Penyusunan strategi digital marketing sangat penting bagi kelangsungan sebuah bisnis. Salah satu strategi yang patut kamu pertimbangkan adalah membuat buyer persona. Pembuatan dan penerapan yang tepat akan mendongkrak keuntungan.
Meski demikian, pada dasarnya strategi ini juga tidak menyingkirkan strategi lainnya. Sebagai pebisnis, kamu dapat melakukan evaluasi terhadap semua strategi yang berjalan. Kemudian, meneruskan strategi yang berdampak paling positif.
Sebelum memutuskan mana strategi yang akan bisnis kamu adopsi. Mari, memahami bersama tentang salah satu strategi terbaik, yaitu mengenai profiling pelanggan ideal yang telah disinggung sebelumnya!
Daftar isi
Apa Itu Buyer Persona?
mengutip Hubspot, buyer persona adalah gambaran semi-fiksi profil pelanggan yang membeli atau menggunakan barang dan jasa kamu. Untuk membuat buyer persona, kamu memerlukan riset pasar yang mendalam atau melihat siapa saja orang-orang yang pernah membeli atau menggunakan barang dan jasa kamu.
Ini adalah salah satu bentuk strategi marketing yang penting untuk dapat bisnis kamu terapkan. Strategi ini bermakna bahwa bisnis kamu menyusun profil pelanggan ideal. Data yang terangkum di dalamnya akan menjadi dasar tindakan selanjutnya.
Gambaran profil pelanggan ini dapat dibuat selengkap mungkin sesuai dengan kebutuhan bisnis. Misalnya, jika ingin mengembangkan produk baru. Maka, bisnis dapat mencari tahu produk seperti apa yang dibutuhkan dan sesuai dengan profil.
Dengan kata lain, data ini akan membantu bisnis untuk dapat memberikan pelayanan yang semakin baik bagi pelanggan. Terutama, apabila sebuah bisnis memiliki pemetaan pelanggan yang cukup luas.
Data ini akan menunjukkan perbedaan karakteristik pelanggan pada setiap kategori. Sehingga, bisnis dapat lebih dalam melihat sisi kemanusiaan pelanggan.
Manfaat Membuat Buyer Persona untuk Bisnis
Agar semakin memahami tentang strategi marketing yang satu ini, berikut ini adalah penjelasan manfaatnya:
1. Mengetahui Minat dan Kebutuhan Konsumen
Manfaat pertama adalah agar bisnis mengetahui gambaran minat dan kebutuhan konsumen. Pengenalan lebih mendalam terhadap konsumen ini akan membuat bisnis kamu dapat menyediakan produk atau jasa yang benar-benar sesuai.
Misalnya pada bisnis pembuatan sabun. Data mengenai minat konsumen terhadap aroma tertentu akan sangat penting. Contoh lain adalah misalnya data mengenai minat terhadap idol tertentu. Hal ini dapat dimanfaatkan ketika misalnya memilih brand ambassador.
2. Menyelidiki Kebiasaan Belanja Konsumen
Manfaat kedua adalah mengetahui kebiasaan belanja para pelanggan. Misalnya, waktu berbelanja. Dimana, terdapat kelompok konsumen usia pekerja baik pria dan wanita yang banyak melakukan transaksi pada pukul 18.00 hingga 21.00.
Dengan demikian, berdasar buyer persona, bisnis dapat menyelenggarakan program khusus seperti diskon pada prime time tersebut. Kebiasaan lainnya, yakni cara pembayaran. Kelompok tertentu mungkin lebih suka memanfaatkan pay later, sedang yang lain memilih autodebet.
3. Membuat Strategi Pengembangan
Manfaat berikutnya adalah bisnis dapat menyusun strategi pengembangan berdasarkan data tersebut. Sebagai contoh, data menunjukkan bahwa konsumen mengalami kendala atau kesulitan mengenai ukuran sebuah produk.
Maka, bisnis tersebut dapat melakukan pengembangan, misalnya dengan membuat ukuran yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Data Isi Buyer Persona
Terdapat beberapa data penting yang terangkum dalam profil pelanggan ideal. Semakin lengkap data, maka akan semakin besar manfaatnya bagi bisnis. Berikut penjelasan singkat dari setiap data:
1. Demografi
Data pertama adalah terkait demografi. Hal ini terdiri dari jenis kelamin, usia, lokasi, dan status ekonomi. Ini adalah data penting, sebab akan berpengaruh pada keputusan pembelian. Misalnya, jenis barang yang dibutuhkan.
2. Pekerjaan atau Aktivitas
Berikutnya adalah bidang pekerjaan atau aktivitas. Misalnya, seorang ibu rumah tangga. Profiling kemungkinan akan menunjukkan bahwa pelanggan tersebut berbelanja untuk anggota keluarganya yang lain.
Contoh lain, misalnya konsumen yang bekerja di dalam ruangan, kemungkinan memiliki kebutuhan produk atau jasa yang berbeda.
3. Kendala dan Harapan
Selain dua hal di atas, kamu juga dapat menyertakan pertanyaan mengenai kendala dan harapan konsumen saat pengumpulan data. Data ini akan menjadi rujukan penting bagi bisnis kamu.
Cara Membuat Buyer Persona
Setelah mengenai pentingnya penyusunan profil pelanggan ideal, lantas bagaimana cara membuatnya? kamu dapat melakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Melakukan Pengumpulan Data
Langkah pertama adalah dengan melakukan penelitian atau pengumpulan data. Kamu dapat melakukannya dengan menyebar survei. Misalnya meminta pelanggan mengisi formulir tertentu.
Cara lainnya, misalnya dengan meluncurkan membership dengan memanfaatkan aplikasi. Kemudian, minta pelanggan untuk melengkapi data dirinya pada aplikasi keanggotaan tersebut.
Data yang dikumpulkan bisa berupa umur, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, skill yang miliki, kisaran gaji bulanan, barang atau jasa yang sering dibeli secara online, dam bagaimana cara menemukan produk di internet.
2. Membuat Pengelompokan Data
Setelah mendapatkan semua data, saatnya untuk melakukan pengelompokan. Misalnya, kelompok pria usia produktif yang tinggal di pusat kota. Kelompok buyer persona lainnya, misalnya pria usia produktif yang tinggal di pinggir kota.
Meski mencatat secara berkelompok, kamu juga dapat melakukan pencatatan secara lebih personal. Misalnya, wanita bernama A adalah seorang ibu rumah tangga yang membutuhkan barang-barang praktis untuk aktivitas sehari-hari.
Profiling personal semacam ini dapat kamu manfaatkan ketika ingin menyapa secara personal. Misalnya, mengirim email kampanye atau diskon khusus.
Pencatatan semacam ini juga membantu bisnis untuk melihat sisi kemanusiaan setiap konsumen. Bahwa, setiap konsumen adalah manusia yang memiliki kehidupan berbeda, dengan kendala dan harapannya masing-masing.
3. Merencanakan Tindak Lanjut
Kemudian bisnis dapat merencanakan tindak lanjut berdasar hasil profiling tersebut. Misalnya, membuat kampanye yang ditujukan untuk kelompok buyer persona dengan jumlah terbesar.
Contoh lain misalnya dengan mengembangkan produk baru untuk menjawab kendala atau kesulitan para pelanggan.
Cara Menggunakan Buyer Persona dalam Digital Marketing
Setelah mengetahui tata cara pembuatannya, kamu bisa menerapkan strategi ini melalui platform digital, seperti media sosial, email, dan lainnya. Misalnya, kamu memiliki bisnis sepatu dengan target pasar anak sekolah dan pelaku usaha.
Khusus anak sekolah, kamu bisa melakukan penawaran sepatu sekolah dengan harga terjangkau melalui platform media sosial. Sementara pada pelaku usaha, kamu bisa mengirimkan email penawaran sepatu khusus untuk pegawai pabrik dengan harga grosiran.
Terapkan Strategi ini dalam Bisnis Kamu!
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai salah satu strategi dalam digital marketing. Dapat dikatakan bahwa buyer persona adalah langkah awal. Setiap bisnis harus cerdik dalam menerapkan tindak lanjutnya.
Dengan demikian, strategi ini akan sukses untuk mempertahankan kelangsungan bisnis dan membuat pengembangan strategis. Namun, jika kamu sedikit kesulitan, sebaiknya kamu memanfaatkan jasa digital marketing.
Apakah semua bisnis harus menerapkan buyer persona?
Tidak ada kewajiban bagi semua bisnis untuk menerapkan strategi ini. Sebab, setiap bisnis dapat memiliki kebijakan yang berbeda. Namun, mempertimbangkan manfaatnya, sebaiknya strategi ini dipertimbangkan untuk diterapkan.
Seberapa sering perlu melakukan evaluasi?
Evaluasi strategi marketing tentu hukumnya wajib. Mengenai strategi profiling, sebaiknya setidaknya dilakukan 6 bulan sekali. Sebab, pada waktu tersebut kemungkinan sudah ada perubahan data.
Sudah membuat buyer persona, apa selanjutnya?
Profiling pelanggan ideal adalah separuh langkah dalam strategi marketing. Bisnis harus membuat rencana tindak lanjut. Misalnya, merencanakan perubahan kebijakan perusahaan, pengembangan produk, kampanye, dan sebagainya.
Apakah ada strategi digital marketing yang lebih baik?
Setiap strategi dapat memberikan dampak yang berbeda bagi setiap bisnis. Hal ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karena itu, strategi yang lebih baik bagi sebuah bisnis belum tentu lebih baik bagi bisnis lainnya.
Apa saja metode penelitian atau pengumpulan data?
Selain survey dan pengumpulan data melalui keanggotaan, kamu dapat melakukan interview atau wawancara. Dengan cara ini, penyusunan data untuk buyer persona akan lebih dinamis dan lengkap.
Ayo mulai kembangkan bisnismu dengan Digital Marketing!
Kamu ingin mengembangkan bisnismu secara digital? Bingung harus mulai dari mana? Konsultasikan bisnismu bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Research Competitor Ads: Strategi Intip Iklan Kompetitor
Ketahui strategi iklan kompetitor kamu dengan melakukan Research Competitor Ads. Dengan ini strategi pemasaran kamu akan lebih optimal!
Apa Itu Back End Developer? Skill dan Tugas Utamanya
Pelajari tentang Back End Developer, skill yang harus dimiliki, dan tanggung jawab utama mereka dalam dunia teknologi informasi disini!
Ketahui Perbedaan Front End dan Back End Developer
Ketahui perbedaan Front End dan Back End Developer. Pahami peran penting masing-masingnya dalam artikel berikut!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!