Link building merupakan komponen penting dalam membangun SEO yang kuat untuk sebuah website. Link building termasuk kategori teknik seo off-page. Teknik ini sudah ada sejak lama dan dipercaya sangat berpengaruh pada seo sebuah website.
Namun percaya atau tidak masih banyak orang yang salah paham dengan link building. Banyak orang masih menganggap bahwa link building adalah kegiatan simple yang hanya menyebarkan link website kita ke website lain.
Padahal kita semua tahu bahwa Google hanya melakukan crawling terhadap link yang keluar dari website kita dengan tag DoFollow. Beberapa orang mengatakan bahwa tanpa link building website kita tidak akan bisa berada di halaman 1 Google. Namun beberapa lagi mengatakan bahwa content is king, asal konten kita bagus pasti website kita bisa berada di halaman 1 Google.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya sudah merangkum beberapa fakta tentang link building. Fakta-fakta di bawah ini saya buat berdasarkan algoritma Google yang terbaru.
Daftar isi
1. Buat Konten yang Bagus, Maka Backlink Akan Datang Dengan Sendirinya
Beberapa orang mengatakan bahwa cukup dengan membuat konten yang bagus, maka akan ada banyak orang yang memberikan backlink untuk artikel kamu. Ini bisa menjadi pernyataan yang benar jika memang kamu sudah punya nama brand yang sudah terkenal. Tapi jika kamu baru membuat sebuah website, ini akan menjadi kesalahan yang sangat fatal.
Orang tidak akan pernah tahu siapa kamu, apa konten kamu, jika kamu tidak memberi tahu bahwa kamu punya konten yang bagus. Ada beberapa opsi yang bisa kamu lakukan. Pertama, dengan membagikan konten kamu ke media sosial. Kedua, kamu bisa melakukan link building.
Data by Jumpshot
Kamu bisa lihat gambar di atas, berdasarkan data tersebut, para visitor yang menggunakan Google, 41,5% dari mereka memilih untuk mengklik website yang berada di halaman 1. Itu artinya tidak akan ada kesempatan jika website kamu berada di halaman 4 atau 5 Google.
Artinya kamu perlu membuat konten yang bagus terlebih dulu sebagai pondasi agar artikel kamu bisa masuk halaman 1 Google. Kemudian dioptimasi dengan memberikan backlink pada artikel kamu. Nah jika artikel kamu sudah berada di halaman 1, maka artikel kamu akan lebih besar punya potensi untuk mendapatkan backlink dari website lain. Karena owner website lain sudah yakin bahwa artikel kamu bagus, dan layak dijadikan eksternal link untuk artikelnya.
2. Kamu Tidak Perlu Backlink Untuk Berada di Halaman 1 Google
Percaya tidak percaya, masih ada orang yang percaya hal ini. Algoritma Google selalu berubah dan selalu berusaha agar hasil pencarian relevan dan berkualitas sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan oleh visitor.
Saat ini Google menilai sebuah website mempunyai konten yang berkualitas dan relevan menggunakan beberapa hal. Salah satunya backlink. Backlink dijadikan oleh Google sebagai komponen untuk menilai bahwa website A punya reputasi yang bagus karena sudah direkomendasikan oleh website lain.
Untuk itu kamu membutuhkan sebuah backlink berkualitas yang mengarah ke website kamu agar website kamu dinilai berkualitas oleh Google. Mau tahu bagaimana cara mendapatkan backlink yang berkualitas? Baca 5 Tips Mendapatkan Backlink Berkualitas dari Whello!
3. Hanya Backlink dari Website yang Punya DA Lebih Tinggi yang Bermanfaat
Dalam mencari backlink kita selalu menginginkan backlink dari website yang punya domain authority (DA) tinggi. Mungkin itu benar. Namun bukan berarti harus dijadikan sebuah kewajiban.
Di kondisi tertentu backlink dari website yang punya DA rendah bisa lebih bernilai daripada backlink yang datang dari website dengan DA tinggi. Karena Google saat ini sudah bisa menilai mana backlink yang memang benar-benar dibuat secara organik tanpa spam.
Bagaimana cara Google menilainya? Relevansi! Ya relevan. Jika kamu menanam backlink dari website dengan DA tinggi namun sama sekali tidak relevan dengan website kamu, bisa saja Google menganggap itu sebagai indikasi teknik blackhat.Selain itu spam score dari website yang memberi backlink ke website kamu juga sangat berpengaruh. Untuk melihatnya kalian bisa menggunakan ekstension browser dari Moz.
Semakin tinggi spam score dari sebuah website, semakin rendah nilai website tersebut di mata Google. Karena itu, perhatikan juga spam scorenya jika ingin melakukan link building. Jangan hanya terpaku pada DA.
4. Beri Backlink Hanya Untuk Halaman Produk
Terkadang kasus ini terjadi pada beberapa owner website yang menjual sebuah produk di websitenya. Biasanya owner website ini punya sebuah halaman khusus produk yang berfungsi untuk visitor ketika ingin melakukan transaksi/pembelian.
Agar lebih mudah, kita sebut saja halaman ini dengan nama money page. Beberapa orang mengatakan agar money page ini bisa berada di halaman 1 Google, kamu perlu memberikan backlink sebanyak-banyaknya untuk money page ini.
Padahal jika kita mengacu pada algoritma Google saat ini, Google mengatakan visitor lebih suka halaman website yang memberikan informasi yang detail dan bernilai. Lalu bagaimana menyikapinya jika website kamu merupakan website yang isinya hanya menjual produk?
Ada banyak caranya tentunya. Namun yang paling sering menjadi kesalahan owner website toko online adalah mereka menggunakan deskripsi produk dari produsen mereka. Sehingga terjadi duplikat konten, dan tidak unik. Untuk lebih detail kalian bisa membaca artikel tentang tips SEO untuk toko online.
5. Lebih Banyak Mengirim Email Promosi, Lebih Banyak Mendapat Backlink
Ada beberapa orang yang masih salah paham dengan teknik promosi melalui email. Jadi kita menyebarkan pesan melalui email ke beberapa owner website. Lalu berharap owner website tersebut membaca email kita, dan memberikan backlink ke website kita.
Teknik ini awalnya digunakan oleh para pemilik bisnis untuk mempromosikan bisnis mereka melalui jasa email ads. Tujuannya adalah untuk mendapatkan lebih banyak conversion ke produk mereka.
Sementara untuk link building? Tidak begitu cara kerjanya.
Karena kita tahu seorang pemilik website tidak akan dengan mudah begitu saja memberikan backlink pada seseorang yang baru ia ketahui. Kamu harus punya konten yang benar-benar bagus dan berkualitas agar pemilik website tersebut mau memberikan backlink ke artikel kamu. Dan jangan lupa, website kamu juga harus relevan dengan topik website yang akan kamu mintai backlink.
Jadi kuncinya disini bukan banyaknya jumlah email yang kamu kirim, melainkan kualitas dari konten kamu dan juga relevan atau tidaknya website kamu dengan website yang akan kamu mintai backlink tersebut.
6. Hanya Google yang Tahu Seberapa Bernilainya Sebuah Backlink
Seperti kita ketahui bahwa algoritma Google selalu berubah dan Google hanya memberikan informasi singkat mengenai update dari algoritmanya. Karena itu tidak ada yang tahu detail bagaimana Google menilai masing-masing backlink yang datang ke website kamu.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, bisa saja backlink dari website dengan DA tinggi, lebih rendah nilainya daripada backlink yang berasal dari website dengan DA rendah. Dan juga perlu diketahui selain dapat meningkatkan rangking, backlink juga bisa mendatangkan trafik sekalipun status backlinknya NoFollow.
Karena yang visitor tau, saat itu ada link dan bisa mereka klik. Mereka tidak peduli link tersebut dofollow ataupun nofollow. Jadi buatlah backlink senatural mungkin dan berguna untuk visitor.
7. Hanya Menggunakan Keyword Sebagai Anchor Text Backlink
Kita semua tahu bahwa dalam melakukan link building baik untuk backlink maupun internal link, kita sering menggunakan keyword sebagai anchor text backlink. Karena ini sangat membantu visitor untuk mengunjungi halaman lain dalam website kamu. Dan yang lebih penting lagi, ini sangat membantu dalam hal SEO.
Namun algoritma SEO selalu berubah seiring waktu, dan pastinya Google melakukannya agar kemampuan pencariannya semakin baik. Ketika Google mendeteksi sebuah website yang hanya menggunakan beberapa varian keyword untuk backlink, maka siap-siap saja untuk terkena penalty. Untuk Google, ini terlihat seperti backlink yang tidak natural dan terkesan hanya untuk mengejar SEO tanpa memperdulikan relevan atau tidak.
Dalam link building ada beberapa jenis anchor text. Seperti brand, naked links, keyword, dan lain-lain. Contoh:
Branded Anchor Text: Whello Indonesia
Naked links: https://whello.id/
Keyword: Jasa Pembuatan Website
Mulai sekarang ketika kamu melakukan link building, perhatikan yang namanya keyword distribution. Pastikan pembagiannya merata antara menggunakan nama brand, naked links, keyword, dan lain-lain sebagai anchor text dari link building kamu.
8. Link Building Membutuhkan Skill Teknikal
Beberapa orang menganggap bahwa menjadi link builder membutuhkan skill teknikal seperti coding ataupun web development. Padahal untuk membuat sebuah link building hanya 2 yang perlu kamu lakukan. Copy url website yang ingin dijadikan target backlink, dan paste pada kata yang ingin dijadikan backlink.
Kamu tidak perlu belajar bahasa pemrograman semacam php, html, css, atau yang lainnya. Link building itu lebih ke kreatifitas, analisis, komunikasi antar owner website, dan strategi.
Sementara untuk skill teknikal seperti coding dan lain-lain? Itu tentu akan menjadi poin plus untuk kamu jika kamu bisa. Sementara apakah harus bisa coding untuk melakukan link building? Jawabannya sudah jelas “tidak”.
9. Semua Backlink DoFollow Memberikan Nilai yang Sama?
Kita semua tentu sudah tahu bahwa backlink nofollow dan dofollow punya nilai yang berbeda. Tapi bagaimana jika saya tanya kamu “Jika saya punya sebuah 2 backlink yang berasal dari website A namun berada di halaman yang berbeda. Apakah nilai backlinknya dianggap sama oleh Google?”
Oke saya jelaskan. Anggap saja kita punya 2 backlink dari website .edu. Dengan DA dan PA yang sama, mengarah ke link yang sama, dengan anchor text yang sama. Sangat natural, tanpa teknik blackhat. Apakah nilainya sama di mata Google?
Jika kamu menjawab sama, itu salah. Karena Google bisa menilai sebuah backlink seperti apa yang benar-benar bisa membantu visitor. Lagi-lagi harus saya katakan bahwa relevansi itu sangat penting. Maka dari itu, dalam melakukan link building perhatikan juga apakah backlink ini akan bermanfaat untuk visitor jika diletakkan disini?
Kesimpulan
Link building bukanlah hal yang bisa dilakukan hanya dalam waktu 1 atau 2 minggu. Butuh waktu yang lama untuk mendapatkan hasil yang benar-benar bagus untuk SEO sebuah website.
Banyak sekali mitos-mitos tentang link building di luar sana. Tentu saja ini wajar. Karena setiap ada pembaruan algoritma dari Google, Google hanya memberikan beberapa clue dasar tentang pembaharuannya.
Harapannya dengan adanya artikel ini, bisa membantu kamu dalam melakukan link building. Agar link building yang kamu lakukan bisa optimal dan bermanfaat.
Mulai optimasi SEO website bisnismu sekarang!
Dapatkan posisi page 1 Google dan tingkatkan traffic serta revenue pada website bisnis kamu dengan SEO. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!