Saat ini, bisnis startup menjadi wajah baru perekonomian Indonesia, jumlah jumlah startup semakin meningkat seiring berkembangnya teknologi dan perubahan preferensi, serta perilaku masyarakat ke arah digital.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, hingga 2021 Indonesia telah memiliki 2.100 perusahaan rintisan atau startup (Source: Suara.com).
Bisnis startup muncul dari berbagai sektor, mulai dari kesehatan (healthtech), pertanian (agritech), pendidikan (edutech), dan keuangan (fintech).
Dan dalam bisnis startup juga terdapat beberapa tingkatan sebuah perusahan yang diukur dari nilai valuasi, salah satunya yaitu startup pada tingkatan “Unicorn”.
Daftar isi
Apa Itu Startup Unicorn?
Startup Unicorn adalah istilah yang sangat familiar di dunia perusahaan rintisan (startup). Unicorn pertama kali muncul pada tahun 2013 yang diperkenalkan oleh pemodal Ventura dari Cowboy Ventures yang bernama Aileen Lee.
Perusahaan yang dikatakan startup unicorn yaitu startup yang memiliki nilai valuasi (nilai ekonomi) hingga US$ 1 Miliar setara dengan Rp 14 Triliun.
Nilai valuasi yaitu nilai ekonomi dari bisnis yang dilakukan sebuah startup. Sebagai founder (investor) suatu startup, kamu perlu menghitung nilai valuasi untuk menentukan persentase saham yang akan diberikan kepada investor saat terjadi pendanaan.
Lalu, bagaimana cara mengetahui nilai valuasi startup yang belum mempunyai pendapatan dan laba?
Biasanya, calon investor akan mempertimbangkan hal-hal:
- Jumlah transaksi.
- Jumlah pengguna.
- Teknologi produk.
- Kualitas tim.
- Kompetitor Bisnis.
Karakteristik Startup Unicorn
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sebuah startup unicorn.
A. Inovasi Disruptif
Inovasi disruptif yaitu mengubah cara atau metode yang biasa dilakukan banyak orang secara manual, dan menggantinya dengan teknologi. Dimana tujuannya untuk memudahkan banyak orang dalam menjalani aktivitas.
Salah satu contoh bisnis startup unicorn yaitu Gojek yang memudahkan kita untuk memesan kendaraan atau makanan. Atau Tokopedia dan BukaLapak yang memudahkan kita untuk berbelanja online.
B. Merupakan Perusahaan Pribadi
Startup unicorn biasanya memiliki nilai valuasi dalam perusahan Unicorn berkembang karena partnership atau investor yang menaruh kepercayaan di perusahaan milik pribadi.
C. Fokus pada Customer
Produk atau jasa yang ditawarkan startup unicorn biasanya bersifat B2C (Business to Customers), yaitu memudahkan banyak orang dengan satu aplikasi atau software dalam produk mereka.
D. Mengoptimalkan Perkembangan Teknologi dengan Sudut Pandang Baru
Startup unicorn memanfaatkan teknologi dalam versi yang terbaik. Salah satu contohnya bisa kita lihat Dropbox yang yang membuat aplikasi berbagi file secara online dalam jumlah memori yang cukup besar.
Contoh Startup Unicorn di Indonesia
Diketahui dari Big Alpha, berikut daftar Startup Unicorn Indonesia paling update (September 2021).
1. Go-Jek
Go-jek merupakan startup pertama asal Indonesia yang mendapat gelar unicorn. Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010.
Gelar Unicorn diberikan kepada Go-jek pada bulan Agustus 2016.
Saat itu, Go-Jek meraih pendanaan senilai US$550 juta dari 8 investor yang dengan investor tertinggi yaitu Capital dan Warbrug. Tidak hanya itu, pada bulan Mei 2017 Go-jek juga memperoleh suntikan dana tambahan senilai US$1.2 Miliar. Sehingga total pendanaan yang diraihnya mencapai US$ 1.75 Miliar.
2. Traveloka
Setelah Go-jek, muncul startup kedua yaitu Traveloka. Traveloka merupakan salah satu agency jasa travel yang didirikan oleh Ferry Unardi pada tahun 2009.
Gelar unicorn diperoleh Traveloka pada tanggal 27 Juli 2017.
Traveloka mendapatkan pendanaan sebanyak US$ 350 Juta. Namun, sebelumnya Traveloka juga pernah mendapatkan pendanaan dari beberapa investor seperti East Ventures, JD.com, dan Sequoia Capital.
3. Tokopedia
Tokopedia merupakan startup kedua di Asia Tenggara yang bergerak di sektor marketplace (e-commerce). Tokopedia didirikan oleh William Tanujaya.
Gelar unicorn diperoleh Tokopedia pada tanggal 17 Agustus 2017.
Gelar ini didapatkan karena pada saat itu Tokopedia mendapatkan pendanaan sebesar US$ 1,1 Miliar dari Alibaba.
4. Bukalapak
Startup yang didirikan oleh Achmad Zaky ini merupakan salah satu startup e-commerce kedua yang di Indonesia mendapat gelar unicorn.
Gelar unicorn diperoleh Bukalapak pada tahun 2018.
Gelar ini diperoleh Bukalapak setelah mendapatkan pendanaan sebesar US$ 50 juta dari Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund. Sebelumnya, Bukalapak juga sudah mendapat suntikan dana Emtek, GIC, dan Ant Financial.
5. OVO
Ovo dikenal sebagai perusahaan yang memiliki layanan dompet digital. Aplikasi OVO dapat digunakan untuk keperluan pembayaran hingga Investasi. OVO didirikan oleh salah satu group bisnis di Indonesia yaitu Lippo Group tahun 2017.
Gelar unicorn diperoleh OVO pada tahun 2020.
Seiring berkembangnya bisnis perusahaan, OVO bekerjasama dengan Tokopedia sebagai platform pembayaran digital di marketplace tersebut. Kerjasama ini meningkatkan jumlah penggunaan dan nilai valuasi kedua platform ini.
6. J&T Express
J&T Express adalah perusahaan yang menyediakan jasa pengiriman logistik yang digunakan oleh sejumlah marketplace ternama seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan marketplace lainnya. Startup ini didirikan oleh mantan eksekutif Oppo yaitu Jet Lee dan Tony Chen pada tahun 2015.
J&T Express mendapatkan gelar Unicorn pada bulan April 2021.
Dimasa pandemik yang tengah terjadi saat ini meningkatkan jumlah permintaan jasa pengiriman barang. Kini J&T Express sudah tersedia di seluruh Indonesia.
7. OnlinePajak
OnlinePajak merupakan platform manajemen pajak yang melayani perhitungan besaran pajak tertanggung yang harus dibayarkan oleh wajib pajak, menyediakan fitur setoran, hingga surat pemberitahuan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan).
OnlinePajak mendapatkan gelar Unicorn pada Juli 2021.
Beberapa investor dengan kontribusi tertinggi kepada OnlinePajak yaitu Sequoia Capital India, Warburg Pincus, dan Altos Ventures.
8. Xendit
Xendit merupakan startup fintech yang menyediakan layanan berupa sistem pembayaran (payment gateway) yang memudahkan proses transaksi pelaku bisnis, mulai dari UMKM, startup, e-commerce, hingga perusahaan besar.
Startup ini didirikan oleh Mesos Lo pada tahun 2015 dan mendapatkan gelar Unicorn pada tahun 2020 .
Perbedaan Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn di Dunia Startup
Jika sebelumnya kita sudah membahas tentang startup unicorn, sekarang kita juga akan mengenal perbedaan unicorn, decacorn, hectocorn yang juga dinilai berdasarkan valuasi atau nilai ekonomi sebuah startup.
A. Startup
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, startup unicorn yaitu startup yang telah berhasil mendapatkan nilai valuasi yaitu US$ 1 Miliar setara dengan Rp 14 Triliun. Dan juga sudah sebutkan contoh startup unicorn di Indonesia sendiri seperti Gojek, Traveloka, Tokopedia, hingga BukaLapak.
B. Decacorn
Startup yang dikatakan berada pada tingkat Decacorn yaitu ketika sebuah perusahaan telah mencapai nilai valuasi sebesar US$ 10 miliar atau sekitar Rp141,4 triliun. Salah satu startup yang berada di tingkat ini yaitu Grab yang berasal dari Singapura.
C. Hectocorn
Hectocorn merupakan tingkatan teratas startup, dimana perusahaan yang telah memiliki valuasi senilai US$ 100 miliar atau Rp1.414 triliun. Contoh perusahaan yang telah berada pada tingkatan ini seperti Alibaba, Facebook, Microsoft, Google, dan Apple.
Sudah Paham Tentang Startup Unicorn?
Nah, itulah beberapa hal mengenai Startup Unicorn, serta perbedaan Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn. Jika kamu seorang pebisnis, banyak hal baru yang perlu kamu ketahui tentang bisnis.
Untuk membantu kamu belajar hal baru, Whello memiliki blog yang membahas beberapa hal tentang bisnis. Disana kamu bisa menemukan berbagai konten bermanfaat tentang bisnis. Kamu juga bisa belajar bisnis di dunia digital marketing dan juga praktek langsung secara gratis.
Dan jangan lupa share artikel ini kepada teman-teman kamu juga ya, semoga bermanfaat.
Apa itu startup unicorn?
Startup unicorn adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada perusahaan startup yang memiliki valuasi lebih dari satu miliar dolar. Istilah ini menggambarkan keberhasilan yang luar biasa dalam dunia startup.
Bagaimana perusahaan startup bisa menjadi unicorn?
Perusahaan startup dapat menjadi unicorn melalui inovasi mendalam, pertumbuhan yang cepat, dan dukungan investasi. Inovasi dalam teknologi atau model bisnis, pertumbuhan yang eksponensial, serta dukungan modal dari investor dapat membantu startup mencapai valuasi miliaran dolar.
Apa contoh-contoh startup unicorn terkemuka?
Contoh-contoh startup unicorn terkemuka termasuk Uber, platform ride-sharing global; Airbnb, platform penginapan berbasis daring; dan SpaceX, perusahaan luar angkasa yang mengembangkan teknologi roket dan wahana antariksa.
Apakah setiap startup bisa menjadi unicorn?
Tidak, tidak semua startup bisa menjadi unicorn. Proses mencapai valuasi miliaran dolar sangat kompetitif dan memerlukan inovasi, pertumbuhan yang cepat, serta dukungan investasi yang kuat.
Ayo mulai kembangkan bisnismu dengan Digital Marketing!
Kamu ingin mengembangkan bisnismu secara digital? Bingung harus mulai dari mana? Konsultasikan bisnismu bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!