
Pernah nggak sih, kamu penasaran apakah strategi SEO yang kamu terapkan benar-benar berhasil? Nah, di sinilah dimana kamu memerlukan SEO report!
Dengan laporan ini, kamu bisa tahu apa yang sudah berjalan dengan baik dan apa yang masih perlu diperbaiki. Jadi, kalau kamu ingin website-mu makin unggul di Google, yuk, kita bahas tuntas cara membuat SEO report yang efektif dalam artikel ini!
Daftar isi
Apa Itu SEO Report?
SEO report adalah laporan yang berisi analisis kinerja website dalam mesin pencari berdasarkan berbagai metrik SEO. Laporan ini membantu pemilik website, digital marketer, atau tim SEO memahami bagaimana performa website mereka dan apa yang perlu ditingkatkan.
SEO report biasanya mencakup data tentang traffic organik, peringkat kata kunci, backlink, performa halaman, hingga rekomendasi perbaikan. Laporan ini bisa dibuat secara mingguan, bulanan, atau kuartalan tergantung kebutuhan.
Kenapa Harus Melakukan SEO Report Secara Teratur?
Kenapa sih SEO report itu penting banget dan harus dilakukan secara rutin? Yuk kita bahas lebih dalam!
1. Mengetahui Performa Website
Coba bayangin kamu lagi lari maraton tapi tidak tahu sudah sejauh apa kamu lari dan seberapa cepat. Nah, SEO report itu ibarat stopwatch dan peta larinya. Kamu bisa lihat apakah traffic organik naik, stagnan, atau malah turun.
Misalnya, bulan lalu website kamu dikunjungi 3.000 orang lewat Google, dan bulan ini naik jadi 4.500. Artinya, strategi SEO kamu, baik itu dari optimasi konten, backlink, atau teknikal SEO, lagi berjalan dengan baik. Mantap, kan?
2. Mengidentifikasi Masalah SEO Lebih Awal
SEO report juga bisa jadi alarm kalau ada yang tidak beres. Misalnya, tiba-tiba traffic kamu anjlok 50% dalam seminggu. Waduh, pastinya panik kan? Tapi jangan panik dulu, cek report-nya!
Bisa jadi karena ada update algoritma dari Google, ada halaman penting yang error 404, atau website kamu jadi lambat banget loading-nya. Dengan data yang ada di report, kamu bisa cepat tanggap dan segera ambil tindakan.
3. Membantu Pengambilan Keputusan
SEO itu bukan sekadar tebak-tebakan. Dengan report, semua keputusan bisa lebih terarah. Misalnya, ternyata halaman blog kamu punya bounce rate tinggi yang artinya banyak orang langsung cabut setelah buka halaman itu.
Nah, ini bisa jadi sinyal bahwa kontennya kurang relevan atau tampilan halaman kurang menarik. Dari situ kamu bisa putuskan, “Oke, kita perlu rewrite konten dan perbaiki UX-nya!” Atau mungkin kamu lihat keyword utama turun peringkatnya — bisa jadi ini waktunya mulai link building lagi.
4. Melihat Tren Perubahan Algoritma
Google itu rajin banget update algoritma, bisa beberapa kali setahun. Kadang efeknya kecil, kadang bikin SERP berantakan. Nah, kalau kamu bikin SEO report secara berkala, kamu bisa lihat tren sebelum dan sesudah update algoritma.
Metrik yang Perlu Diukur dalam SEO Report
Yuk kita bahas lebih jelas satu per satu tentang metrik-metrik penting dalam SEO report yang bisa kamu jadikan KPI SEO. Kenapa penting? Karena ini kayak indikator kesehatan website kamu di mata Google. Semacam “cek darah digital” biar tahu kondisi SEO kamu sehat atau butuh perbaikan:
1. Traffic Organik
Ini adalah jumlah pengunjung yang datang ke website kamu dari hasil pencarian organik (tanpa iklan).
Misalnya bulan lalu kamu dapat 2.000 pengunjung dari Google, terus bulan ini naik jadi 2.400. Itu artinya ada kenaikan 20%, dan strategi SEO kamu (misalnya update konten atau optimasi on-page) kemungkinan besar berhasil.
Kalau tiba-tiba turun? Nah, waktunya investigasi!
2. Peringkat Kata Kunci (Keyword Ranking)
Ini menunjukkan posisi website kamu di hasil pencarian untuk kata kunci tertentu. Kalau kamu menargetkan keyword “jual sepatu online”. Dulu website kamu muncul di halaman 2 (ranking #10), sekarang muncul di posisi #3 halaman pertama. Itu peningkatan besar dan menunjukkan optimasi kamu membuahkan hasil!
Kalau turun? Mungkin kompetitor lebih update atau konten kamu perlu di-refresh.
3. Click-Through Rate (CTR)
CTR adalah persentase orang yang mengklik link website kamu setelah melihatnya di hasil pencarian. Misalnya 1.000 orang lihat website kamu di Google, tapi cuma 50 yang klik. Berarti CTR-nya cuma 5%. Kalau terlalu rendah, itu bisa jadi sinyal meta title dan meta description kamu kurang menarik.
Tipsnya, coba ganti jadi judul yang lebih “nendang“, seperti “10 Tips Jualan Sepatu Online Biar Laris Manis!”
4. Bounce Rate
Ini adalah persentase pengunjung yang keluar dari website setelah cuma buka satu halaman. Kalau 100 orang masuk ke artikel kamu, tapi 70 langsung keluar tanpa klik apapun, bounce rate-nya 70%.
Kenapa bisa tinggi? Bisa jadi karena:
- Kontennya tidak sesuai harapan pengunjung
- Loading-nya lama banget
- Atau desainnya kurang nyaman dibaca
Kalau bounce rate tinggi terus, SEO kamu bisa kena imbasnya. Jadi penting banget buat cek dan perbaiki.
5. Backlink dan Domain Authority (DA)
Backlink adalah link dari website lain ke website kamu. Semakin banyak yang mereferensikan website kamu, Google makin percaya kamu kredibel.
Sedangkan Domain Authority (DA) adalah skor dari 1–100 yang menunjukkan seberapa kuat otoritas website kamu.
Semakin tinggi DA, artinya kamu dapat backlink dari situs berkualitas. Bisa jadi kamu baru saja ditulis oleh media online, blog populer, atau kolaborasi dengan website lain.
6. Kecepatan Halaman (Page Speed)
Ini metrik yang sering disepelekan, padahal penting banget. Google suka website yang cepat, dan pengunjung juga tidak sabar nunggu loading lama.
Kalau halaman butuh 5 detik buat kebuka, bisa-bisa pengunjung langsung kabur sebelum sempat baca. Idealnya, waktu loading di bawah 3 detik. Tools seperti Google PageSpeed Insights bisa bantu kamu cek dan kasih saran perbaikannya.
Tools yang Dipakai untuk Membuat SEO Report
Ada beberapa tools yang bisa digunakan untuk membantu pembuatan SEO report:
- Google Analytics (Untuk traffic organik, bounce rate, dan CTR)
- Google Search Console (Untuk peringkat kata kunci dan analisis pencarian)
- Ahrefs atau SEMrush (Untuk backlink dan analisis kompetitor)
- Moz (Untuk domain authority dan analisis SEO secara umum)
- GTmetrix atau Google PageSpeed Insights (Untuk mengecek kecepatan halaman)
Struktur Template SEO Report yang Bisa Kamu Ikuti
Buat kamu yang baru mulai atau bahkan yang udah lama main SEO tapi pengen bikin laporan yang lebih rapi dan mudah dimengerti, template ini bakal jadi penyelamat!
1. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Ringkasan eksekutif adalah bagian pembuka yang isinya kesimpulan dari performa SEO bulan ini.
Contoh:
“Traffic organik naik 18%, peringkat 5 kata kunci utama meningkat, bounce rate menurun. Rekomendasi: optimasi 3 artikel lama dan perbaiki page speed halaman produk.”
Tujuannya biar orang yang baca (misalnya bos atau klien) bisa langsung menangkap gambaran besar tanpa harus ngulik data satu-satu.
2. Traffic Organik
Menampilkan grafik atau data jumlah pengunjung dari hasil pencarian organik.
Isi yang bisa kamu masukkan:
- Jumlah pengunjung dari Google bulan ini vs bulan lalu
- Persentase kenaikan/penurunan
- Sumber traffic organik (desktop vs mobile, lokasi pengguna, dsb)
Tools yang bisa kamu gunakan yaitu Google Analytics, Google Search Console serta Google Looker Studio.
3. Peringkat Kata Kunci (Keyword Rankings)
Selanjutnya, kamu bisa menyajikan perubahan posisi keyword yang kamu target.
Contoh format tabel sederhananya:
Keyword | Peringkat Sebelumnya | Peringkat Sekarang | Perubahan |
jual sepatu online | 10 | 3 | +7 |
toko sepatu murah | 5 | 7 | -2 |
Selanjutnya coba investigasi dan fokus pada kata kunci yang paling penting atau punya volume pencarian tinggi. Lalu coba optimalkan agar peringkatnya dapat tetap ataupun naik.
4. CTR dan Impressions
CTR dan Impressions menunjukkan seberapa sering halaman kamu muncul di Google dan seberapa sering diklik.
Contoh info yang ditampilkan:
- Halaman A: 10.000 impressions, CTR 4.5%
- Halaman B: 2.000 impressions, CTR 1.2%
Kalau CTR-nya rendah tapi impressions tinggi, artinya meta title dan deskripsi bisa diperbaiki supaya lebih menarik orang buat nge-klik.
5. Bounce Rate & Waktu di Halaman
Nah bagian ini menjelaskan seberapa lama pengunjung tinggal dan apakah mereka langsung pergi atau tidak.
Contoh info:
- Blog A: Bounce Rate 75%, Time on Page 1 menit
- Blog B: Bounce Rate 45%, Time on Page 3 menit
Kalau bounce rate tinggi dan waktu singkat, mungkin kontennya kurang engaging atau loading-nya lambat.
6. Backlink dan Domain Authority
Selanjutnya tambahkan bagian dimana kamu menyajikan jumlah dan kualitas backlink yang masuk ke website kamu.
Contoh tabel:
Sumber Backlink | Tipe Backlink | DA Website | Status |
kataloglinkgratis.id | NoFollow | 20 | Tidak Aktif |
blogtekno.com | DoFollow | 60 | Aktif |
Kamu bisa kasih insight seperti: “Bulan ini dapat 12 backlink baru dari situs DA 50+.”
7. Page Speed
Page Speed menunjukkan kecepatan loading halaman-halaman penting.
Contoh datanya seperti:
- Homepage: 2.1 detik
- Halaman Produk: 4.3 detik
Kalau ada yang di atas 3 detik, kasih catatan: “Perlu kompres gambar dan minify CSS.”
8. Rekomendasi dan Tindak Lanjut
Ini bagian favorit banyak orang karena langsung to the point. Nah di bagian ini, jelaskan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Contoh isi:
- Update konten blog lama yang traffic-nya turun
- Tambah internal link ke halaman produk
- Perbaiki judul halaman dengan CTR rendah
Ini semacam “To-Do List SEO” buat bulan berikutnya.
Butuh Bantuan?
SEO report itu ibarat kompas yang bakal nunjukin arah keberhasilan strategi SEO kamu. Tapi kalau bikin SEO report terasa ribet atau kamu tidak punya waktu buat mantau semuanya sendiri, Whello siap bantuin kamu!
Di Whello, kami tidak cuma menawarkan jasa SEO yang lengkap, tapi juga memberikan SEO report bulanan yang transparan dan mudah dipahami. Jadi, kamu bisa tetap fokus mengembangkan bisnismu tanpa pusing mikirin performa website.
Dengan pengalaman bertahun-tahun menangani berbagai klien dari berbagai industri, tim Whello tahu persis strategi apa yang paling efektif buat bisnis kamu. Dan yang lebih asyik lagi? Kami juga menyediakan konsultasi GRATIS loh. Yuk konsultasi hari ini!
Berapa sering harus membuat SEO report?
Sebaiknya dilakukan setiap bulan agar bisa melihat tren dan melakukan perbaikan tepat waktu.
Apakah SEO report hanya untuk website besar?
Tidak. Semua website, baik besar maupun kecil, sebaiknya membuat SEO report untuk mengoptimalkan performa mereka.
Apakah ada tools gratis untuk membuat SEO report?
Ya. Google Analytics dan Google Search Console adalah tools gratis yang sangat berguna dan bisa kamu manfaatkan dalam membuat SEO report.
Mulai optimasi SEO website bisnismu sekarang!
Dapatkan posisi page 1 Google dan tingkatkan traffic serta revenue pada website bisnis kamu dengan SEO. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami

Pahami Audience Manager Google Ads dan Cara Menggunakannya
Ingin meningkatkan performa iklan? Pelajari cara menggunakan Audience Manager Google Ads dengan panduan praktis dan tips ini!

Panduan Auction Insight Google Ads Untuk Optimasi Iklan Google
Pelajari strategi terbaik untuk memanfaatkan Auction Insight Google Ads. Optimalkan iklan dan raih hasil maksimal dengan panduan kami!

Reciprocal Link: Pengertian dan Dampaknya Pada SEO
Apa itu reciprocal link? Pelajari pengertian dan dampaknya pada SEO pemasaran digital. Klik untuk info lebih lanjut!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!