Teknologi dan tren desain yang terus berkembang membuat website yang dulu tampak modern bisa menjadi usang dalam waktu singkat. Di sinilah konsep revamp website sangat diperlukan.
Revamp website adalah proses menyegarkan tampilan dan fungsi sebuah website agar sesuai dengan standar dan kebutuhan terkini.
Untuk lebih jelasnya, artikel ini akan membahas apa itu revamp website, perbedaan antara revamp dan redesign, tanda-tanda bahwa website kamu perlu di-revamp dan cara melakukan revamp website.
Daftar isi
Apa Itu Revamp Website?
Revamp website adalah proses pembaruan dan peningkatan sebuah website untuk meningkatkan kinerjanya, baik dari segi tampilan (user interface) maupun fungsionalitas (user experience).
Tujuan dari revamp ini adalah untuk membuat website lebih menarik, mudah digunakan, dan relevan dengan kebutuhan pengguna saat ini. Proses revamp bisa melibatkan perubahan layout, penambahan fitur baru, perbaikan performa, hingga optimalisasi SEO.
Perbedaan Revamp dan Redesign
Walaupun istilah “revamp” dan “redesign” sering digunakan secara bergantian, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan.
Redesign website biasanya melibatkan perubahan besar-besaran pada desain visual dan struktur website, sering kali dimulai dari nol. Proses ini mirip dengan membangun kembali rumah dari pondasi, dengan elemen-elemen baru yang sepenuhnya menggantikan yang lama.
Di sisi lain, revamp website lebih berfokus pada pembaruan dan peningkatan elemen yang sudah ada. Ini bisa diibaratkan seperti melakukan renovasi rumah: memperbarui cat, mengganti beberapa perabot, dan memperbaiki bagian yang rusak tanpa mengubah fondasi utamanya.
Revamp juga cenderung lebih cepat dan lebih hemat biaya dibandingkan dengan redesign.
Tanda-tanda Website Harus di-Revamp
Tidak semua website memerlukan revamp, namun ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk melakukan pembaruan:
1. Desain Usang
Website dengan desain yang ketinggalan zaman bisa memberikan kesan negatif kepada pengunjung. Desain yang modern dan up-to-date tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mencerminkan profesionalisme dan perhatian terhadap detail.
Jika desain website kamu terlihat seperti dari model jadul, ini saatnya untuk mempertimbangkan revamp.
Ciri-ciri desain usang:
- Penggunaan warna-warna yang tidak lagi populer.
- Elemen grafis seperti tombol dan ikon yang sudah ketinggalan zaman.
- Layout yang tidak mengikuti tren desain terbaru seperti flat design atau material design.
2. Kinerja Lambat
Kecepatan website adalah faktor penting dalam menjaga kepuasan pengguna dan SEO. Jika website kamu membutuhkan waktu yang lama untuk dimuat, pengguna cenderung meninggalkannya sebelum halaman terbuka sepenuhnya.
Beberapa indikasi kinerja website kamu lambat:
- Waktu muat lebih dari 3 detik.
- Banyak pengguna yang meninggalkan website sebelum halaman dimuat (bounce rate tinggi).
- Skor kecepatan rendah pada alat seperti Google PageSpeed Insights.
3. Tidak Responsif
Dengan meningkatnya penggunaan perangkat mobile, memiliki website yang responsif adalah keharusan. Website harus terlihat baik dan berfungsi dengan baik di semua jenis perangkat, termasuk desktop, tablet, dan smartphone.
Tanda-tanda website tidak responsif:
- Layout yang tidak menyesuaikan dengan ukuran layar.
- Elemen yang terlalu kecil atau besar pada perangkat mobile.
- Navigasi yang sulit digunakan pada layar sentuh.
4. Navigasi yang Rumit
Navigasi yang mudah diikuti sangat penting untuk pengalaman pengguna. Jika pengunjung kesulitan menemukan informasi yang mereka cari, mereka kemungkinan besar akan meninggalkan website kamu.
Ciri-ciri navigasi yang rumit:
- Menu yang berantakan atau terlalu banyak pilihan.
- Link yang tidak jelas atau tersembunyi.
- Breadcrumbs yang tidak ada atau tidak informatif.
5. Konten Tidak Relevan
Konten yang sudah ketinggalan zaman atau tidak relevan lagi bisa merusak citra perusahaan kamu dan mengurangi nilai dari website. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa konten selalu diperbarui dan relevan dengan audiens target.
Indikasi konten tidak relevan:
- Informasi produk atau layanan yang sudah tidak ditawarkan lagi.
- Artikel atau postingan blog yang tidak diperbarui.
- Testimoni atau portofolio proyek yang sudah kurang relevan.
6. Tingkat Konversi Rendah
Jika kamu melihat penurunan dalam tingkat konversi atau penjualan, ini bisa menjadi indikasi bahwa ada masalah dengan desain atau fungsionalitas website yang memerlukan perbaikan.
Tanda-tanda tingkat konversi rendah:
- Pengunjung tidak menyelesaikan proses pembelian atau pendaftaran.
- Rasio klik ke halaman produk atau layanan yang rendah.
- Pengguna meninggalkan keranjang belanja atau formulir kontak sebelum menyelesaikannya.
7. Performa SEO Menurun
Jika peringkat website kamu di mesin pencari mulai menurun, mungkin ada masalah dengan struktur website, konten, atau kecepatan yang memerlukan perhatian.
Ciri-ciri performa SEO menurun:
- Penurunan traffic organik dari mesin pencari.
- Skor SEO yang buruk pada alat analisis seperti Ahrefs atau SEMrush.
- Backlink yang mengarah ke halaman yang sudah tidak ada atau error 404.
8. Ketidakmampuan Mendukung Fitur Baru
Seperti yang kita ketahui, teknologi web akan terus berkembang, dan terkadang website yang lebih lama tidak mampu mendukung fitur-fitur baru yang dibutuhkan untuk tetap kompetitif.
Tanda-tanda ketidakmampuan mendukung fitur baru:
- Sulit menghubungkan alat analitik terbaru atau fitur e-commerce.
- Kesulitan dalam memasang standar keamanan baru.
- Tidak mampu mendukung konten dinamis atau interaktif.
Cara Revamp Website
Revamp website tidak hanya tentang mengubah tampilan, tetapi juga memastikan bahwa website berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan pengguna. Berikut adalah tahapan untuk melakukan revamp website:
A. Persiapan
Untuk memulai persiapan revamp website, ada tiga langkah penting yang harus dilakukan:
- Inventarisasi
Inventarisasi adalah melakukan analisis website kamu secara menyeluruh untuk menentukan apa saja yang perlu ditingkatkan dan apa yang perlu dihapus. Kamu bisa menggunakan data dari Google Analytics untuk membantu dalam proses ini.
- Pengembangan Konten
Buat dan kembangkan konten baru dalam berbagai bentuk, seperti teks, gambar, video, atau format lain yang relevan dengan kebutuhan website kamu.
- Penyimpanan Aset di Cloud
Untuk menghindari masalah selama proses revamp, simpan semua konten kamu di penyimpanan cloud seperti Google Drive. Ini akan memudahkan akses dari berbagai perangkat kapan saja diperlukan.
B. Desain
Setelah persiapan, langkah berikutnya adalah merancang desain baru untuk website kamu. Gunakan gambar beresolusi tinggi untuk menjaga kenyamanan pengguna saat mengakses situs kamu.
Selain itu, pilih elemen desain yang sudah familiar bagi banyak orang. Kamu bisa melihat bagaimana tampilan situs kompetitor kamu dan mengimplementasikan fitur-fitur yang belum ada di situs mereka.
Jangan lupa untuk menyusun copywriting untuk menarik perhatian pengguna dan mendorong mereka mengunjungi situs kamu.
C. Pengembangan
Pada tahap ini, saatnya membangun kembali website kamu. Biasanya, proses revamp dilakukan di server pengembangan, sementara website yang ada tetap online.
Setelah versi baru siap, situs lama dapat diarsipkan dan website yang telah di-revamp dipindahkan ke domain utama kamu. Jika menggunakan WordPress, proses ini disebut staging.
Pada tahap staging, kamu bisa menguji dan mengimplementasikan semua ide baru dari segi tampilan, konten, hingga fungsionalitas lainnya untuk menyusun versi terbaru dari website kamu.
D. Perilisan
Tahap terakhir dalam proses revamp website adalah perilisan. Sebelum meluncurkan situs baru kamu, ada beberapa tes penting yang perlu dilakukan.
- Pastikan semua link di situs kamu berfungsi dengan baik dan setiap halaman bekerja sebagaimana mestinya.
- Lakukan backup terhadap sistem terbaru kamu untuk melindungi situs dari potensi serangan atau kehilangan data.
Setelah memastikan bahwa semua elemen sudah siap dan berfungsi dengan baik, kamu dapat meluncurkan versi terbaru dari situs kamu.
Tertarik Untuk Revamp Website?
Revamp website adalah langkah penting untuk menjaga relevansi dan daya tarik sebuah website. Dengan melakukan revamp, kamu dapat memastikan bahwa website tetap up-to-date dengan tren desain terbaru sehingga memberikan pengalaman pengguna yang optimal.
Jika kamu membutuhkan bantuan dalam revamp website, kamu bisa menggunakan jasa website dari Whello. Tim ahli kami di Whello memiliki pengetahuan mendalam dalam pembuatan dan maintenance website.
Whello juga akan bekerja sama untuk memahami semua kebutuhan website kamu, sehingga website akan sesuai dengan kebutuhan dan goals bisnis. Jika kamu masih ragu, jangan ragu untuk konsultasi gratis terlebih dahulu dengan Whello!
Apa itu revamp website?
Revamp website adalah proses pembaruan dan peningkatan tampilan serta fungsionalitas sebuah website untuk meningkatkan kinerja, daya tarik, dan relevansinya sesuai dengan kebutuhan dan standar terkini.
Apa perbedaan antara revamp dan redesign?
Revamp website fokus pada pembaruan elemen yang sudah ada tanpa mengubah fondasi utamanya, seperti memperbarui desain, menambahkan fitur baru, dan meningkatkan performa. Redesign website melibatkan perubahan besar-besaran pada desain visual dan struktur, sering kali dimulai dari nol.
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan revamp website?
Beberapa tanda bahwa sudah saatnya melakukan revamp website termasuk desain yang usang, kinerja lambat, tidak responsif pada perangkat mobile, navigasi yang rumit, konten yang tidak relevan, dan tingkat konversi yang rendah.
Apa manfaat melakukan revamp website?
Manfaat revamp website antara lain meningkatkan pengalaman pengguna, meningkatkan kecepatan dan performa website, meningkatkan peringkat SEO, dan meningkatkan tingkat konversi serta penjualan.
Tingkatkan kredibilitas bisnis kamu dengan memiliki Website!
Miliki website profesional yang powerful dengan desain eksklusif dan pastinya SEO friendly untuk bisnis kamu. Konsultasi bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!