CTA (Call to Action) adalah tombol yang berfungsi untuk mengarahkan pengunjung iklan dan website melakukan aksi (suatu tindakan tertentu). CTA dapat digunakan untuk halaman website, banner iklan, atau untuk keperluan email marketing.
Misalnya seperti contoh berikut yang menggunakan CTA pada banner iklan Facebook Ads:
Dan contoh CTA dalam sebuah halaman website:
Saat membuat CTA, seharusnya kamu mampu membuat CTA yang menarik untuk membuat visitor penasaran dengan isi website kamu, mengklik button (tombol) dan mencari tahu isi website kamu.
Maka dari itu, buatlah CTA semenarik dan sebaik mungkin. Bagaimana caranya? Berikut 4 tips dan triknya :
Daftar isi
1. Gunakan Kata Perintah yang Tepat
Agar visitor atau calon klien mengklik tombol CTA yang kamu buat, maka kata-kata yang cocok kamu gunakan untuk membuat CTA yaitu kata (kalimat) perintah.
Misalnya “baca Selanjutnya”, “order sekarang”, “masukkan ke keranjang”, “download”, “kirim pesan” atau kalimat perintah lainnya.
Namun, setiap CTA memiliki tujuan yang berbeda-beda, sehingga kamu juga harus menggunakan kata perintah yang tepat. Misalnya, CTA pada sebuah website e-commerce, maka kamu dapat menggunakan kalimat “beli sekarang”, “hubungi kami”, atau “masukkan ke keranjang”.
Atau CTA untuk sebuah artikel blog, maka kalimat yang tepat untuk “baca selanjutnya” atau “pelajari selengkapnya”.
2. Buat Kalimat Sederhana dan Jelas
Setelah mengetahui kata perintah yang akan kamu gunakan, kamu juga harus menyusun kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang sederhana namun jelas (mudah dimengerti).
Kamu tidak perlu menggunakan kalimat yang panjang atau bertele-tele, karena hanya akan membuat visitor malas untuk mengklik button CTA yang kamu buat.
Selain itu, juga akan membuat ukuran tombol menjadi lebih besar, sehingga nilai estetika CTA tersebut menjadi berkurang.
Misalnya untuk kalimat perintah “pesan sekarang untuk dapatkan diskon”, cukup gunakan kalimat “pesan sekarang” atau “dapatkan diskon”.
Contoh lainnya “masukkan alamat email kamu untuk bergabung”, maka kalimat sederhananya “masukkan email” atau “gabung sekarang”.
3. Perhatikan Ukuran dan Warna yang Digunakan
Ukuran dan warna akan menghasilkan nilai estetika yang terdapat pada sebuah tombol CTA, dan menjadi salah satu faktor menarik atau tidaknya CTA tersebut. Sehingga ketika membuat CTA, kamu juga harus memperhatikan ukuran dan warna tombol yang kamu buat.
Gunakan ukuran tombol yang sesuai dengan panjang kalimat, misalnya kamu menggunakan kalimat “Baca Selanjutnya”, maka ukuran tombol CTA yang tepat yaitu berkisaran 5 hingga 6 cm (tergantung ukuran font yang digunakan).
Selanjutnya gunakan warna sedikit menonjol dan menarik perhatian, misalnya jika background website atau iklan kamu berwarna terang, maka gunakan warna tombol CTA yang agak gelap dan sesuai.
Perhatikan contoh berikut:
Contoh diatas merupakan salah satu contoh CTA yang berada pada website Whello. Disini Whello menggunakan background yang berwarna putih, dan tombol CTA berwarna biru, sehingga terlihat lebih menonjol. Warna biru juga merupakan ciri khas warna yang biasa Whello gunakan. Menarik kan?
4. Optimalkan Posisi CTA
Posisi CTA juga akan menghasilkan suatu nilai estetika menarik atau tidaknya CTA tersebut. Posisi CTA juga harus sesuai dengan tujuan CTA dan jumlah konten yang kamu buat sebelum diberi CTA.
Misalnya ketika kamu membuat CTA untuk membaca artikel yang lebih lengkap, alangkah lebih baik meletakkan CTA pada bagian bawah konten. Biarkan pembaca membaca semua konten yang tersedia sebelum diarahkan ke konten selanjutnya (konten yang lebih lengkap).
Berikut contohnya:
Atau posisi CTA di samping kanan konten karena konten yang digunakan tidak terlalu banyak. Tetap menarik kan?
Dan contoh posisi CTA pada bagian kanan yang biasa digunakan untuk banner iklan:
Naah, sekarang saatnya kamu mencoba membuat CTA yang menarik perhatian banyak orang. Jangan lupa untuk mengimplementasi 4 tips dan trik diatas ya.
Happy learning.
Mulai optimasi SEO website bisnismu sekarang!
Dapatkan posisi page 1 Google dan tingkatkan traffic serta revenue pada website bisnis kamu dengan SEO. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!