Penyediaan website atau aplikasi akan sangat membantu dalam memasarkan produk secara meluas. Untuk membuat lebih banyak orang tertarik dengan jasa atau produk yang kamu jual pada layanan digital, semua jawabannya bergantung pada User Experience (UX). Lantas, apakah UX itu dan bagaimana kegunaannya?
Daftar isi
Apa Itu User Experience (UX)?
Sehubungan dengan pentingnya peranan User Experience (UX) terhadap performa layanan digital, maka kamu harus tahu dulu seperti apa sebenarnya UX itu. Sederhananya, UX adalah pengalaman yang pelanggan dapatkan setelah mengunjungi dan menelusuri sebuah website maupun aplikasi.
Tentu, ini akan sangat berkaitan dengan bagaimana first impression pengguna terhadap suatu web. Baik atau buruknya pengalaman pengguna sangat tergantung dari bagaimana layanan digital tersebut disajikan. Faktor yang memengaruhi ini antara lain mulai dari desain web sampai kelengkapan dan kemudahan fitur.
Seberapa Penting User Experience (UX)?
Jika ditanya seberapa penting layanan UX, maka jawabannya adalah sangat penting. Mengingat faktor ini menjadi penentu apakah website kamu layak dikunjungi lagi atau tidak.
Dalam web atau aplikasi yang kamu gunakan, katakanlah memiliki sebuah fitur untuk melakukan pembayaran di semua gerai minimarket. Namun, jika fitur tersebut susah aksesnya, membutuhkan persyaratan rumit, atau bahkan sering tidak tersedia layanannya. Maka, pengguna akan ragu untuk kembali mengunjungi web.
Dari sinilah, UX terbentuk. Pengguna dengan pengalaman buruk bisa saja memilih untuk tidak lagi bertransaksi di web kamu dan memberi rating buruk yang bisa mempengaruhi banyak orang. Maka dari itu, ini tugas kamu untuk meningkatkan UX dengan maksimal.
Tips Meningkatkan User Experience untuk Optimasi Website
Istilah ‘pembeli adalah raja’ memang bukan isapan jempol belaka. Sebagai penyedia produk atau jasa, kamu harus memberikan layanan yang terbaik agar raja terkesima. Berikut adalah cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan UX pada web atau aplikasi agar lebih baik:
1. Pahami Pola Pikir Pelanggan
Salah satu konsep dasar untuk meningkatkan UX adalah dengan mengetahui bagaimana umumnya pelanggan berpikir. Ini akan berkaitan juga tentang bagaimana ekspektasi pelanggan tiap kali mereka mengunjungi sebuah platform digital baru untuk bertransaksi.
Kenapa kamu perlu memahami pola pikir pelanggan? Sederhananya seperti ini, seorang kreator animasi anak-anak akan berpikir layaknya anak-anak agar jalan cerita yang mereka buat bisa terasa menyenangkan dan mudah dipahami oleh target penontonnya. Maka, begitu juga dengan web.
Alur umum yang biasanya pengguna lakukan saat mengunjungi web adalah masuk ke homepage, mencari barang, memasukkannya ke daftar belanja, dan bertransaksi. Dengan mengetahui siklus umum seperti itu, maka fokus kamu akan semakin spesifik, yakni dengan mengembangkan fitur diantara keempatnya.
2. Buat Homepage yang Kece
Kenapa homepage sangat penting tampilannya? Ini karena homepage adalah bagian pertama yang akan muncul di hadapan calon pelanggan kamu. Lantas, kepada siapa dan bagaimana kamu bisa mempercayakan tampilan homepage yang menarik?
Seiring dengan semakin banyaknya layanan jasa pembuatan website yang profesional, maka menggunakan jasa mereka adalah salah satu solusi. Sebagai informasi, homepage yang ideal adalah homepage dengan tampilan ringkas, sehingga tidak akan memusingkan pengguna dalam sekali lihat.
Usahakan juga untuk hanya menampilkan beberapa kelompok informasi paling penting. Seperti kategori produk jualan, kontak atau narahubung, pilihan layanan bayar, dan juga informasi singkat perusahaan. Umumnya, keempat informasi itu sudah lebih dari cukup untuk mengisi halaman awal web kamu.
3. Tampilan Website yang Friendly Pada Setiap Perangkat
Salah satu cara untuk meningkatkan User Experience adalah dengan membuat tampilan web kamu bisa diakses dengan baik dan praktis di perangkat apa pun. Ini berarti tampilan web kamu harus bisa diakses di komputer maupun telepon genggam.
Hal tersebut sangat bisa kamu konsultasikan dengan jasa pembuat website di Pekanbaru. Dari dua perangkat, antara komputer dan telepon genggam, umumnya paling banyak digunakan adalah melalui telepon genggam. Karena lebih praktis, simple, dan bisa dipakai kapan saja.
Maka dari itu, pertimbangkan dengan baik agar web kamu memiliki tampilan yang fit dengan tampilan umum telepon genggam. Dalam artian, kalaupun ada yang berubah dari versi desktop, setidaknya pelanggan tidak perlu geser kanan kiri dan memperbesar bagian-bagian tertentu.
4. Dahulukan Konsistensi, Inovasi Bisa Belakangan
Inovasi sangatlah penting untuk mengembangkan kualitas. Namun sayangnya, tidak semua pelanggan bisa menerima inovasi.
Jika kamu menggunakan jasa pembuatan website, hal ini patut menjadi bahan diskusi antara kedua belah pihak. Tujuannya supaya kesepakatan sudah jelas sejak awal, sehingga biaya yang kamu keluarkan setara dengan layanannya.
Umumnya ketika pelanggan sudah nyaman dengan satu platform, mulai dari tampilan hingga fitur-fiturnya. Maka, jika ada perubahan drastis sekali saja, mereka akan sulit untuk menerima. Ini karena pengguna harus melakukan lebih banyak penyesuaian lagi kedepannya.
Maka dari itu, lebih baik untuk mengedepankan konsistensi ketimbang inovasi. Sarannya, jika ingin perubahan, maka lakukan saja terhadap hal-hal minor. Beberapa contohnya seperti perubahan warna pada ‘button’ tertentu, memperbesar ukuran huruf pada deskripsi produk, atau menampilkan produk terlaris di halaman depan.
5. Berikan Gambar dan Video yang Asli dan Sesuai
Poin ini sangat berkaitan dengan poin pertama, di mana memahami pola pikir pelanggan adalah penting. Pelanggan pasti akan meragukan kredibilitas layanan kamu jika konten yang muncul tidak asli atau tidak sesuai.
Selain itu, guna mengatasi problem di mana pelanggan enggan membaca teks panjang di bawah tampilan produk, maka kamu bisa mengemas itu semua ke dalam gambar atau video. Dengan begitu, tulisan yang terlihat membosankan akan sedikit memiliki daya tarik dan pelanggan juga tidak akan melewatkan detailnya.
Sudah Tahu Cara Meningkatkan User Experience yang Baik?
Mengingat pentingnya User Experience (UX) terhadap performa website kamu, maka tidak ada salahnya jika mencoba kelima cara yang dijelaskan tadi. Tunggu apa lagi, yuk konsultasikan ke jasa pembuatan website Bali!
Seperti apa UX yang baik itu?
User Experience (UX) yang baik adalah yang bisa memberikan kesan baik dan mudah dimengerti ke pengguna setelah mengunjungi web.
Bagaimana menerapkan UX yang baik?
Fokuslah kepada konten yang praktis dan menarik tapi juga bisa user mengerti dalam sekali lihat. Sederhananya, segala sesuatu harus kamu orientasikan kepada pengguna agar apa yang mereka ekspektasikan terpenuhi.
Berapa biaya menggunakan jasa UX designer?
Harga untuk jasa UX designer sangat bervariasi. Di Whello, range harga jasa UX designer dimulai dari sekitar Rp 10.000.000.
Apakah UX dan UI berbeda?
Berbeda, User Experience (UX) fokus ke bagaimana pengalaman pengguna setelah mengunjungi web yang dinilai dari aspek-aspek seperti tampilan hingga fitur. Sedangkan User Interface (UI) lebih fokus ke pengembangan web dari segi desain dan visual untuk mewujudkan UX yang baik.
Tingkatkan kredibilitas bisnis kamu dengan memiliki Website!
Miliki website profesional yang powerful dengan desain eksklusif dan pastinya SEO friendly untuk bisnis kamu. Konsultasi bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!