S Archives | Whello Indonesia

Tujuan Search Engine Advertising (SEA)

  • Meningkatkan Visibilitas Brand
  • Meningkatkan Traffic Website
  • Mendapatkan Leads dan Konversi
  • Meningkatkan Penjualan
  • Meningkatkan Pangsa Pasar

Jenis-jenis Search Engine Advertising (SEA)

  • Search Ads (Iklan Teks) adalah iklan yang bentuknya berupa teks yang muncul di bagian atas atau bawah hasil pencarian Google. Iklan ini menargetkan keyword tertentu yang diketik pengguna. Contohnya, saat kamu cari “jasa desain logo”, akan muncul iklan teks dari penyedia jasa.
  • Shopping Ads (Iklan Produk) menampilkan gambar produk, harga, nama toko, dan rating langsung di hasil pencarian.
  • Display Ads (Iklan Bergambar/Banner) atau Google Display Network (GDN) adalah iklan berupa gambar atau banner yang muncul di website-website lain yang bekerja sama dengan Google.
  • Local Search Ads adalah iklan yang muncul ketika pengguna mencari bisnis lokal, biasanya di Google Maps atau hasil pencarian lokal. Contohnya, saat kamu cari “restoran terdekat”, akan muncul iklan dengan lokasi dan info kontak yang jelas.
  • App Campaign Ads digunakan untuk mempromosikan aplikasi dan mendorong pengguna untuk download langsung dari hasil pencarian atau platform lainnya.
  • YouTube Ads (Iklan Video) adalah iklan yang muncul di platform YouTube, bisa berupa iklan video yang muncul sebelum, selama, atau setelah video, atau iklan yang muncul di homepage YouTube.

Kesimpulan

Search Engine Advertising (SEA) adalah strategi berbayar untuk menempatkan iklan website-mu di posisi teratas hasil pencarian Google atau mesin pencari lainnya. Tujuannya beragam, mulai dari meningkatkan visibilitas brand, menarik traffic ke website, mendapatkan leads dan konversi, hingga meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.

Ada beberapa jenis SEA yang bisa kamu manfaatkan, seperti Search Ads, Shopping Ads, Display Ads, Local Search Ads, dan App Campaign Ads.

Elemen-Elemen dalam Analisis SWOT

Strengths (Kekuatan)

Ini adalah hal-hal positif dari dalam bisnismu yang jadi keunggulan dibanding kompetitor.

Untuk mengetahui kekuatan bisnismu, kamu bisa mulai menjawab pertanyaan ini:

  • Apa yang sudah dilakukan perusahaan dengan sangat baik?
  • Fitur atau layanan mana yang membuatmu unggul dari pesaing?
  • Apa yang bikin perusahaanmu unik?
  • Apa yang paling disukai pelanggan dari brand kamu?

Contoh: Tim yang solid, layanan pelanggan yang responsif, teknologi yang lebih canggih dari kompetitor.

Weaknesses (Kelemahan)

Kelemahan adalah faktor internal yang menghambat pertumbuhan bisnis.

Untuk mengetahui kelemahan bisnismu, kamu bisa mulai menjawab pertanyaan ini:

  • Apa saja hal yang bisa ditingkatkan?
  • Apa yang sering dikeluhkan pelanggan?
  • Sumber daya apa yang kurang optimal?
  • Apakah ada proses internal yang lambat atau membingungkan?

Contoh: Brand awareness masih rendah, kurangnya SDM yang kompeten, atau sistem internal belum digital.

Opportunities (Peluang)

Peluang adalah faktor eksternal yang bisa kamu manfaatkan untuk tumbuh.

Untuk mengetahui peluang bisnismu, kamu bisa mulai menjawab pertanyaan ini:

  • Tren apa yang sedang berkembang dan bisa kamu manfaatkan?
  • Apakah ada perubahan teknologi yang bisa mendukung bisnis?
  • Pasar baru apa yang bisa kamu jangkau?
  • Apakah kompetitor kamu sedang lengah di suatu area?

Contoh: Perilaku konsumen yang bergeser ke digital, kolaborasi dengan influencer, atau regulasi baru yang menguntungkan.

Threats (Ancaman)

Ancaman adalah faktor eksternal yang bisa membahayakan pertumbuhan bisnis.

Untuk mengetahui ancaman bisnismu, kamu bisa mulai menjawab pertanyaan ini:

  • Siapa kompetitor baru yang muncul?
  • Apakah ada tren yang bisa membuat produkmu ketinggalan zaman?
  • Apakah kondisi ekonomi sedang tidak stabil?
  • Apakah ada perubahan regulasi yang berpotensi merugikan?

Contoh: Kompetitor meluncurkan produk serupa dengan harga lebih murah, atau fluktuasi harga bahan baku.

Contoh Analisis SWOT Sederhana

Bayangin kamu punya bisnis kedai kopi lokal. Begini kira-kira hasil analisis SWOT-nya:

Elemen

Analisis

Strengths Lokasi strategis di pusat kota, barista berpengalaman, suasana kedai nyaman.
Weaknesses Belum punya layanan pesan antar, jam operasional masih terbatas.
Opportunities Tren minum kopi di kalangan anak muda meningkat, bisa kerja sama dengan aplikasi delivery.
Threats Banyaknya kedai kopi baru bermunculan, harga bahan baku naik terus.

Kesimpulan

Analisis SWOT membantu kamu melihat bisnis dari empat sisi: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Dengan memetakan keempat elemen ini, kamu bisa bikin strategi yang lebih terarah dan tepat sasaran. Singkatnya, SWOT bikin kamu nggak asal jalan, tapi jalan dengan strategi.

Segmenting

Ini adalah langkah awal di mana kamu membagi pasar yang luas dan heterogen menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih spesifik. Kamu bisa pakai kriteria ini untuk membaginya:

  • Demografis: berdasarkan usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, atau status pernikahan. 
  • Geografis: berdasarkan lokasi, wilayah, kota, atau bahkan iklim. 
  • Psikografis: berdasarkan gaya hidup, minat, nilai, kepribadian, hobi, atau bahkan opini.
  • Perilaku: berdasarkan kebiasaan membeli, frekuensi penggunaan produk, tingkat loyalitas merek, atau manfaat yang dicari konsumen. 

Targeting

Setelah punya banyak segmen, langkah selanjutnya adalah memilih satu atau lebih segmen mana yang paling menarik dan menguntungkan untuk kamu. 

Caranya? kamu bisa mempertimbangkan beberapa hal ini:

  • Ukuran dan potensi pertumbuhan segmennya.
  • Daya tarik segmen.
  • Seberapa sesuai segmen itu dengan sumber daya dan tujuan bisnismu.
    Ada beberapa strategi penargetan, seperti:
    • Menarget seluruh pasar (mass market)
    • Menargetkan beberapa segmen sekaligus (differentiated targeting)
    • Hanya menargetkan satu segmen (concentrated targeting).

Positioning

Positioning adalah upaya untuk menempatkan produk atau brand-mu di posisi yang unik dan diingat di benak konsumen. Kamu harus menemukan unique selling proposition (USP) produkmu.

Ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Berdasarkan atribut produk: Menekankan fitur atau keunggulan spesifik.
  • Berdasarkan manfaat: Fokus pada apa yang didapat konsumen.
  • Berdasarkan harga/kualitas: Posisi sebagai yang termurah, atau yang paling premium.
  • Berdasarkan pesaing: Menunjukkan bagaimana kamu lebih baik dari kompetitor.

Alasan STP Penting untuk Diterapkan

  • Membuat pemasaran lebih efektif.
  • Mengoptimalkan sumber daya.
  • Meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen
  • Menciptakan keunggulan kompetitif.
  • Membuat inovasi produk menjadi lebih baik

Contoh STP

Produk Perawatan Kulit Anti-Jerawat

  • Segmenting

    • Usia:
      • Remaja dan dewasa muda.
    • Masalah kulit spesifik:
        • Kulit berjerawat, sensitif terhadap bahan kimia keras.
    • Preferensi:
        • Mencari solusi yang aman dan alami.
  • Targeting

        • Remaja dan dewasa muda yang bergulat dengan masalah jerawat dan mencari produk yang efektif, lembut di kulit, serta terbuat dari bahan-bahan yang terpercaya.
  • Positioning

        • Memposisikan diri sebagai “Solusi Jerawat Ramah Kulit”, efektif mengatasi jerawat tanpa membuat kulit kering atau iritasi.

Kedai Kopi

  • Segmenting

    • Gaya hidup:
        • Pecinta kopi modern, sering work from cafe, butuh tempat meeting non-formal.
    • Usia:
        • Generasi muda hingga pekerja kantoran awal.
    • Penggunaan teknologi:
        • Pengguna aktif aplikasi pemesanan.
  • Targeting

        • Profesional muda dan mahasiswa di perkotaan yang mencari tempat nyaman dengan fasilitas memadai.
  • Positioning

        • Memposisikan diri sebagai “Third Place” favorit: tempat yang nyaman dan inspiratif selain rumah dan kantor.

Kesimpulan

STP (Segmenting, Targeting, Positioning) adalah strategi marketing krusial untuk menemukan dan fokus pada pasar yang tepat. Dengan Segmenting, kamu mengelompokkan konsumen; Targeting, kamu memilih segmen paling potensial; dan Positioning, kamu menempatkan produk secara unik di benak konsumen. 

Menerapkan STP akan membuat pemasaran jauh lebih efektif, mengoptimalkan sumber daya, dan membangun keunggulan kompetitif.

Ready to Grow?