
Salah satu cara paling efektif untuk menjangkau audiens dari berbagai negara adalah dengan memiliki website multi-language alias website multibahasa. Website seperti ini memungkinkan pengunjung dari berbagai negara memahami isi situs dengan bahasa mereka sendiri, membuat pengalaman mereka jadi lebih nyaman dan personal.
Nah, di artikel ini kita akan membahas apa itu website multi-language, cara membuat dan mengelolanya, serta tipsnya. Yuk, kita mulai!
Daftar isi
Apa Itu Website Multi-Language?
Website multi-language adalah situs yang menyediakan konten dalam lebih dari satu bahasa. Tujuannya adalah supaya pengunjung dari berbagai latar belakang bisa mengakses informasi dalam bahasa yang mereka pahami.
Beberapa manfaat website multi-language yaitu:
- Menjangkau audiens secara internasional
- Meningkatkan pengalaman pengguna (UX)
- Meningkatkan SEO internasional
- Meningkatkan konversi (penjualan, pendaftaran, dan lainnya)
Cara Membuat dan Mengelola Website Multi-Language
Membuat website multi-language memang kedengarannya rumit, tapi kalau dipecah jadi langkah-langkah kecil dan terencana, semuanya bisa jadi jauh lebih mudah. Apalagi kalau kamu punya target pasar internasional atau ingin membuat pengunjung dari berbagai negara nyaman mengakses informasi dalam bahasa mereka sendiri.
Yuk kita bahas satu per satu langkah pentingnya!
1. Tentukan Bahasa yang Akan Digunakan
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan bahasa apa saja yang ingin disediakan di website kamu. Jangan asal pilih, ya! Ada beberapa pertimbangan:
- Target audiens: Siapa yang akan membaca website kamu? Orang Indonesia, Jepang, Amerika?
- Negara tujuan: Kalau kamu punya rencana go international, bahasa lokal negara tujuan bisa jadi prioritas.
- Data pengunjung: Coba analisa data dari Google Analytics. Dari mana asal pengunjung? Bahasa apa yang mereka gunakan?
2. Pilih Platform Website yang Mendukung Multi-Language
Setelah tahu bahasa yang mau dipakai, selanjutnya kamu harus pilih platform yang mendukung fitur multi-language. Beberapa pilihan populer yang banyak digunakan adalah WordPress, Wix, Shopify, Webflow, atau bahkan CMS buatan sendiri kalau kamu punya tim developer.
Kalau kamu menggunakan WordPress, manfaatkan plugin multi-language seperti WPML, Polylang, atau TranslatePress. Plugin-plugin ini memungkinkan kamu membuat versi halaman dalam berbagai bahasa, mengatur struktur URL, bahkan menerjemahkan elemen-elemen kecil seperti tombol dan menu.
3. Buat Struktur URL Multi-Language yang Jelas
Struktur URL yang rapi dan konsisten sangat penting untuk pengalaman pengguna dan juga SEO. Ada beberapa jenis struktur URL yang bisa kamu pilih, seperti:
- Subfolder: example.com/en/, example.com/id/
- Subdomain: en.example.com, id.example.com
- Domain berbeda: example.co.id, example.com
Dari ketiganya, subfolder paling direkomendasikan karena lebih mudah dikelola dan bagus buat SEO. Karena kamu bisa punya satu domain utama dan tinggal tambah subfolder berdasarkan bahasa.
4. Terjemahkan Konten dengan Benar
Jangan asal-asalan dalam menyediakan konten terjemahan. Hindari 100% bergantung pada Google Translate karena hasilnya bisa kaku, aneh, atau bahkan salah arti. Lebih baik gunakan jasa penerjemah profesional atau tim internal yang paham konteks bisnis kamu.
Kalau kamu butuh cara cepat, bisa juga pakai plugin wordpress tapi pastikan hasil terjemahannya tetap dicek ulang oleh orang yang benar-benar mengerti bahasanya.
5. Sediakan Tombol Switch Bahasa yang Jelas
Pengunjung harus bisa dengan mudah mengganti bahasa sesuai kebutuhan mereka. Letakkan tombol switch bahasa di tempat yang mudah ditemukan, biasanya di bagian atas halaman (header) atau bawah (footer).
Tombol ini bisa berupa dropdown, ikon bendera negara, atau singkatan nama bahasa (seperti EN, ID, JP). Yang penting, jangan bikin orang bingung nyari pilihan bahasanya.
6. Desain Harus Responsif dan Mudah Diadaptasi dalam Berbagai Bahasa
Desain website kamu harus responsif karena setiap bahasa punya panjang teks yang berbeda. Contohnya, satu kalimat dalam bahasa Jerman bisa jauh lebih panjang dibandingkan bahasa Inggris. Kalau desainnya kaku, bisa-bisa teksnya keluar dari kotak atau tampilannya jadi berantakan.
Ingat untuk gunakan layout yang responsif dan elemen fleksibel. Selain itu, kalau kamu juga menerjemahkan ke bahasa seperti Arab atau Ibrani yang dibaca dari kanan ke kiri, pastikan desain website bisa beradaptasi juga.
Jangan lupa cek font-nya dan pastikan bisa menampilkan karakter dari bahasa-bahasa seperti Mandarin, Rusia, atau Arab.
7. Menerapkan SEO Multibahasa
Agar website kamu bisa muncul di hasil pencarian berbagai negara, penting banget buat menerapkan SEO multibahasa. Caranya mulai dari menerjemahkan URL (slug), pakai tag hreflang untuk memberi tahu Google bahasa apa yang digunakan di halaman tersebut, sampai menyesuaikan meta description dan title di tiap bahasa.
Misalnya, halaman example.com/en/contact-us harus punya versi Indonesia di example.com/id/kontak-kami dengan meta title dan deskripsi yang sesuai. Jangan lupa juga buat sitemap multibahasa dan pastikan semua elemen SEO seperti ALT image, tautan internal, dan kata kunci sudah dioptimalkan untuk tiap bahasa.
Karena menurut Google, ini penting supaya mesin pencari bisa memahami dan mengindeks tiap versi bahasa secara optimal.
8. Lokalkan Gambar dan Format Website Kamu
Jangan cuma terjemahkan teksnya saja, tapi juga lokalkan gambar, video, dan format-format lain di website kamu. Kenapa? Karena tiap negara punya budaya dan kebiasaan yang beda-beda, jadi konten visual dan formatnya juga harus disesuaikan biar lebih nyambung sama audiens lokal.
Gambar atau video yang kamu pakai di website harus relevan dengan budaya bahasa target. Misalnya, kalau kamu bikin versi bahasa Arab, coba gunakan gambar yang menampilkan orang berhijab atau suasana khas Timur Tengah. Ini akan bikin pengunjung merasa lebih dekat dan paham karena visualnya mencerminkan kehidupan mereka sehari-hari.
Bukan cuma gambar, tapi juga hal-hal kecil seperti format tanggal, waktu, mata uang, bahkan satuan ukuran juga harus kamu sesuaikan. Misalnya:
- Di Indonesia, format tanggal biasanya dd/mm/yyyy, tapi di Amerika pakainya mm/dd/yyyy.
- Simbol mata uang juga beda, kayak Rp buat Rupiah, $ buat Dolar, atau ₩ buat Won Korea.
- Pengukuran pun beda: Indonesia pakai cm/kg, sementara Amerika pakai inch/pound.
Hal-hal ini mungkin kelihatan sepele, tapi kalau tidak dilokalkan, bisa bikin bingung atau bahkan bikin pengunjung merasa website kamu tidak profesional.
Tertarik Membuat Website Multi-Bahasa?
Kalau kamu serius mau membuat website multi-bahasa yang keren, gampang diakses, dan bisa menjangkau banyak negara, tidak ada salahnya untuk memakai jasa pembuatan website dari Whello.
Kami sudah berpengalaman bertahun-tahun, dan sudah menangani banyak klien dari berbagai industri. Jadi urusan website multi bahasa bakal beres tanpa ribet!
Selain itu, supaya website kamu tidak cuma cantik tapi juga gampang ditemukan di Google, kamu juga wajib banget pakai jasa SEO dari Whello. Ini supaya website multi bahasa kamu biar cepat terbaca dan muncul di pencarian.
Yang paling asik, Whello juga menyediakan layanan konsultasi gratis yang bisa kamu manfaatkan buat tanya-tanya sebelum mulai bikin website. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, konsultasi sekarang!
Apakah saya harus menerjemahkan seluruh isi website?
Tidak harus. Tapi untuk pengalaman terbaik, bagian-bagian penting seperti homepage, halaman produk, dan halaman kontak sebaiknya diterjemahkan semua. Kamu bisa mulai dengan halaman-halaman prioritas dulu.
Apakah bisa pakai Google Translate otomatis di website?
Bisa, tapi tidak disarankan untuk jangka panjang. Mesin penerjemah sering salah konteks. Untuk profesionalisme dan informasi yang lebih valid, lebih baik gunakan penerjemah manusia atau plugin yang memungkinkan edit manual.
Tingkatkan kredibilitas bisnis kamu dengan memiliki Website!
Miliki website profesional yang powerful dengan desain eksklusif dan pastinya SEO friendly untuk bisnis kamu. Konsultasi bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami

Cara Tepat Mengatasi Website yang di Hack
Temukan cara mengatasi website di-hack dengan tips dan langkah-langkah pencegahan terlengkap di artikel berikut!

Google Ads B2C: Strategi dan Tips Kalahkan Kompetitor!
Temukan strategi dan tips jitu untuk mengoptimalkan Google Ads B2C kamu. Cek tips terlengkapnya di artikel berikut!

Apakah Boleh Redirect Halaman 404 ke Home Page? Ini Kata Google!
Bingung tentang redirect halaman 404 ke home page? Temukan jawaban dari Google dan tips terbaik untuk SEO di sini!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!