya lagi menjadi “jasa seo terpercaya surabaya” untuk menargetkan area tertentu. Inilah yang dinamakan long tail keyword.
Semakin panjang sebuah kata kunci, maka semakin spesifik pula intensinya. Tingkat persaingan dan jumlah hasil pencarian pun juga lebih rendah. Dengan karakteristik seperti ini, ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan.
Baca Juga: Perbedaan Short Tail Keyword dan Long Tail Keyword
Keuntungan Menargetkan Long Tail Keyword
Long tail keyword menawarkan banyak sekali keuntungan. Dari segi SEO, kata kunci yang panjang lebih mudah untuk dimenangkan. Sedangkan dari segi pemasaran, peluang kamu untuk menghasilkan konversi menjadi lebih besar. Alasannya akan kamu ketahui di bawah ini.
1. Tingkat Kompetisi Lebih Rendah
Memenangkan long tail keyword di Search Engine Result Page (SERP) akan jauh lebih ringan daripada kata kunci singkat. Setidaknya, ada 2 alasan yang mendasari klaim ini.
Pertama, jumlah hasil pencarian untuk kata kunci panjang jauh lebih kecil daripada kata kunci pendek. Mari kita buat perbandingan sederhana dengan 2 kata kunci.
- Jasa seo: 7.350.000 hasil.
- Jasa seo terpercaya: 948.000 hasil.
Secara kalkulatif, kata kunci kedua memiliki hasil pencarian sekitar 87% lebih kecil daripada kata kunci pertama. Jika kita menambahkan local keyword, misalnya “jasa seo terpercaya Surabaya”, nilainya jauh lebih kecil lagi, yaitu 193.000 hasil.
Secara otomatis, semakin panjang kata kunci, semakin sedikit hasil pencariannya, maka semakin rendah pula persaingannya. Volumenya memang lebih rendah, tapi jika kamu berhasil menguasai SERP, bukankah potensi traffic juga lebih tinggi?
2. Peluang Konversi Lebih Besar
Menargetkan kata kunci singkat untuk meraih konversi akan membuat kamu kelelahan. Alasannya, dari segi intensi saja, kata kunci singkat masih sangat luas. Contohnya jika kamu ingin menjual jasa desain dengan kata kunci yang sama, yaitu ‘jasa desain’.
Pengguna yang melakukan searching dengan kata kunci ini memiliki motif yang berbeda-beda. Ada yang memang ingin mencari penyedia jasa, ada juga yang malah ingin menawarkan jasa. Belum lagi klasifikasi jasa desain yang sangat luas, seperti logo, banner, socmed post, dan masih banyak lagi.
Sedangkan jika kamu menargetkan long tail keyword, kamu bisa menjangkau pengguna yang memang menjadi sasaran pasar kamu. Misalnya, kata kunci “jasa desain logo murah”. Kata kunci ini akan mempertemukan kamu dengan pengguna yang memang sedang mencari desainer logo dengan harga terjangkau.
Karena pengunjung konten kamu adalah orang yang tepat, maka kesempatan kamu untuk mencatatkan penjualan juga lebih besar. Lain halnya jika kamu menargetkan kata kunci singkat. Traffic konten kamu mungkin jauh lebih tinggi, namun persentase konversinya tidak dapat dipastikan.
3. Meningkatkan Traffic dari Voice Search
Tren pencarian Google kini semakin beralih ke voice search. Pengguna mulai banyak melakukan pencarian dengan suara dibandingkan mengetik kata kunci. Pola perilaku pengguna antara keduanya pun berbeda.
Saat mengetikkan kata kunci, pengguna lebih banyak menggunakan kombinasi singkat. Sedangkan dengan pencarian suara, pengguna cenderung memilih kata kunci panjang, alias long tail keyword.
Contohnya seperti ini:
- Pencarian ketik: “petshop terdekat”.
- Pencarian suara: “Halo Google, dimanakah petshop terdekat dan terlengkap di sekitar sini?”
Pada contoh di atas, jelas terlihat bahwa pengguna memperlakukan pencarian suara layaknya sedang bercengkerama. Jika kamu ingin mengejar traffic dari sini, maka kamu harus mengoptimalkan long tail keyword.
4. Secara Otomatis Mendorong Short Tail Keyword
Jika kamu hanya menargetkan kata kunci yang pendek, kamu tidak akan mendapatkan optimalisasi kata kunci yang lebih panjang. Sedangkan jika kamu menggarap kata kunci panjang, maka secara otomatis kata kunci pendek juga ikut terdorong.
Pasalnya, setiap long tail keyword pasti mengandung kata kunci pendek utama. Walaupun skor SEO untuk kata kunci pendek kamu tidak maksimal, setidaknya kamu tetap berpeluang untuk rangking.
Untuk menyiasatinya, kamu bisa menerapkan strategi link building. Pertama-tama, buat konten pilar untuk menargetkan kata kunci pendek. Kemudian, buat beberapa konten pendukung dengan kata kunci panjang untuk menunjang konten pilar. Strategi ini memungkinkan kamu untuk menjuarai SERP di niche yang sama.
Karakteristik Long Tail Keyword
Long tail keyword memiliki beberapa karakteristik yang tidak dimiliki oleh short tail keyword. Berikut ini adalah beberapa karakteristik long tail keyword:
Terdiri Lebih dari 3 Kata
Sesuai dengan namanya, long tail keyword memiliki kata kunci yang lebih panjang. Biasanya terdiri dari 3 sampai 6 kata. Dengan lebih banyaknya kata, maka keyword ini dapat memberikan sebuah topik yang lebih detil dan spesifik.
Conversion Rate yang Tinggi
Dengan semakin spesifiknya sebuah topik, maka hasil pencarian di search engine juga semakin menjawab pertanyaan pengguna. Artinya, search engine seperti Google akan lebih memprioritaskan kontenmu untuk diberikan kepada pengguna yang menggunakan long tail keyword.
Volume Pencarian Rendah
Keyword yang semakin spesifik tenttu saja memiliki volume pencarian yang lebih rendah, karena tidak banyak orang yang mencarinya di internet
Persaingan Rendah
Karena volume pencariannya yang rendah, membuat persaingan long tail keyword menjadi rendah juga. Dengan rendahnya persaingan, membuat artikel atau konten yang dibuat menjadi lebih mudah untuk tampil di halaman pertama search engine
Cara Mencari Long Tail Keyword
Dengan karakteristik volume pencarian yang rendah, bagaimana kita bisa mencari long tail keyword yang pengguna cari? Berikut ini tips untuk mencari long tail keyword
Gunakan Google Autocomplete
Fitur Google Autocomplete ini akan memberikan kamu saran berdasarkan rekomendasi dari Google langsung. Kamu cukup menuliskan keyword utama pada search box, kemudian Google akan memberikan beberapa rekomendasi kata kunci yang sesuai dengan kata kunci yang dicari.
Gunakan “Penelusuran Terkait”
Saat kamu mencari sesuatu di Google, pasti akan ada “Penelurusan terkait” seperti ini. Gunakan fitur ini untuk melihat beberapa long tail keyword untuk keyword utama kamu.
Gunakan “People Also Ask”
Sama seperti “Penelusuran terkait”, “People also ask” ini merupakan fitur yang pasti ada setiap kamu mencari sesuatu di Google. Fitur ini berisi pertanyaan yang pengguna tanyakan berkaitan dengan kata kunci yang sedang dicari. Gunakan “People also ask” ini untuk sumber ide long tail keyword kamu.
Gunakan AlsoAsked
AlsoAsked adalah satu satu tools riset keyword yang memberikan kamu rekomendasi kata kunci dalam bentuk pertanyaan. Kamu hanya perlu menuliskan kata kunci yang dicari, setelah itu AlsoAsked akan memberikan rekomendasi pertanyaan yang sesuai dengan kata kunci yang kamu cari.
Gunakan Answer Socrates
Answer Socrates adalah tools riset keyword gratis yang bisa memberikan rekomendasi keyword dalam bentuk pertanyaan 5W+1H. Kamu bisa cari kata kunci yang ingin kamu cari, kemudian Answer Socrates akan memberikan kamu banyak sekali rekomendasi keyword
Cara Mengoptimalkan Long Tail Keyword
Jika kamu tertarik untuk mengupayakan long tail keyword, kamu perlu mengetahui langkah-langkah optimalisasinya terlebih dahulu. Tujuannya supaya konten kamu lebih terarah dan berdaya saing di SERP. Berikut tata caranya:
A. Tentukan Intensi Konten
Intensi adalah tujuan, motif, atau maksud dari suatu konten. Sebelum mulai menulis, pertama-tama kamu harus merencanakan intensi yang ingin kamu capai. Kemudian, lakukan pencarian long tail keyword sesuai intensi tersebut.
Dalam dunia pemasaran, sebuah konten bisa memiliki tujuan yang berbeda-beda. Mulai dari awareness, informatif, hingga persuasi. Pastikan bahwa isi konten kamu sesuai dengan intensi kata kunci, agar hasilnya maksimal!
B. Cari Long Tail Keyword yang Relevan
Menentukan kata kunci tidak bisa dilakukan hanya bermodalkan asumsi. Kamu harus melakukan analisis dan mempertimbangkan banyak faktor. Mulai dari volume, tingkat persaingan, biaya iklan, dan lain sebagainya.
Untuk melakukannya, kamu bisa menggunakan tools keyword research yang memang diperuntukkan untuk SEO. Beberapa tools yang populer, antara lain Google Keyword Planner, Semrush, Ahrefs, Moz, dan masih banyak lagi.
C. Tulis Konten Berkualitas
Langkah terakhir dalam optimalisasi long tail keyword adalah menulis konten. Buatlah konten yang SEO friendly, user friendly, sekaligus persuasif. Target pertama kamu adalah rangking Google. Selanjutnya, kamu harus berupaya untuk menghasilkan konversi dari konten tersebut.
Di SERP, kamu akan bersaing dengan ratusan hingga ribuan konten lainnya. Untungnya, level kompetisi kata kunci panjang tidaklah setinggi kata kunci pendek. Jadi, usaha kamu untuk menempati posisi 1 hasil pencarian akan lebih ringan.
Sudah Siap Mengoptimalkan Long Tail Keyword?
Jika kamu hanya mengandalkan kata kunci singkat untuk SEO, maka usaha kamu akan memakan waktu yang cukup lama. Mengingat tingkat persaingan yang semakin kompetitif, sudah saatnya kamu mulai melirik opsi alternatif. Maksimalkan SEO website kamu dengan long tail keyword sekarang!
Dengan memahami dan menggunakan long tail keyword dengan baik, kamu dapat menjangkau audiens yang lebih tepat dan memperoleh trafik yang lebih berkualitas untuk website kamu. Namun, mengidentifikasi dan mengoptimalkan long tail keyword dengan tepat memerlukan pengetahuan dan pengalaman dalam bidang SEO.
Oleh karena itu, memilih partner yang memberi layanan jasa SEO seperti Whello sangatlah penting. Whello telah terbukti dalam menyusun strategi keywords yang efektif, termasuk long tail keyword, untuk klien dari berbagai industri. Yuk langsung hubungi Whello untuk informasi lebih lengkapnya!
Mulai optimasi SEO website bisnismu sekarang!
Dapatkan posisi page 1 Google dan tingkatkan traffic serta revenue pada website bisnis kamu dengan SEO. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!