Berjualan di website sendiri atau marketplace? Pertanyaan ini sering muncul dipikiran kamu ketika memutuskan berjualan secara online. Benar nggak? Ya..sebelum berjualan secara online kamu harus menentukan tempat (platform online) yang tepat agar tujuan bisnis kamu dapat tercapai dengan baik.
Sebenarnya website sendiri dan marketplace sama-sama toko online yang melayani berbagai transaksi antara si penjual dan pembeli.
Hanya saja berjualan di website sendiri, pemilik bisnis memiliki kendali penuh terhadap bisnisnya. Berbeda dengan marketplace yang dikelola oleh suatu perusahaan (sebagai pihak ketiga) untuk memfasilitasi bertemunya penjual dan pembeli, seperti Tokopedia, Zalora, Shoopee, dan lain-lain.
Bukan hanya itu, ada beberapa perbedaan lain yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memilih berjualan di website sendiri atau marketplace. Kamu bisa lihat pada tabel berikut:
Website Sendiri | Marketplace | |
Proses Bisnis | Dikendalikan sepenuhnya oleh pemilik bisnis. | Adanya campur tangan pihak ketiga (pemilik marketplace). |
Promosi Bisnis | Upaya promosi lebih fleksibel dan bisa diatur sendiri. | Promosi dikendalikan oleh marketplace. |
Efektifitas Biaya | Perlu mengeluarkan biaya di awal. | Bisa gratis ( kecuali untuk penggunaan fitur premium yang disediakan marketplace). |
Brand Awareness | Meningkatkan brand awareness. | Brand awareness melemah. |
Trafik Website | Perlu menyusun strategi untuk meningkatkan trafik website. | Sudah memiliki trafik website sendiri. |
Daftar isi
Perbedaan Website Sendiri dan Marketplace
1. Proses Bisnis
Berjualan di website sendiri, kamu memiliki kendali penuh terhadap proses bisnis yang akan kamu jalankan, mulai dari membuat website, mengelola website (maintenance website atau memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi), menyusun sendiri strategi digital marketing yang tepat, hingga mengelola transaksi sendiri.
Berbeda dengan marketplace, kamu tinggal upload produk pada salah satu marketplace tanpa membuat website sendiri. Promosi dan transaksi produk juga akan dilakukan oleh pihak marketplace. Namun, berjualan di marketplace layaknya menggantungkan bisnis orang lain, kamu tidak dapat memegang kendali penuh terhadap berbagai proses bisnis kamu.
2. Promosi Bisnis
Promosi bisnis menjadi salah satu faktor penting dalam sebuah bisnis, tanpa adanya promosi maka bisnis kamu akan sulit dikenal oleh banyak orang.
Maka dari itu, ketika berjualan di website sendiri, kamu bebas menentukan strategi promosi (digital marketing) yang tepat dan efektif untuk bisnis kamu. Misalnya melalui social media marketing, content marketing, atau email marketing.
Kamu juga bisa mengukur tingkat keberhasilan promosi bisnis yang telah kamu lakukan.
Berikut salah satu contoh bisnis yang menjual fashion muslim dan mempromosikan produk pada website mereka sendiri:
Sumber gambar: Dinan Hijab
Dan ketika berjualan di marketplace, promosi bisnis dilakukan oleh pihak marketplace, karena marketplace memiliki segudang strategi untuk mempromosikan produk para penjual.
Tetapi kamu tidak bisa mengukur tingkat keberhasilan promosi bisnis kamu, terlebih pihak marketplace juga akan mempromosikan berbagai produk yang serupa dengan produk yang kamu jual. Siapa yang akan bertanggung jawab jika produk kamu kalah saing dengan produk orang lain? Tentu kamu sendiri.
Kamu bisa melihat salah satu contoh marketplace yang mempromosikan beberapa brand yang menjual fashion muslim pada website mereka:
Sumber gambar: Zalora Indonesia
3. Efektifitas Biaya
Berjualan di website sendiri tentunya kamu akan mengeluarkan biaya di awal ketika memulai bisnis. Misalnya biaya untuk membeli domain dan hosting website atau biaya untuk pembuatan website jika kamu menggunakan jasa pembuatan website.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Hosting, Domain, dan Server
Sedangkan berjualan di marketplace dapat dilakukan secara gratis, baik untuk mendaftar ataupun saat berjualan. Kecuali, jika kamu ingin menikmati fitur-fitur premium yang disediakan oleh marketplace.
Misalnya ketika kamu berjualan melalui Tokopedia dengan status keanggotaan “reguler”, kamu tidak akan dibebankan biaya untuk menikmati fitur yang disediakan. Namun, jika kamu upgrade status keanggotaan menjadi “power merchant” (premium) dan menikmati fitur-fitur yang disediakan, maka kamu harus membayar biaya layanan sebesar 1% untuk setiap produk yang terjual.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa melihat pada gambar berikut:
Sumber gambar: Tokopedia
4. Brand Awareness
Berbicara mengenai brand awareness, maka kita akan berbicara tentang seberapa banyak orang yang mengenal sebuah merek (brand). Misalnya ketika berbicara mengenai handphone, apa yang terlintas di pikiran kamu? Iphone, Samsung atau Xiaomi?
Brand awareness sangat penting dalam sebuah bisnis, karena brand awareness mampu menciptakan kepercayaan konsumen, mendorong konsumen untuk loyal dengan produk atau jasa kamu, dan mempermudah kamu untuk mendapatkan konsumen baru yang lebih banyak.
Meningkatkan brand awareness melalui website sendiri jauh lebih mudah dibandingkan marketplace, karena kebanyakan orang lebih mudah mengenal atau mengingat sebuah brand melalui website resmi suatu produk.
Berbeda ketika kamu berjualan di marketplace, orang akan mengingat nama marketplace dibanding brand suatu produk. Hal ini tentunya akan membuat brand kamu akan sulit dikenal atau diingat oleh konsumen.
5. Trafik Website
Trafik website bisa didefinisikan sebagai jumlah orang yang mengunjungi sebuah website, halaman yang mereka lihat, dan durasi saat pengunjung melihat atau membaca halaman-halaman tersebut.
Setiap website tentunya membutuhkan trafik, seberapa bagusnya website kamu, jika pengunjungnya sedikit, website dan bisnis kamu akan sulit bertahan. Pada dasarnya, website kamu hanya akan bertahan jika ada traffic flow yang stabil.
Dalam hal ini, berjualan di website sendiri, kamu dapat menyusun beberapa strategi untuk meningkatkan trafik website, misalnya menargetkan kata kunci (keyword) yang sesuai dengan bisnis kamu, membuat konten berkualitas, atau membuat blog website.
Berbeda ketika berjualan di marketplace, kamu tidak perlu menyusun strategi untuk meningkatkan trafik website. Namun perlu diingat, mereka hanya berfokus pada website mereka, bukan pada bisnis kamu.
Website Sendiri vs Marketplace:
Sebenarnya pilihan di antara keduanya tergantung pada keadaan, kebutuhan, dan tujuan bisnis kamu. Jika tujuan bisnis kamu ingin meningkatkan brand awareness, maka berjualan di website sendiri merupakan pilihan tepat untuk dilakukan.
Dan sebagai saran, marketplace bagus untuk kamu yang baru memulai berbisnis. Jika bisnis kamu sudah semakin besar alangkah baiknya jika kamu berjualan di website sendiri. Kamu dapat mengendalikan bisnis kamu sendiri dan menyusun berbagai strategi bisnis untuk membuat bisnis semakin berkembang.
Ayo mulai kembangkan bisnismu dengan Digital Marketing!
Kamu ingin mengembangkan bisnismu secara digital? Bingung harus mulai dari mana? Konsultasikan bisnismu bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!