Walaupun sudah banyak yang sudah menggunakan fitur ads dari Google, namun masih banyak yang kurang mendapatkan hasil yang memuaskan. Salah satu alasan yang sering terjadi adalah karena tidak menerapkan strategi smart bidding dalam pemasangan iklan digital. Mari cari tahu apa itu bidding lewat artikel berikut!
Daftar isi
Mengenal Strategi Smart Bidding
Pada dasarnya, strategi bidding adalah bagaimana kamu membelanjakan budget iklan yang kamu top up dalam fitur Google ads agar performa iklan lebih baik. Sistemnya adalah menentukan penawaran terbaik untuk pemasangan iklan, melalui dua pilihan atau tipe bidding yang ingin kamu terapkan.
Dua tipe tersebut adalah tanpa batas dan juga dengan batas. Pada tipe yang tanpa batas, berarti kamu menyerahkan Google untuk dengan seksama menjalankan rasio biaya yang harus kamu keluarkan. Sedangkan untuk yang dengan batas, berarti kamu yang membatasi rasio pengeluaran tiap periodenya.
Penetapan strategi smart bidding ini sebenarnya cukup penting, karena selaku pebisnis kamu harus menerapkan strategi digital marketing dan pengeluaran dana agar tidak merugi. Tentunya kamu harus menentukan pemilihan kedua tipe tersebut sesuai dengan kemampuan.
Tipe dalam Bidding Ads
Seperti yang kamu pelajari sebelumnya bahwa, dalam bidding ada dua tipe. Namun, bagaimana kamu menentukan pemilihan dari kedua tipe tersebut? Simak penjelasan ini untuk tahu mana yang paling cocok untuk bisnis kamu:
1. Tipe Bidding Tanpa Batas (Unlimited)
Pada dasarnya, tipe tanpa batas atau “unlimited” dalam smart bidding lebih merujuk pada strategi yang memberikan kebebasan untuk mesin ads dalam menentukan target konversi. Kebebasan ini lebih mengacu pada batasan tertentu pada biaya Google Ads berdasarkan CPC (Cost Per Click) dengan sistem bidding machine learning.
Machine learning dalam teknologi ini memanfaatkan data historis kampanye untuk menentukan tawaran optimal untuk setiap tayangan iklan yang dipasang. Sehingga kamu tidak perlu menentukan target konversi dan meningkatkan kemungkinan mencapai target konversi yang diinginkan.
Namun, perlu kamu ingat bahwa tipe ini pasti butuh biaya yang lebih tinggi, terutama jika target konversi yang kamu tentukan terlalu luas. Oleh karena itu, penting untuk terus memonitor dan menyesuaikan strategi bidding agar lebih efisien.
2. Tipe Bidding dengan Batas (Limited)
Tipe berikutnya adalah menggunakan batas atau “limited” yang berarti rasio pemasangan iklan kamu sendirilah yang akan menentukan. Hal tersebut lebih memungkinkan kamu menentukan tawaran optimal untuk setiap tayangan iklan. Sehingga, batasan biaya per klik seluruhnya ada di tangan kamu.
Batasan biaya per klik yang bisa kamu anggarkan sesuai strategi kampanye dapat menetapkan konversi harian agar tidak melebihi target yang kamu tetapkan. Walaupun strategi ini lebih hemat biaya, namun pembayatasan ini akan mempengaruhi jumlah konversi yang kamu dapatkan.
Strategi Smart Bidding Google Ads yang Bisa Dicoba
Dalam penggunaan ads, para pebisnis menggunakan beberapa strategi bidding. Contohnya adalah beberapa strategi berikut ini:
1. Maximize Clicks
Strategi pertama yang bisa kamu gunakan adalah Maximize Click. Ini merupakan penetapan budget harian yang kamu tentukan sebelumnya. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk mendapatkan klik sebanyak mungkin sesuai anggaran harian yang kamu tetapkan.
Sayangnya, strategi ini hanya fokus dalam mendatangkan klik iklan. Sehingga memiliki kecenderungan untuk mendapatkan audiens tanpa intensi dalam produk atau bisnis kamu. Jdi, strategi ini hanya cocok untuk kamu yang mencari awareness, mengenalkan produk baru, atau kebutuhan kampanye lainnya.
2. Maximize Conversion
Hampir sama dengan strategi sebelumnya, Maximize Conversion adalah strategi yang fokus untuk mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya. Tujuannya agar mendapatkan potensi maksimal dari budget yang kamu pasang dengan beberapa syarat yang kamu tentukan sebelumnya.
Jika kamu ingin menggunakan smart bidding ini, kamu perlu memeriksa jalannya kampanye yang Google terapkan. Karena walaupun iklan tak mendatangkan konversi, biaya yang kamu pasang masih terus berjalan. Jadi, perlu konfigurasi iklan yang tepat dengan mengenal niche pasar bisnis kamu lebih saksama.
3. Enhancer Cost Per Clicks (ECPC)
Strategi bidding otomatis berikutnya yang bisa kamu coba adalah ECPC. Ini akan memungkinkan kamu menetapkan batas maksimal budget yang dikeluarkan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan atau menurunkan jumlah bid dengan berdasarkan kemungkinan tercapai tujuan.
Namun, secara garis besar strategi ini kurang efektif, jika kamu ingin pemasaran tingkat lanjut. Karena kontrolnya terjadi secara manual. Strategi ini paling cocok jika kamu ingin mengendalikan metrik CPC. Karena kamu bisa menentukan sendiri batasan biaya iklan yang ingin dipasang.
4. Target Cost Per Action (CPA)
Berbeda dengan strategi sebelumnya, smart bidding target CPA lebih berfungsi untuk mendapatkan konversi dengan batas yang kamu butuhkan. Misalnya, kamu mengisi batas nominal kampanye sebesar Rp50.000,00. Maka, Google akan menganalisa dan menyeimbangkan agar penggunaan iklan tak melebihi angka yang kamu tentukan.
Secara garis besar, strategi ini paling cocok jika kamu ingin melakukan analisa iklan dengan beberapa target pada kampanye produk baru. Namun, strategi ini hanya efektif jika kamu sudah mengetahui potensi maksimal biaya akuisisi iklan. Jadi, jika CPA terlalu kecil, akan ada potensi iklan sama sekali tidak tayang.
5. Target Cost Per Mile (CPM)
Berikutnya adalah strategi yang memungkinkan kamu membatasi biaya yang harus kamu bayarkan dalam tiap hitungan 1.000 impresi dari iklan tersebut. Namun, target CPM ini bisa kamu gunakan dalam pemasangan iklan seperti pemasangan iklan di TV.
Sayangnya, strategi ini memungkinkan iklan kamu terlihat ke banyak audiens dalam batasan budget yang kamu tetapkan. Namun, jika kamu menggunakan strategi ini, jangan pasang terlalu rendah. Sehingga, potensi penayangan masih akan tetap tinggi.
6. Target Return On Ads Spend (ROAS)
Strategi smart bidding berikutnya adalah Target ROAS yang memungkinkan kamu mendapatkan nilai konversi paling besar sesuai nilai ROAS yang kamu sudah tentukan. Misalnya, jika kamu ingin mendapatkan nilai konversi sebesar 5x lipat, maka sistem akan membantu menghasilkan return sebesar ROAS yang kamu tentukan.
Mudahnya, jika kamu butuh Rp100,00 tiap pemasangan ikan, maka kamu akan dapat Rp500,00. Namun kamu harus hati-hati untuk tidak mengatur ROAS terlalu tinggi, sehingga iklan yang kamu pasang bisa tayang sesuai harapan. Strategi ini paling cocok untuk kamu yang mengiklankan produk dan butuh return yang besar.
Siap Beriklan Menggunakan Smart Bidding?
Itulah penjelasan singkat mengenai strategi smart bidding yang biasa pebisnis gunakan dalam penerapan Google Ads. Jika sudah memahami tiap strategi yang ada, kini kamu dapat memaksimalkan kampanye bisnis. Namun, kamu juga bisa menggunakan jasa iklan Google dari Whello untuk hasil traffic dan konversi yang lebih optimal!
Apa itu strategi smart bidding?
Istilah tersebut merujuk pada kegiatan kampanye menggunakan fitur ads di mana kamu pasti butuh strategi yang menggunakan machine learning untuk optimasi konversi atau nilai konversi.
Apa itu bidding dalam ads?
Kata bidding dalam iklan digital lebih kepada seberapa besar kamu mengeluarkan budget harian dari iklan.
Apa fungsi bidding?
Tujuan bidding adalah untuk meningkatkan awareness melalui penetapan strategi yang kamu gunakan.
Apa strategi yang bagus untuk bisnis?
Setiap tipe dan jenis strategi, memiliki plus minusnya sendiri-sendiri. Tentunya kamu harus menentukan sesuai tujuan kampanye yang kamu butuhkan.
Boost omset penjualan di website kamu dengan SEA!
Maksimalkan omset bisnismu dan dapatkan keuntungan dengan strategi SEA yang tepat. Mulai konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Google Ads untuk eCommerce: Tipe dan Strategi Terbaik
Pelajari cara efektif menggunakan Google Ads untuk eCommerce! Temukan tipe iklan dan strategi yang dapat mempercepat pertumbuhan bisnis kamu!
Research Competitor Ads: Strategi Intip Iklan Kompetitor
Ketahui strategi iklan kompetitor kamu dengan melakukan Research Competitor Ads. Dengan ini strategi pemasaran kamu akan lebih optimal!
Apa Itu Back End Developer? Skill dan Tugas Utamanya
Pelajari tentang Back End Developer, skill yang harus dimiliki, dan tanggung jawab utama mereka dalam dunia teknologi informasi disini!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!