Jika pada artikel sebelumnya saya sudah membahas strategi menjadi dropshipper, pada artikel ini saya akan membahas mengenai strategi menjadi seorang “Reseller”.
Reseller merupakan metode penjualan bisnis dengan cara melakukan promosi barang salah satu supplier. Reseller dapat dilakukan secara online atau offline (konvensional). Namun, untuk menjangkau lebih banyak calon klien, alangkah baiknya jika dilakukan secara online.
Cara kerja metode bisnis reseller yaitu seorang reseller membeli sebuah barang kepada supplier (distributor), dan melakukan penjualan kembali atas barang tersebut untuk mendapatkan keuntungan.
Supplier akan menjual harga yang lebih murah dari harga pasaran. Sehingga reseller bisa mendapatkan keuntungan dengan menjual kembali barang tersebut dengan harga pasaran.
Misalnya supplier menjual jilbab (kerudung) dengan harga Rp50.000, sedangkan harga pasaran sebesar Rp75.000. Sehingga reseller akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp25.000 setelah menjual kembali tersebut di pasaran. Tetapi bisa lebih atau kurang juga, tergantung harga jual yang dipasarkan oleh reseller di pasaran.
Di Indonesia sendiri, sudah banyak yang menjadi seorang reseller. Untuk menjadi reseller sukses, ikuti 7 strategi berikut ini:
Daftar isi
1. Pilih Produk yang Tepat
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan sebelum menjadi reseller yaitu memilih jenis produk yang akan kamu jual. Untuk memilih produk yang tepat, alangkah baiknya jika kamu menjadi reseller produk yang sesuai dengan hobi atau kegemaran kamu.
Dengan begitu, kamu sudah memiliki pengetahuan mengenai produk tersebut. Karena untuk menjadi seorang reseller juga dibutuhkan pengetahuan mengenai suatu barang yang dijual.
Misalnya ketika seorang calon customer bertanya mengenai produk yang kamu jual, maka kamu harus mampu menjawab dengan tepat dan membuat calon customer tersebut percaya dengan produk kamu, dan kemudian membeli produk kamu.
2. Tentukan Target Pasar
Setelah memilih produk yang akan kamu jual. Langkah selanjutnya yaitu menentukan target pasar. Hal ini dilakukan agar kamu bisa melakukan promosi dan penjualan yang lebih tepat sasaran.
Misalnya, jika kamu akan menjual jilbab model syar’i, tentunya target pasar kamu adalah para wanita atau wanita yang sering menggunakan baju syar’i.
Menjalankan bisnis yang lebih tepat sasaran akan memudahkan kamu untuk mendapatkan lebih banyak calon klien dan meningkatkan keuntungan bisnis kamu.
3. Pilih Supplier yang Tepat
Memilih supplier bisnis memang tidak mudah, terlebih bagi kamu yang menjalankan bisnis sebagai reseller yang menjual kembali barang orang lain (supplier).
Memilih supplier yang salah, hanya akan menimbulkan kerugian bagi bisnis kamu. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan seorang supplier, kamu juga harus memperhatikan beberapa hal dibawah ini:
- Memiliki unit customer service yang jelas dan dapat di percaya.
- Memiliki lokasi kantor yang pasti, sehingga saat ada komplain produk atau masalah apapun, reseller bisa langsung datang ke kantor.
- Lakukan research terhadap beberapa supplier dan bandingkan dengan cara mencari tahu latar belakang perusahaan (usaha) masing-masing supplier.
- Pilih supplier yang memiliki usaha yang besar dan sudah cukup lama sukses.
- Harga yang diberikan menguntungkan bagi kamu.
- Bekerja secara profesional dalam melayani pesanan reseller.
- Memiliki katalog produk yang jelas bagi reseller ataupun customer.
- Memiliki sistem kerjasama yang pasti, misalnya dengan adanya surat kontrak atau perjanjian antara kedua belah pihak.
4. Kenali Kompetitor kamu
Semakin sedikit pesaing kamu, maka akan semakin bagus untuk bisnis reseller kamu karena kamu akan lebih mudah dalam mendapatkan banyak calon customer.
Untuk mengenal para kompetitor, kamu harus mencari tahu beberapa kompetitor yang sejenis dengan bisnis kamu. Cara yang bisa kamu lakukan yaitu dengan mengetikkan kata kunci yang sesuai dengan bisnis kamu pada kolom pencarian Google.
Misalnya kamu reseller yang menjual jilbab di Jakarta. Sehingga kamu dapat menggunakan kata kunci “jual pakaian bayi di Jakarta” untuk melakukan pencarian di Google. Lakukan seperti contoh dibawah ini:
Berdasarkan contoh diatas, kamu dapat melihat beberapa kompetitor yang juga menjual jilbab di Jakarta. Kemudian kunjungi salah satu website atau media sosial yang digunakan. Setelah itu, perhatikan aktivitas promosi atau pemasaran yang dilakukan agar kamu bisa menyempurnakan strategi pemasaran bisnis kamu menjadi lebih baik.
Mengetahui strategi pemasaran kompetitor bukan berarti kamu meniru strategi mereka, tetapi lakukan lebih baik dan lebih menarik dibandingkan strategi yang mereka lakukan.
5. Gunakan Media Online
Untuk melakukan promosi atau penjualan, akan lebih baik jika kamu memanfaatkan media online. Tujuannya untuk meningkatkan penjualan, pemasaran produk, dan mempermudah kamu mendapatkan lebih banyak calon customer.
Ada beberapa jenis media online yang bisa kamu gunakan, seperti website, marketplace, atau berbagai jenis media sosial lainnya seperti Facebook, Instagram atau Twitter.
Kamu tidak perlu menggunakan semua media online tersebut, gunakan media online yang juga digunakan oleh target pasar kamu. Misalnya target pasar kamu banyak menggunakan media sosial Facebook, maka gunakan Facebook sebagai media promosi dan penjualan bisnis kamu.
6. Fokus
Saat menjadi reseller, tidak menutup kemungkinan kamu akan menjalin kerjasama dengan banyak supplier. Misalnya ketika menjadi reseller produk A, kamu juga bisa menjadi reseller pada produk B pada waktu yang bersamaan.
Namun, hal ini akan membuat kamu tidak fokus dan tidak konsisten dalam menjalankan sebuah bisnis. Tentunya hanya akan membuat bisnis kamu mengalami kerugian.
Oleh karena itu, fokuslah pada satu bisnis (produk) yang akan kamu jalani, kemudian tekuni bisnis tersebut sampai kamu benar-benar sukses. Dan kemudian barulah mencoba untuk melirik bisnis lain agar kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
7. Beri Pelayanan yang Maksimal
Jika kamu ingin menjadi seorang reseller yang berkualitas dan dipercaya oleh customer. Pastikan kamu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada customer.
Misalnya cara kamu menanggapi pertanyaan calon customer dengan cepat dan tepat, cara menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami oleh customer, atau menepati janji untuk melakukan pengiriman barang pada hari yang telah kamu janjikan.
Dengan memberikan pelayanan yang memuaskan dan dilakukan secara maksimal, dipastikan customer kamu tidak akan berpindah ke lainnya.
Itulah 7 tips yang bisa kamu lakukan ketika ingin menjadi seorang reseller. Semoga 7 tips diatas dapat membuat kamu menjadi reseller yang sukses. Selamat mencoba.
Ayo mulai kembangkan bisnismu dengan Digital Marketing!
Kamu ingin mengembangkan bisnismu secara digital? Bingung harus mulai dari mana? Konsultasikan bisnismu bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!