Saat ini, media sosial telah menjadi tempat utama untuk berinteraksi dengan audiens. Tak hanya sekedar berkomunikasi, namun juga memahami keinginan, kebutuhan, dan keluhan mereka. Salah satu cara yang bisa membantu kamu memahami audiens dengan lebih baik adalah social listening.
Istilah ini mungkin terdengar baru bagi sebagian orang, tapi sebetulnya konsepnya sangat bermanfaat untuk bisnis, pemasaran, hingga personal branding. Yuk, kita bahas apa itu social listening, bedanya dengan social monitoring, manfaatnya, dan cara membuat strategi social listening yang efektif.
Daftar isi
Apa Itu Social Listening?
Social listening adalah proses mengamati, memantau, dan menganalisis percakapan yang terjadi di media sosial atau platform online lainnya terkait dengan suatu brand, produk, layanan, atau industri.
Melalui social listening, kamu bisa memahami bagaimana audiens atau konsumen berbicara tentang topik-topik penting terkait bisnismu. Dengan kata lain, kamu tidak hanya memantau, tetapi juga mencoba menangkap emosi, perasaan, dan pendapat mereka.
Social listening membantu bisnis tidak hanya mengetahui apa yang sedang dibicarakan oleh audiens, tetapi juga mengapa mereka membicarakannya. Hal ini bisa sangat membantu dalam mengambil langkah atau keputusan yang tepat, baik itu untuk meningkatkan kualitas produk, hingga membangun hubungan lebih erat dengan audiens.
Bedanya Social Listening dan Social Monitoring
Sebelum lanjut lebih jauh, mari kita bahas perbedaan antara social listening dan social monitoring, karena keduanya sering dianggap sama.
Social Monitoring merupakan aktivitas memantau komentar, mention, atau ulasan di media sosial atau platform online. Fokus utamanya adalah memantau apa yang dibicarakan, tanpa benar-benar menganalisis lebih dalam tentang perasaan atau alasan di balik percakapan tersebut.
Nah, sedangkan Social Listening memahami lebih mendalam dibanding social monitoring. Social listening tidak hanya memantau percakapan, tetapi juga menganalisis data, memahami konteks, dan mengambil wawasan dari hasil analisis tersebut.
Dengan social listening, kamu dapat melihat tren, perasaan konsumen, serta bagaimana mereka benar-benar melihat produk atau bisnismu.
Manfaat Social Listening
Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dari melakukan social listening. Berikut beberapa manfaat utamanya:
A. Memahami Audiens Lebih Dalam
Social listening membantu kamu mengenal audiens lebih baik. Kamu bisa memahami keinginan, kebutuhan, dan masalah yang mereka hadapi. Misalnya, dari percakapan yang terjadi, kamu bisa mengetahui produk apa yang disukai atau fitur apa yang perlu ditingkatkan.
B. Mengidentifikasi Tren di Industri
Dengan memantau percakapan yang terjadi di media sosial, kamu bisa lebih cepat menangkap tren atau isu yang sedang hangat di industri. Hal ini memungkinkan kamu untuk selalu berada selangkah lebih maju dibanding kompetitor.
C. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Ketika kamu mengetahui apa yang dibicarakan oleh pelanggan dan meresponsnya dengan tepat, hal ini bisa meningkatkan kepercayaan dan loyalitas mereka. Dengan merespons secara proaktif, kamu bisa membuat pelanggan merasa dihargai dan didengarkan.
D. Meningkatkan Reputasi Brand
Social listening memungkinkan kamu untuk mendeteksi potensi masalah lebih awal sebelum berkembang menjadi krisis besar. Dengan merespons dengan cepat dan tepat, kamu bisa menjaga reputasi brand tetap positif.
E. Mengukur Efektivitas Kampanye
Melalui social listening, kamu bisa melihat bagaimana audiens bereaksi terhadap kampanye yang kamu lakukan. Dari sana, kamu bisa mengetahui apakah kampanye social media tersebut berhasil atau perlu diperbaiki.
Strategi Membuat Social Listening yang Efektif
Setelah memahami pentingnya social listening, sekarang saatnya kamu mengetahui cara membuat strategi social listening yang efektif. Berikut langkah-langkahnya:
1. Tentukan Tujuan Social Listening
Sebelum mulai memantau, penting untuk tahu apa tujuanmu. Apakah kamu ingin tahu bagaimana orang berbicara tentang produk terbaru? Atau mungkin kamu ingin mengidentifikasi masalah yang sering dialami pelanggan? Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu jadi tahu apa yang perlu dicari.
Misalnya, kamu adalah pemilik restoran dan ingin tahu feedback tentang layanan pengantaran online yang baru kamu luncurkan. Tujuannya jelas, kamu ingin tahu bagaimana pelanggan menilai layanan baru tersebut—apakah cepat, sesuai pesanan, atau ada masalah lain.
2. Gunakan Tools yang Tepat
Selanjutnya, kamu butuh alat yang bisa membantu kamu memantau percakapan di media sosial, karena manual memantau satu per satu pasti melelahkan. Tools seperti Hootsuite, Brandwatch, atau Sprout Social akan membantu mengumpulkan data dari berbagai platform sekaligus.
Menggunakan tools seperti Brandwatch, kamu bisa memantau setiap kali ada orang yang menyebutkan nama produk kamu di Instagram, Twitter, atau Facebook. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah menganalisis percakapan terkait serta memahami audience sosial media kamu.
3. Pantau Kata Kunci yang Relevan
Setelah tahu apa yang ingin dicari, pastikan kamu menetapkan kata kunci yang sesuai. Ini bisa berupa nama brand, produk, hashtag, atau bahkan kata kunci terkait industri. Jangan lupa juga untuk memantau kata kunci yang berhubungan dengan kompetitor.
Jika kamu bekerja di perusahaan sepatu, kamu bisa memantau kata kunci seperti “sepatu olahraga nyaman,” “brand sepatu A,” atau bahkan “sepatu murah” untuk melihat tren apa yang sedang terjadi di pasar dan bagaimana produk kamu dibandingkan.
4. Segmentasikan Audiens
Supaya lebih terarah, coba bagi audiens ke dalam beberapa segmen. Kamu bisa membagi mereka berdasarkan demografi, lokasi, atau minat. Hal ini akan membantu kamu mengerti lebih dalam mengenai bagaimana setiap kelompok audiens berinteraksi dengan brand kamu.
5. Analisis Sentimen Audiens
Selain memantau percakapan, kamu juga perlu menganalisis sentimen di baliknya. Sentimen ini bisa berupa positif, negatif, atau netral. Ini penting agar kamu tahu bagaimana persepsi audiens terhadap brand atau produk kamu.
Dengan menganalisis audiens kamu dengan tepat, ini juga akan berguna dalam menyusun strategi customer retention kedepannya.
6. Tanggap dan Responsif
Bagian penting lainnya dari social listening adalah tindak lanjuti apa yang kamu temukan. Jika ada pelanggan yang mengeluh di media sosial, tanggapi dengan cepat dan tawarkan solusi. Jika ada pujian, jangan lupa ucapkan terima kasih. Respons yang cepat menunjukkan bahwa kamu mendengarkan dan peduli dengan audiens.
Hal inilah yang biasa sering kamu dengar sebagai customer service. Tentunya customer service sangatlah penting untuk menjaga brand juga pelanggan setia kamu.
7. Lakukan Evaluasi dan Perbaikan
Social listening bukanlah pekerjaan sekali selesai. Kamu harus terus memantau dan mengevaluasi hasilnya. Dari hasil tersebut, kamu bisa tahu apakah ada perubahan yang perlu dilakukan atau strategi yang harus diperbaiki. Maka, lakukanlah evaluasi terus menerus dan perbaiki apa yang perlu diperbaiki.
Sudahkah Kamu Melakukan Social Listening untuk Brand Kamu?
Dengan social listening, kamu bisa memahami audiens lebih dalam, menangkap percakapan yang penting, dan merespons kebutuhan mereka dengan tepat. Ini bukan hanya penting bagi pelanggan kamu, tapi juga akan memperkuat identitas brand kamu.
Kalau kamu merasa perlu bantuan dalam menyusun strategi iklan media sosial yang lebih efektif, kamu bisa coba jasa iklan media sosial dari Whello. Whello sudah berpengalaman bekerja dengan berbagai klien dari industri yang beragam dan selalu punya strategi yang jitu untuk setiap kebutuhan.
Plus, kamu juga bisa konsultasi gratis dulu sebelum memulai. Jadi, yuk, maksimalkan potensi media sosialmu dengan bantuan profesional!
Apa perbedaan social listening dan social monitoring?
Social monitoring fokus pada memantau percakapan di media sosial tanpa menganalisis lebih dalam, sedangkan social listening menganalisis data untuk memahami konteks dan sentimen audiens secara mendalam.
Mengapa social listening penting bagi bisnis?
Social listening penting karena membantu bisnis memahami audiens lebih baik, mengidentifikasi tren, meningkatkan reputasi brand, dan merespons keluhan dengan lebih cepat.
Apa tools yang bisa digunakan untuk social listening?
Beberapa tools yang populer untuk social listening antara lain Hootsuite, Brandwatch, Mention, dan Sprout Social. Tools ini membantu memantau percakapan di media sosial dan menganalisisnya.
Boost omset bisnis online kamu dengan Social Media Marketing!
Maksimalkan omset bisnismu dan dapatkan keuntungan dengan strategi social media marketing yang tepat. Mulai konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Tips Optimasi Location Landing Page untuk SEO
Pelajari cara mengoptimasi location landing page untuk SEO. Temukan tips dan trik yang dapat membantu meningkatkan peringkat di sini!
Apakah NAP Citations Menjadi Ranking Factor? Ini Jawabannya!
Apakah NAP citations menjadi faktor penentu peringkat? Baca penjelasan lengkapnya dan ketahui bagaimana cara kerjanya di sini!
Content Pruning, Pemangkasan Konten untuk Tingkatkan SEO
Pelajari cara pemangkasan konten dapat meningkatkan SEO situs kamu. Dapatkan panduan lengkap untuk mengelolanya di sini!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!