Untuk kamu yang ingin menjadi developer, debugging mungkin adalah salah satu istilah yang akan sering kamu temui ke depannya. Istilah ini merujuk pada proses atau upaya menghapus bug di dalam suatu kode, agar sebuah sistem atau program dapat berjalan normal.
Pada artikel ini, kami telah merangkum pembahasan lengkap mengenai debugging yang dapat kamu jadikan referensi belajar. Langsung saja, simak pembahasan lengkapnya yang telah kami siapkan di bawah ini!
Daftar isi
Apa Itu Debugging?
Debugging adalah sebuah proses identifikasi dan menghapus bug yang terdapat di dalam sebuah kode dari sistem atau program. Bug yang kami maksud di sini adalah kesalahan kode dalam sebuah sistem atau program yang memberikan pengaruh pada keseluruhan fungsi program.
Bug ini dapat menyebabkan suatu program, software, atau aplikasi mengalami error. Adapun contohnya adalah seperti kegagalan login, tidak berfungsinya fitur, blue screen, dan lainnya.
Untuk mengatasi error akibat bug ini, maka kegiatan debugging menjadi salah satu bagian wajib dari proses development. Biasanya proses ini dilakukan secara rutin, sebelum maupun setelah aplikasi dirilis.
Mengapa Debugging Perlu Dilakukan?
Adapun sejumlah manfaat dari proses ini adalah:
- Mendeteksi error lebih awal.
- Mempercepat proses perbaikan program atau sistem.
- Menghindari kesalahan desain program atau sistem lebih lanjut.
- Memberikan informasi struktur data.
- Membantu developer untuk memangkas informasi yang tidak berguna.
- Mengurangi resiko serangan hacking melalui celah bug atau error.
- Menghindarkan developer dari proses testing yang rumit, sehingga waktu penulisan coding menjadi lebih efisien.
Cara Kerja Debugging
Dalam proses identifikasi dan penghapusan bug ini, terdapat beberapa langkah yang dapat kamu lakukan, yaitu:
1. Mereproduksi Bug
Langkah pertama yang dapat kamu lakukan dalam proses debugging adalah mereproduksi bug. Reproduksi bug yang di maksud adalah mendokumentasikan semua isu bug yang ada dengan benar. Tahap ini memiliki beberapa tujuan penting, yang meliputi:
- Penentuan skala prioritas dalam penyelesaian bug.
- Penyelesaian bug dengan tim yang tepat.
- Memetakan bug yang belum diselesaikan, di uji coba, dan juga lulus quality control.
- Proses pengujian di berbagai perangkat dan browser, guna memastikan apakah masih terdapat bug lainnya?
Setelah melakukan tahapan ini, kamu dapat menunjuk tim-tim yang akan mengambil melakukan tahapan selanjutnya.
2. Identifikasi Error
Debugging tidak akan dapat kamu lakukan tanpa melakukan identifikasi error. Dalam hal ini, kamu dapat memulainya dengan mengumpulkan seluruh laporan error dan kemungkinan penyebabnya.
Sebagai contoh, misal ketika perintah pada suatu software gagal dieksekusi, maka kemungkinan terdapat syntax bug pada script software tersebut. Daftar error ini umumnya akan dapat kamu peroleh dengan melakukan uji coba program, baik secara internal atau oleh klien.
Sebagai catatan, tahapan identifikasi program ini harus kamu lakukan secara menyeluruh, agar tidak terdapat lagi bug yang tersisa.
3. Menemukan Lokasi Bug
Setelah mengidentifikasi error, tugas selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah menemukan lokasi bug penyebab error. Jadi, di tahapan ini, kamu harus menemukan letak error pada baris kode yang berkaitan dengan tidak berfungsinya sistem.
4. Analisis Error
Ketika kamu telah mengetahui lokasi bug pada program atau sistem, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan perbaikan dengan tepat.
Dalam hal ini, kami menyarankan agar kamu menggunakan teknik bottom-up. Teknik bottom up ini sendiri adalah teknik analisis yang pengerjaannya dari kode paling kecil di lokasi error dari kesatuan kode di sekitarnya.
Dengan menggunakan teknik ini dalam proses debugging, maka kamu akan dapat mengetahui bug-bug lainnya yang saling terkait. Jadi, dengan kata lain, kamu dapat meminimalisir munculnya resiko munculnya error tambahan pada saat proses perbaikan bug.
5. Membuktikan Analisis Error
Sebelum melakukan perbaikan, penting bagi kamu untuk membuktikan bahwa tidak terdapat error lain yang dapat muncul saat proses perbaikan bug. Salah satu cara terbaik yang dapat kamu lakukan adalah dengan menulis tes otomatis pada lokasi bug dengan menggunakan framework test.
Jika setelah melakukan uji script ini, tidak terdapat error lain yang muncul, maka kamu dapat beralih ke tahap selanjutnya.
6. Debugging pada Semua Error
Setelah memastikan semua bug yang perlu kamu perbaiki. Langkah selanjutnya tentu adalah proses debugging itu sendiri. Di tahapan ini, kamu dapat mengumpulkan semua unit test code yang perlu kamu perbaiki.
Selanjutnya, kamu dapat menjalankan pengujian pada setiap kode yang perlu kamu perbaiki atau ubah. Perlu kamu ingat, setelah perbaikan, kamu harus memastikan bahwa fungsi yang sebelumnya mengalami error pada sistem atau program dapat berjalan kembali dengan baik.
7. Validasi Script
Yang terakhir dari proses debugging adalah validasi script. Setelah memperbaiki semua kode yang perlu kamu perbaiki, kamu harus memastikan kode yang kamu perbaiki lulus uji coba di framework.
Di bagian terakhir ini, kamu harus memastikan semua skrip telah sesuai dan program atau sistem berjalan dengan normal. Jika pada tahapan ini, terdapat bug lain yang muncul, maka kamu sebaiknya mengulang prosesnya dari awal.
Sudah Paham Tentang Debugging?
Kesimpulannya, debugging adalah proses mengidentifikasi dan menghapus bug penyebab error di sebuah sistem atau program. Proses ini termasuk kegiatan wajib dan rutin yang dilakukan dalam kegiatan development aplikasi atau software, guna mencegah terjadinya error pada software dan aplikasi yang dikembangkan.
Proses mengatasi bug sendiri pada dasarnya bukan hal yang dapat kamu lakukan secara sembarangan atau otodidak. Pasalnya, jika prosesnya kurang tepat, maka hal tersebut dapat menyebabkan kemunculan bug lainnya.
Jika website atau aplikasi kamu mengalami error, kami menyarankan kamu untuk meminta bantuan jasa pembuatan website dan aplikasi terpercaya seperti Whello untuk proses debugging.
Whello adalah full service digital marketing agency yang menyediakan jasa pembuatan website Pekanbaru yang sudah berpengalaman. Selain itu, Whello juga menyediakan layanan konsultasi untuk pembuatan dan pengembangan website, termasuk mengatasi sejumlah masalah error.
Apa itu debug pada website?
Debug pada website adalah proses mengidentifikasi dan memperbaiki masalah atau kesalahan dalam kode atau fungsi yang berkaitan dengan website.
Apakah yang dimaksud dengan debugging?
Debugging adalah proses pencarian dan perbaikan bug di baris kode suatu program atau sistem.
Mengapa debugging perlu dilakukan?
Debugging perlu dilakukan guna menyelesaikan masalah error yang muncul akibat bug. Selain itu, debugging juga berguna untuk memangkas perintah tidak berguna di suatu baris kode.
Apa langkah pertama dalam debugging website?
Langkah pertama dalam debugging adalah mengidentifikasi masalah dengan memeriksa pesan kesalahan yang mungkin muncul di console browser. Ini dapat memberikan petunjuk awal tentang lokasi dan sifat masalah.
Ayo mulai kembangkan bisnismu dengan Digital Marketing!
Kamu ingin mengembangkan bisnismu secara digital? Bingung harus mulai dari mana? Konsultasikan bisnismu bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Mengenal Aged Domain? Apakah Termasuk Ranking Factor?
Optimalkan website dengan cepat menggunakan aged domain. Pelajari kelebihan, kekurangan hingga ciri-ciri aged domain yang bagus di sini!
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!