
Pernahkah kamu mengunjungi sebuah website, tetapi yang muncul malah tulisan “500 Internal Server Error” di layar? Menyebalkan, bukan? Error ini cukup umum terjadi di berbagai website dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu 500 Internal Server Error, jenis error 5xx lainnya, penyebab utama dari error ini, serta cara mengatasinya. Yuk, kita bahas satu per satu!
Daftar isi
Apa Itu 500 Internal Server Error?
500 Internal Server Error adalah kode status HTTP yang menunjukkan bahwa ada masalah pada server website yang sedang kamu akses. Ini berarti server tidak dapat menyelesaikan permintaan dari browser kamu karena ada sesuatu yang salah di dalam sistemnya.
Berbeda dengan error 404 yang berarti halaman tidak ditemukan, error 500 lebih rumit karena penyebabnya bisa bermacam-macam. Masalah bisa berasal dari konfigurasi server code, kesalahan pada skrip website, atau sumber daya yang tidak mencukupi.
Jenis Error 5xx Lainnya
Selain 500 Internal Server Error, ada beberapa kode error lain dalam kategori 5xx yang mungkin juga sering muncul:
- 501 Not Implemented: Server tidak mendukung metode permintaan yang digunakan oleh browser.
- 502 Bad Gateway: Server yang menerima permintaan dari browser mendapatkan respons yang buruk dari server lain.
- 503 Service Unavailable: Server sedang down atau sibuk, biasanya karena overload atau sedang dalam pemeliharaan.
- 504 Gateway Timeout: Server tidak mendapatkan respons dari server lain dalam waktu yang ditentukan.
- 505 HTTP Version Not Supported: Server tidak mendukung versi HTTP yang digunakan oleh browser.
Mengetahui jenis-jenis error ini bisa membantu memahami apakah masalah yang terjadi benar-benar berasal dari server internal atau dari sumber lain.
Penyebab Umum HTTP 500 Internal Server Error
Ada banyak alasan mengapa error 500 bisa terjadi, beberapa di antaranya adalah:
1. Kesalahan dalam File .htaccess
File .htaccess adalah file konfigurasi yang dapat mengontrol berbagai aspek website, seperti redirect dan izin akses. Kesalahan dalam file ini dapat menyebabkan server gagal memproses permintaan.
Solusinya yaitu:
- Cek file .htaccess melalui file manager atau FTP.
- Coba ganti nama file .htaccess menjadi .htaccess_old dan reload website untuk melihat apakah error hilang.
2. Script PHP Bermasalah
Jika website menggunakan PHP, ada kemungkinan script yang berjalan mengalami kesalahan, seperti syntax error atau memory limit yang terlampaui.
Solusi yang bisa kamu coba:
- Periksa error log dari server untuk mengetahui baris kode yang bermasalah.
- Jika kamu baru saja meng-update plugin atau tema di WordPress, coba nonaktifkan sementara.
3. Database Error
Website yang berbasis CMS seperti WordPress atau Joomla sering bergantung pada database. Jika terjadi masalah dalam koneksi database, error 500 bisa muncul.
Solusinya:
- Pastikan database server sedang berjalan.
- Periksa file wp-config.php (jika menggunakan WordPress) apakah kredensial database sudah benar.
4. Terlalu Banyak Permintaan ke Server
Jika website kamu mendapat lonjakan traffic yang besar, server mungkin kewalahan dan tidak bisa menangani semua permintaan.
Yang bisa kamu lakukan:
- Gunakan layanan CDN (Content Delivery Network) untuk mengurangi beban server.
- Upgrade ke hosting dengan kapasitas yang lebih tinggi jika traffic website kamu terus meningkat.
5. Izin File atau Folder Salah
Server web memerlukan izin akses yang tepat untuk membaca dan menjalankan file atau folder. Jika izin ini salah, error 500 bisa terjadi.
Solusinya:
- Periksa izin file dan folder menggunakan FTP atau cPanel.
- Pastikan file memiliki izin 644 dan folder 755.
Cara Mengatasi 500 Internal Server Error
Kalau kamu lagi browsing dan tiba-tiba ketemu error “HTTP 500 Internal Server Error”, jangan panik dulu! Ini biasanya masalah dari website itu sendiri, tapi ada beberapa hal yang bisa kamu coba untuk memastikan apakah masalahnya dari sisi kamu atau memang dari websitenya. Yuk, kita coba beberapa cara simpel buat ngatasinnya!
1. Coba Reload Halaman
Kadang error ini cuma sementara, mungkin karena koneksi internet kamu sempat putus atau websitenya lagi down sebentar. Coba tekan tombol Reload di browser atau pakai shortcut:
- Windows: Tekan F5 atau Ctrl + F5
- Mac: Tekan Command + R
Kalau setelah reload halaman bisa diakses lagi, berarti errornya cuma sementara, dan kamu tidak perlu lanjut troubleshooting.
2. Bersihkan Cache dan Cookies di Browser
Kalau reload tidak berhasil, mungkin ada cache atau cookies yang sudah kadaluarsa atau corrupt di browser kamu. Coba hapus cache dan cookies dengan langkah berikut:
- Google Chrome
Masuk ke Settings > Privacy and Security > Clear Browsing Data, lalu pilih Cached images and files serta Cookies and other site data.
- Mozilla Firefox
Masuk ke Settings > Privacy & Security > Cookies and Site Data, lalu pilih Clear Data.
Kalau pakai HP, coba cek panduan untuk menghapus cache di Android atau iPhone. Setelah cache dibersihkan, coba buka ulang websitenya.
3. Coba Pakai Jaringan yang Berbeda
Kadang error ini bisa terjadi karena ada masalah dengan koneksi internet kamu. Untuk memastikan, coba akses website tersebut dari jaringan lain.
Kalau dengan jaringan lain websitenya bisa diakses, berarti masalahnya ada di jaringan internet kamu.
Kalau Kamu Pemilik Website, Ini yang Bisa Dilakukan
Kalau kamu adalah pemilik website dan error HTTP 500 masih muncul, berarti ada yang salah di dalam sistem websitemu. Berikut beberapa langkah yang bisa dicoba:
1. Cek Log Error di Hosting
Biasanya error ini terjadi karena ada file atau script yang salah konfigurasi. Log error bisa membantu kamu menemukan sumber masalahnya. Oleh karena itu, pastikan untuk cek hosting, domain dan server kamu terlebih dahulu.
- Masuk ke control panel hosting kamu dan cari bagian Error Log.
- Di log ini, kamu bisa lihat detail errornya, seperti file mana yang bermasalah dan apa penyebabnya.
Misalnya, kalau ada masalah di file .htaccess, kamu bisa langsung perbaiki isinya dari File Manager di hosting.
2. Periksa dan Reset Izin File dan Folder
Kadang error ini muncul karena izin file dan folder di server salah. Standarnya adalah:
- File: 644
- Folder: 755
Kamu bisa mengubahnya dari File Manager di hosting atau pakai FTP Client seperti FileZilla.
3. Coba Ganti Versi PHP
Beberapa website bisa error kalau versi PHP yang dipakai tidak cocok. Coba masuk ke pengaturan hosting kamu dan ubah versi PHP ke yang lebih baru atau lebih lama. Kalau setelah mengganti PHP errornya hilang, berarti memang masalahnya ada di versi PHP yang sebelumnya.
4. Periksa dan Perbaiki File .htaccess
File .htaccess adalah file konfigurasi penting untuk website. Kalau isinya salah atau corrupt, website bisa error.
- Masuk ke File Manager di hosting kamu.
- Cari file .htaccess di dalam folder public_html.
- Coba edit file tersebut dan cari syntax error atau kesalahan konfigurasi.
Kalau tidak yakin, kamu bisa coba rename file .htaccess jadi htaccess-old, lalu buat file .htaccess baru dengan kode default dari platform websitemu (misalnya WordPress).
5. Regenerasi File .htaccess (Untuk WordPress)
Kalau websitemu pakai WordPress, ada cara mudah untuk memperbaiki file .htaccess:
- Masuk ke Dashboard WordPress.
- Pergi ke Settings > Permalinks.
- Klik Save Changes (tanpa mengubah apapun).
WordPress otomatis akan membuat file .htaccess yang baru dan error bisa hilang.
Masih Mengalami Masalah 500 Internal Server Error?
Menghadapi 500 Internal Server Error memang bisa bikin pusing, tapi sekarang kamu sudah tahu penyebab dan cara mengatasinya, kan? Nah, kalau kamu tidak mau ribet urusan error kayak gini, serahin aja jasa pembuatan Website profesional!
Kami siap membantu bikin website profesional untuk berbagai industri, dengan pengalaman bertahun-tahun menangani klien dari berbagai bidang. Tidak cuma itu, di Whello, kamu juga bisa konsultasi GRATIS untuk cari tahu solusi terbaik buat websitemu.
Yuk, jangan tunggu sampai error bikin pusing, langsung hubungi Whello sekarang dan biarkan tim ahli kami yang urus semuanya!
Apakah 500 Internal Server Error berbahaya?
Tidak secara langsung, tetapi jika terjadi terus-menerus, bisa merugikan bisnis online kamu karena pelanggan tidak bisa mengakses website.
Apakah saya bisa memperbaiki Error ini sendiri?
Ya, tergantung penyebabnya. Jika masalahnya sederhana seperti kesalahan file .htaccess, kamu bisa memperbaikinya sendiri. Tetapi jika berhubungan dengan server, lebih baik minta bantuan teknisi atau provider hosting.
Kenapa Error 500 muncul hanya di beberapa halaman?
Ini bisa terjadi karena kesalahan dalam script PHP tertentu, error database di halaman tertentu, atau masalah dengan izin file.
Tingkatkan kredibilitas bisnis kamu dengan memiliki Website!
Miliki website profesional yang powerful dengan desain eksklusif dan pastinya SEO friendly untuk bisnis kamu. Konsultasi bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami

Apakah Backlink Masih Relevan di Era AI dan Di Tahun 2025?
Apakah backlink masih penting di era AI? Ketahui penjelasannya mendalam tentang relevansi backlink di tahun 2025 di artikel ini!

WooCommerce SEO: Cara Optimalisasi Rangking Website E-Commerce
Pelajari cara optimalisasi SEO untuk WooCommerce dan tingkatkan visibilitas website e-commerce kamu. Dapatkan tips terbaik di sini!

Apa Itu WooCommerce dan Bagaimana Cara Membuat Website E-Commerce
Pelajari apa itu WooCommerce dan cara efektif untuk membangun website e-commerce dengan WooCommerce di artikel berikut!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!