Social media audit mungkin terdengar rumit, tapi sebenarnya ini adalah salah satu langkah penting untuk memastikan strategi media sosial kamu tetap relevan, efektif, dan sesuai dengan tujuan bisnis.
Artikel ini akan membahas apa itu audit media sosial, bagaimana cara melakukannya, apa saja yang harus diaudit, manfaat dari audit media sosial, dan beberapa tools serta template yang dapat membantu kamu melakukan audit media sosial dengan mudah.Mari kita mulai!
Daftar isi
Apa Itu Audit Media Sosial?
Audit media sosial adalah proses meninjau dan menganalisis seluruh aktivitas media sosial yang dimiliki sebuah brand atau bisnis. Tujuan utamanya adalah untuk memahami apa yang berhasil, apa yang perlu ditingkatkan, dan bagaimana strategi media sosial dapat dioptimalkan untuk mencapai tujuan bisnis.
Audit ini mencakup evaluasi performa akun, konten, pengikut, engagement (interaksi), dan lain-lain.
Dengan melakukan audit media sosial, kamu dapat melihat gambaran besar dari kinerja media sosial kamu dan membuat keputusan berdasarkan data untuk meningkatkan kehadiran dan efektivitas di platform-platform tersebut.
Apa Saja yang Harus Diaudit dalam Social Media Audit?
Melakukan audit media sosial melibatkan pemeriksaan berbagai aspek dari akun media sosial. Ini membantu memahami bagaimana performa media sosial kamu dan area mana yang perlu diperbaiki.
Dalam audit media sosial, beberapa hal penting yang perlu diperhatikan seperti yang ada di KPI media sosial. Beberapa halnya meliputi:
- Profil Akun: Pastikan semua profil media sosial lengkap, up-to-date, dan konsisten dengan branding.
- Konten: Tinjau jenis, kualitas, dan frekuensi konten yang diunggah.
- Engagement: Periksa metrik interaksi seperti likes, shares, komentar, dan lain-lain.
- Follower/Audiens: Analisis pertumbuhan, demografi, dan keterlibatan audiens kamu.
- Performa Iklan: Lihat ROI dan performa dari kampanye iklan berbayar.
- Analisis Kompetitor: Tinjau bagaimana kompetitor kamu mengelola media sosial mereka.
- Konsistensi Branding: Pastikan pesan dan visual di semua platform sesuai dengan brand identity kamu.
Bagaimana Cara Melakukan Audit Media Sosial?
Melakukan audit media sosial adalah cara terbaik untuk memahami bagaimana performa akun media sosial kamu dan apa yang bisa ditingkatkan. Langkah-langkah berikut ini akan membantu melakukan audit media sosial dengan mudah dan efektif:
1. Identifikasi Semua Akun Media Sosial
Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua akun media sosial yang kamu miliki. Buat daftar akun-akun ini, termasuk yang mungkin sudah jarang di-update atau bahkan terlupakan. Jangan lupa untuk memastikan bahwa kamu memiliki akses ke setiap akun tersebut.
Misalnya, kamu memiliki akun Instagram, Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Catat semua akun ini, lalu periksa apakah kamu masih bisa login ke setiap akun dan pastikan tidak ada akun ganda atau akun lama yang tidak diperlukan lagi.
2. Verifikasi Konsistensi Brand
Periksa apakah branding di setiap akun media sosial konsisten. Ini termasuk foto profil, cover, bio, deskripsi, warna, font, dan link. Semua elemen ini harus mencerminkan identitas brand secara konsisten di semua platform.
Jika di Instagram kamu menggunakan logo baru, pastikan logo yang sama juga dipakai di Facebook dan Twitter. Jika bio Instagram menyebutkan “Toko Pakaian Trendy”, pastikan bio di platform lain juga mencerminkan pesan yang sama dan relevan.
3. Evaluasi Performa Konten
Selanjutnya lakukan content audit dengan melihat performa dari konten-konten yang telah kamu posting. Perhatikan jenis konten apa yang mendapatkan engagement (like, komentar, share) tertinggi.
Apakah itu video, gambar, infografis, atau teks? Identifikasi pola ini untuk memahami apa yang disukai oleh audiens. Selanjutnya kamu bisa dengan mudah menyusun content pilar sosial media yang sesuai dari data identifikasi tersebut.
4. Analisis Audiens
Pahami siapa audiens kamu dengan melihat data demografi seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dan minat. Bandingkan data ini dengan target audiens kamu untuk melihat apakah sudah sesuai. Jika belum, mungkin ada yang perlu disesuaikan dari strategi konten kamu.
Misalnya, kamu menargetkan wanita usia 25-35 tahun, tapi data menunjukkan mayoritas pengikut adalah remaja usia 15-20 tahun. Ini berarti kamu mungkin perlu mengubah strategi konten atau menyesuaikan target iklan.
5. Tinjau Engagement
Engagement adalah kunci dalam audit media sosial. Periksa tingkat engagement seperti likes, komentar, shares, dan lain-lain untuk setiap akun. Bandingkan metrik ini dengan periode sebelumnya untuk melihat tren.
Jika kamu melihat bahwa engagement di Facebook menurun dalam tiga bulan terakhir, cobalah mencari tahu alasannya. Mungkin konten kamu kurang menarik, postingan terlalu jarang, atau waktu posting tidak tepat.
6. Audit Performa Iklan Berbayar
Jika kamu menjalankan kampanye iklan berbayar, periksa performa iklan tersebut. Lihat metrik seperti klik, konversi, dan biaya per klik (CPC). Analisis apakah iklan ini mencapai tujuan yang diinginkan dan apakah ROI (Return on Investment) sesuai dengan harapan.
Contohnya, kamu menjalankan iklan di Instagram untuk promosi produk baru. Setelah audit, ternyata biaya per klik cukup tinggi tapi konversinya rendah. Dari sini, kamu mungkin memutuskan untuk mengubah target audiens atau mengedit konten iklan agar lebih menarik.
7. Analisis Kompetitor
Lakukan riset kompetitor untuk melihat bagaimana mereka menggunakan media sosial. Bandingkan performa kamu dengan kompetitor untuk menemukan kelebihan dan kelemahan. Analisis kompetitor bisa memberikan ide baru untuk strategi kamu.
Jika kompetitor menggunakan Instagram Stories untuk memberikan tutorial produk dan mendapatkan banyak engagement. Jika kamu belum menggunakan fitur ini, mungkin ini adalah kesempatan bagus untuk dicoba.
8. Evaluasi Tools dan Taktik yang Digunakan
Periksa tools atau aplikasi yang kamu gunakan saat ini. Apakah tools tersebut masih efektif atau ada yang lebih baik di luar sana? Selain itu, evaluasi juga taktik yang digunakan seperti jadwal posting, jenis konten, dan cara berinteraksi dengan pengikut.
Contohnya, kamu menggunakan Hootsuite untuk menjadwalkan posting, tetapi merasa bahwa analitiknya kurang mendalam. Mungkin saatnya mencoba tools lain seperti Sprout Social atau Buffer untuk analitik yang lebih lengkap.
9. Buat Rencana Tindakan
Setelah semua data terkumpul, saatnya membuat rencana tindakan berdasarkan temuan audit. Tentukan apa yang harus ditingkatkan, apa yang bisa diubah, dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan media sosial kamu kedepannya.
Jika hasil audit menunjukkan bahwa engagement di Twitter jauh lebih rendah daripada di Instagram, kamu mungkin memutuskan untuk mengurangi frekuensi posting di Twitter dan fokus lebih banyak di Instagram, atau mencoba pendekatan konten yang berbeda di Twitter.
Template Audit Media Sosial
Untuk memudahkan proses audit, kamu bisa menggunakan template sederhana berikut ini:
A. Daftar Akun Media Sosial
- Nama Akun
- URL Profil
- Jumlah Pengikut
- Frekuensi Postingan
B. Konsistensi Branding
- Foto Profil dan Cover
- Bio/Deskripsi
- Link yang Ditampilkan
- Informasi Kontak
C. Analisis Konten
- Jenis Konten (gambar, video, artikel)
- Engagement (like, share, komentar)
- Topik atau Tema
D. Performa Iklan
- Kampanye
- Biaya
- Hasil (klik, konversi, dan lainnya)
E. Analisis Kompetitor
- Kompetitor Utama
- Apa yang Dilakukan dengan Baik
- Kesempatan untuk Meningkatkan
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan template social media audit dari Quesenbery berikut ini:
Sudahkah Kamu Melakukan Social Media Audit?
Jadi, jika kamu masih merasa bingung tentang cara melakukan audit media sosial dengan mudah, jangan khawatir! Kamu bisa mempercayakan pada ahli jasa iklan sosial media seperti Whello yang sudah berpengalaman dengan berbagai jenis klien.
Whello tidak hanya membantu menyusun strategi digital marketing yang efektif, tapi juga memberikan tips jitu untuk membuat iklan sosial media yang tepat dan sesuai dengan branding bisnis kamu.
Plus, kami juga menawarkan konsultasi gratis untuk memastikan semua pertanyaan kamu terjawab. Jadi, jangan ragu untuk menghubungi kami dan mari optimalkan media sosial kamu bersama Whello!
Berapa sering harus melakukan audit media sosial?
Idealnya, audit media sosial dilakukan setiap kuartal (tiga bulan sekali) agar kamu selalu up-to-date dengan performa dan tren terbaru.
Apakah audit media sosial hanya untuk bisnis besar?
Tidak, audit media sosial sangat penting untuk bisnis dari semua ukuran, termasuk usaha kecil dan menengah, untuk memastikan strategi media sosial mereka efektif.
Apa perbedaan antara audit media sosial dengan analisis media sosial?
Audit media sosial adalah evaluasi menyeluruh dari semua aspek akun media sosial kamu, sementara analisis lebih fokus pada data tertentu, seperti performa konten atau pertumbuhan pengikut.
Apakah saya perlu tools berbayar untuk melakukan audit media sosial?
Tidak selalu. Banyak platform media sosial sudah menyediakan analytics dasar yang cukup untuk melakukan audit. Namun, tools berbayar dapat memberikan wawasan lebih mendalam dan detail.
Boost omset bisnis online kamu dengan Social Media Marketing!
Maksimalkan omset bisnismu dan dapatkan keuntungan dengan strategi social media marketing yang tepat. Mulai konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!