Sekarang ini, kehidupan kita banyak dipenuhi dengan iklan yang semakin agresif, sehingga konsumen sering kali mengabaikan pesan-pesan promosi yang tidak relevan. Namun, dengan munculnya native ads, strategi marketing memiliki kesempatan baru untuk mencapai audiens dengan cara yang lebih alami dan tidak mengganggu.
Artikel ini akan menjelaskan apa itu native ads, kelebihan dan kekurangannya, jenis-jenisnya, serta memberikan contoh implementasinya. Yuk simak lebih lanjut!
Daftar isi
Apa itu Native Ads?
Native ads adalah bentuk iklan berbayar di mana iklan disesuaikan dengan format dan tata letak platform atau media tempat iklan tersebut ditampilkan. Hal ini mencakup penggunaan jenis font yang sama, bentuk gambar, dan video. Penggunaan format ini bertujuan untuk mencapai audiens yang lebih luas.
Contohnya, ketika bisnis menggunakan native ads, pengguna situs akan merasa seperti mereka sedang melihat konten biasa daripada sebuah iklan, karena tampilannya yang serupa dengan konten organik.
Nah, yang membedakan tampilan native ads dengan konten asli adalah label “Sponsored” atau “Ads” yang biasanya disertakan. Selain label-label itu, terkadang native ads juga diberi label seperti “promoted content” sebagai bagian dari strategi periklanan tersebut.
Contoh-contoh native ads dapat ditemukan pada saat kamu searching di search engine seperti Google, serta di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya.
Jenis-Jenis Native Ads
Nah dalam menjalankan native ads, terdapat beragam jenis native advertising yang dapat kamu eksplor sesuai kebutuhanmu. Berikut jenis-jenis native ads yang bisa kamu coba:
1. Paid Search Ads
Salah satu bentuk native advertising ini sering ditemukan di hasil pencarian Google
Ketika kamu melihat konten yang diberi label “Ads” atau “Sponsored” di halaman hasil pencarian Google, itu adalah paid search ads.
Umumnya, jenis iklan ini muncul di posisi paling atas hasil pencarian Google. Meskipun terlihat hampir sama dengan konten organik, namun untuk memasang iklan ini, kamu harus membayar kepada Google terlebih dahulu.
2. Promoted Listings
Promoted listings merupakan salah satu bentuk native advertising yang sering ditemui di platform e-commerce. Umumnya, iklan ini akan menampilkan produk yang disponsori dan ditempatkan dalam kategori yang relevan.
Contohnya, ketika kamu mengunjungi situs Ebay dan mencari sepatu, kamu akan melihat produk sepatu yang disponsori di halaman tersebut. Ini adalah contoh dari promoted listings.
3. In-feed Units
In-feed unites sering ditemukan pada konten bersponsor yang muncul di landing page sebuah website atau dalam aliran konten pada media sosial yang sering digunakan. Sebagai contoh, ketika kamu sedang scrolling timeline Instagram, kamu akan menemukan sebuah postingan yang ditandai sebagai “sponsored“.
Jenis iklan ini juga tidak akan mengganggu pengguna karena formatnya menyerupai tampilan post yang umumnya muncul pada landing page atau aliran konten tersebut.
4. In-ad with Native Elements
Jika kamu sering mengunjungi website, kamu kemungkinan akan sering menemui jenis iklan seperti ini. Namun, tampilan iklan tersebut akan disesuaikan dengan tata letak website yang digunakan.
Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa jenis iklan ini tidak akan sepenuhnya mengganggu tampilan website. Contohnya adalah seperti iklan Campbells pada website allrecipes.com yang bisa kamu lihat di bawah ini:
5. Content Recommendation Engine Widgets
Ketika mengakses platform media online atau website, seringkali kamu akan menemukan rekomendasi bacaan lain yang muncul di bawah atau di samping konten yang sedang dibaca, dengan label seperti “rekomendasi untukmu” atau “Baca juga artikel ini“.
Nah, bagian inilah yang disebut content recommendation engine widgets. Di bagian tersebut, akan disajikan daftar artikel atau produk yang relevan dengan konten yang sedang dilihat oleh audiens. Sehingga hal ini dapat menarik audiens untuk eksplor lebih lanjut dan bahkan dapat mengundang audiens untuk membeli produk lainnya.
Bagian ini juga didesain agar sesuai dengan tampilan dan suasana konten reguler dari website. Tipe ini juga cukup efektif sehingga banyak dimanfaatkan oleh bisnis untuk mempromosikan konten atau produk mereka sendiri secara alami.
6. Custom Ads
Custom ads merupakan jenis iklan yang khusus dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan format iklan lainnya. Sebagai contoh, filter pada Instagram story adalah salah satu contohnya.
Suatu brand dapat membuat filter khusus yang terkait dengan merek mereka, dan ini disebut sebagai custom ad. Sudah banyak brand menerapkan custom ads seperti ini agar menarik perhatian audiens dan juga meningkatkan brand awareness. Menarik, bukan?
Kelebihan Menggunakan Native Ads
Setelah mengetahui apa itu native ads, tentunya sekarang kamu juga ingin tahu kelebihan apa saja yang akan kamu dapatkan dari penggunaan native ads ini. Berikut kelebihan-kelebihan yang didapat dari penggunaan tipe iklan ini:
A. Memperbanyak CTR dan Konversi
Salah satu keunggulan menggunakan native ads yaitu membawa hasil yang lebih baik dalam hal jumlah tampilan, CTR, dan konversi. Bahkan dikatakan strategi native advertising dapat meningkatkan CTR hingga 5 hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan pemasaran agresif atau push marketing.
B. Lebih Menarik Audiens
Karena native ads ini mengiklankan format iklan dengan konten organik, tentunya tidak akan mengganggu audiens. Konten yang disajikan juga cenderung lebih menarik dan sesuai dengan platformnya.
Dengan strategi ini, native advertising menjadi lebih diterima oleh pengunjung, baik itu di website maupun di media sosial. Berbeda dengan iklan yang sering kali terasa menghalangi atau mengganggu konten utama, audiens justru sering kali mengabaikan dan merasa tidak nyaman.
C. Membantu Mengoptimalkan Iklan Sesuai Target
Native advertising biasanya diarahkan secara kontekstual kepada audiens yang tertarik dengan konten yang sedang ditampilkan. Sebagai contoh, sebuah merek kosmetik mungkin memilih untuk memasang iklan mereka di blog atau website yang membahas tentang kecantikan, skincare, dan makeup, di mana pengunjungnya memiliki minat yang sejalan dengan produk tersebut.
Hal yang sama berlaku untuk merek olahraga yang mempromosikan konten iklan mereka di video YouTube yang berfokus pada topik kebugaran, fitness, atau tutorial latihan. Dengan pendekatan ini, bisnis dapat mengarahkan lalu lintas pengunjung ke website mereka, sementara audiens juga mendapatkan pengalaman yang relevan dan sesuai dengan minat mereka.
D. Jangkauan Lebih Maksimal
Menggunakan iklan ini juga dapat memberikan keunggulan tertentu bagi produk yang dipasarkan. Platform-platform internet sangat bermanfaat bagi pemilik bisnis untuk memperluas pangsa pasar mereka dan mencapai hasil yang optimal.
Kekurangan Menggunakan Native Ads
Di samping keuntungannya, native advertising juga memiliki beberapa kekurangan yang harus kamu waspadai. Berikut penjelasan mengenai kekurangannya:
1. Pembuatan Memerlukan Waktu dan Kreativitas
Native advertising membutuhkan lebih banyak waktu dan kreativitas karena harus menyajikan iklan secara halus dan alami di tengah konten organik. Nah, proses penyesuaian konten, pemilihan platform yang tepat sesuai dengan audiens target, dan pengembangan format iklan yang menarik pastinya memerlukan waktu dan usaha yang ekstra.
Selain itu, keberhasilan iklan native sangat tergantung pada kreativitas dalam menyajikan pesan secara tidak langsung namun tetap efektif dalam menarik perhatian dan memicu tindakan dari audiens.
2. Sulit Untuk Mengukur Hasil
Mengukur hasil dari native advertising bisa sulit karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cara pengukuran dan penilaian kesuksesan kampanye. Salah satunya adalah sifat yang terintegrasi dengan konten organik, sehingga terkadang sulit untuk membedakan antara interaksi organik dan interaksi yang dihasilkan oleh iklan.
Selain itu, karena iklan native biasanya memiliki tujuan untuk membangun brand awareness dan keterlibatan audiens, metrik pengukuran seperti jumlah klik atau tayangan mungkin tidak mencerminkan secara akurat dalam bentuk konversi atau penjualan.
Tertarik Mencoba Native Ads?
Demikianlah rangkuman tentang native advertising dan jenis-jenisnya. Singkatnya, native advertising merupakan bentuk promosi berbayar yang digunakan oleh para marketer untuk mendapatkan traffic yang banyak dan mengoptimalkan iklan agar sesuai dengan target.
Jika kamu ingin mendalami lebih lanjut mengenai dunia iklan dan pemasaran, kamu dapat dengan mudah mendapatkan informasi lebih dalam dan mencoba konsultasi gratis dengan Whello.
Masih bingung dengan cara beriklan? Tidak perlu khawatir karena Whello siap membantu kamu menemukan ad copy yang menarik dengan Google ads copy generator. Dan yang terbaik dari semuanya, layanan ini gratis loh!
Yuk dapatkan hasil yang lebih baik dengan jasa Google Ads Whello sekarang juga!
Apa bedanya Native Ads dengan iklan tradisional?
Native ads dirancang untuk menyatu dengan konten asli di platform di mana mereka disajikan, sementara iklan tradisional sering kali terpisah dan menonjol.
Bagaimana cara membuat Native Ads yang efektif?
Penting untuk memahami audiens target kamu dan konteks platform tempat kamu akan menampilkan native ads. Gunakan konten yang relevan, menarik, dan tidak mengganggu pengguna.
Boost omset penjualan di website kamu dengan SEA!
Maksimalkan omset bisnismu dan dapatkan keuntungan dengan strategi SEA yang tepat. Mulai konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!