
Pillar page menjadi salah satu strategi konten yang efektif untuk meningkatkan SEO dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pembaca. Namun, apa sebenarnya pillar page itu? Bagaimana strukturnya, manfaatnya, serta cara membuatnya? Mari kita bahas secara lengkap!
Daftar isi
Apa Itu Pillar Page?
Pillar page adalah halaman utama dalam strategi konten yang berfungsi sebagai pusat informasi dari suatu topik tertentu. Halaman ini berisi informasi umum dan luas tentang suatu topik yang kemudian mengarah ke berbagai subtopik yang lebih spesifik, disebut cluster page. Konsep ini dikenal dengan istilah topic cluster.
Struktur Pillar Page
Pillar page yang efektif harus memiliki struktur yang jelas agar pembaca bisa dengan mudah memahami isi dan bernavigasi di dalamnya. Struktur yang baik juga membantu SEO dengan meningkatkan internal linking dan pengalaman pengguna. Berikut adalah struktur dasar yang ideal untuk sebuah pillar page:
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berfungsi sebagai pengantar yang memberikan gambaran besar tentang topik yang akan dibahas. Di sini, kamu perlu menjelaskan mengapa topik ini penting, siapa yang akan mendapatkan manfaat dari membaca artikel ini, dan apa saja yang akan mereka pelajari.
Ingatlah kalau pendahuluan harus menarik agar pembaca tertarik untuk membaca lebih lanjut.
2. Definisi & Konsep Dasar
Setelah memberikan gambaran umum, langkah selanjutnya adalah menjelaskan definisi dan konsep dasar dari topik yang dibahas. Ini bertujuan agar pembaca memiliki pemahaman yang kuat sebelum masuk ke pembahasan yang lebih detail.
3. Subtopik Terkait (Cluster Page)
Bagian ini merupakan inti dari pillar page, di mana kamu mengelompokkan informasi ke dalam beberapa subtopik yang lebih spesifik. Setiap subtopik ini kemudian memiliki cluster page atau halaman khusus yang membahasnya lebih dalam.
Di dalam pillar page, setiap subtopik ini diberikan ringkasan singkat, lalu disertakan link menuju cluster page terkait. Ini membantu pembaca menemukan informasi dengan lebih mudah dan meningkatkan internal linking dalam website, yang sangat baik untuk SEO.
4. FAQ (Frequently Asked Questions)
Bagian FAQ sangat penting karena memberikan jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan oleh pembaca terkait topik yang dibahas.
Selain membantu pembaca mendapatkan informasi dengan cepat, bagian ini juga bisa meningkatkan peluang halaman kamu muncul di Google’s Featured Snippet, yaitu cuplikan jawaban langsung di hasil pencarian.
Dengan adanya FAQ, pembaca bisa langsung mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka tanpa harus mencari informasi di tempat lain, yang membuat mereka lebih lama bertahan di website kamu.
5. Kesimpulan & CTA (Call to Action)
Bagian terakhir dari pillar page adalah kesimpulan dan Call to Action (CTA). Di sini, kamu bisa merangkum poin-poin utama yang telah dibahas, lalu mengarahkan pembaca untuk mengambil tindakan selanjutnya.
CTA yang jelas akan membantu pembaca mengambil langkah lebih lanjut, entah itu membaca artikel lain, mendaftar ke newsletter, atau bahkan membeli produk/jasa yang ditawarkan.
Manfaat Pillar Page untuk SEO
Pillar page bukan hanya sekadar halaman panjang berisi informasi lengkap, tapi juga bisa menjadi strategi ampuh untuk meningkatkan performa website di mesin pencari. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya dalam SEO:
1. Meningkatkan Struktur Konten
Sebagai informasi, Google suka website yang terstruktur dengan baik. Nah, jika kamu punya blog tentang digital marketing. Jika semua artikel kamu acak tanpa keterkaitan yang jelas, Google akan kesulitan memahami topik utama website kamu.
Nah, dengan pillar page, kamu menciptakan struktur konten yang lebih rapi. Misalnya, kamu membuat pillar page berjudul “Panduan Lengkap SEO”, lalu menautkan beberapa cluster page seperti:
- Cara Melakukan Riset Kata Kunci
- Optimasi On-Page SEO
- Strategi Link Building
Dengan cara ini, Google akan melihat bahwa website kamu punya struktur yang jelas dan memahami bahwa kamu adalah sumber terpercaya dalam topik SEO.
2. Meningkatkan Internal Linking
Pillar page bekerja seperti jembatan yang menghubungkan berbagai artikel dalam satu topik. Ini meningkatkan internal linking, yang punya dua manfaat utama:
- Untuk SEO: Internal link membantu Google menemukan dan mengindeks halaman lain dalam website kamu dengan lebih mudah.
- Untuk Pengguna: Pengunjung tidak perlu bolak-balik mencari informasi karena semuanya tersedia dalam satu halaman dengan link yang relevan.
Efeknya? Bounce rate berkurang karena orang-orang tidak langsung keluar setelah membaca satu halaman saja.
3. Meningkatkan Authority & Ranking
Google mengutamakan website yang dianggap authority dalam suatu topik. Dengan memiliki pillar page + cluster page, kamu membangun ekosistem konten yang menunjukkan bahwa kamu benar-benar ahli di bidang tersebut. Hasilnya? Ranking website bisa naik lebih tinggi di Google!
4. Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Pengunjung website suka informasi yang terstruktur dan mudah diakses. Pillar page memungkinkan mereka untuk menemukan semua yang mereka butuhkan dalam satu halaman tanpa harus repot mencari sendiri.
Agar lebih paham, kira-kira begini efek pillar page pada website kamu:
- Website tanpa pillar page: Kamu harus mencari artikel satu per satu, tanpa tahu mana yang paling penting atau berkaitan.
- Website dengan pillar page: Kamu langsung masuk ke “Panduan Memulai Bisnis Online” yang berisi semua informasi dasar dan link ke topik lebih spesifik seperti strategi pemasaran, pembuatan website, dan cara mendapatkan pelanggan pertama.
Nah, jelas yang kedua akan lebih user-friendly. Ini membuat pengunjung lebih nyaman dan betah di website kamu.
Jenis-Jenis dan Cara Membuat Pillar Page
Pillar page memiliki beberapa jenis tergantung pada tujuan dan struktur kontennya. Memilih jenis yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa konten yang dibuat dapat memberikan informasi yang mendalam dan bermanfaat bagi pembaca sekaligus meningkatkan SEO. Berikut adalah beberapa jenis pillar page yang umum digunakan:
1. Guides (Panduan Lengkap)
Pillar page jenis ini dirancang untuk memberikan panduan menyeluruh tentang suatu topik. Kontennya biasanya sangat panjang, mencakup berbagai aspek dari topik yang dibahas, serta memiliki banyak internal linking ke artikel lain yang lebih spesifik.
Hal ini membantu pembaca memahami topik secara mendalam tanpa harus mencari informasi di sumber lain. Jenis ini cocok digunakan jika kamu ingin membuat konten yang terlengkap dan mendominasi hasil pencarian Google untuk suatu topik.
Panduan lengkap sering kali mendapatkan peringkat tinggi karena memberikan nilai yang lebih besar dibandingkan artikel pendek yang hanya membahas sebagian kecil dari suatu topik.
2. What Is (Pengertian & Konsep)
Pillar page jenis ini lebih fokus pada definisi dan konsep dasar dari suatu topik. Biasanya, kontennya lebih pendek dibandingkan panduan lengkap, tetapi tetap menyajikan informasi yang detail dan mudah dipahami.
Misalnya, jika ingin menjelaskan tentang inbound marketing, kamu bisa membuat artikel berjudul “Apa Itu Inbound Marketing? Definisi, Manfaat, dan Contoh”. Artikel ini dapat mencakup definisi inbound marketing, bagaimana cara kerjanya, serta contoh penerapannya dalam dunia bisnis.
Selain itu, artikel ini juga bisa menyertakan perbedaan inbound marketing dan outbound marketing untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada pembaca.
Jenis ini sangat cocok digunakan untuk menargetkan kata kunci definisi, seperti “Apa itu [topik]” atau “Definisi [topik]”. Jika target audiens kamu masih pemula dalam suatu topik, maka jenis pillar page ini dapat menjadi cara efektif untuk menarik lebih banyak pengunjung ke website kamu.
3. How-To (Tutorial & Langkah-Langkah)
Pillar page jenis ini memiliki format tutorial atau panduan langkah demi langkah yang membantu pembaca dalam melakukan sesuatu. Kontennya bersifat praktis, mudah diikuti, dan sering kali dilengkapi dengan gambar, video, atau checklist untuk memperjelas setiap langkah.
Jenis ini sangat efektif jika ingin membuat konten yang actionable, di mana pembaca bisa langsung menerapkan informasi yang mereka pelajari.
Tutorial seperti ini juga cenderung memiliki tingkat retensi pembaca yang tinggi, karena mereka akan kembali ke artikel tersebut setiap kali mereka ingin mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan.
4. Resources (Kumpulan Sumber Daya)
Pillar page jenis ini berisi daftar tools, referensi, atau sumber daya yang bermanfaat bagi pembaca. Biasanya, kontennya berbentuk listicle dan lebih banyak mengarah pada rekomendasi yang bisa digunakan oleh audiens.
Jenis ini sangat cocok jika kamu ingin membuat konten yang mudah dibagikan (shareable). Selain itu, artikel yang berisi daftar sumber daya sering kali diperbarui secara berkala untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan tetap relevan dan akurat.
Masih Butuh Bantuan?
Sudah tahu cara membuat pillar page yang efektif? Dengan strategi yang tepat, website kamu bisa lebih terstruktur, SEO-friendly, dan pastinya lebih menarik bagi pengunjung!
Tapi kalau masih bingung atau butuh bantuan profesional, jasa SEO kami siap membantu. Whello sudah bertahun-tahun berpengalaman menangani berbagai klien dari berbagai industri, jadi kami paham betul dalam cara membuat landing page dan membuat website yang unggul di dunia digital.
Tidak cuma itu, Whello juga menawarkan konsultasi gratis, lho! Yuk, ngobrol bareng tim ahli kami dan temukan strategi terbaik untuk bisnis kamu.
Apakah pillar page harus panjang?
Ya, idealnya 2000-3000 kata agar mencakup semua informasi penting, tetapi tetap harus berkualitas dan tidak bertele-tele.
Apakah setiap website harus memiliki pillar page?
Jika kamu ingin meningkatkan SEO dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna, maka pillar page sangat disarankan.
Bagaimana cara menemukan topik yang cocok untuk pillar page?
Gunakan alat seperti Google Trends, Ahrefs, atau SEMrush untuk melihat topik yang banyak dicari dan relevan dengan niche kamu.
Mulai optimasi SEO website bisnismu sekarang!
Dapatkan posisi page 1 Google dan tingkatkan traffic serta revenue pada website bisnis kamu dengan SEO. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami

Panduan Lengkap Optimasi SEO untuk Website Baru
Temukan panduan lengkap untuk optimasi SEO website baru kamu. Pelajari strategi efektifnya di artikel berikut!

Redesign Website: Tanda Website Kamu Butuh Redesign dan Cara Melakukannya
Ini dia tanda-tanda bahwa kamu perlu redesign website. Pelajari cara melakukannya dengan efektif di artikel berikut!

First Contentful Paint (FCP): Apa Itu dan Bagaimana Cara Optimasi FCP?
Apa itu First Contentful Paint (FCP)? Temukan penjelasan lengkap dan strategi optimasi FCP untuk meningkatkan kecepatannya di sini!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!