Di dunia pengembangan website yang terus berkembang, istilah “Headless CMS” (Content Management System) semakin populer. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk menyajikan konten di berbagai perangkat dan platform, headless CMS menawarkan solusi yang lebih fleksibel dan terstruktur.
Yuk kita bahas apa itu Headless CMS, fitur utamanya, perbandingannya dengan traditional CMS, cara kerjanya, kelebihannya, serta contoh platform yang menggunakan sistem ini.
Daftar isi
Apa itu Headless CMS?
Headless CMS adalah sistem manajemen konten yang tidak mengikat untuk menampilkan konten secara langsung. Dalam hal ini, “head” mengacu pada tampilan atau antarmuka pengguna (frontend) dari website atau aplikasi.
Sebaliknya, headless CMS hanya fokus pada manajemen dan penyimpanan konten di backend. Artinya headless CMS menyediakan API yang memungkinkan konten dikirim dan ditampilkan di berbagai saluran, seperti website, aplikasi seluler, perangkat IoT (Internet of Things), atau platform lainnya.
Headless CMS bertujuan untuk memisahkan backend (tempat konten dibuat dan dikelola) dan frontend (tempat konten ditampilkan). Ini memberi kebebasan bagi pengembang untuk menggunakan berbagai teknologi frontend tanpa batasan. Nah pada umumnya, website berkualitas baik menggunakan headless CMS.
Fitur Utama Headless CMS
Fitur utama dari Headless CMS menawarkan kemudahan dan fleksibilitas dalam pengelolaan konten yang dapat diakses dan disajikan di berbagai platform. Berikut fitur utama lainnya:
1. API-First
Salah satu fitur utama headless CMS adalah pendekatan “API-first”. Dengan menggunakan API, konten yang dikelola di backend dapat dengan mudah dikirimkan ke berbagai platform dan perangkat yang berbeda. API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses dan menampilkan konten sesuai kebutuhan.
2. Konten yang Dikelola Secara Terpusat
Konten diatur secara terpusat di backend, yang berarti pengelola konten dapat membuat dan memperbarui informasi di satu tempat, tanpa harus memperbarui setiap saluran secara terpisah. Ini menyederhanakan manajemen konten di berbagai platform.
3. Kustomisasi yang Fleksibel
Headless CMS memungkinkan pengembang untuk memilih dan menggunakan teknologi frontend yang mereka inginkan. Ini memberikan fleksibilitas untuk mengembangkan tampilan atau antarmuka pengguna (UI) yang unik dan kustom tanpa terikat oleh pembatasan sistem tradisional.
4. Kemampuan Multi-Saluran
Dengan headless CMS, konten dapat ditampilkan ke berbagai saluran dan perangkat, mulai dari website, aplikasi mobile, hingga perangkat lain. Hal ini memungkinkan distribusi konten yang lebih luas dan relevan dengan banyak audiens.
5. Skalabilitas
Karena tidak terikat dengan tampilan dan lebih fokus pada API, headless CMS cenderung lebih mudah diskalakan. Pengelolaan konten yang besar dan distribusi ke berbagai platform dapat dilakukan dengan lebih efisien.
Kelebihan Headless CMS
Kelebihan Headless CMS terletak pada fleksibilitas dan skalabilitasnya yang luar biasa dalam mengelola dan mendistribusikan konten. Selain itu ada kelebihan lain yang akan kita bahas lebih lanjut, ini dia:
A. Fleksibilitas dan Kebebasan Teknologi
Headless CMS memungkinkan pengembang untuk memilih teknologi frontend yang mereka inginkan. Ini memberikan kebebasan dalam pengembangan dan desain website atau aplikasi.
B. Skalabilitas yang Lebih Baik
Dengan struktur yang terpisah antara backend dan frontend, headless CMS dapat dengan mudah diskalakan untuk melayani lebih banyak perangkat dan saluran tanpa kesulitan besar.
C. Distribusi Konten Multi-Saluran
Headless CMS memungkinkan pengelolaan konten untuk berbagai saluran, tidak hanya website. Hal ini memudahkan distribusi konten ke aplikasi seluler, IoT, kios, atau platform lain yang menggunakan API.
D. Keamanan yang Lebih Baik
Karena frontend dan backend terpisah, risiko keamanan dapat lebih mudah dikendalikan. Selain itu, akses hanya diberikan melalui API yang dapat dikendalikan.
E. Pengembangan Lebih Cepat dan Efisien
Dengan menggunakan API, konten dapat didistribusikan dengan cepat ke berbagai saluran. Ini memungkinkan pengembangan yang lebih cepat untuk berbagai platform.
Perbandingan Headless CMS dan Traditional CMS
Traditional CMS dan Headless CMS punya pendekatan yang berbeda dalam mengelola dan menampilkan konten.
Dalam Traditional CMS, backend (tempat kamu bikin konten) dan frontend (tempat konten ditampilkan) itu satu paket. Jadi, semuanya sudah terintegrasi dan gampang digunakan.
Makanya, Traditional CMS cocok banget buat website yang nggak terlalu rumit, seperti blog atau company profile, di mana kontennya hanya perlu ditampilkan di satu tempat.
Di sisi lain, Headless CMS lebih fleksibel karena backend dan frontend-nya dipisah. Kontennya dikelola di backend, tapi bisa dikirim ke berbagai platform lewat API.
Meski butuh keterampilan teknis lebih buat setup-nya, Headless CMS jadi pilihan ideal buat bisnis yang ingin kontennya muncul di banyak saluran sekaligus dan butuh pengelolaan yang lebih kompleks.
Intinya, kalau butuh yang praktis dan simpel, Traditional CMS bisa jadi pilihan. Tapi kalau mau fleksibilitas dan kemampuan distribusi konten yang lebih luas, Headless CMS lebih cocok!
Contoh Platform Headless CMS
Berikut ini adalah beberapa contoh platform Headless CMS yang populer, yang menawarkan fleksibilitas tinggi dalam mengelola dan mendistribusikan konten ke berbagai saluran digital:
1. Contentful
Platform populer untuk membuat, mengelola, dan mendistribusikan konten ke berbagai saluran melalui API.
2. Strapi
Open-source headless CMS yang fleksibel, memungkinkan pengembang membangun aplikasi cepat dengan fitur API-first.
3. Sanity
Headless CMS dengan pengelolaan konten terstruktur, API yang kuat, dan antarmuka user-friendly untuk pengelola konten.
4. Ghost
Platform CMS yang awalnya fokus pada blogging, kini bertransformasi menjadi headless CMS untuk fleksibilitas frontend.
5. Prismic
Headless CMS yang memudahkan pengelolaan konten dan integrasi dengan berbagai teknologi frontend untuk aplikasi dan website.
Distribusikan Konten Dengan Headless CMS!
Headless CMS menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dalam pengelolaan dan distribusi konten. Dengan membebaskan pengembang dari batasan frontend tertentu, platform ini memungkinkan pengelolaan konten yang lebih terpusat dan distribusi yang lebih luas ke berbagai perangkat dan saluran.
Meskipun lebih kompleks dibandingkan dengan traditional CMS, namun ini pilihan yang sangat baik untuk pengembang modern yang ingin menciptakan pengalaman digital yang lebih kaya dan terintegrasi.
Headless CMS juga sangat cocok bagi kamu yang ingin mempromosikan produk lewat website marketing. Selain karena fleksibilitas, kamu dapat lebih mudah mendistribusikan konten produk ke berbagai perangkat ataupun website hingga keamanan yang lebih baik.
Jika masih bingung, yuk gunakan jasa website dari Whello, agar pengembangan website yang lebih optimal. Whello terbukti mampu menumbuhkan brand secara efektif. Yuk langsung saja hubungi Whello dan konsultasikan kebutuhanmu secara gratis!
Apa perbedaan utama antara headless CMS dan traditional CMS?
Perbedaan utamanya adalah headless CMS memisahkan backend (manajemen konten) dan frontend (tampilan). Traditional CMS mengikat keduanya, menyediakan sistem manajemen konten dengan tampilan yang sudah disediakan.
Apakah headless CMS lebih sulit digunakan daripada traditional CMS?
Ya, headless CMS lebih kompleks karena memerlukan pengembangan frontend yang terpisah. Pengguna perlu memiliki keterampilan teknis lebih untuk mengembangkan tampilan dan antarmuka pengguna.
Apakah headless CMS lebih mahal?
Biaya tergantung pada platform yang digunakan. Platform seperti Contentful atau Strapi dapat dikenakan biaya berlangganan atau pengaturan biaya lainnya. Namun, biaya pengembangan jangka panjang bisa lebih rendah karena fleksibilitasnya.
Tingkatkan kredibilitas bisnis kamu dengan memiliki Website!
Miliki website profesional yang powerful dengan desain eksklusif dan pastinya SEO friendly untuk bisnis kamu. Konsultasi bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Mengenal Aged Domain? Apakah Termasuk Ranking Factor?
Optimalkan website dengan cepat menggunakan aged domain. Pelajari kelebihan, kekurangan hingga ciri-ciri aged domain yang bagus di sini!
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!