Apakah sebelumnya kamu sudah tahu apa itu bounce rate?

Bounce rate yaitu persentase pengunjung website yang langsung meninggalkan website setelah membuka salah satu halaman dan tidak tertarik untuk membuka halaman-halaman lain pada website kamu.

Lalu, bagaimana cara mengetahui bounce rate website kamu? Kamu bisa menggunakan Google Analytic.

  • Buka Google Analytic.
  • Lakukan sign in atau sign up jika kamu belum memiliki akun Google Analytic.
  • Saat melakukan pendaftaran, kamu akan mengisi beberapa data form yang dibutuhkan, seperti nama akun, alamat website, category website, dan lain-lain.
  • Setelah mengisi data diatas, klik “Get Tracking ID”. Kemudian, kamu akan mendapatkan kode Tracking ID dan Tracking Code.Berikut contohnya dibawah ini:
  • Kemudian, copy tracking code diatas pada file website kamu, misalnya di file bagian footer (footer.php).Setelah melakukan hal di atas, berarti kamu sudah berhasil menambahkan Google Analytic pada website kamu.
  • Pada dashboard Google Analytic,klik menu “Behavior” dan pilih “Overview” untuk mengetahui bounce rate website kamu.Berikut contohnya:

Semakin tinggi persentase bounce rate website kamu, maka website kamu akan sulit untuk berada di posisi yang bagus pada halaman pencarian, seperti Google.

Namun kamu tidak perlu khawatir, ada beberapa cara untuk menurunkan persentase bounce rate, apakah itu? Simak penjelasan dibawah ini :

1. Tingkatkan Kualitas Konten

Konten dalam sebuah website merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat persentase bounce rate. Jika kamu mampu membuat konten yang menarik dan mudah dipahami oleh pengunjung website, maka pengunjung akan betah berlama-lama berada di website kamu.

Terdapat banyak website lain yang membahas topik serupa dengan website kamu, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk membuat pengunjung beralih ke website lain.Oleh karena itu, kamu harus menciptakan konten sebaik mungkin. Bagaimana caranya?

Pertama, buat artikel menjadi paragraf-paragraf pendek. Karena kebanyakan pengunjung suka membaca cepat dan efektif.

Kedua, manfaatkan subheading. Subheading akan membantu pembaca untuk menemukan poin-poin penting dalam sebuah artikel tanpa membaca seluruh isi artikel.

Ketiga, buat visualisasi konten. Visualisasi konten pada artikel akan menghilangkan rasa bosan pengunjung website ketika berada di website kamu. Visualisasi konten dapat berupa gambar atau video.

Selain tiga cara diatas, untuk meningkatkan kualitas konten, kamu juga harus membaca artikel sebelumnya mengenai tips menulis konten yang berkualitas.

2. Jangan Berlebihan Menggunakan Popup

Popup adalah salah satu fitur yang bisa membantu kamu memperoleh leads melalui subscriber website atau newsletter. Namun hindari penggunaan popup secara berlebihan.

Berlebihan disini maksudnya adalah terus menerus menampilkan halaman popup dalam rentang waktu yang singkat. Usahakan atur waktu popup muncul sewajarnya, sehingga tidak mengganggu aktifitas pengunjung saat mengakses website kamu.

Berikut salah satu contoh Popup:

3. Tingkatkan Kecepatan Website

Kecepatan (speed) website merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat bounce rate sebuah website. Kenapa? Karena pengunjung website akan memperhatikan loading website. Loading yang lama akan membuat pengunjung mudah untuk meninggalkan website kamu, begitupun sebaliknya.

Diketahui dari penelitian yang dilakukan oleh penelitian oleh Gomez, Gomez mewawancarai 1.500 pelanggan tentang bagaimana dampak kecepatan website saat berbelanja. Dan hasilnya menyatakan loading website dari 2 hingga 10 detik akan meningkatkan rasio pengabaian sebesar 38%. Itu artinya website kamu harus memiliki loading website dibawah 2 detik.

Oleh karena itu, penting untuk kamu memperhatikan tingkat kecepatan website. Bagaimana cara mengetahui kecepatan website kamu sekarang? Baca artikel sebelumnya mengenai 3 tools untuk cek kecepatan website.

4. Buat Website dengan Desain Mobile Friendly

Perangkat mobile adalah perangkat yang banyak digunakan oleh pengguna website, termasuk di Indonesia.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Kata Data mengatakan, pengguna telepon seluler di Indonesia mencapai 371,4 juta pengguna (142 persen) dari total populasi penduduk sebanyak 262 juta jiwa. Artinya hampir semua penduduk indonesia menggunakan perangkat mobile, bahkan ada yang menggunakan lebih dari 1 perangkat mobile.

Berikut data yang dihasilkan:

Sumber: Kata Data

Dengan data diatas, berarti sebagai pemilik website, kamu dituntut untuk membuat website yang bisa di akses pada perangkat mobile.

5. Pengaturan Link building

Saat membuat konten (artikel) tentunya kamu sering melakukan link building, baik itu internal link atau backlink. Saat melakukan backlink, hal yang perlu kamu lakukan yaitu pengaturan link menjadi “Open in New Tab”. Berbeda apabila link kamu letakkan akan mengarah di website yang sama, “Open in Same Window” cukup untuk hal ini.

 

Jika kamu tidak melakukannya, bayangkan ketika seorang pengunjung website membuka tiga tautan dalam sebuah artikel, pengguna website tersebut harus menekan tombol “back” sebanyak 3 kali untuk kembali ke halaman pertama.

 

Tentunya hal ini akan membuat pengunjung tidak nyaman ketika menggunakan website kamu dan bisa meninggalkan website kamu. Sehingga persentase bounce rate website kamu akan terus meningkat. Itulah 5 cara yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan persentase bounce rate website kamu.

 

Baca juga: Apa dan cara melakukan link building.

 

 

Ready to Grow?