Karena namanya yang hampir sama, profesi ini membuat banyak orang bingung. Padahal content writing dan copywriting memiliki tugas yang berbeda. Apa saja perbedaan kedua profesi tersebut?
Daftar isi
Apa Itu Content Writer?
Content Writer adalah seseorang yang bertugas untuk menulis konten yang bertujuan untuk memberikan informasi, mengedukasi, atau menghibur pembaca.
Sebelum menulis konten, biasanya seorang content writer perlu mempertimbangkan kata kunci, topik, atau judul konten yang erat kaitannya dengan SEO (Search Engine Optimization).
Contoh Konten yang Dibuat Content Writer
- Artikel.
- Blog post.
- Email newsletter.
- Artikel koran.
- E-book.
- Podcast.
- dan lain-lain.
Skill yang Harus Dimiliki Content Writer
Ada 4 skill wajib yang harus dimiliki oleh seorang content writer:
1. Mudah Beradaptasi
Seorang content writer akan dihadapkan dengan berbagai jenis website, dan setiap website memiliki karakteristik dan target audiens (pembaca) yang berbeda-beda.
Misalnya gaya bahasa yang digunakan pada website financial akan berbeda dengan website kecantikan. Atau target audiens website parenting akan berbeda dengan target audiens pada website otomotif.
Itulah kenapa seorang content writer diharuskan untuk mudah beradaptasi dengan berbagai jenis website.
2. Pengetahuan SEO
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, seorang content writer perlu mempertimbangkan strategi SEO pada sebuah konten. Sehingga akan lebih baik jika seorang content writer memiliki pengetahuan mengenai SEO dan terus mengikuti update algoritma Google untuk SEO di mesin pencarian.
Baca juga: Update Algoritma Google Terbaru
3. Memiliki Kemampuan Menganalisa atau Riset yang Bagus
Seorang content writer yang memiliki kemampuan analisa riset yang bagus, akan lebih efektif dalam mendapatkan informasi yang akurat dan menghasilkan konten yang memiliki kredibilitas (dapat dipercaya banyak orang).
Jangan lupa untuk memasukkan sumber (source) yang terpercaya pada konten yang kamu buat.
4. Mampu bekerja dengan Fokus dan Terorganisir
Selain tiga skill diatas, seorang content writer juga diharapkan bisa bekerja dengan fokus dan terorganisir. Tujuannya agar ia dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai deadline (permintaan klien).
Apa Itu Copywriter?
Profesi Copywriter juga menuliskan konten. Namun, konten yang dituliskan lebih bersifat persuasif (mengajak).
Tujuannya adalah membujuk pembaca mengambil keputusan untuk menggunakan produk atau jasa sebuah bisnis.
Contoh Konten yang Dibuat Seorang Copywriter
- Iklan (sosial media, youtube, atau email).
- Slogan/tagline/jingle.
- Landing page.
- Katalog.
- Billboard.
- dan lain-lain.
Skill yang Harus Dimiliki Copywriter
Ada beberapa skill yang juga diperlukan oleh seorang copywriter.
1. Kreatif
Seorang copywriter seharusnya mampu menciptakan sesuatu yang baru untuk menjadikan produk atau jasa yang ditawarkan memiliki keunikan dibandingkan kompetitor. Sehingga mereka dituntut untuk lebih kreatif.
2. Memiliki Rasa Penasaran
Ketika seorang copywriter dihadapkan dengan produk yang baru baginya, maka ingin tahu (penasaran) yang tinggi akan sangat dibutuhkan. Mereka perlu mengenal lebih dalam mengenai sebuah produk untuk menghasilkan konten yang menarik dan relevan.
3. Memiliki Kemampuan Analisa atau Riset yang Baik
Bukan hanya content writer, copywriter seharusnya juga memiliki kemampuan riset yang bagus. memahami user experience atau pengalaman pengguna serta menghasilkan konten yang mampu merubah pembaca menjadi konsumen (pelanggan).
4. Memiliki Pengetahuan SEO
Dan terakhir, akan lebih baik jika seorang copywriter juga memiliki pengetahuan tentang SEO agar konten yang mereka buat juga bisa ditemukan oleh banyak orang melalui mesin pencarian.
Contoh Content Writer dan Copywriter
Kamu juga bisa melihat perbedaan kedua profesi ini pada contoh berikut, disini kita akan menggunakan case mengenai “frame kacamata”.
Sebagai seorang seorang content writer, ia akan membuat konten yang bertujuan untuk mengedukasi pembaca, misalnya membuat artikel yang membahas “frame kacamata untuk setiap bentuk wajah”, berikut contohnya:
“Setiap orang memiliki bentuk wajah yang berbeda. Hal ini mempengaruhi jenis kacamata yang akan dipilih. Kacamata dengan frame cat eye cocok untuk wajah oval. Sedangkan kacamata dengan frame bulat untuk wajah yang persegi. Dan untuk wajah bulat, maka frame wayfarer cocok untuk kamu gunakan”.
Sedangkan seorang copywriter akan membuat konten menggunakan kata-kata yang dapat menarik perhatian pembaca untuk membeli frame kacamata, lihat contohnya dibawah ini.
“Kacamata menjadi salah satu item yang cukup populer dan menjadi kebutuhan banyak orang. A optikal menawarkan frame kacamata yang terbuat dari bahan titanium. Dimana bahan ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
- Mempunyai bobot yang ringan.
- Lebih tahan lama digunakan.
- Bahan fleksibel yang mudah dibentuk.
- Memberikan aksen yang mewah.
- Stylist untuk semua umur.
Tunggu apa lagi? Dapatkan frame dengan kualitas yang baik, harga terjangkau, dan pilih model frame yang sesuai dengan bentuk wajah kamu. Hubungi A optikal sekarang!”
Kesimpulan
Setelah mempelajari beberapa hal mengenai kedua profesi ini, intinya content writer bertujuan untuk menghasilkan konten yang lebih informatif. Sedangkan copywriter lebih menghasilkan konten yang lebih persuasif. Baik content writer maupun copywriter memiliki prospek karir yang bagus karena saat ini kebutuhan terhadap penulis konten cukup tinggi. Selain itu juga bisa membuka jasa copywriting juga.
Bagaimana dengan kamu? Kira-kira kamu lebih tertarik menjadi seorang content writer atau copywriter? Tulis di kolom komentar dibawah ya, semoga bermanfaat.
Dapatkan keuntungan maksimal dengan Copywriting yang tepat!
Promosikan produk dan jasamu dengan teknik copywriting yang tepat untuk menarik lebih banyak pelanggan potensial. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!