Dalam dunia digital yang penuh dengan persaingan, menjaga pengunjung tetap berinteraksi dan terlibat dengan website kamu adalah hal yang krusial.
Salah satu metrik yang mengukur sejauh mana pengunjung terlibat adalah bounce rate. Bounce rate mengindikasikan persentase pengunjung yang meninggalkan website kamu setelah hanya melihat satu halaman, tanpa melakukan tindakan lebih lanjut.
Semakin rendah bounce rate, semakin baik, karena ini menunjukkan bahwa pengunjung kamu menemukan konten yang relevan dan bermanfaat. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menurunkan bounce rate website kamu.
Daftar isi
Cara Menurunkan Tingkat Bounce Rate Website
Untuk menurunkan bpunce rate website, kamu bisa melakukan beberapa cara dibawah.
1. Tingkatkan Kualitas Konten
Konten dalam sebuah website merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat persentase bounce rate. Jika kamu mampu membuat konten yang menarik dan mudah dipahami oleh pengunjung website, maka pengunjung akan betah berlama-lama berada di website kamu.
Terdapat banyak website lain yang membahas topik serupa dengan website kamu, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk membuat pengunjung beralih ke website lain.Oleh karena itu, kamu harus menciptakan konten sebaik mungkin. Bagaimana caranya?
Pertama, buat artikel menjadi paragraf-paragraf pendek. Karena kebanyakan pengunjung suka membaca cepat dan efektif.
Kedua, manfaatkan subheading. Subheading akan membantu pembaca untuk menemukan poin-poin penting dalam sebuah artikel tanpa membaca seluruh isi artikel.
Ketiga, buat visualisasi konten. Visualisasi konten pada artikel akan menghilangkan rasa bosan pengunjung website ketika berada di website kamu. Visualisasi konten dapat berupa gambar atau video.
Selain tiga cara diatas, untuk meningkatkan kualitas konten, kamu juga harus membaca artikel sebelumnya mengenai tips menulis konten yang berkualitas.
2. Jangan Berlebihan Menggunakan Popup
Popup adalah salah satu fitur yang bisa membantu kamu memperoleh leads melalui subscriber website atau newsletter. Namun hindari penggunaan popup secara berlebihan.
Berlebihan disini maksudnya adalah terus menerus menampilkan halaman popup dalam rentang waktu yang singkat. Usahakan atur waktu popup muncul sewajarnya, sehingga tidak mengganggu aktifitas pengunjung saat mengakses website kamu.
Berikut salah satu contoh Popup:
3. Tingkatkan Kecepatan Website
Kecepatan (speed) website merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat bounce rate sebuah website. Kenapa? Karena pengunjung website akan memperhatikan loading website. Loading yang lama akan membuat pengunjung mudah untuk meninggalkan website kamu, begitupun sebaliknya.
Diketahui dari penelitian yang dilakukan oleh penelitian oleh Gomez, Gomez mewawancarai 1.500 pelanggan tentang bagaimana dampak kecepatan website saat berbelanja. Dan hasilnya menyatakan loading website dari 2 hingga 10 detik akan meningkatkan rasio pengabaian sebesar 38%. Itu artinya website kamu harus memiliki loading website dibawah 2 detik.
Oleh karena itu, penting untuk kamu memperhatikan tingkat kecepatan website. Bagaimana cara mengetahui kecepatan website kamu sekarang? Baca artikel sebelumnya mengenai 3 tools untuk cek kecepatan website.
4. Buat Website dengan Desain Mobile Friendly
Perangkat mobile adalah perangkat yang banyak digunakan oleh pengguna website, termasuk di Indonesia.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Kata Data mengatakan, pengguna telepon seluler di Indonesia mencapai 371,4 juta pengguna (142 persen) dari total populasi penduduk sebanyak 262 juta jiwa. Artinya hampir semua penduduk indonesia menggunakan perangkat mobile, bahkan ada yang menggunakan lebih dari 1 perangkat mobile.
Berikut data yang dihasilkan:
Sumber: Kata Data
Dengan data diatas, berarti sebagai pemilik website, kamu dituntut untuk membuat website yang bisa di akses pada perangkat mobile.
5. Pengaturan Link building
Saat membuat konten (artikel) tentunya kamu sering melakukan link building, baik itu internal link atau backlink. Saat melakukan backlink, hal yang perlu kamu lakukan yaitu pengaturan link menjadi “Open in New Tab”. Berbeda apabila link kamu letakkan akan mengarah di website yang sama, “Open in Same Window” cukup untuk hal ini.
Jika kamu tidak melakukannya, bayangkan ketika seorang pengunjung website membuka tiga tautan dalam sebuah artikel, pengguna website tersebut harus menekan tombol “back” sebanyak 3 kali untuk kembali ke halaman pertama.
Tentunya hal ini akan membuat pengunjung tidak nyaman ketika menggunakan website kamu dan bisa meninggalkan website kamu. Sehingga persentase bounce rate website kamu akan terus meningkat.
Cara Menurunkan Bounce Rate Website Menggunakan Google Analytics
- Buka Google Analytic.
- Lakukan sign in atau sign up jika kamu belum memiliki akun Google Analytic.
- Saat melakukan pendaftaran, kamu akan mengisi beberapa data form yang dibutuhkan, seperti nama akun, alamat website, category website, dan lain-lain.
- Setelah mengisi data diatas, klik “Get Tracking ID”. Kemudian, kamu akan mendapatkan kode Tracking ID dan Tracking Code. Berikut contohnya dibawah ini:
- Kemudian, copy tracking code diatas pada file website kamu, misalnya di file bagian footer (footer.php).Setelah melakukan hal di atas, berarti kamu sudah berhasil menambahkan Google Analytic pada website kamu.
- Pada dashboard Google Analytic, klik menu “Behavior” dan pilih “Overview” untuk mengetahui bounce rate website kamu. Berikut contohnya:
Semakin tinggi persentase bounce rate website kamu, maka website kamu akan sulit untuk berada di posisi yang bagus pada halaman pencarian, seperti Google.
Baca juga: Apa dan cara melakukan link building.
Sudah Berhasil Menurunkan Tingkat Bouce Rate Website Kamu?
Dalam upaya untuk meningkatkan performa website kamu, menurunkan bounce rate adalah langkah penting yang perlu diambil. Dengan mengimplementasikan beberapa cara yang telah dijelaskan diatas, kamu dapat menciptakan pengalaman pengunjung yang lebih baik, meningkatkan interaksi mereka dengan konten, dan membangun koneksi yang lebih kuat antara pengunjung dan website kamu.
Jika kamu kesulitan melakukannya sendiri, Jasa SEO dari Whello bisa membantu kamu menurunkan bouce rate website. Tingkatkan visibilitas website dan jangkau potensial konsumen dengan berada di peringkat 1 Google melalui teknik SEO Whello.
Whello akan mengembangkan strategi SEO sesuai dengan karakteristik website kamu. Sehingga website kamu akan lebih mudah ditemukan secara organik. Whello telah membantu banyak klien yang bisa kamu lihat pada portofolio Whello. Kamu juga bisa menghubungi kontak Whello untuk berdiskusi dengan salah satu tim Whello.
Apa itu bounce rate?
Bounce rate mengukur persentase pengunjung yang meninggalkan website kamu setelah hanya melihat satu halaman tanpa berinteraksi lebih lanjut. Semakin rendah bounce rate, semakin baik, karena ini menunjukkan tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dari pengunjung.
Apa penyebab bounce rate tinggi?
Bounce rate tinggi bisa disebabkan oleh konten yang tidak relevan, tata letak yang membingungkan, kecepatan muat halaman yang lambat, atau pengalaman pengguna yang buruk secara keseluruhan.
Bagaimana cara mengukur bounce rate?
Kamu dapat mengukur bounce rate dengan menggunakan alat analitik seperti Google Analytics. Ini akan memberikan informasi tentang berapa persen pengunjung yang pergi setelah hanya melihat satu halaman.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat perubahan dalam bounce rate setelah menerapkan perbaikan?
Perubahan dalam bounce rate mungkin memerlukan waktu tergantung pada sejauh mana perubahan yang kamu terapkan. Tidak ada waktu yang pasti, tetapi dengan konsistensi dan analisis terus-menerus, kamu akan melihat perbaikan seiring berjalannya waktu.
Mulai optimasi SEO website bisnismu sekarang!
Dapatkan posisi page 1 Google dan tingkatkan traffic serta revenue pada website bisnis kamu dengan SEO. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Mengenal Aged Domain? Apakah Termasuk Ranking Factor?
Optimalkan website dengan cepat menggunakan aged domain. Pelajari kelebihan, kekurangan hingga ciri-ciri aged domain yang bagus di sini!
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!