Jika pada artikel sebelumnya saya sudah membahas tentang apa itu email marketing dan alasan pentingnya bisnis kamu butuh email marketing. Pada artikel ini, saya akan membahas tips melakukan email marketing.
Tujuan adanya tips ini agar email marketing yang kamu lakukan dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang optimal.
Berikut 8 tips sukses melakukan email marketing agar lebih efektif:
Daftar isi
1. Pilih Platform yang Tepat
Kamu tidak akan menggunakan aplikasi Gmail atau Yahoo untuk membuat email marketing, karena email yang akan kamu kirim dalam jumlah yang sangat banyak.
Ada beberapa tools yang bisa kamu gunakan, seperti Mailchimp, BenchMark, VerticalResponse. Kamu tidak perlu menggunakan semua platform, kamu bisa baca panduannya pada artikel apa itu email marketing.
2. Buat Email List
Langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan yaitu membuat email list, dimana dalam tahapan ini kamu akan mengumpulkan email calon klien yang menjadi target kamu.
Lalu, bagaimana cara mendapatkan email dari calon-calon klien tersebut? Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan melalui website kamu:
a. Berikan Tawaran Eksklusif dan Diskon Khusus
Kamu dapat memberikan berbagai tawaran eksklusif. Misalnya bisnis kamu bergerak di bidang fashion, maka kamu bisa memberikan diskon atau potongan harga sebesar 10% untuk setiap pembelian baju. Tetapi dengan syarat, masing-masing klien harus menjadi member terlebih dahulu.
b. Adakan Undian atau Kontes
Kamu juga bisa mendapatkan email calon klien dengan mengadakan undian atau kontes. Misalnya kontes foto terbaik mengenai produk bisnis kamu. Pastikan sebelum melakukan kontes, masing-masing peserta harus mendaftar terlebih dahulu menggunakan email mereka.
c. Berikan Konten Gratis
Cara terakhir yang bisa kamu lakukan yaitu memberikan konten gratis kepada pengunjung website. Seperti e-book atau video tutorial yang berhubungan dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Dengan ketentuan pengunduhan misalnya harus mendaftarkan nama dan emailnya terlebih dahulu.
3. Segmentasi Klien
Setelah mendapatkan email klien, kamu akan menemukan beberapa jenis klien. Sehingga kamu harus mengelompokkannya menjadi beberapa jenis yang sama. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas email marketing yang akan kamu lakukan.
Segmentasi klien dapat dibuat berdasarkan beberapa aspek seperti tipe klien, minat, atau lokasi.
a. Tipe Klien
Ada 4 tipe klien yang harus kamu ketahui:
- Klien potensial adalah mereka yang belum melakukan pembelian (calon klien).
- Klien baru adalah mereka yang baru melakukan pembelian untuk pertama kali.
- Klien loyal adalah yang melakukan pembelian produk secara reguler.
- Klien tidak aktif adalah mereka yang tidak melakukan pembelian dalam kurun waktu yang cukup lama.
Dengan mengetahui tipe-tipe klien diatas, kamu bisa mengirim pesan yang berbeda kepada masing-masing tipe klien. Karena masing-masing tipe akan berbeda cara pendekatan yang digunakan.
Perhatikan contoh di bawah ini:
Pada contoh diatas kamu dapat melihat sebuah penawaran kepada salah satu klien yang belum pernah melakukan pembelian (klien potensial). Untuk membuat mereka mau melakukan pembelian untuk pertama kalinya (klien baru), cara pendekatan yang digunakan yaitu memberikan diskon sebesar 25% untuk semua produk dan pemberian gratis ongkir untuk pembelian pertama.
Dengan email diatas, kamu bisa menjadikan klien potensial menjadi klien baru.
b. Minat Klien
Semakin banyak klien yang kamu dapatkan, tentunya semakin beragam juga minat yang mereka miliki. Kamu perlu memahami minat klien agar dapat membuat email marketing yang lebih tepat sasaran.
Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui minat klien yaitu dengan mengirim kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan untuk mencapai tujuan marketing yang kamu inginkan.
Beberapa contoh pertanyaan kuesioner untuk mengetahui minat klien:
- Apakah kamu suka berbelanja online?
- Produk apa yang sering kamu beli ketika belanja online?
- Apakah kamu pernah membeli sesuatu barang yang sesuai dengan hobi kamu?
- Apa hobi yang biasa kamu lakukan?
- Produk apa saja yang biasa kamu beli untuk memenuhi kebutuhan hobi tersebut?
Setelah mengetahui minat klien, kamu bisa menawarkan sebuah produk yang sesuai dengan minat para klien melalui email marketing.
c. Lokasi
Segmentasi klien berdasarkan lokasi biasanya dilakukan terhadap sebuah bisnis yang memiliki toko fisik yang tersebar di berbagai lokasi, misalnya sebuah toko A kurang diminati para klien dibandingkan dengan toko B.
Sehingga, kamu bisa melakukan email marketing kepada klien yang berada di daerah toko A. Misalnya dengan memberikan harga promo agar mereka melakukan pembelian di lokasi A tersebut.
4. Buat Konten Menarik
Setelah membuat segmentasi klien, langkah selanjutnya yang kamu lakukan yaitu membuat konten email marketing yang menarik.
Berikut ini beberapa komponen yang harus diperhatikan untuk membuat konten email marketing yang menarik:
a. Tulis Konten Secara Personal
Pesan email yang memiliki sentuhan personal akan lebih sering dibaca oleh penerimanya daripada email yang terasa generik.
Meskipun sebenarnya satu email dapat diterima oleh beberapa penerima, jika Anda mengikuti gaya bahasa yang sesuai dan menyajikan konten yang relevan, email Anda akan terasa seperti pesan yang khusus ditujukan hanya untuk satu orang, menurut persepsi pembaca email Anda.
Untuk menciptakan isi email yang lebih personal, Anda dapat rutin melakukan survei atau berinteraksi secara langsung satu lawan satu dengan calon pelanggan atau pelanggan Anda.
b. Subject Email
Subject email merupakan komponen pertama yang dilihat oleh penerima email. Pastikan kamu membuat subject email yang singkat dan menarik agar klien langsung tahu apa yang ingin kamu sampaikan.
Misalnya dengan menggunakan kata-kata yang memancing klien seperti “gratis”, “diskon”, atau “promo hanya untuk hari ini”.
Berikut salah contoh subject email yang cukup menarik:
c. Body Email
Tips membuat konten untuk body email:
- Konten email yang singkat dan jelas agar klien paham apa yang ditawarkan.
- Tambahkan gambar agar lebih menarik.
- Jangan membuat email dengan kata yang bertele-tele agar email tidak hanya dibuka, namun juga dibaca.
Berikut salah satu contohnya pada gambar dibawah ini:
d. CTA (Call to Action)
CTA (Call to action) merupakan tombol atau link yang berfungsi agar klien tahu apa yang harus dilakukan setelah memahami penawaran yang diberikan.
Letakkan CTA pada bagian bawah, agar klien yang berminat dengan penawaran kamu, bisa langsung mengklik CTA tersebut.
Berikut contohnya dibawah ini:
5. Pelihara Komunikasi yang Baik dengan Klien
Hal selanjutnya yang harus kamu lakukan yaitu memelihara komunikasi yang baik dengan klien. Dengan komunikasi yang baik dengan klien, maka klien akan tetap setia menggunakan produk atau jasa kamu. Tentunya hal ini juga sangat berpengaruh positif terhadap bisnis kamu.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk tetap memelihara komunikasi yang baik dengan klien melalui email marketing :
- Menawarkan produk atau layanan terbaru.
- Memberikan berbagai promosi di event tertentu misalnya di hari lebaran, anniversary perusahaan dan sebagainya .
- Ucapan ulang tahun kepada klien yang dilengkapi dengan diskon atau penawaran spesial.
6. Pastikan Konten dan Layout Mobile-Friendly
Jika sebagian besar audience kamu membuka email melalui smartphone, maka kamu harus membuat konten email yang mobile-friendly dan bisa dengan mudah dibaca dan dilihat melalui smartphone pengguna. Pertimbangkan hal ini saat ingin menentukan layout, font, dan gambar.
Jangan sampai konten yang kamu buat terlalu kecil atau bahkan terlalu besar untuk dilihat. Maka dari itu, sebelum mem-blast email, alangkah lebih baik jika kamu melakukan preview, untuk memastikan bahwa konten yang kamu buat sudah mobile-friendly
7. Evaluasi Email Marketing
Tips terakhir yang perlu kamu lakukan yaitu mengevaluasi email marketing yang telah kamu lakukan. Tujuannya agar pengiriman email marketing selanjutnya menjadi semakin efektif.
Ada 4 hal yang perlu dievaluasi pada sebuah email marketing:
- Open Rate: persentase klien yang membuka email.
- Bounce Rate: persentase email yang gagal masuk ke kotak masuk email klien. Biasanya disebabkan oleh server error atau email sudah tidak lagi aktif.
- Click Through Rate: persentase klien yang mengklik link yang tersedia di dalam email
- Unsubscribe Rate: persentase klien yang unsubscribe atau membatalkan langganannya.
Untuk mengetahui 4 informasi di atas, kamu bisa menggunakan fitur report pada tools email marketing yang kamu gunakan.
Contohnya seperti gambar dibawah:
Dan setelah mengetahui 4 hal diatas, kamu bisa memaksimalkan email marketing yang akan kamu lakukan selanjutnya.
8. Lakukan A/B Testing
Masih berkaitan dengan tips nomor 6, kamu bisa melakukan A/B testing untuk melihat jenis strategi email marketing apa yang berjalan lebih efektif dibandingkan jenis strategi yang lain.
Seperti contoh, kamu memiliki dua strategi konten email, pada strategi pertama kamu lebih banyak menampilkan kata-kata mengenai deskripsi produk dan menampilkan lebih sedikit foto produk. Sedangkan pada strategi kedua kamu lebih banyak menampilkan foto produk dibandingkan kata-kata mengenai deskripsi produk.
A/B testing harus dilakukan dengan mengirimkan email marketing ke target, segmentasi, atau audience yang serupa. Tujuannya agar test atau pengukuran yang dilakukan bisa valid dan tepat. A/B testing bisa dilakukan pada variabel lain, seperti konten, copy, layout, lokasi button, Call-to-Action, dan variabel lainnya.
Ada sedikit tips tambahan untuk kamu. Agar email marketingmu tidak dikategorikan spam oleh Gmail, sangat disarankan kamu menggunakan email bisnis. Contoh info@whello.id. Dengan begitu kredibilitas email kamu lebih tinggi daripada menggunakan email gratis seperti @gmail.com.
Demikian 8 tips yang perlu kamu perhatikan saat melakukan email marketing. Lakukan secara bersungguh-sungguh dan sabar untuk mendapatkan hasil yang optimal. Jika kamu mengalami kesulitan, silahkan tulis komentar di kolom komentar dibawah ini.
Ayo mulai kembangkan bisnismu dengan Digital Marketing!
Kamu ingin mengembangkan bisnismu secara digital? Bingung harus mulai dari mana? Konsultasikan bisnismu bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Mengenal Aged Domain? Apakah Termasuk Ranking Factor?
Optimalkan website dengan cepat menggunakan aged domain. Pelajari kelebihan, kekurangan hingga ciri-ciri aged domain yang bagus di sini!
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!