Dalam era digital yang kian berkembang pesat, iklan online menjadi salah satu strategi pemasaran yang efektif bagi sebuah bisnis. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa adanya perbedaan data antara yang diharapkan dan yang sebenarnya, atau yang biasa dikenal dengan istilah ad discrepancy, dapat menjadi hambatan dalam mengukur efektivitas kampanye iklan.
Ad discrepancy dapat berdampak langsung pada keberhasilan strategi pemasaran secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai ad discrepancy, penyebabnya, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi perbedaan data yang terjadi.
Daftar isi
Pengertian Ad Discrepancy
Ad discrepancy adalah ketidaksesuaian data analitik antara dua pihak, biasanya antara platform iklan dan pengiklan. Perbedaan ini sering kali berkaitan dengan cara penghitungan impression iklan.
Sebagai contoh, seorang pengiklan yang membuat iklan di website mereka memiliki metode perhitungan yang unik. Mereka cenderung menghitung berdasarkan berapa kali permintaan untuk menampilkan iklan dibuat di website mereka. Setiap kali halaman website dimuat dan meminta iklan untuk ditampilkan, itu dihitung sebagai satu impression.
Di sisi lain, pengiklan yang membayar untuk iklan mungkin memiliki cara penghitungan yang berbeda. Mereka lebih memperhatikan berapa kali iklan mereka benar-benar tampil dan terlihat oleh audiens. Jika iklan gagal dimuat sepenuhnya atau tidak terlihat oleh pengguna karena alasan teknis, pengiklan mungkin tidak menghitungnya sebagai impression.
Perbedaan metode penghitungan antara publisher dan pengiklan adalah penyebab utama ad discrepancy. Ini adalah konsep penting yang mempengaruhi bagaimana efektivitas dan biaya kampanye iklan diukur oleh kedua pihak.
Baca juga: Pahami Search Intent untuk Campaign Google Ads yang Sukses!
Contoh Ad Discrepancy
Sebagai contoh, bayangkan sebuah website yang membuat laporan rata-rata 100.000 impression per bulan. Namun, 20% pengguna meninggalkan website sebelum halaman sepenuhnya dimuat. Ini berarti bahwa 20% impresi yang dilaporkan sebenarnya tidak terjadi, inilah yang menjadi penyebab ad discrepancy.
Penyebab Ad Discrepancy
Berikut penjelasan detail mengenai setiap faktor penyebab ad discrepancy:
A. Penggunaan Platform yang Berbeda
Ad discrepancy dapat terjadi ketika platform iklan dan pengiklan menggunakan platform yang berbeda untuk melacak dan melaporkan data iklan. Perbedaan dalam cara platform tersebut menghitung dan merekam impresi iklan dapat menyebabkan perbedaan data yang tercatat antara kedua belah pihak.
B. Waktu Muat Halaman
Ketika halaman website membutuhkan waktu lama untuk dimuat, ada kemungkinan bahwa pengguna akan meninggalkan halaman sebelum iklan berhasil dimuat sepenuhnya. Hal ini dapat mengurangi jumlah impresi yang tercatat karena iklan tidak sempat ditampilkan kepada pengguna.
C. Penggunaan Ad Blocker
Ad blocker adalah perangkat lunak yang dapat menghalangi tampilan iklan di halaman website. Ketika pengguna menggunakan ad blocker, iklan tidak akan ditampilkan, sehingga tidak akan tercatat sebagai impresi, menyebabkan perbedaan antara jumlah impresi yang tercatat oleh platform iklan dan pengiklan.
D. Perbedaan Zona Waktu dan Geografi
Perbedaan zona waktu dan lokasi geografis antara platform iklan dan pengiklan dapat mempengaruhi pelaporan data iklan. Misalnya, jika pengiklan berada di zona waktu yang berbeda dengan platform iklan ada kemungkinan adanya perbedaan waktu dalam merekam data iklan, yang dapat menyebabkan adanya ad discrepancy.
E. Tidak Menggunakan Cache Buster
Cache buster adalah kode yang dimasukkan ke dalam tautan iklan untuk memastikan bahwa setiap tampilan halaman dihitung sebagai impresi baru, bahkan jika pengguna memuat ulang halaman yang sama. Ketika cache buster tidak digunakan, ada risiko bahwa impresi iklan yang sebenarnya terjadi tidak tercatat dengan benar, yang dapat menyebabkan ad discrepancy antara platform dan pengiklan.
Cara Mengatasi Ad Discrepancy
Untuk mengatasi ad discrepancy, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut:
1. Memeriksa dan Memvalidasi Laporan
Langkah pertama adalah memeriksa serta memvalidasi laporan yang dihasilkan oleh kedua belah pihak, yaitu platform iklan dan pengiklan. Hal ini meliputi perbandingan data seperti jumlah impression, jumlah klik, dan tindak lanjut lainnya yang dilaporkan oleh kedua pihak.
Dengan memeriksa keakuratan dan konsistensi laporan, kamu dapat mengidentifikasi apakah ada perbedaan data yang tidak seharusnya terjadi. Validasi laporan secara teratur membantu dalam mendeteksi dan memperbaiki ad discrepancy yang mungkin terjadi.
2. Menggunakan Cache Buster
Cache buster adalah teknik yang digunakan untuk mencegah browser menyimpan versi lama dari sebuah iklan. Dengan menggunakan cache buster, setiap kali halaman dimuat, iklan yang ditampilkan dianggap sebagai impression baru.
Hal ini membantu dalam mengurangi perbedaan hitungan impression antara server platform iklan dan server iklan pihak ketiga. Dengan demikian, cache buster membantu meningkatkan akurasi data iklan yang dilaporkan.
3. Mengatasi Masalah Latensi
Masalah latensi, atau waktu yang diperlukan untuk memuat halaman iklan, dapat menjadi penyebab ad discrepancy. Latensi yang tinggi mengakibatkan iklan tidak dimuat tepat waktu, sehingga mengurangi jumlah impression yang tercatat.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan optimasi terhadap waktu muat halaman dan iklan. Ini bisa meliputi pengurangan ukuran gambar dan elemen halaman lainnya, penggunaan jaringan pengiriman konten (CDN), dan pemilihan server hosting yang cepat dan andal.
4. Koordinasi dengan Pihak Lain
Kerjasama antara platform iklan dan pengiklan penting untuk memastikan bahwa keduanya menggunakan metodologi penghitungan impression yang sama. Hal ini melibatkan penyelarasan pengaturan teknis dan standar pelaporan antara kedua belah pihak.
Dengan berkomunikasi secara terbuka dan teratur, platform iklan dan pengiklan dapat mengurangi perbedaan dalam penghitungan impression serta meningkatkan akurasi data yang dilaporkan.
Baca juga: Data Google Ads Tidak Cocok dengan Data di Google Analytics? Ini Jawabannya!
5. Lakukan Tracking yang Tepat
Melakukan pelacakan yang tepat penting untuk menghindari ad discrepancy. Ini melibatkan penggunaan kode pelacakan yang benar dan memastikan bahwa semua data iklan yang akurat, seperti jumlah impression, jumlah klik, dan konversi.
Pastikan kode pelacakan ditempatkan dengan benar di halaman website atau aplikasi untuk memastikan bahwa data pelacakan dapat diambil dengan baik. Serta memastikan tidak ada kesalah teknis pada pelacakan, seperti kesalahan pada Google Analytic dan Google Tag Manager.
Dan untuk membantu kamu mendapatkan data tracking yang tepat, kamu bisa menggunakan WhatsApp Conversion Tracking Tool dari Whello. WhatsApp conversion tracking adalah tools yang dirancang untuk melacak leads yang akurat. Sehingga data di dashboard pelaporan bisa sesuai dengan real chat yang masuk di WhatsApp-mu.
Kamu bisa mengetahui data real leads dan ketahui sumber konversi iklan dengan mudah untuk membantu mengatasi Ad Discrepancy.
Sudah Siap Mengatasi Ad Discrepancy?
Dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab ad discrepancy serta menerapkan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya, platform iklan dan pengiklan dapat bekerja sama untuk mengurangi perbedaan data yang tidak diinginkan.
Jika kamu kesulitan melakukannya sendiri, Jasa Iklan Google dari Whello indonesia bisa membantu kamu. Dengan pengalaman luas dalam melayani berbagai jenis klien, Whello ahli dalam mengatasi Ad Discrepancy iklan kamu dengan baik.
Bukan hanya itu, Whello juga menghadirkan strategi yang terukur dan efektif untuk iklan kamu, sehingga membantu mengoptimalkan Cost Per Click (CPC) untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Whello tidak hanya berfokus untuk CTR Google Ads, tetapi juga menekankan efisiensi biaya untuk memaksimalkan nilai investasi kamu.
Percayakan kampanye iklan Google kamu kepada Whello untuk memastikan visibilitas yang optimal dan hasil yang memuaskan, hubungi kontak Whello sekarang!
Apa itu ad discrepancy?
Ad discrepancy adalah perbedaan antara data iklan yang dilaporkan oleh platform iklan dan pengiklan. Ini bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk perbedaan dalam metode penghitungan impresi iklan.
Apa yang menyebabkan ad discrepancy?
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ad discrepancy meliputi penggunaan platform yang berbeda, masalah latensi dalam memuat halaman, penggunaan ad blocker, perbedaan zona waktu dan geografi, serta ketidakmampuan untuk menggunakan cache buster.
Bagaimana cara mengatasi ad discrepancy?
Untuk mengatasi ad discrepancy, langkah-langkah yang dapat diambil antara lain adalah memeriksa dan memvalidasi laporan, menggunakan cache buster, mengatasi masalah latensi, dan berkoordinasi dengan pihak lain untuk menyelaraskan metode penghitungan impresi iklan.
Mengapa penting untuk memperhatikan ad discrepancy?
Memperhatikan ad discrepancy penting karena dapat mempengaruhi keakuratan dan efektivitas strategi pemasaran. Dengan memahami faktor penyebab dan mengambil langkah-langkah yang sesuai, platform iklan dan pengiklan dapat meningkatkan akurasi data iklan serta mencapai hasil yang lebih optimal dalam kampanye pemasaran mereka.
Boost omset penjualan di website kamu dengan SEA!
Maksimalkan omset bisnismu dan dapatkan keuntungan dengan strategi SEA yang tepat. Mulai konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!