Teknik SEO yang Dilarang Google

SEO (Search Engine Optimization) sebagai optimalisasi website terbukti membantu sebuah website mendapatkan peringkat yang lebih baik di mesin pencarian. Terlebih SEO dapat dilakukan secara gratis.

Ada beberapa teknik SEO yang bisa dilakukan, misalnya menargetkan kata kunci yang tepat, membuat konten yang SEO friendly, melakukan backlink, internal link, dan masih banyak yang lain.

Namun tahukah kamu, dari berbagai teknik SEO yang mungkin telah kamu lakukan. Ada beberapa teknik yang “dilarang Google”. Teknik yang dilarang Google ini disebut teknik “Black Hat SEO”.

Black hat SEO didefinisikan sebagai teknik yang digunakan untuk mendapatkan peringkat pencarian yang lebih tinggi dengan cara melanggar aturan yang dibuat oleh Google.

Black hat SEO memang mampu meningkatkan ranking website agar mudah ditemukan di mesin pencarian. Namun tidak akan bertahan lama karena dengan seiring perkembangan algoritma yang diterapkan oleh mesin pencari, akan membuat website tersebut di deindex Google (website tidak bisa muncul di hasil pencarian Google).

Apa saja teknik SEO yang dilarang Google tersebut?

1. Keyword Stuffing

Keyword stuffing adalah menggunakan kata kunci yang berlebihan (banyak) pada suatu halaman website dengan tujuan menaikkan posisi website pada halaman pencarian.

Misalnya kamu menggunakan kata kunci “promosi digital marketing”.

Dan konten yang kamu buat “Promosi digital marketing dapat dilakukan melalui promosi Google (Google Ads). Promosi digital marketing juga dapat dilakukan melalui promosi Google (Google Ads), email marketing, social media marketing, atau content marketing. Budget yang dibutuhkan untuk melakukan promosi digital marketing juga dapat disesuaikan dengan keinginan kamu (budget yang kamu punya). Sehingga kamu dapat mengalokasikan budget kamu untuk keperluan lain setelah melakukan promosi digital marketing”.

Akan lebih baik jika kamu menulis konten “Promosi digital marketing dapat dilakukan melalui promosi Google (Google Ads), email marketing, social media marketing, atau content marketing. Budget yang dibutuhkan juga dapat disesuaikan dengan budget yang kamu punya. Sehingga kamu dapat mengalokasikan budget kamu untuk keperluan lain”.

Google mengatakan, keyword stuffing merupakan kegiatan mengulangi kata kunci yang sama secara berlebihan sehingga membuat halaman website tersebut tidak natural dan mengganggu pembaca (pengunjung website).

2. Doorway Page

Doorway Page adalah halaman website yang memiliki kualitas rendah dimana masing-masing halaman biasanya dioptimalisasi untuk kata kunci yang sangat spesifik dan kemudian pengunjung diarahkan ke halaman yang lainnya dari website yang berbeda.

Contohnya membuat multiple pages pada 1 website yang sama dengan konten yang sangat serupa yang dirancang untuk meningkatkan peringkat.

Google akan menilai doorway page memanipulasi mesin pencari dan menipu pengguna karena halaman tersebut telah mengarahkan pengguna ke situs lain dari halaman yang pengguna telah pilih.

3. Link Farming

Link farming adalah tindakan yang dilakukan dengan membuat beberapa website untuk membangun backlink.

Setiap website yang dibuat akan memberikan backlink pada website utama yang diinginkan. Hal ini dilakukan karena mesin pencari memberikan nilai pada website yang mendapat backlink, semakin banyak backlink berkualitas yang didapatkan, akan semakin tinggi pula ranking sebuah website.

Website yang dibuat untuk melakukan link farming biasanya memiliki konten yang tidak berkualitas dan mempunyai banyak link keluar dari website tersebut.

4. Invisible Text

Invisible text adalah teknik SEO dengan menyembunyikan teks atau link yang berisi kata kunci dalam sebuah konten dengan tujuan untuk memanipulasi peringkat pencarian Google.

Invisible text biasanya dibuat dengan beberapa cara:

• Menggunakan CSS text-indent untuk menyembunyikan teks.
• Menggunakan ukuran 0 px pada ukuran teks.
• Memberikan link pada 1 huruf atau karakter, misalnya pada tanda penghubung atau tanda titik.
• Menggunakan warna teks yang sama dengan warna background.
• Meletakkan teks di balik gambar.

Invisible Text dinilai Google sebagai pelanggaran terhadap Google Webmaster Guidelines (Tools yang digunakan google untuk menemukan, mengindeks, dan memberi peringkat website kamu).

5. Cloaking

Cloaking adalah penyajian konten yang berbeda dengan kata kunci yang dimasukkan (digunakan) pengguna pada mesin pencari. Artinya konten yang ditampilkan tidak relevan dengan kata kunci yang digunakan.

Misalnya saat mengetikkan kata kunci “belajar digital marketing”, lalu pada konten tersebut hanya mengandung pernyataan “Untuk membuat bisnis kamu semakin berkembang, kamu harus mulai mencoba belajar beberapa hal mengenai belajar digital”.

6. Automatically Generated Content

Automatically generated content adalah cara mudah menghasilkan sebuah konten menggunakan sebuah software. Contohnya konten yang di translate menggunakan Google Translate dan langsung di publish tanpa direview terlebih dahulu.

Google menilai automatically generated content sebagai konten yang tidak berkualitas dan membuat pengguna tidak nyaman ketika membacanya.

7. Sneaky Redirects

Sneaky redirects adalah mengalihkan suatu halaman website ke halaman yang lainnya yang terjadi secara otomatis menggunakan script tertentu, misalnya JavaScript atau Meta Refresh.

Sneaky redirect dinilai sebagai sebuah penipuan pengunjung dan mesin pencarian karena telah mencoba menampilkan konten yang berbeda kepada pengguna dan Googlebot.

Melakukan optimalisasi SEO untuk menaikkan peringkat website memang penting. Namun kamu juga harus tetap memperhatikan teknik yang kamu lakukan untuk menjaga keamanan website.