Sekarang sudah bukan eranya memikat audiens dengan bahasa yang kaku. Tak mengherankan kalau trik conversational copywriting makin populer dalam dunia digital marketing, khususnya di ranah sosial media.
Tak hanya memikat audiens, teknik ini juga menciptakan kesan yang lebih personal, sehingga tercipta interaksi yang lebih akrab antara brand dan konsumen. Menariknya, teknik copywriting ini juga bisa dimanfaatkan perusahaan B2B yang selama ini kental dengan kesan resmi dan profesional.
Lantas, apa yang dimaksud dengan conversational copywriting? Daripada makin penasaran, sebaiknya simak informasi lengkapnya berikut ini agar konten yang kamu ciptakan bisa lebih berdampak dan menarik.
Daftar isi
Apa Itu Conversational Copywriting?
Conversation copywriting adalah teknik menulis copy seperti berbicara. Pasalnya teknik ini mampu menghipnotis audience karena kesannya lebih akrab layaknya mengobrol secara lisan. Hal ini jadi keunggulan tersendiri mengingat bahasa tulisan biasanya lebih kaku dan kurang hidup karena tidak memiliki rasa.
Meski begitu, tidak semua kata dapat kamu tulis. Ada penyesuaian yang harus dilakukan selama mengetik agar kalimat yang disampaikan tidak berlebihan mengingat space di sosial media yang terbatas. Selain itu, kebiasaan netizen yang membaca informasi secara cepat membuat teknik copywriting ini lebih cocok dibanding penulisan yang terstruktur dan kaku.
Apa Saja Manfaat Conversational Copywriting?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa teknik copywriting ini memberikan kesan yang lebih akrab dan hangat antara brand dan audience, sehingga interaksi yang terjalin pun lebih luwes. Selain itu, ada sejumlah manfaat dari conversational copywriting yang perlu kamu ketahui sebelum mengaplikasikannya. Beberapa manfaat tersebut adalah seperti berikut:
-
Cocok untuk penulisan konten di website
Idealnya, sebuah brand memiliki website untuk membangun branding sekaligus memberikan kesan yang lebih profesional. Melalui website inilah kamu bisa berinteraksi dengan mengunggah sejumlah informasi bagi audience, mulai dari campaign, artikel-artikel yang relevan dengan brand kamu, hingga memperkenalkan produk terbaru.
Sayangnya, tidak semua pengguna internet mau berlama-lama membaca informasi yang disampaikan. Hal ini jadi tantangan tersendiri karena akan berpengaruh pada traffic websitemu. Nah, agar pengunjung website lebih betah, kamu perlu menghidupkan konten dengan menggunakan teknik conversational copywriting.
Alih-alih monoton, audiens seolah diajak ngobrol lewat konten yang ditulis dengan teknik ini, sehingga peluang untuk menyimak tulisan hingga akhir pun jadi lebih besar. Di samping itu, konten website yang dibuat dengan teknik conversational lebih mudah mempengaruhi alam bawah sadar audience.
-
Cocok untuk sosial media
Gaya penulisan conversational juga cocok untuk sosial media seperti Instagram dan Twitter karena lebih singkat dan padat. Jika dibandingkan dengan artikel panjang lebar, caption dengan gaya penulisan ini lebih menarik audience. Apalagi jika kamu berhasil memancing rasa ingin tahu sejak kalimat pertama.
-
Menunjukkan empati
Manfaat lain dari conversational copywriting adalah menunjukkan empati, sehingga audience akan betah dengan kontenmu, tidak hanya sekadar lewat. Kesan akrab yang tercipta dari teknik copywriting ini juga jadi nilai tambah untuk brand kamu. Selain itu, teknik ini cocok digunakan untuk menjaga keloyalan konsumen yang sudah ada sekaligus menjaring konsumen baru. Melalui teknik copywriting ini diharapkan audience yang sesuai dengan target market-mu bisa berubah menjadi leads dan berakhir dengan menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarkan.
-
Menghapus jarak antara brand dan audience
Sebagian perusahaan, termasuk B2B, memiliki kesan yang sangat resmi sehingga terdapat jarak dengan audience. Jarak ini dapat dihapuskan tanpa menghilangkan kesan profesionalisme dengan teknik conversational copywriting. Selain itu, gaya bahasa yang lebih santai membuat kontenmu lebih fleksibel untuk berbagai kalangan.
Cara Menerapkan Conversational Copywriting
Setelah mengetahui makna dan manfaatnya, kamu pasti sudah tidak sabar untuk menerapkan conversational copywriting? Pembuatan konten dengan teknik penulisan ini tidaklah sulit, karena konsepnya yang hampir mirip dengan bahasa percakapan sehari-hari. Nah, berikut ini beberapa tips untuk kamu yang ingin menerapkan conversational copywriting.
-
Sesuaikan dengan targetmu
Poin pertama yang perlu kamu perhatikan adalah target market. Gaya berbicara setiap orang tidaklah sama karena dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, hingga hobi mereka. Semakin spesifik target market kamu, maka semakin mudah pula dalam menentukan gaya bahasa yang cocok.
Meski terkesan sepele, tapi gaya bicara yang kamu gunakan akan mempengaruhi minat audiens. Jika target marketmu adalah orang-orang dewasa yang sudah berumah tangga, tentu mereka tidak akan tertarik dengan gaya bahasa anak SMA.
Selain menyesuaikan gaya berbicara, pahami juga obrolan-obrolan yang dibahas oleh target marketmu. Bila dua hal ini dapat kamu kenali, maka akan lebih mudah menerapkan conversational copywriting.
-
Gunakan teknik storytelling
Siapa yang tidak suka bercerita? Hampir setiap orang suka bercerita dan mendengarkan cerita. Meskipun pembahasannya sederhana, jika pengemasannya tepat, maka sebuah cerita akan lebih menarik untuk disimak. Hal ini juga berlaku dalam conversational copywriting. Dengan menerapkan teknik storytelling, kamu bisa jadi lebih dekat dengan audience lewat pembahasan-pembahasan yang ringan. Storytelling ini tidak hanya membuat kontenmu lebih menarik, tapi juga meningkatkan engagement.
-
Perhatikan panjang kalimatnya
Agar lebih efektif, perhatikan panjang kalimatmu. Jangan sampai konten yang kamu buat jadi monoton karena kalimat yang terlalu panjang. Terlebih lagi untuk konten di sosial media yang space-nya terbatas. Kamu bisa membatasi jumlah kata tiap kalimatnya, mulai dari 10-13 kata per kalimat.
Namun, angka ini bukanlah patokan paten, sehingga kamu bisa menyesuaikannya lagi dengan kebutuhan. Di samping itu, pastikan kalimatmu tidak berbelit-belit agar audiens dapat memahami isinya dengan mudah.
-
Hindari penggunaan jargon
Jika ingin menerapkan conversational copywriting, sebaiknya hindari jargon dan penggunaan kata-kata asing yang sulit dipahami. Sebaiknya, gunakan kosakata yang umum digunakan agar audience lebih mudah memahami pesan yang ingin kamu sampaikan. Jika terpaksa harus menggunakan kata-kata asing, maka cantumkan penjelasannya.
Poin lain yang tak kalah penting adalah menyesuaikan isi konten dengan tingkat pemahaman audiens. Sebab sebagus apapun konten yang kamu buat, jika tidak sesuai dengan audiens, maka tidak akan memberikan dampak yang nyata.
-
Sesuaikan dengan kondisi
Teknik conversational copywriting identik dengan kesan santai, sehingga lebih mirip seperti percakapan sehari-hari. Namun, ada kalanya kamu butuh gaya tulisan yang lebih formal, terlebih lagi jika membahas tentang hukum, kesehatan, dan keuangan. Sebab itulah, kamu harus bisa menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.
Itu tadi pembahasan soal conversational copywriting yang perlu kamu pahami, mulai dari pengertian, manfaat, dan tipsnya. Agar lebih mahir dalam menerapkan teknik copywriting ini, kamu butuh latihan secara bertahap. Jika kamu menemukan kesulitan dalam memilih gaya bahasa yang cocok, maka lakukan riset terlebih dahulu untuk mengenali audiensmu. Dengan begitu, konten yang dibuat pun akan lebih maksimal.
Dapatkan keuntungan maksimal dengan Copywriting yang tepat!
Promosikan produk dan jasamu dengan teknik copywriting yang tepat untuk menarik lebih banyak pelanggan potensial. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!